Baby Project (COMPLETED)

By BlackStarofIN

874K 23.9K 2.6K

[21+] Hamil adalah satu-satunya cara untuk keluar dari dunia aneh ini? Adifa dan Zayn tiba-tiba masuk ke dun... More

PROLOGUE
1 Tersesat
2 Bertemu Orang
3 Kampung Kuno
4 Solusi
5 Satu-satunya Jalan
6 Pernikahan
7 First Night (21+)
8 Mulai Bekerja
9 Let It Out
10 Only You
11 Tetap Pada Tempatnya (21+)
12 Bergantung
13 Stupid
14 No Attitude (21+)
15 Mesum
16 Hamil
17 Ngidam
18 Guilty
19 Tulus
20 Flexing
22 Positive
23 Laporan Zayn
24 Adifa vs Maharani
25 Bercinta di Sungai (21+)
26 Berhenti
27 Everything for You
28 Bisnis Zayn
29 Jengukin Dedek Bayi (21+)
30 Firasat Buruk
31 Pertunjukan
32 Berita
33 Family
34 Melepas Rindu
35 Manja (21+)
36 Gelisah
37 Melahirkan
38 Comeback
39 Remember
40 End : I'm Coming
Extended
Special Offer
PROMO LAGI

21 Dicabut (21+)

39.7K 546 103
By BlackStarofIN

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Surprise...!!!!!

Siapa yang nyangka author akan update hari ini???

Hehe sesuai janji author di Not A Surrogate Wife tadi sore kalo author akan kasih surprise malam ini. Dan ini surprisenya!!!

Baby Project update malam ini!!! Siapa yang seneng??

Jadi author update dalam rangka merayakan My Powerful Wife yang masuk top 5 eBook terlaris bulan februari kemaren guys yayy 🎉🎉.

Okee sebelum baca jangan lupa VOTE ya. Kali ini 100 komentar harus penuh ya. Kalo bisa lebih!

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading.

*
*
*

Sore ini Adifa melangkah bersama suaminya pulang ke rumah. Ia sudah membantu dan menemani pekerjaan suaminya setelah memamerkan kemesraan pada putri tetua kampung. Berkat bantuan Adifa pekerjaan jadi selesai lebih cepat. Zayn juga bisa punya waktu istirahat lebih lama.

Tapi sejak tadi raut wajah Zayn sangat masam. Pria itu hanya berjalan menunduk ke bawah tak tertarik dengan keindahan alam yang mereka lalui. Hal itu tentu membuat Adifa heran. Ada apa dengan suaminya? Meskipun Zayn memiliki sifat yang tenang, tapi pria itu bukan tipe yang akan berwajah masam dan berjalan sambil menunduk.

"Kamu kenapa sih Zayn? Kok daritadi kecut banget mukanya?" tanya Adifa yang penasaran.

"Nggak papa," jawab Zayn tak bersemangat.

"Nggak papa gimana? Nggak biasanya lo kamu kayak gini, apa pusing lagi?" tanya Adifa yang kali ini mendekat dan meletakkan punggung tangannya di kening Zayn dengan sedikit berjinjit.

"Nggak panas kok, kamu beneran nggak papa?" tanya Adifa sekali lagi berusaha memastikan.

"Iya, nggak papa, pengen cepet sampe rumah aja," jawab Zayn lemas.

Adifa yang melihat pun hanya mengangguk. Ia pikir suaminya kelelahan setelah menghabiskan setengah hari untuk bekerja pasca sakit. Adifa pun menggandeng lengan Zayn dan berjalan beriringan sampai rumah mereka. Adifa segera menggiring Zayn untuk duduk, membelai kepala lelaki itu dan mengelap sedikit peluh di sana.

"Capek?" tanya Adifa lembut yang langsung diangguki Zayn dalam diam.

Adifa segera mengambil minum dan memberikannya untuk Zayn. Berharap itu dapat membantu sedikit memulihkan tenaga Zayn.

"Mau istirahat dulu? Nanti kalo waktunya malam malem aku bangunin," tawar Adifa.

Bukannya menjawab pertanyaan Adifa, Zayn justru menatap istrinya dengan tatapan memelas. Dia melingkarkan kedua tangannya di pinggang Adifa.

"Sama kamu tapi," ujar Zayn.

"Ih kok jadi gemesin sih?" gemas Adifa mencubit sedikit pipi Zayn yang tidak membuat lelaki itu terganggu. Zayn masih menatap Adifa memelas.

"Yaudah ayok aku temenin," ujar Adifa akhirnya.

Zayn pun segera berdiri dan melangkah menuju kamar mereka sambil menggandeng Adifa. Ia segera menaiki dipan dan memeluk istrinya dengan erat.

"Baring dong, kok malah pelukin aku yang masih berdiri sih?" ujar Adifa lembut. Zayn masih begitu menggemaskan untuknya saat ini.

"Aku nggak mau tidur Yang," tolak Zayn.

"Terus maunya apa? Tadi katanya mau asal aku temenin, sekarang aku temenin loh, ayok baring dulu," balas Adifa lembut.

Namun Zayn menggeleng dan mendongak menatap Adifa sambil memasang wajah memelasnya seperti tadi.

"Aku capek Yang," adu Zayn.

"Ya makanya istirahat sekarang, aku peluk deh," tawar Adifa.

"Aku nggak butuh istirahat sekarang," ujar Zayn membuat kening Adifa berkerut bingung.

"Katanya capek? Kok nggak butuh istirahat?" tanya Adifa bingung.

"Capek nahan pengen main sama kamu," jawab Zayn pelan dengan wajah polosnya.

Seketika Adifa teringat kalau ia telah memancing Zayn sebelumnya. Tepatnya saat sengaja membuat Maharani cemburu. Ia sadar perbuatannya telah memancing nafsu Zayn dan justru menggantung suaminya begitu saja.

Adifa terkekeh mengingatnya. Jadi dari tadi gairah Zayn belum surut? Itu sebabnya sejak tadi wajah suaminya sangat masam dan tidak bersemangat melakukan apapun? Karena merajuk keinginannya belum terpenuhi?

"Gemesin banget sih," gemas Adifa mencubit 2 sisi pipi Zayn.

"Aku lagi tersiksa kok malah gemes sih?" protes Zayn dengan bibir melengkung ke bawah.

"Iya-iya, aku yang salah. Aku lupa Sayang. Masih pengen banget ya?" tanya Adifa merasa bersalah pada suaminya. Ia belai lembut kepala belakang Zayn sampai ke lehernya.

"Banget, apalagi kamu sentuh-sentuh gini," jawab Zayn jujur.

"Yaudah ayok kita main, tapi kamu di bawah aja ya, aku yang di atas," ajak Adifa.

"Kok gitu?" tanya Zayn heran.

"Kamu kan baru sembuh, aku nggak mau kamu capek Zayn. Biar aku aja yang gerak," jawab Adifa.

"Aku nggak papa Sayang, badan aku kuat kok buat gerak di atas kamu," ujar Zayn.

"Aku yang di atas atau nggak usah main sekalian," balas Adifa tak ingin dibantah.

Zayn pun hanya mengangguk mendengar ucapan Adifa. Padahal ia yang tidak ingin membuat istrinya kelelahan kalau harus bergerak. Tapi Adifa sudah memutuskan untuk berada di atas demi dirinya. Ia akan membiarkan istrinya memegang kendali kali ini.

"Oke, kalo capek bilang ya," ujar Zayn menyetujui.

"Iya, tenang aja Baby," balas Adifa mengerling nakal. Membuat pipi Zayn langsung bersemu merah.

Adifa pun mendorong tubuh Zayn agar segera berbaring di atas dipan. Perlahan ia membuka pakaian suaminya dengan sensual. Tak lupa ia menyentuh dan memberikan rangsangan dengan meraba setiap inchi kulit suaminya. Tentu saja hal itu membuat Zayn yang memang sudah sedari tadi menahan gairahnya sangat mudah tersulut lagi. Lelaki itu menahan napas untuk membuat pikirannya tenang dan tidak lepas kendali untuk menyetubuhi istrinya.

Tangan Adifa semakin turun dan dengan berani masuk ke dalam celana suaminya, berusaha menggapai benda yang ada di dalamnya. Adifa merasakan benda panjang yang hangat sudah mengeras di dalam sana. Gadis itu tersenyum melihat Zayn yang kini menatapnya penuh sayu. Adifa memilih menggenggam benda itu dan meremasnya pelan.

"Nggh," lenguh Zayn merasakan remasan istrinya.

Mendapat reaksi seksi dari suaminya membuat Adifa semakin bersemangat. Gadis itu pun mulai meremas sambil menaik turunkan tangannya. Sebelah tangan Adifa bergerak menyingkap celana yang memerangkap benda itu, sementara tangan satunya masih bergerak mengocok benda itu dengan konstan. Tentu saja hal itu membuat Zayn dapat melihat bagaimana istrinya mengocok kejantanannya tepat di hadapannya tanpa ditutupi apapun. Bagaimana adik kebanggaannya itu berdiri tegak menantang seiring semakin cepatnya gerakan tangan istrinya.

"Ahh Yang," desah Zayn tak bisa menahannya melihat begitu seksinya pemandangan di depannya.

"Suka?" tanya Adifa dengan suara mendayunya.

Zayn tak bisa memberikan respon apapun. Ini adalah pengalaman paling panas dalam hidupnya. Merasakan sendiri bagaimana miliknya dikocok oleh wanita cantik yang merupakan istrinya sendiri. Melebihi ekspektasinya selama ini, ternyata rasanya lebih menakjubkan.

Melihat Zayn yang sampai mendongak ke belakang sambil memejamkan mata dan mulut setengah terbuka membuat Adifa ikut terangsang. Wanita itu dapat merasakan lendirnya mulai keluar di bawah sana.

"Sayang, kamu keras banget sekarang," puji Adifa merasakan benda yang ia kocok sekarang sudah sekeras batu. Benda itu begitu cepat mengeras. Padahal tadi masih tidak sekeras ini.

"Nggh iya Yang, aku butuh kamu sekarang," jawab Zayn dengan suara berat.

"Aku udah di sini Zayn," ucap Adifa seduktif.

"Lebih dari ini Dif, aku butuh lebih dari ini," ujar Zayn dalam.

"Bilang, kamu mau apa?" tanya Adifa sambil meremas gemas dan memutarkan jarinya di ujung benda itu.

Zayn yang merasakan pergerakan Adifa sontak meringis. Ia mengerang pelan dan semakin tersengal-sengal.

"Ahh Sayang, please," pinta Zayn lirih.

"Bilang Zayn, kamu mau aku ngapain?" tanya Adifa lagi sedikit mendesah. Miliknya sudah sangat basah. Belum lagi ia yang duduk di atas paha Zayn membuat miliknya terkena gesekan.

"Masukin Yang, masukin ke punya kamu sekarang," pinta Zayn tak tahan lagi.

Adifa menjilat sendiri bibirnya yang terasa kering. Tubuhnya terasa begitu panas mendengar permintaan seksi suaminya. Segera ia naikkan pakaiannya ke atas sehingga pangkal pahanya bertemu langsung dengan kulit Zayn. Adifa juga menyingkirkan sedikit celana dalamnya agar kepala kejantanan Zayn dapat bertemu dengan bibir bawahnya.

"As you wish Baby," ucap Adifa seksi sambil menggesekkan sedikit alat kelamin mereka sebelum memasukkannya secara perlahan.

"Ohh," desah mereka saat penetrasi itu terjadi. Zayn memejamkan matanya dengan erat menikmati jepitan kuat milik istrinya yang mencengkeram seluruh intinya. Begitu juga dengan Adifa yang membuka mulutnya sambil menutup mata merasakan bagaimana benda besar yang sebelumnya ia kocok itu kini menyeruak masuk ke dalam tubuhnya.

Setelah memberikan sedikit waktu untuk menikmati penyatuan mereka, Adifa mulai menggerakkan tubuhnya naik turun. Pandangannya turun ke bawah untuk menemukan suaminya sedang memandanginya dengan mata yang sangat sayu. Belum lagi pakaian Zayn yang sudah tersingkap menampilkan dada dan perut atletis miliknya. Zayn begitu seksi di mata Adifa saat ini. Membuat intinya semakin basah saja.

"Ahh gede banget Yangh," desah Adifa merasakan bagaimana besarnya bagian tubuh Zayn yang masuk ke dalam tubuhnya. Tentu saja tadi saat ia mengocoknya, telapak tangannya tidak bisa menggenggam sepenuhnya. Dan kini benda itu memasuki tubuhnya dan menghantam langsung titik sensitifnya di dalam sana.

"Kamu sempit banget Dif," lirih Zayn sambil meraih tangan Adifa dan menggenggamnya. Sensasi bercinta dengan istrinya ini memang tidak pernah gagal membuat kewarasannya melayang.

Adifa menaik turunkan tubuhnya dengan pelan tapi konstan. Saat ia naik ia menggunakan sedikit otot kewanitaannya untuk mencengkeram milik Zayn sehingga sensasinya lebih menggigit untuk suaminya.

"Ahh Difaah, kenceng banget jepitnya," desah Zayn tak kuasa menahan tubuhnya untuk bergerak cepat mengejar jepitan itu lagi dan lagi. Membuatnya masuk ke tubuh istrinya lebih dalam. Gerakan yang tadinya lembut kini semakin cepat.

"Zaynnhh, pelan Sayanghh," pinta Adifa sambil mendesah saat merasakan gerakan Zayn sudah mulai cepat. Gerakan ini akan menjadi brutal kalau tidak segera dicegah. Ia sangat tahu bagaimana Zayn. Lelaki itu tidak puas hanya dengan gerakan lembut seperti tadi.

"Ohh nggak bisa Sayang, kamu gigit banget, aku nggak tahan," balas Zayn yang bukannya memelankan gerakannya justru semakin cepat.

"Ahh!" pekik Adifa saat percintaan mereka sudah mulai brutal. Ia menggigit bibirnya dan mencoba mengimbangi gerakan Zayn. Tapi gerakan Zayn yang sangat menusuknya membuat Adifa tak kuasa menahan kenikmatan ini.

"Zaynn nghh, akuu mau keluarrh," desah Adifa kepayahan karena sentakan Zayn sama sekali tidak berjeda.

"Keluarin Sayang, jepit aku lebih kuat lagi," balas Zayn menggenggam erat tangan Adifa dan memberikan sentakan-sentakan yang lebih kuat.

Adifa sungguh tidak bisa melawan sensasi kenikmatan yang ia dapatkan. Berada di posisi atas seperti ini justru membuatnya merasa ditusuk begitu dalam, yang menyebabkan rangsangannya semakin tinggi. Gempuran suaminya yang kencang sungguh mengobrak-abrik miliknya tanpa ampun. Adifa sudah tidak tahan lagi.

"AHH ZAYN!" pekik Adifa saat tubuhnya mulai mengejang. Ia dapat merasakan kewanitaannya berdenyut begitu kuat meremas benda panjang Zayn yang masih bergerak kencang di dalamnya.

"AHHH!!" Adifa menjerit cukup kencang. Ia merasa miliknya mengeluarkan cairan yang cukup deras sampai mendorong kejantanan Zayn keluar.

Zayn terpesona melihat istrinya yang sangat menakjubkan di atasnya. Wanita itu baru saja mengalami squirting di depan matanya. Cairannya bahkan sampai sedikit mengenai dagunya. Adifa benar-benar sangat seksi. Belum lagi jepitan yang wanita itu berikan sesaat sebelum miliknya terdorong keluar. Bukan main kuatnya.

"Seksi banget kamu Yang," ucap Zac serak dan dalam sembari kembali menerobos masuk ke dalam tubuh istrinya yang baru saja pelepasan.

"Ahh tunggu dulu Zayn," pinta Adifa yang masih cukup kuwalahan.

"Nggak bisa Sayang, aku udah diujung banget gara-gara kamu," tolak Zayn. Ia langsung menggerakkan pinggulnya kencang dari bawah.

Adifa hanya bisa mendesah pasrah saat suaminya sudah kembali menggempurnya. Kali ini Zayn benar-benar melakukannya dengan penuh tenaga. Bahkan wajah pria itu sangat merah karena gairah yang sedang berada di puncak. Terlihat juga urat-urat seksi di leher Zayn yang sangat menikmati kegiatannya.

"Ohh Sayang, enak banget Yang," racau Zayn yang sudah merasa berada di ujung.

Adifa yang merasa sentakan Zayn sudah lebih kuat kali ini merasa sampai menghantam pintu rahimnya. Seketika kedua mata Adifa yang terpejam langsung terbuka. Dia sedang hamil saat ini. Ini tidak bisa dibiarkan. Segera saja ia menahan gerakan Zayn.

"Sayang pelan-pelan," pinta Adifa sembari menahan perut Zayn.

"Aku mau keluar Yang," racau Zayn yang tidak mendengarkan ucapan Adifa.

Adifa langsung memutar otaknya merasa usahanya sia-sia saja. Segera ia gunakan otot kewanitaannya untuk merangsang pria itu keluar lebih cepat. Dan benar saja, milik Zayn berdenyut kuat di dalam tubuhnya. Zayn yang masih memejamkan kedua matanya dengan pinggul bergerak cepat terlihat mengeraskan rahangnya. Betapa seksinya.

"Adifa Sayang, mau keluar Yang!!!" geram Zayn saat sudah diujung batasnya membuat Adifa langsung melebarkan kedua matanya.

"Argghhh!!!" geram Zayn menyemburkan lahar panasnya. Tubuhnya sampai tersentak beberapa kali. Muatan yang sudah tersimpan 2 hari ini akhirnya keluar.

Tapi Zayn membuka matanya saat merasakan hal aneh. Ia melihat Adifa istrinya sedang menggenggam kejantanannya yang masih mengeluarkan laharnya. Beberapa cairannya tercecer di sekitar perut, dada, dan dipan kamar ini.

"Yang kok dicabut?" tanya Zayn.

*
*
*

TBC

Gimana part ini guys??

Seru gakk???

Kalo seru jangan lupa VOTE nya dipencet. Komentarnya dipenuhin 100. Author akan muncul lagi kalo VOTE banyak dan komentar penuh yahh.

Ok. See you in the next chapter.

Continue Reading

You'll Also Like

8.5K 330 27
Warning 21+ Reyhan Ilham, cowok 19 tahun yang sekarang sedang sibuk bekerja menjadi pramuniaga minimarket, suka nongkrong di bengkel teman karena hob...
MARKAY By olla

Short Story

44.4K 2K 45
Disarankan baca dulu cerita yang berjudul "MAS DUDA" karna ini sambungan nya ya, kisah ini akan menceritakan perjalanan hidup anak-anak mereka. * * ...
1.2M 12.4K 33
Jatuh cinta dengan keponakan sendiri? Darren William jatuh cinta dengan Aura Wilson yang sebagai keponakan saat pertama kali bertemu. Aura Wilson ju...
86.5K 2.3K 96
Yang lain boleh pergi asal jangan dia -salma alfasrya salsabil R Jangan sekali sekali kauu bawa semesta ku pergi -nabila alferiska taqiyyah A Tidak...