K W A C I [End]

By bungaMG01

75.9K 15.4K 5K

Biji bunga matahari ucapnya karena dia menganggap tubuhnya sangat kecil di banding teman-temannya yang memili... More

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37

Bab 8

1.9K 394 175
By bungaMG01

"Kana?"

"Miu,,, Kana ngantuk."

"Kana!"

"Apa cih, Miu mau pompok pantat Kana?"

"Aku mau tanya?"

"Cudah malam Miu, Kana bobo dulu ya becok aja tanyanya."

"Kana?"

"Apa cih."

"Kau tidak nangis waktu tau Papamu punya istri lagi?"

"Nangis! Kana nangis guling-guling hampir macuk ke laut."

"Aku tanya betul-betul, kau malah bercanda."

"Mew kan tanya, ya Kana jawab."

"Jawabanmu tidak serius."

"Telus Kana jawabnya bagaimana? Kana tidak cempat nangis, waktu itu Kana lapal kalena tidak jadi di ajak makan, telus Papa juga tidak antal makanan untuk Kana dan Mami ya udah Kana tidul aja tapi pas Kana ingat Mami cudah pingcan dan beldalah-dalah."

"Lalu apa yang kau lakukan?"

"Kana minta tolong Paman-paman yang ada di citu, Mami di bawa ke lumah cakit, udah ya Kana ngantuk."

"Kasihan sekali kalian berdua."

"Ciapa yang kacian? Kana atau Baby itu?"

"Jelas kau, aku tidak perduli dengan Baby itu."

"Tapi dia juga kacian loh Miu, dia jatuh dari tangga."

"Biarkan saja aku pun tidak kenal dengan bayi itu, ayo kita tidur."

"Dali tadi Kana juga mau tidul tapi Mew ajak Kana bicala telus."

"Iya..iya ayo tidur."

Keesokan harinya

Wiu..wiu..wiu..wiu..wiu..

Pagi-pagi sekali sebuah mobil ambulance berhenti tepat di depan kediaman rumah Alex untuk mengantar jenazah putri mereka.

Para tetangga pun mulai penasaran siapa yang meninggal? pasalnya mereka tau keluarga itu baru saja pulang berlibur.

Pintu mobil pun  mulai terbuka dan sebuah peti kecil di keluarkan dari dalam mobil sementara Alex dan Amanda menggunakan mobil pribadi mereka.

Para tetangga mulai berdatangan untuk menyampaikan bela sungkawa namun kemudian mereka menyipitkan matanya heran, mereka tidak mengenal wanita yang bersama Alex.

"Jeng siapa wanita yang bersama Tuan Alex?"

"Tidak tau mungkin keluarganya."

"Lalu siapa yang meninggal."

"Kita lihat saja."

Para tetangga melihat jenazah di dalam peti tapi mereka tidak mengenali jenazah tersebut, mereka pun akhirnya pamit setelah menyampaikan bela sungkawa.

"Miu bangun," Kana menjepit hidung Mew dengan jari-jarinya.

"Kanaaaa!"

"Miu di lual belicik ada apa ya?"

"Aku tidak dengar apa pun."

"Makanya Miu bangun dulu."

"Ada apa sih."

"Ayo liat kelual, di lual ada apa wiu..wiu..wiu..wiu itu cuala apa?"

"Suara mobil."

"Kana mau lihat akh."

"Jangan kepo lebih baik kau tidur."

"Bukannya Miu mau cekolah lebih baik Miu bangun."

"Aku masih ngantuk."

"Ya cudah Kana kelual cendili aja."

Kana turun dari atas tempat tidur, saat dia mau keluar pamparsnya sangat mengganggu karena penuh dengan air ompol sehingga dia sulit untuk berjalan.

"Miu...tolong bukain pampec Kana."

"Buka sendiri, semalam kau bisa pakai sendiri."

"Tidak mau Kana jijik."

"Jijik kenapa?"

"Pampecnya penuh."

"Terus sampahmu kau berikan padaku."

"Ayolah Miu, Kana mau liat mobil yang bunyi."

"Lebih baik kau mandi saja, tak kan lah kau keluar dengan bau pesing."

"Mandi cama ciapa Miu aja tidak bangun-bangun."

"Mandi denganku dengan siapa lagi, kau masuk dulu aku mau ambil handuk."

"Ok baiklah."

Di kamar lain

"Ada Ambulance di rumahmu, sepertinya terjadi sesuatu apa bayi itu apa kau ingin pulang?"

"Apa Bayi itu meninggal?"

"Sepertinya iya karena yang antar mobil jenazah."

"Aku di sini saja boleh?"

"Kau tidak ingin lihat mereka?"

Baifren menggeleng, Baifren benar-benar tidak ingin tau apa pun yang terjadi dengan keluarga baru suaminya.

"Miu lama cekali ih, mandinya cudah belum."

"Sudah, keringkan dulu tubuhmu baru keluar."

Kana mengangkat tangannya, meminta Mew untuk mengeringkan tubuhnya.

"Kana pakai baju cendili aja, Kana bica ko."

"Ya sudah sana pakai, aku juga mau siap-siap sekolah."

Kana mencari baju di dalam lemari Mew, setelah itu dia pakai.

"Miu,, makanan kula-kulanya mana?"

"Mau apa? tadi kau bilang mau lihat mobil."

"Mana? Mobilnya cudah tidak bunyi lagi."

"Lebih baik kita sarapan setelah itu baru kasih makan kura-kura."

"Ok deh!"

Kana sudah tidak minat dan penasaran lagi dengan mobil yang ingin dia lihat, dia menunggu Mew selesai pakai seragam setelah itu mereka berdua pergi sarapan.

"Daddy, Kana mau duduk dekat Miu Daddy pindah cana."

"Kau duduk dekat Mama saja."

"Daddy caja yang dekat Mama, Kana mau dekat Miu."

"Daddy yang duluan duduk di sini."

"Daddy ngalah dong, bial Kana yang duduk di citu."

"Ish anaknya Alex!"

"Ish Kana bukan anak Alex, Dad. Kana anak Mami."

Lee ngalah akhirnya dia pindah kursi dan membiarkan Kana duduk di samping Mew.

"Setelah sarapan Mama mau ke rumah Alex, Bayi mereka meninggal semalam, dan hari ini jenazahnya di bawa pulang."

"Memang kau kenal dengan mereka?"

"Ya tidak Phi, tapi kan kita tetangga mereka."

"Tidak perlu pergi ke sana lagi pula bukan Baifren saja ada di sini."

"Capa yang meninggal Mah?" Tanya Kana.

"Adikmu."

"Adik Lucy meninggal,"

"Iya, semalam di rumah sakit."

"Ih kaciannya padahal dia balu kenal dunia, Papa pacti cedih."

"Kau mau ikut?"

Kana diam menatap langit-langit seperti sedang berfikir.

"Apa yang kau pikirkan?"

"Habis calapan Kana halus kacih makan kula-kula, Kana di lumah caja ya Mah."

"Terus Mama sendirian gitu pergi ke rumah itu, kalau begitu Mama tidak perlu pergi lah."

"Memang bagusnya kau tidak perlu pergi, lagi pula kita tidak kenal dengan keluarga baru Alex."

"Ya sudah aku di rumah saja."

Alex sedang berduka tapi para tetangga hanya sedikit yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa. Mereka tidak ada yang datang karena sudah dapat bisikan dari tetangga yang datang kalau di rumah itu terlihat sangat aneh.

Beberapa jam kemudian teman-teman kantor Alex datang ke kediaman Alex.
Karangan bunga pun berdatangan mengucapkan bela sungkawa untuk meninggalnya putri Alex, seketika para tetangga terheran-heran sejak kapan Alex punya putri.

"Mami, Kana boleh main di depan tidak?"

"Tidak boleh, kau di sini saja bersama Mami."

"Kita tidak pulang Mam?"

"Kana mau ikut Mami?"

"Kemana?"

"Mami mau pulang ke orang tua Mami."

"Kenapa?"

"Karena kita sudah tidak bisa tinggal di sini, Mami dan Papa mungkin akan berpisah."

"Lalu kita pelgi dali cini telus nanti Kana tidak bica ketemu dengan Mew."

"Nanti kalau Kana rindu pada Mew, Kana bisa berkunjung ke sini, nanti akan Mami antar."

"Tapi kenapa kita halus pindah, Kana tidak mau pindah Kana mau di cini caja  culuh Papa aja yang pindah kita beldua di cini aja."

"Itu kan rumah Papa."

"Uang Papa uang Mami juga, lumah Papa lumah Mami juga jadi bial Papa aja yang pindah kita jangan."

"Mana bisa seperti itu Kana."

"Bica Mammm... maca Mami mau kalah, telus pelgi dali cini."

"Jika nanti Mami dan Papa berpisah, Mami harus kerja, jika Mami kerja Kana dengan siapa? kalau di sana kan ada Nenek yang jaga Kana."

"Ada Miu, Miu bica ko momong Kana. Lagi pula Kana cudah becal  Kana bica mandi cendili kalau Kana lapal nanti Kana minta maem cama Mama, atau Mami beliin aja kwaci yang banyak untuk Kana. Pokoknya Kana tidak mau pindah."

Baifren menghela nafas panjang, dia sudah tidak ingin melanjutkan rumah tangganya dengan Alex, dia benar-benar merasa tertipu karena selama ini dia selalu percaya dan tidak pernah curiga sedikit pun saat suaminya dinas keluar kota.

"Mami ko diam, owh iya Anaknya Papa mati."

"Iya Mami sudah tau."

"Kacian ya Mam."

"Hmm, Kana juga harus jaga diri baik-baik jangan main di atas tangga takutnya Kana juga tidak sengaja jatuh."

"Kana tidak pernah main ke atas, Kana kan mainnya ke lumah Miu."

"Kana juga harus tumbuh menjadi pria yang baik."

"Baik Mam."

2 hari kemudian

"Kau mau ke mana Amanda?"

"Aku mau pulang ke rumahku."

"Kau tidak akan pergi ke mana-mana, sekarang di sini juga rumahmu."

"Aku tidak bisa satu atap dengan istrimu yang lain."

"Kenapa tidak bisa? Sebelum kau menikah denganku kau tau aku siapa, tapi kau masih mau menikah denganku."

"Lalu sekarang di mana istrimu? Saat kematian anakku mereka tidak menujukan wajahnya di rumah ini."

"Kau tau Baifren sedang sakit."

"Sakit! Aku rasa mereka lah yang menyebabkan kematian anakku."

"Siapa yang kau salahkan? Anakku atau istriku? mereka bahkan tidak tau apa pun tentang masalah ini, apa kau pikir Baifren bisa keluar dari kamar dengan keadaannya yang masih lemah seperti itu? Atau Kana yang ingin kau tuduh, bahkan otaknya pun tidak akan sampai memikirkan pembunuhan. Satu-satunya orang yang sehat itu kau. jadi jelas sudah kalau semua ini salah kau."

"Baiklah jadi untuk apa aku ada di sini, aku sama sekali tidak di hargai."

"Kau tidak bisa pergi karena sampai detik ini pun kau masih istri sahku."

Saat Alex dan Amanda berdebat masuk lah Baifren yang sudah terlihat lebih sehat, sudah 3 hari Baifren tinggal di rumah Janni tapi Alex tidak pernah datang mengunjunginya.

"Apa yang kalian ributkan?"

"Kenapa kau ke sini bukan kau belum sehat."

"Aku ingin bicara dengan kalian ber dua."

"Aku tidak ingin membicarakan apa pun, pikiranku benar-benar sedang kacau," jawab Alex.

"Sudah waktunya sekarang aku yang bicara, kau kepala rumah tangga mungkin bagimu kau bisa melakukan apa pun karena kau si pertanggung jawab dan si pencari nafkah untuk keluarga maka kau berpikir semua keputusan ada di tanganmu, tapi kau lupa bahwa aku juga manusia yang di beri Akal dan pikiran oleh Tuhan, aku hampir bunuh diri karena terlalu terkejut dengan kelakukanmu tapi sekarang aku sudah memutuskan, aku ingin kita berpisah. Aku rasa ini hal yang sangat mudah untukmu karena istrimu tidak hanya satu bercerai pun kau masih memiliki satu istri."

"Kau pikir aku akan mencerakanmu? Tidak akan!"

"Jika ini aku bawa ke jalur hukum menurutmu siapa yang akan menang? menikah diam-diam tanpa sepengetahuan istri apa menurutmu itu benar?"

"Aku tau aku salah tapi aku tidak akan pernah menceraikanmu."

"Kalau begitu, bagaimana jika wanita itu saja yang kau ceraikan."

"Tidak bisa! Karena aku mencintai Amanda."

"Kita bertemu di pengadilan dan aku ingin rumah ini kau berikan pada Kana karena saat ini dialah satu-satunya anakmu."

Setelah bicara dengan Alex, Baifren pergi kembali ke rumah Janny.
Baifren benar-benar dendam pada suaminya, dia sudah baik-baik saja saat kembali ke Bangkok, tangan dia yang sakit tapi tidak dengan kakinya.
Dia melihat semua yang di lakukan Kana tapi Bayi itu tetap tertidur pulas di sisi tangga, Baifren tidak ingin usaha anaknya sia-sia dia juga tidak ingin Amanda tersadar untuk melihat anaknya ke kamar. Diam-diam Baifren keluar dari kamar dan naik ke atas tangga. Dia menendang Bayi tersebut hingga Bayi itu terjun dari atas tangga.

Amanda yang panik tidak sempat memeriksa ruangan mana pun, fokus dia tertuju pada Bayinya dan langsung pergi ke rumah sakit.
Amanda tau Bayinya sedang aktif dia sudah bisa turun dari tempat tidur apalagi tempat tidur tersebut tidak terlalu tinggi, Amanda berfikir Bayi itu merangkak keluar dari Kamar karena pintu kamar pun tidak di tutup.


Bersambung...❤

Yang mau order sudah ready ya.

Rp.195.000

Pengiriman sampai ke luar negeri.

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 85.2K 45
Di satukan oleh keponakan crush Kisah seorang gadis sederhana, yang telah lama menyukai salah satu cowo seangkatannya waktu sekolah dulu, hingga samp...
980K 109K 51
Virtexxion Valec FR tiba-tiba terbangun disebuah kamar rumah sakit, dirinya yakin bahwa ia bertransmigrasi ke Novel yang ia baca sebelum kecelakaan. ...
23.3K 3.3K 25
Kana sekretaris pribadi yang menyewakan rahimnya pada pasangan suami istri yang menginginkan keturunan dalam rumah tangga mereka, yaitu bos besarnya...
122K 916 13
one-shot gay ⚠️⚠️⚠️ peringatan mungkin ada banyak adegan 🔞 anak anak d bawah umur harap jangan lihat penasaran sama cerita nya langsung saja d baca