Baby Project (COMPLETED)

By BlackStarofIN

664K 20.8K 2.5K

[21+] Hamil adalah satu-satunya cara untuk keluar dari dunia aneh ini? Adifa dan Zayn tiba-tiba masuk ke dun... More

PROLOGUE
1 Tersesat
2 Bertemu Orang
3 Kampung Kuno
4 Solusi
5 Satu-satunya Jalan
6 Pernikahan
7 First Night (21+)
8 Mulai Bekerja
9 Let It Out
10 Only You
11 Tetap Pada Tempatnya (21+)
12 Bergantung
13 Stupid
14 No Attitude (21+)
15 Mesum
16 Hamil
17 Ngidam
18 Guilty
19 Tulus
20 Flexing
21 Dicabut (21+)
22 Positive
23 Laporan Zayn
25 Bercinta di Sungai (21+)
26 Berhenti
27 Everything for You
28 Bisnis Zayn
29 Jengukin Dedek Bayi (21+)
30 Firasat Buruk
31 Pertunjukan
32 Berita
33 Family
34 Melepas Rindu
35 Manja (21+)
36 Gelisah
37 Melahirkan
38 Comeback
39 Remember
40 End : I'm Coming
Extended
Special Offer
PROMO LAGI

24 Adifa vs Maharani

7.4K 435 192
By BlackStarofIN

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Special update siang-siang ni guys! Nemenin ngabuburit kalian yg lgi pada nunggu buka puasa. Jangan lupa VOTE dan komennya yang banyak yaa. 100 komen guys. Karna kalo sampe, nanti malam author bakal update spesial part epic paling panjang di Baby Project.

Mau gakk?? Kalo mau ayok VOTE sekarang juga dan komennya tuntasin sampe 100 ya 😉

Langsung aja kita baca, hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Zayn bukan tipe lelaki yang akan memberikan tatapan jijik atau merendahkan jika dia tau ada perempuan yang menyukainya. Ia cenderung ke cuek dan tidak memperdulikan hal itu. Tapi masalahnya dengan Maharani berbeda. Sebelumnya ia tidak memiliki masalah apapun dengan putri pak Gana itu, menganggapnya sebagai putri tetua yang harus dihargai, hanya sebatas itu.

Tapi entah kenapa tiba-tiba Maharani jadi berbeda. Gadis itu merubah sikap dan penampilannya terhadap Zayn. Pakaian yang biasanya sopan kini entah kemana menyisakan kain yang terlalu pendek untuk menutupi lekuk tubuhnya yang tidak bisa dibilang besar. Tidak hanya itu, harum tubuhnya juga jadi sangat menyengat campuran melati dan pandan yang membuat Zayn merinding sendiri. Jangan lupakan suara gadis itu yang berubah semakin halus dan pelan mengingatkan Zayn akan sosok makhluk halus.

Hal itulah yang membuat Zayn tidak betah dan ingin segera kembali ke pelukan sang istri tercinta sampai meminta izin kepada pak Gana. Ia juga tidak mengerti dengan reaksi tubuhnya yang mendadak mual dan pusing melihat Maharani yang memperlihatkan sebagian besar tubuhnya yang terbuka. Zayn rasa ia tidak bisa bertemu dengan Maharani untuk sementara waktu, atau mungkin seterusnya.

Bahkan saat ini saja hanya mengingat putri tetua kampung itu sudah bisa membuat perut Zayn bergejolak dan memuntahkan kue yang tadi ia santap bersama sang istri. Rasanya benar-benar tidak menyenangkan.

"Yang," keluh Zayn dengan lirih.

"Gimana perutnya? Masih mual? Mau muntah lagi?" tanya Adifa khawatir sembari memijat tengkuk Zayn.

Zayn menggeleng lemah mendengar pertanyaan Adifa. Ia beralih memeluk paha sang istri yang berdiri di belakangnya. Saat ini posisi Zayn sedang berjongkok di tempat mandi mereka mengeluarkan muntahan yang menguras tenaganya.

"Yaudah sekarang kumur-kumur dulu, abis itu kita masuk kamar," ucap Adifa membantu memberikan air untuk Zayn.

Adifa mengurus Zayn yang tampak sangat tersiksa dengan phobianya. Adifa akan menyebut hal yang dialami Zayn sebagai phobia terhadap Maharani agar Zayn tidak perlu bertemu gadis tidak tau diri itu lagi setelah ini. Setelah memastikan bibir Zayn sudah bersih ia segera menggiring suaminya untuk masuk ke dalam rumah.

"Minum dulu," ujar Adifa menyodorkan segelas air untuk Zayn.

"Udah nggak usah diinget lagi, kamu emang nggak bisa mikirin cewek lain Yang, nggak usah dipaksa," ujar Adifa mengelus lengan Zayn yang sedang minum dengan pelan.

Memangnya siapa yang memaksa Zayn untuk kembali mengingat Maharani kalau bukan Adifa? Apa gadis itu lupa siapa yang terus bertanya kepada Zayn? Zayn yang notabene sangat bucin kepada istrinya tentu tidak bisa menolak keinginan Adifa. Alhasil jadilah seperti sekarang.

"Sekarang kamu baru percaya," keluh Zayn setelah menghabiskan air minum yang diberikan Adifa.

"Hehe aku udah percaya kok. Sekarang kita tidur sore aja yuk. Kamu lemes banget kayaknya abis muntah," ujar Adifa menggiring suaminya ke kamar mereka untuk segera beristirahat.

Adifa tidak habis pikir dengan Maharani. Ternyata gadis kuno itu benar-benar tidak tahu diri dan juga murahan. Bisa-bisanya perempuan itu mencoba merayu Zayn dengan menyodorkan tubuhnya. Beruntung Zayn sedang dalam pengaruh hormon kehamilan Adifa, bagaimana kalau tidak? Ya sepertinya Zayn juga tidak akan terpengaruh jika dalam keadaan normalnya. Buktinya saja saat mereka tidur bersama di hutan waktu itu Zayn tidak melakukan apapun padanya, padahal Zayn jelas memiliki perasaan padanya. Zayn hanyalah manusia yang terlalu positif dalam menggunakan logikanya.

Tapi Adifa tidak bisa membiarkan Maharani terus melakukan itu. Ia harus menunjukkan pada gadis tidak tau malu itu kalau Zayn hanyalah miliknya. Zayn datang bersamanya, dari dunia yang sama dengannya. Zayn tidak akan pernah bersatu dengan perempuan murahan itu, sampai kapanpun.

***

Ternyata hal yang dikatakan Zayn memang benar. Buktinya saat Adifa sengaja datang menemani suaminya bekerja keesokan harinya, ia memang melihat Maharani mengenakan pakaian yang sangat tidak pantas. Perempuan itu bahkan menatap Adifa terang-terangan seakan menantang wanita hamil ini.

Adifa yang sudah melawan rasa malasnya demi melindungi sang suami dari ular berbisa itu pun tidak akan tinggal diam. Ia siap menjadi elang untuk memangsa ular berbisa itu sampai hancur tak berbentuk.

Dengan berani Adifa pun mencium Zayn di depan pak Gana yang saat itu memang sedang menjelaskan sesuatu tentang apa yang harus dilakukan oleh mereka. Tentunya itu dilihat juga oleh Maharani yang langsung melotot. Sementara Zayn yang mendapatkan serangan mendadak itu langsung terdiam dengan jantung berdebar kencang.

"Wah Nak Adifa ternyata sangat agresif ya," kekeh pak Gana saat melihat langsung interaksi anak muda di depannya.

"Iya Pak. Suami saya itu tidak bisa berkonsentrasi kalau belum mendapat ciuman dari saya," jawab Adifa sangat frontal.

"Hahaha, Nak Zayn beruntung sekali mendapatkan perempuan pemberani seperti ini. Kalau perempuannya pemalu akan sangat sulit menebak keinginannya," ujar pak Gana tertawa.

Zayn sama sekali tidak bisa berkutik saat ini. Ia hanya bisa menggenggam tangan Adifa dengan erat untuk menyalurkan kegugupannya. Ia tersenyum menanggapi ucapan pak Gana yang memang benar. Zayn sampai tidak tahu harus bagaimana mengkondisikan tangan sebelah Adifa yang meremas pantatnya dari belakang.

Pak Gana pun kembali memberikan penjelasan yang sempat tertunda. Kali ini Adifa menatap Maharani dengan senyum miring. Mau apa perempuan itu? Zayn adalah miliknya sampai kapanpun. Dan wanita kuno seperti Maharani tidak akan pernah bisa merebut Zayn darinya.

Maharani tentu bisa melihat tatapan itu. Selain itu ia juga bisa melihat tangan Adifa yang seperti melakukan sesuatu pada tubuh Zayn. Terlihat dari ekspresi wajah Zayn yang mulai sayu, sesekali pria tampan itu akan memejamkan matanya dengan begitu gagah. Membuat sesuatu dari pangkal paha Maharani seperti meleleh keluar.

Setelah pak Gana selesai memberikan penjelasan, dia segera memulai pekerjaan mereka. Kali ini Adifa menyudahi aksinya dan membiarkan Zayn untuk fokus melakukan pekerjaan. Adifa juga membantu pekerjaan Zayn, dengan duduk di sampingnya tentu saja. Karena kalau tidak, perempuan gatal seperti Maharani pasti akan menggoda suaminya.

"Rani bawakan kudapan untuk Ayah dan Kang Zayn," ucap Maharani yang datang dengan membawa nampan berisi makanan. Ia datang dengan wajah yang dibuat selembut mungkin saat melihat Zayn.

"Rani, kemana pakaianmu yang lain?" tanya pak Gana yang menatap Maharani tidak suka.

"Ap-apa maksud Ayah?" tanya Maharani langsung tergagap.

"Apa kamu tidak malu berpakaian seperti gadis yang akan mandi di depan orang lain?" tegas pak Gana.

"Ma-maaf Ayah. Rani akan segera berganti pakaian," ucap Maharani langsung menghilang dibalik pintu.

Hal itu tentu saja membuat Adifa bersorak senang dalam hati. Rasakan itu wahai perempuan murahan. Dia pikir bisa menggaet Zayn dengan cara murahan seperti ini? Apa gadis itu tidak menggunakan otaknya? Bahkan di sini ada ayahnya yang seorang tetua.

***

Saat Adifa sedang mengambil minum di dapur dia menemukan Maharani yang sedang berdandan di dekat dapur. Entah apa motivasi perempuan itu berdandan di dekat dapur. Apa dia tidak memiliki kamar?

"Merasa sangat cantik Nona?" ujar Adifa menghampiri Maharani.

"Mau apa Neng datang ke sini?" sinis Maharani.

"Mau melihat seberapa jauh trik yang akan kamu gunakan untuk menggoda suamiku," jawab Adifa santai membuat Maharani langsung mengepalkan kedua tangannya.

"Apa kamu pikir dengan bersolek seperti ini akan membuat suamiku tertarik?" tanya Adifa remeh.

"Laki-laki menyukai wanita yang lembut dan pandai mengurus diri," jawab Maharani tegas.

"Benar, yang jadi masalah adalah apa Zayn termasuk dalam laki-laki itu?" tanya Adifa dengan wajah berpikir.

"Neng tidak bisa mengurus suami dengan baik. Kang Zayn akan lebih terawat jika hidup bersama saya," ucap Maharani tegas membuat Adifa tertawa mendengarnya. Ia bahkan sampai bertepuk tangan.

"Oh ya? Apa dia menyukaimu Maharani? Kenapa kamu terobsesi sekali pada suamiku di saat dia bahkan sama sekali tidak pernah menganggapmu? Apa kamu tidak malu?" tanya Adifa dengan wajah prihatin.

"Saya akan membuat Kang Zayn beralih pada saya. Dia pasti lebih memilh saya daripada wanita cabul seperti Neng," ujar Maharani yakin. Kedua matanya menatap Adifa tanpa rasa takut.

"Hahaha, wanita cabul kamu bilang? Kamu lucu sekali Maharani," kekeh Adifa mendengar jawaban Maharani. Bagaimana bisa ada wanita sebodoh ini hidup di dunia yang sama dengannya?

"Maharani, Maharani. Kamu boleh berharap setinggi apapun, tapi jangan salahkan aku kalau harapanmu tidak sesuai dengan kenyataan," ucap Adifa prihatin. Kalau ada sosok yang bodoh dan buta karena cinta, maka Maharani lebih parah dari itu. Definisi perempuan bodoh yang tidak berpikir menggunakan otak.

"Neng Adifa jangan tinggi hati. Bisa saja leluhur mengabulkan doa saya," ujar Maharani yakin.

Baiklah Adifa sudah tidak tahan berbincang dengan Maharani. Bisa-bisa dirinya ikutan bodoh jika semakin lama berbincang dengan perempuan kuno bodoh ini. Berdoa saja pada leluhur. Padahal siapa itu leluhur? Mereka juga makhluk ciptaan Tuhan. Bukannya Adifa meremehkan leluhur kampung ini. Hanya saja itu tidak masuk akal baginya yang hidup di dunia beragama.

"Baiklah baiklah. Terserah padamu saja, tapi yang jelas aku tidak akan membiarkanmu mendekati suamiku. Asal kamu tau saja, suamiku sangat tersiksa jika berada di dekatmu, dia bisa mati," ucap Adifa dengan wajah jenakanya sebelum meninggalkan Maharani dari sana.

Maharani tentu terkejut dengan ucapan Adifa. Apa maksudnya? Zayn sangat tersiksa dengan keberadaannya? Zayn bisa mati jika di dekatnya? Tidak tidak. Itu pasti hanya akal-akalannya Adifa saja agar dirinya tidak lagi mendekati Zayn. Ia tidak akan mempercayainya.

***

Setelah melalui hari dengan cukup menyenangkan bagi Adifa, kini mereka sudah bersiap untuk pulang. Menyenangkan karena berulang kali dapat melihat wajah kesal Maharani yang melihat aksinya menggoda Zayn.

"Yang, aku mau main ke sungai deh. Pengen mandi di sana," ujar Adifa saat mereka mulai beranjak meninggalkan kediaman pak Gana.

"Sungai yang di pinggir hutan?" tanya Zayn tampak berpikir.

"Iya, di sana kan banyak batu-batuannya. Airnya juga jernih banget. Pasti kalo mandi di sana bakal seger banget," jawab Adifa tampak antusias.

"Oke, kita tanya ke pak Catur bagian mana yang aman buat mandi ya," ujar Zayn.

"Siap Kapten!" sahut Adifa sambil memperagakan gerakan hormat di depan suaminya.

Zayn pun tersenyum dan segera menggandeng istrinya untuk segera beranjak. Sepertinya sebelum mandi mereka perlu menikmati camilan yang ada di pasar terlebih dahulu. Mendadak ia ingin makan kue yang terbuat dari ubi.

Adifa melangkah dengan riang bersama suaminya. Namun ekor matanya menangkap sebuah pergerakan di belakang mereka membuat Adifa tampak berpikir sebelum warna selendang yang tadi tertangkap matanya membuatnya tersenyum miring.

'Oke, kita liat apa itu yang disebut wanita cabul, perhatikan baik-baik Nona,' ucap Adifa dalam hati dengan senyuman miringnya.

*
*
*

TBC

Gimana chapter ini guyss???

Penasaran gakk sama chapter selanjutnya???

Kalo iya, buruan tekan VOTE sekarang dan komen sampe 100 ya... Begitu penuh, nanti malam author akan langsung update lagi 😆

Ok. See you in the next chapter...

Continue Reading

You'll Also Like

31.3K 1.7K 42
Peringatan!!! Diperuntukkan usia 18+, terdapat unsur kekerasan dan adegan dewasa. **** Lizzie Elmer harus menghadapi kenyataan. Ibunya mati bunuh dir...
7.2M 373K 46
Daisy Mahesa, seorang model terkenal. Ia juga merupakan putri tunggal dari keluarga Mahesa. Menjadi seorang model merupakan mimpinya, namun sayang ka...
2.9K 95 18
~Glorious Writing Contest 2023~ "Saat kamu sudah menjadi bagian keluarga Cameron, kamu tidak akan bisa keluar lagi." Gauri atau lebih sering disapa U...
127K 5.1K 22
SEAN ALEXIS HERNANDEZ (35) Billionaire sekaligus Ceo ini terlahir tanpa kekurangan apapun, wajah tampan, kekayaan berlimpah, keluarga terpandang, dan...