Can You Love Me? (Slow Up)

Od giyuri_jeon

226K 17.1K 1.6K

Ucapannya sungguh menghancurkan hati Naruto. kebencian yang Sasuke tunjukan membuat hatinya bertambah sakit... Viac

Prolog Can You Love Me?
Can You Love Me, Sasuke? 1
Can You Love Me, Sasuke? 2
Can You Love Me, Sasuke? 3
Can You Love Me, Sasuke? 4
INFO
Can You Love Me, Sasuke? 5
Can You Love Me, Sasuke? 6
Can You Love Me, Sasuke? 7
Can You Love Me, Sasuke? 8
MAAF
Can You Love me, Sasuke? 9
Can You Love Me, Sasuke? 10
Can You Love Me, Sasuke? 11
Can You Love Me, Sasuke? 12
~I'M BACK~
Can You Love Me, Sasuke? 13
Can You Love Me, Sasuke? 14
Can You Love Me? Sasuke? 15
Can You Love Me, Sasuke? 16
Can You Love Me, Sasuke? 17
Can You Love Me, Sasuke? 18

Can You Love Me, Sasuke? 19

939 94 12
Od giyuri_jeon

Part 19

disclaimer 

(semua foto di cerita ini bukan milik giyuri tapi dari pinterest yah gaisss) 

(maaf kalau banyak typo tapi HAPPY READING MINNA~)

Sasuke mendorong kursi roda Naruto menuju taman rumah sakit. Besok adalah hari dimana Naruto akan melakukan operasinya. Itulah kenapa ia berniat memberi kejutan kepada pemuda pirang itu sebelum ia melakukan operasinya. Setelah kejadian kemarin Sasuke telah memantapkan hatinya bahwa ia akan benar benar menjaga perasaan pemuda pirang ini. Ia tidak mau lelaki pucat dengan senyum palsu itu mengambil kesempatan seperti kemarin.

"Sasuke, sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Naruto yang masih mencoba memejamkan matanya.

Sebenarnya ia merasa bingung dengan tingkah lelaki raven itu yang sedari pagi bertingkah tidak biasa. Bahkan ia merasa Sasuke semakin menempel padanya dengan beberapa hal yang tidak ia ungkapkan dengan kata karena jujur saja ia merinding sendiri jika mengingatnya karena itu bukan Sasuke sekali.

"Hm, kau akan mengetahuinya nanti" balasnya dengan nada lembut sambil mengusap surai pirang Naruto dengan lembut.

Sasuke menghentikan langkahnya dan menarik kunci rem pada kursi roda Naruto saat sudah sampai ditaman ia mengusap surai pirang Naruto sambil memintanya untuk membuka matanya.

"Kita sudah sampai. Kau boleh membuka matamu." Ujar Sasuke.

Mendengar penuturan lelaki itu Naruto membuka matanya dengan perlahan. Ia bisa melihat nuansa taman dipagi hari begitu indah sunyi sepi namun menenangkan, hanya nampak satu dua orang yang melewati area ini. Naruto mengalihkan pandangannya kearah Sasuke meminta penjelasan dari lelaki raven itu. Sasuke membalasnya dengan senyuman. Ia berjalan memutari kursi roda dan berlutut didepan Naruto mencoba untuk mensejajarkan tubuhnya. Sedangkan Naruto hanya mengikuti pergerakan Sasuke.

"Naruto, kau ingat dulu saat kecil kita sering bertemu disini?" Tanya Sasuke yang dibalas anggukan oleh Naruto.

"Mungkin kau tidak ingat bahwa sebenarnya akulah yang pertama menyatakan perasaan padamu Naruto." Ucap Sasuke sambil menatap mata shappire itu dengan lembut yang kembali dibalas dengan tatapan bingung Naruto.

Sasuke tersenyum, "Saat itu kita sama-sama anak kecil namun aku ingat dengan jelas bahwa aku menaruh perasaan padamu, aku menyatakan perasaanku padamu disini dan berjanji akan selalu berada disisimu. Tapi waktu itu kau malah berlari kearah anak yang terjatuh dari kursi." Jelas Sasuke sedikit terkekeh sambil mengingat kejadian dulu yang menurutnya konyol karena saat itu Sasuke benar-benar kesal karena diabaikan oleh Naruto . Mendengar hal itu membuat Naruto terkejut karena ia tidak menyadari perihal kejadian tersebut.

"Benarkah? Aku tidak menyadari hal tersebut. Maaf." Ucapnya merasa bersalah.

Sasuke mengusak surai pirang itu. "Tenang lah itu sudah lama sekali. Lagi pula saat itu kita masih anak-anak."

"Lalu, saat aku menyatakan.." Naruto berhenti berucap saat mengingat kejadian dimana ia pertamakali menyatakan perasaan pada Sasuke. Entahlah saat mengingatnya membuat hatinya terasa berdenyut nyeri.

"Maafkan aku. Sebenarnya sehari setelah paman Minato meninggal aku mendapat kabar bahwa kakakku ditemukan oleh temannya sedang melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya." Naruto dibuat terkejut luar biasa. Ia bahkan melupakan sosok kakak Sasuke. Karena ia hanya tau bahwa Sasuke mempunyai seorang kakak laki-laki dan selebihnya ia tidak pernah mendengar atau melihat sosok itu.

"Kakakku sempat kritis beberapa hari pada saat itu, dan saat terbangun ia seperti bukan dirinya. Ia benar-benar tidak bisa diajak bicara dan hanya menatap kosong. pada saat itu yang aku tau adalah ia menjadi seperti itu karena di campakan oleh kekasih lelakinya."

"Lalu dimana kakakmu?" tanya Naruto dengan hati-hati.

Sasuke tersenyum lembut. "Saat ini ia berada diluar negeri dirumah salah satu kerabat kami dan menjalani pengobatan disana. Itulah mengapa semenjak saat itu aku benar-benar membenci kaum penyuka sesama bahkan perasaanku kalah dengan rasa benciku dengan yang dialami oleh kakaku. Maaf karena egoku, aku mengorbankan perasaanmu." Ujarnya sambil menundukkan kepalanya dengan penuh penyesalan.

"Maaf karena melampiaskannya padamu. Aku pantas dibenci olehmu Naruto." Lanjutnya.

Mendengar itu Naruto turut bersedih. Ia tidak pernah menyangka bahwa Sasuke mengalami ini semua. Ia bahkan merasa sangat jahat karena sudah berprasangka buruk selama ini pada sosok didepannya ini. Dengan perlahan Naruto mengusap surai raven itu membuat Sasuke mendongakkan kepalanya dan mendapati senyuman lembut Naruto.

"Sasuke, aku tidak pernah menaruh benci padamu. Selama ini aku mencintaimu dengan tulus, tidak perduli bagaimana Sasuke meresponku." Ujarnya sambil tersenyum.

Mendengar itu Sasuke dengan perlahan menggenggam jemari Naruto. Ia menatap Naruto dengan penuh yakin.

"Naruto, aku tidak tau apa aku pantas mengucapkan ini. Namun, aku mohon beri aku kesempatan untuk membahagiankanmu dengan benar kali ini. Beri aku kesempatan untuk menebus kesalahanku selama ini. Kau boleh memukulku atau membenciku, tapi aku mohon jangan tinggalkan aku. Jadi, setelah lulus maukah kau menikah denganku Naruto?" Ucap Sasuke penuh dengan keyakinan.

Sedangkan Naruto? Jangan ditanya bagaimana reaksinya saat ini. Ia tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata. Karena ia tidak pernah menduga Sasuke akan melontarkan kalimat tersebut. Tidak pernah terbesit sedikitpun dikepalanya.

"Naruto?" Panggil Sasuke. Ia terkejut saat melihat air mata mengalir membasahi pipi tan itu. "Naruto kau kenapa? Apa ada yang sakit?" panik Sasuke.

"A.. aku bersedia Sasuke." Jawab Naruto yang membuat Sasuke membeku dalam beberapa detik sebelum merengkuh tubuh lelaki pirang itu dengan erat.

"Terimakasih Naruto. Terimakasih, berjanjilah untuk menikah denganku!" Girang Sasuke.

"Sasuke, apa aku sedang bermimpi?" Tanya Naruto dengan suara lirih. Sasuke yang masih dengan posisi memeluk lelaki pirang itu masih setia mengusap punggung rapuh itu dengan lembut. "Tidak Naru, ini bukan mimpi." Jawab Sasuke.

"Bagaimana jika operasinya gagal dan aku tidak bisa menepati janji ini" Lirih Naruto.

Sasuke menghentikan usapannya dan dengan perlahan memposisikan diri untuk menatap netra shappire itu dengan lembut. Digenggamnya kedua tangan Naruto. "Semua akan baik-baik saja Naruto. Kau akan sembuh. Berjanjilah untuk tetap disisiku." Lirih Sasuke sambil membenamkan wajahnya di kedua telapak tangan Naruto. Entahlah dibalik ucapannya ia pun merasa takut bukan main. Ia tidak pernah bisa menduga dengan takdir tuhan. Ia hanya bisa berharap lelaki didepannya ini bisa sembuh dan ia bisa menebus kesalahannya selama ini. Ia benar-benar tidak mau kehilangan pemuda pirang ini lagi. Sasuke mengangkat kepalanya saat dirasa tidak ada jawaban dari Naruto.

"Naru? Kau tertidur?" panggil Sasuke perlahan. Jantungnya berdebar nyeri bukan main. Segala pikiran buruk mulai mengisi kepalanya saat melihat Naruto yang tertunduk dengan mata yang terpejam. "Naru?" di tepuknya pipi tan itu perlahan mencoba membangunkan pemuda pirang didepannya. Namun tidak ada tanda-tanda Naruto membuka matanya.

"Naruto! Berhenti main-main" ucapnya mulai panik sambil mengguncangkan bahu Naruto. Ia mengedarkan pandangannya sambil berteriak meminta tolong. Dengan tergesa tanpa pikir panjang ia langsung mengangkat tubuh itu dari kursi roda dan berlari mencari perawat atau dokter.

"Tolong! Siapapun tolong!"

"Naru! Tidak , kumohon sadarlah. Tolong suster! Tolong!" teriaknya jantungnya terus berdetak tak karuan rasa takut menjalar keseluruh pikirannya.

Beberapa perawat yang melihat itu langsung berlari sambil membawa emergency bed kearah Sasuke. Dengan perlahan Sasuke menaruh tubuh itu ke kasur, dan langsung mengikuti para perawat yang membawa Naruto keruangan. Fugaku yang baru saja keluar dari ruangan pasien kaget bukan main. Ia berjalan cepat mendekati Naruto dan meminta perawat untuk membawanya keruang tindakan. Ia menghentikan Sasuke yang hampir memasuki ruangan tindakan.

"Kau tunggulah disini dan kabari Mikoto dan Kushina."

"Tapi Dad,-" "Ikuti perkataan Daddy! Biar Daddy yang menanganinya. Kau tenangkan dirimu!" ucapnya yang langsung memasuki ruangan tindakan, tak lama dari itu pintu ruangan tertutup. Sasuke mengacak surainya kasar.

'kumohon tidak lagi! Tuhan! tolong selamatkan Naruto!' Frustasi Sasuke dengan air mata yang terus mengalir dari matanya.

TBC


halloooo minnaaa~ maaf aku baru upload sekarang  padahal janjinya upload di bulan februari. aku ga mood nulis karena stress mikirin judul skripsi huhu >< maaf yah jadinya hari ini uploadnya. aku usahain chap 20 aku upload sabtu ini klo gada kendala yaaa..

tolong tetep support ceritaku yaaaa. makasih semuanyaaa n love youuu gayssss <3

p.s. jangan lupa VOMMENT NYA YAAA GAYSSSS <3

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

ZAYRA | PERJODOHAN Od uraaa

Tínedžerská beletria

792K 42K 75
The end✓ [ Jangan lupa follow sebelum membaca!!!! ] ••• Cerita tentang seorang gadis bar-bar dan absurd yang dijodohkan oleh anak dari sahabat kedua...
6.5M 190K 61
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
IGNITES Od Murti Mutolaah

Tínedžerská beletria

1M 50.3K 67
Mendengar namanya saja sudah membuat Wilona bergidik ngeri, apalagi bertemu dengan sosoknya langsung. Mungkin Lona akan kabur begitu melihat bayangan...
1.2M 57.6K 42
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...