CRYSTAL ROSE

By AZEEA02

356 32 0

CRYSTAL ROSE Hay, nama aku Zila, Gejora Zila Angkasa aku seorang siswi kelas 11 di SMA Bintang Harapan, aku p... More

Seorang Gejora Zila Angkasa
SMA Mawar Ungu
Peraturan
Akademi Sihir Mawar Ungu
Penasaran
Rahasia Agara
Latihan
Kepercayaan Diri
Fakta Sebenarnya
Masalah Agara
Yolanda
Kakak Pembimbing
Takut dan Bingung
Madam
Gadis Bergaun Putih
Masa Lalu Marsel
Keributan
Bingung
Udangan

Gelang Mutiara

15 2 0
By AZEEA02

Hey guys gimana ceritanya masih lanjut apa enggak, komen untuk sarannya oke. Guys kalo misalnya saya telat posnya sory ya soalnya lagi banyak kesibukan jadi masih sulit untuk mengatur jamnya, jadi saya harap kalian sabar ya menunggu kelanjutan ceritanya. Oke lanjut jangan lupa follow dan vote ya

Semua murid yang berada disana kaget tidak percaya melihat Aska dan Zayan mengacungkan tangan untuk menjadi kakak pembibing Zila, gadis berambut lurus itu terlihat bingung melihat dua pria yang mengacungkan tangan itu adalah kedua pangeran sekolah.

Murid-murid lain membicarakan Zila "jangan-jangan mereka berdua menyukai gadis itu, oh tidak putri yang sebenarnya sudah muncul, sepertinya ada cinta segitiga, gue yakin cewek itu pasti pacar salah satu pangeran kita" ruangan semakin riuh

“semuanya tenang” Tuan Halex meredakan kondisi

Setelahnya Tuan Halex meminta Zila untuk memilih kakak pembimbingnya, Zila bingung memilihnya karena ia belum mengenal kedua pria tersebut, Zila mencoba untuk mengeluarkan aura miliknya lagi dengan sepenuh tenaga, terlihat aura Zila keluar dari dalam kristal, aura itu berputar-putar ruangan seakan ingin memilih salah satu dari kedua pria tersebut, dalam hatinya Zila berharap auranya memilih orang yang tepat untuknya, setelah melayang-layang di udara aura itu berhenti dan memuatri Aska sebagai kakak pembimbingnya.

“wuoaaaah” sorakan siswa-siswa lain

Zayan yang kecewa hanya bisa melihat tanpa berkata

“baiklah, kini Aska adalah kakak pembimbingmu, pergilah dengannya, dia akan mengajarkan sesuatu yang belum kamu tau” kata Tuan Halex

"Baik" Jawa Zila

Kemudian Aska mengajak Zila keluar dari ruangan, Zila berjalan mengikuti dari belakang.
pintu ruangan ditutup ekpresi wajah Aska seketika berubah, wajah yang tadinya tampan dan berwibawa berubah menjadi sosok menyeramkan dan terlihat jahat

Aska berjalan tanpa melihat Zila “ikut aku” perintah Aska

Zila diam dan mengikutinya,

Ia melihat Aska berjalan entah kemana menyusuri jalan kecil

merasa heran Zila bertanya “kita mau kemana?”

Jawab Aska dengan senyuman licik

“hmm?” gumam Zila kebingungan

Mereka berjalan menuju Lorong kecil gelap dan dingin, dibalik Lorong terlihat ruangan kuno yang diisi dengan banyak buku-buku tua, lalu Aska berjalan kesebuah pintu yang berada dibalik buku-buku tua tersebut, Zila yang dari tadi mengikutinya merasa penasaran

“itu pintu apa?” tanya Zila pada Aska

Aska tidak menghiraukan Zila

Kemudian Aska berhenti dan membuka pintu tersebut, ia menyuruh Zila masuk kedalam pintu

“masuklah”

Zila hendak masuk namun terbawa perasaan yang sangat takut, apalagi dengan masalah yang ia hadapi kali ini, Membuatnya sedikit setres, karena pada dasarnya Zila belum sepenuhnya mempercayai perkataan pria yang bersamanya itu.

Melihat Zila yang terlalu lama didepan pintu, Aska membentaknya “cepat masuk”

Zila kaget, ia menutup mata dan masuk kedalam pintu tersebut.

Setelah masuk, Zila mendengar suara-suara air yang dikibaskan dan aroma pasir basah di sekelilingnya, Perlahan-lahan ia membuka matanya, sungguh indahnya Zila melihat pemandangan yang berada didepannya, sebuah pantai dengan laut biru yang diiringi pasir putih dan ombak yang menepis pada bebatuan dan karang angin laut yang membentang membuat rambut Zila terbang terbawa hembusannya.

Aska memperhatikan Zila, ia melihat Zila dengan tatapan baru, seakan-akan menyadari aura kecantikan Zila yang sebenarnya

"waaah, Indahnya" Zila terpukau

“indah kan? Dengan begini Kamu pasti menyukaiku” Aska memandangi Zila yang terpukau

"Serah" jawab Zila

Aska tertawa “hahaha kamu masih malu-malu hahaha, baiklah kalau gitu silahkan berkeliling pantai, tapi jangan jauh-jauh aku malas mencari-cari orang, yaudah aku tidur dulu, jangan berisik paham” tanpa menunggu jawaban, Aska segera pergi ke tempat tidur yang sudah ia siapkan sejak tadi, Pria itu segera membaringkan tubuhnya dan menutup matanya.

Zila melihatnya dengan heran

“jangan terus-terusan memandangiku, aku tau kamu mulai menyukaiku kan?” ucap Aska dengan pikirannya, lalu melanjutkan tidur

Karena Aska tertidur, Zila tidak ada pilihan lain selain bermain-main air disekitar pantai, ia bemain air sambil menyanyikan lagu yang pernah ia nyanyian dulu dikotanya.

"Tiap celah telah aku cari
Siapa tahu 'ku bisa sembunyi
Dari sepi
Banyak orang ingin jadi beda
Tapi 'ku hanya ingin jadi biasa
Biasa saja
Kan gak mungkin aku terus berlari selamanya
Pegal hati lebih sakit dari kaki .....

Dimanakah ada yang bisa terima
Aku yang slalu bawa masalah ke sekelilingku
Oh haruskah? Ku terima sajalah takdirnya
Ciptakan sahabat dari angin yang bernyanyi bersamaku ....."

(Judul lagu : Sahabat Angin)

Aska yang sedang berbaring tersenyum mendengar nyanyian Zila yang indah

"kamu tipe cewek penutup ya?" tanya Aska dari tempat tidurnya

"maksudnya?" Tanya Zila

Aska tersenyum sombong “kamu menyukaiku tapi malu mengatakannya”

“kamu bicara apa?” Zila bingung

“aah, sudahlah, kamu sukakan jadi adik asuhku, ngak perlu pura-pura nolak, aku tau kok perasaanmu” Aska sombong

Zila tidak menjawab ia malas berbicara dengan pria tukang tidur itu

“kamu diam, artinya iya” Aska melirik Zila lalu menutup matanya "dia cantik saat bingung” gumam aska dalam hati

Lalu Zila melihat Mutiara yang terbawa ombak ketepi, Mutiara itu terdampar di pasir-pasir pantai, Zila yang melihat itu terpikit membuat sesuatu untuk Aska sebagai ucapan terima kasih dan berharap pria itu tidak geer lagi kepadanya, Zila mengambil akar-akar yang berasal disekitarnya, satu persatu akar-akar itu ia sambungkan menjadi sebuah simpul.

***

Ditempat lain terlihat Arjuna yang membawa Tania pergi kesuatu tempat dibelakang sekolah hampir berbatasan dengan hutan tempat musuh-musuhk akademi bersembunyi

“kita mau kemana?” tanya Tania

“udah lo ikut aja”

Tania protes “jawab dulu?”

“lo bakalan tau nanti” jawab Arjuna

Tania meghela nafas, kemudian, ia melihat seorang gadis melambaikan tangan kepada mereka “siapa dia?” gumam Tania dalam hati

Arjuna menghampiri gadis itu yang ternyata adalah Susi gadis asal Jepang yang bersekolah di SMA Mawar Ungu “sayang, kau sudah lama menunggu?”

Arjuna memeluk dan mencium Susi

Tania yang melihatnya merasa mual dan jijik karna kelakuan kakak pembimbingnya itu “asataga Arjuna” Tania mengeluh

“ngak kok baru 5 menit” jawab Susi

“benarkah kalau gitu mau kemana kita sekarang?” tanya Arjuna

Susi berfikir sesuatu, lalu ia melihat Tania yang berdiri disamping Arjuna “sayang, siapa dia?, kenapa dia bersamamu?” Susi bertanya

Tania hendak menjawab “aku, auw” kaki Tania di injak Arjuna

“dia hanya penggemarku sayang” Arjuna membuat alasan

“penggemar?” Susi mulai curiga

Arjuna menarik Tania “iya penggemar, coba kau tanya sendiri”

Arjuna mencubit Tania “auw, astaga kenapa dengan orang ini?” gumam Tania dalam hati

Susi bertanya kepada Tania “jadi kamu penggemar pacarku?”

“astaga pacar” gumam Tania

Arjuna berbisik kepada Tania “jawab iya saja”

“I I iya” jawab Tania

“benar kan kataku dia hanya penggemarku sayang, kalau begitu kau tunggu disini ya, aku akan mengurusnya sebentar” Arjuna membawa Tania pergi

Tania melihat Susi yang ditinggal sendiri, karna itu ia menghentikan kakinya

“kenapa berhenti?” tanya Arjuna

“kamu mau meninggalkan pacarmu sendirian?”

“memang kenapa?, lagian dia udah gede bisa lah jaga diri”

“dasar kamu” Tania meninggalkan Arjuna

Arjuna melihat Tania pergi “hey lo mau kemana?” Arjuna mengejar dan menahan Tania pergi

“apa lagi, kamu mau pacarankan ya sudah sana, aku ngak akan ganggu”

“ngak gitu maksudnya”

“lalu apa?” tanya Tania merasa kesal

Arjuna melihat sekitar “lo bisa batu gua ngak?”

“bantu apaan?”

“sebenernya gua mau putus sama cewek tadi”

“Teruus”

“jadi karna butuh waktu, gua minta lo jaga disini, supaya rencana gua berhasil”

Tania marah “kamu, dasar laki-laki buaya” Tania pergi meninggalkan Arjuna

“hey gua belum selesai ngomong” Arjuna melihat Tania pergi

Karena malas berdebat dengan Arjuna, Tania memilih pergi berjalan-jalan mencari angin.

“dasar cowok semuanya sama aja, ngak pernah mikir apa gimana rasanya jadi cewek, dia pikir dengan mainin perasaan cewek bakalan seru gitu, emang ngak ada permainan lain apa” Tania mengomel “dasar Arjuna Arjuna Arjunaaaaaa, semoga kamu nanti sakit kurap terus lumpuh terus koma terus kritis terus mati dan masuk nerakaaaaaa” Tania berterial

Tania terus mengomel-ngomel sampai-sampai ia tidak sadar bahwa ia sudah berjalan keluar dari batas wilayah akademi

“astaga aku dimana?” Tania tersadar didalam hutan

Tania kebingungan dengan keberadaannya sekarang ia berada diluar wilayah akademi, tiba-tiba musuh- musuh akademi sihir pun mulai mengincar dirinya

“s siapa kalian?” Tania mulai ketakutan

Musuh-musuh itu mulai menyerang Tania, melihatnya Tania menggunakan kekuatannya Untuk membela diri, ia menggunakan elemen hijau untuk menggerakkan pohon-pohon dan daun-daun yang berada disana, Namun Musuh-musuh itu memiliki kekuatan yang sangat besar hingga membuat Tania terpojok lemah, saat musuh itu hendak menyerang Tania dalam kondisi lemah, tiba-tiab serangan api datang dari entah mananya menyerang dan menghabisi musuh-musuh dalam sekejab mata.

Tania melihat seseorang dari balik asap “s siapa itu?”

sesosok pria gagah dan tampan berjalan menghampiri Tania yang terluka, ia melihat sosok pria itu dan terkejut ternyata pria yang menolongnya adalah Agara dengan penampilan yang sangat gagah dan tampan

Karena ketakutan Tania lari dan memeluk Agara “terima kasih, aku takut sekali” ujar Tania memeluk Agara

“kenapa kamu disini?, ini jauh dari akademi” Agara melepaskan pelukan Tania “pulanglah” Agara hendak pergi

Tania menahan Agara “maaf, tapi aku tidak tau dimana ini, bisakah kamu mengantarku pulang?”

Karna kasihan Agara mengantar Tania kembali ke akademi “ikut aku”

dijalan Tania terus memandang Agara dari belakang ia membayangkan Agara adalah seorang pangeran yang datang  untuk menyelamatkannya sepertihalnya cerita-cerita di negeri dongeng.

“dia tampan dan gagah, dengan bahu selebar itu seorang gadis akan Bahagia jika bersandar padanya” gumam Tania dalam hati
Dari pertemuan itu Tania meyakini dirinya bahwa ia mempunyai perasaan kepada Agara.

***

Kembali kepada Zila, ia membuat Gelang Mutiara yang sederhana namun sangat indah meskipun hanya di buat dari akar-akar yang di simpul. Gelang itu hendak Zila berikan kepada Aska, namun disana Aska sedang tertidur lelap, Zila berfikir untuk memberikan gelang itu setelah bangun

“gelang ini sebagai ucapan terima kasih karna dia sudah mengajakku ketempat seindah ini, tapi kayaknya dia susah dibangunkan, ya udahlah,  nanti aja aku kasihkan” dengan sekejab Zila berfikir lagi “tapi kalo aku kasihkan nanti malah dia pikir aku salah satu penggemarnya lagi, ngak ngak, aku ngak mau, hemm, lagian dia si jadi orang geeran, aku jadi susah ngasih gelang ini, astaga tuhan susah banget berbuat baik”

Setelah berfikir keras Zila memilih untuk memberika gelang itu disaat Aska sedang tertidur berharap pria itu tidak bangun dari tidurnya, ia menghampiri Aska dan mengambil tangannya pelan-pelan supaya Aska tidak terbangun.
Zila memasangkan Gelang Mutiara itu di tangan Aska, sembari berdoa supaya pria itu tidak terbangun “jangan bangun jangan bangun, ya tuhan jangan bangunkan pria satu ini”

Kemudian terlihat diwajah Aska yang tersenyum
”kau berbohong” ucap Aska pura-pura tidur

Ternyata sejak tadi Aska hanya berpura-pura tidur, ia sengaja melakukannya supaya Zila mengatakan isi hatinya, ia membiarkan Zila mengambil tangnnya dan memasangkan Gelang Mutiara itu ditangannya, karena merasa yakin jika Zila menyukainya seperti para penggemarnya yang lain.

“hah” Zila kaget

“weeeee? kamu takut ketauan megang tangan ku ya?”

Menyadarinya Zila melepas Kembali Gelang Mutiara itu, namun Aska yang mengetahuinya segera menarik tangan Zila hingga membuat tubuh gadis itu jatuh menimpa badannya

“jangan dilepas” ucap Aska mereka berdua saling bertatapan
Lalu ia tersenyum melihat Zila “kenapa kamu cantik?” pujian Aska

Wajah Zila memerah dan segera menyingkirkan badanya dari tubuh Aska

Aska tertawa “hahaha wajah kamu” Aska semakin tertawa

Melihat Aska yang terus mengejeknya Zila kesal dan pergi

Lalu Aska memanggil Zila “hey pombohong”

Zila berbalik “apa maksudmu?”

Aska berjalan mendekati Zila, ia mendekat dan memeluknya, Zila terkejut dan kaget “hey” Zila hendak melepas pelukannya “lepaskan”

Aska memeluk zila dengan sangat erat, ia tidak membiarkan Zila melepasnya “kamu senangkan karena aku memelukmu”

“senang matamu, nafasku sesak karna tercekik”

Mendengarnya Aska semakin erat memeluknya, ia sengaja memeluk Zila dengan erat supaya Zila mengakui jika menyukainnya

“kamu tetap ngak mau ngaku”

“ngaku apa lagi?”

“jangan terus berekting”

“hah” Zila bingung menghadapi orang yang memeluknya itu, seakan-akan Aska ingin tau sesuatu dari dirinya

“jangan-jangan dia tau kalau aku bukan murid akademi sihir” pikiran Zila

Aska memeluk dengan sangat erat “cepat  katakan”

"Katakan apa?"

"Masih ngak mau ngaku" Aska semakin kuat memeluk

"Oke oke aku mengaku” Zila hendak mengaku bahwa dirinya bukan murid dari akademi sihir “sebenarnya aku”

Aska menyaut ucapan Zila “kamu suka aku kan, benarkan?”

"Hah?" Zila bingung 

"Kamu suka aku benarkan?"

Zila berfikir “hah salah paham ternyata”

“iya kan jawab?” Aska menekan Zila

Zila menjawab “iya iya aku suka kamu” Zila mengatakannya supaya Aska berhenti memaksanya

Aska melepas pelukannya “sungguh, kamu suka aku”

“I iya iya”

Aska tersenyum sombong “benarkan kataku, selama ini perkiraanku tidak pernah salah, kamu memang beneran suka aku”

Zila tersenyum paksa “kalo bukan karena kamu yang memaksa ngak akan mungkin aku bilang gitu” gumam Zila dalam hati

“kalau gitu sebagai laki-laki yang kamu sukai, aku menyuruhmu membuatkanku gelang seperti ini” Aska menunjukan Gelang Mutiara yang Zila buatkan untuknya

“hah untuk apa?”

“buat aja” Aska memaksa

Tanpa menjawab Zila pergi ke hamparan pasir pasir dan mencari Mutiara untuk membuat Gelang Mutiara lagi, lalu Aska berjalan ketempat tidurnya sembari memandangi Zila.
Zila yang sedang membuat Gelang Mutiara mengeluh meratapi hari buruknya “ya tuhan, kenapa hari ini sangat sial, dirumah masalahku dengan ibuku lalu bersekolah ditempat aneh dan sekarang dengan pria yang ngak ku kenal, astaga, mengapa cobaan terus mendatangiku”

Beberapa menit kemudian Zila memberikan Gelang Mutiara yang kedua kepada Aska, lalu Aska mengambilnya "penggemarku”

“sama-sama" jawab Zila

“sini" ujar Aska menarik tangan Zila

Kemudian Gelang itu ia pasangkan ditangan Zila, Zila bingung dan sedikit tersentuh melihat Aska yang memasangkan gelang Mutiara dengan sangat hati-hati.

“sudah selesai keliatan bagus ditangan kamu ” kata Aska

Zila bingung dan bertanya “Kenapa dipasang disini”

“ini sebagai tanda kalau kamu milikku sekarang” Aska melanjutkan tidurnya

“maksudnya” Zila bingung

***

Selang beberapa menit Aska terbangun dari tidurnya, ia melihat Zila yang sudah tertidur disampingnya, lalu Aska melihat matahari dan ternyata sudah hampir terbenam, melihat itu Aska segera membangunkan Zila

“penggemar bangun, hey bangunlah, kamu mau tidur disini”

Zila terbangun, ia melihat langit yang sudah bewarna jingga “astaga sudah hampir malam”

Aska tertawa “kamu terlalu nyaman tidur denganku sampai lupa waktu”

Zila berkata kecil “dodolmu aku tertidur disini juga karna menunggumu bangun” 

“ngak usah malu-malu kucing penggemar” Aska berdiri “baik, ayo ikut aku”

“kemana?” Zila bertanya

“ikut aja”

Aska berjalan menuju gua di samping pantai dengan Zila di belakangnya, kemudian Aska masuk ke dalam gua, Zila yang mengikutinya dari belakang merasa takut karna gua itu terlihat berbahaya.

“gua ini sangat sangat gelap" gumam Zila ketakutan

Semakin dalam mereka masuk, semakin gelap pandangan Zila, karna jalan di penuhi dengan kabut putih yang gelap dan suara langkah kaki Aska mulai redup, Aska yang berada di depan Zila tiba-tiba lenyap di telan kabut, menyadarinya Zila mencari-cari keberadaan Aska

“Aska Aska kamu dimana?”

kemudian terdengar suara Aska “tetap jalan lurus ke depan dan jangan berbalik, ingat apa yang kamu lihat  hari ini, jangan sampai orang lain tau, meski itu keluargamu, teman mu, pacar mu, atau siapa pun itu” suara itu meredup dan hilang

Secara tidak sadar Zila sudah berada didepan lukisan sekolah sendirian “hah, dimana aku, bukankah ini di sekolah, apa aku sudah kembali?“ ujar Zila melihat sekeliling
Zila mencoba memasuki lukisan itu untuk kedua kalinya, namun hasilnya naas ia terbentur, suara benturan itu sangat keras sehingga terdengar oleh seseorang yang berada didalam sekolah

“siapa itu?” suara seseorang didalam sekolah

karena takut ketahuan Zila diam-diam pergi keluar meninggalkan sekolah tanpa berfikir panjang.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 105K 32
Kaylan Saputra anak polos berumur 12 tahun yang tidak mengerti arti kasih sayang. Anak yang selalu menerima perlakuan kasar dari orangtuanya. Ia sel...
179K 11.4K 19
Ini dia jadinya kalo gadis bar-bar seperti Joana transmigrasi ke dalam sebuah novel romansa dan menjadi anak perempuan dari protagonis yang digambark...
28.9M 916K 49
[BOOK ONE] [Completed] [Voted #1 Best Action Story in the 2019 Fiction Awards] Liam Luciano is one of the most feared men in all the world. At the yo...
638K 38.4K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...