Stockholm Syndrome

By Yiboochin

5.4K 820 112

Xiao Zhan, seorang model yang kariernya sedang naik daun, tak sengaja bertemu dengan Wang Yibo. Pertemuan itu... More

INTRO STOCKHOLM SYNDROME
BAB 01. KEPULANGAN TUAN MUDA WANG
BAB 02. CAHAYA SEORANG MODEL
BAB 03. MENJADI SEORANG TEMAN
BAB 04. STALKER 1
BAB 06. STALKER 3
BAB 07. FAKTA 🔞
BAB 08. KECURIGAAN HAO LAN
BAB 09. JADI TETANGGA 🔞🤏🏻
BAB 10. BERTENGKAR

BAB 05. STALKER 2

337 71 4
By Yiboochin

Silakan nikmati ceritanya, jangan lupa tinggalkan jejak ⭐ dan 💬‼️😘

Setelah berkendara dan menempuh penerbangan selama satu jam setengah lebih, akhirnya mereka berdua sampai juga di Shenyang. Setelah sampai di kota itu, Wang Yibo masih terus mengantarnya sampai ke lokasi pemotretan Xiao Zhan menggunakan taksi. Mobil yang dia gunakan sebelumnya Wang Yibo titipkan di parkiran bandara.

“Terima kasih sudah menemani dan mengantarku ke sini.”

“Sama-sama,” balasnya ramah. “Kalau begitu, aku pergi dulu.”

Xiao Zhan mengangguk sembari mengukir senyum di wajahnya. “Hm, hati-hati di jalan.”

Setelah memastikan taksi yang dia tumpangi tadi menghilang dari pandangannya, Xiao Zhan baru berbalik untuk menemui makeup artist dan stylish, mendiskusikan tentang tema apa yang akan dia gunakan selagi menunggu asistennya datang ke lokasi pemotretan.

•••

“Kerja bagus, Zhan! Aku tidak menyangka bisa menyelesaikan pemotretan dengan baik, bahkan tidak lebih dari dua jam. Foto-foto ini juga sudah cukup. Sekarang kau bisa kembali dan beristirahat.”

Setelah mendengar penuturan dari fotografer, Xiao Zhan kemudian kembali ke ruang rias untuk menghapus makeup dan berganti busana. Dia merasa tubuhnya sangat lelah sekali hari ini, beruntung dia besok hanya memiliki satu jadwal di sore hari.

Asistennya telah memesan dua kamar hotel untuk bermalam selama sehari sebelum kembali ke Shanghai siang esok.

“Pak Yibo bagaimana? Dia sudah dapat kamar hotel belum, ya? Apa tidak apa-apa kalau aku bantu pesankan dia satu kamar kosong?” gumam Xiao Zhan pelan, matanya menatap layar ponsel yang saat ini sedang menampilkan kontak Wang Yibo. Dia ingin menelepon untuk bertanya, tetapi dia sangat ragu kalau Wang Yibo tidak setuju oleh idenya yang ingin memesankan kamar hotel untuknya inapi.

“Ah, sudahlah! Sebagai teman yang baik, aku akan coba bertanya dulu.” Segera saja dia menghubungi Wang Yibo. Pada dering pertama, pria itu langsung mengangkat panggilannya.

“Halo, Xiao Zhan. Ada apa?”

“Hmm, halo. Itu ... nhg ... aku ingin bertanya, Pak Yibo akan pulang malam ini ke Shanghai atau bermalam di hotel sekitar sini? Rencananya aku ingin membantumu memesan kamar hotel bersamaku tadi, tapi jika Pak Yibo ingin langsung kembali pulang tidak apa-apa,” ujar Xiao Zhan menjelaskan tujuannya menelepon. Kedua pipinya lagi-lagi memanas seperti saat di mobil tadi.

“Iya, aku akan menginap di sekitar sini. Bisa tolong bantu pesankan untukku juga? Aku sedang di perjalanan ke sana untuk menjemputmu, sebentar lagi aku sampai, jadi tunggu aku,” jawab Wang Yibo, dia mendengar suara deru mesin mobil. Sepertinya dia sedang dalam perjalanan ke sini.

Mendengar itu Xiao Zhan tersenyum. “Baik, aku akan menunggumu.”

Sambungan telepon terputus, dia langsung saja menemui asistennya dan meminta wanita itu untuk memesankan satu kamar hotel lagi.

“Kau boleh pergi duluan, aku akan menyusul dengan teman baruku,” suruhnya.

Wanita yang bekerja sebagai asistennya menaikan alis. “Teman barumu, siapa lagi itu? Zhan, kau tidak boleh pergi sendirian dengan orang asing. Tunggu dulu, jangan-jangan kau tadi menyuruhku datang menggunakan maskapai lain itu karena kau ingin datang bersamanya?!”

Xiao Zhan yang ketahuan hanya bisa menyengir bodoh. “Hehehe, iya.”

Wanita itu langsung syok mendengar pengakuan dari modelnya. “Kau sungguh ceroboh! Bagaimana jika kau dikuntit oleh seseorang? Tidak, tapi bagaimana kalau seseorang yang baru saja kau kenal itu penguntit? Bukankah itu berbahaya?!” pekiknya marah.

“Ei~ jangan seperti itu. Dia pria yang baik, kok,” bujuk Xiao Zhan lembut.

“Tidak! Aku tidak bisa percaya  semudah itu sebelum mengenalnya secara langsung. Aku akan ikut bersamamu!” putusnya sepihak.

•••

Xiao Zhan merasa tidak enak hati kepada Wang Yibo karena asistennya memaksa ikut pergi ke hotel bersama dengan dirinya. Saat ini mereka sedang menuju hotel menggunakan taksi. Wang Yibo serta Xiao Zhan duduk di kursi penumpang, sedangkan asistennya duduk di samping sopir.

Sejak wanita itu duduk di sana, matanya terus mengawasi teman baru Xiao Zhan melalui kaca spion. Dia terus mengawasi gerak-gerik Wang Yibo yang ada di belakangnya. Pria itu memang tidak terlihat mencurigakan saat ini. Akan tetapi, entah mengapa hatinya masih belum tenang dan terus berteriak untuk selalu berjaga-jaga.

Sesampainya di hotel. Wang Yibo, Xiao Zhan dan asistennya sudah masuk ke dalam kamar mereka masing-masing untuk beristirahat. Ketika wanita itu ingin merebahkan diri di ranjang hotel, dia merasakan getaran ponsel di saku jeansnya. Ternyata itu adalah panggilan telepon dari manajer, buru-buru dia mengangkatnya.

“Halo, Hao Lan. Apa kalian sudah beristirahat di hotel?” tanya manajer dari seberang sana.

Asisten yang diketahui bernama Chen Hao Lan itu menjawab, “Ya, kami sudah sampai.”

“Aku ingin memberitahumu, besok selain pemotretan, Zhan ada interview dengan majalah Vogue. Aku tahu ini jadwal mendadak, tapi jika dia mau mengganti hari liburnya untuk lusa ini. Aku akan mencoba menggesernya, itu pun kalau dia mau.”

“Aku mengerti, aku akan menyampaikannya sekarang. Aku tutup panggilannya.”

Setelah penutup panggilan, asisten Hao Lan langsung bergerak menemui Xiao Zhan di kamar hotelnya. Kamar mereka tidak berada di satu lorong yang sama, dia berada di lorong berbeda dengan Xiao Zhan karena perbedaan kelas.

Ketika asisten Hao Lan akan berbelok lorong, kakinya spontan berhenti melangkah, dia pun bersembunyi di dinding pojok samping. Dapat dia lihat dari ujung sini, pria yang menjadi teman baru Xiao Zhan itu tengah berdiri di depan pintu kamarnya.

Untuk apa dia berdiri di sana? Pikir Hao Lan curiga. Dia yakin, sangat yakin bahwa pria itu bukanlah orang baik. Jadi dia harus menciduk dan melaporkannya segera pada Xiao Zhan. Langsung saja dia melangkah maju menghampiri Wang Yibo yang berdiri di sana.

“Hei! Aku tahu kau itu penguntit! Aku akan melaporkanmu pada polisi!” hardik Hao Lan tiba-tiba.

“Apa maksudmu?” balas Wang Yibo tenang, namun sorot matanya menatap dingin asisten Xiao Zhan.

“Kau berpura-pura sebagai temannya untuk menguntitnya, kan?! Aku tahu itu! Dasar brengsek cabul!”

“Menguntit? Apa kau ada buktinya?”

Mendengar itu Hao Lan langsung terdiam. Benar, dia tidak memiliki bukti kongkret terhadap tuduhannya ini, tetapi dia sangat yakin kalau Wang Yibo bukan orang baik. Dia menggigit bibir dalamnya, gelisah akan perasaan waspada yang tengah dia rasakan kepada pria itu.

Di dalam kamarnya, Xiao Zhan yang habis membersihkan diri mendengar ada suara ribut dari luar. Dia pun berjalan untuk mengecek keadaan di luar sana. Ternyata suara ribut itu berasal dari Wang Yibo dan asistennya yang sedang terlibat adu mulut.

“Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar?” tanya Xiao Zhan pada keduanya.

“Zhan, dia itu penguntit! Aku melihatnya berdiri terus di depan kamarmu!” seru Hao Lan menjawab.

“Ah, itu ... aku memang memanggilnya untuk makan malam bersama. Tadi aku berniat ingin mengajakmu bergabung setelah mandi, tapi ternyata kau sudah datang duluan ke sini,” Xiao Zhan mencoba menjelaskan situasi yang terjadi agar kesalahpahaman itu segera berakhir.

Pelayan kamar datang tepat waktu, dengan membawa troli berisikan makanan. Hal itu langsung membuktikan bahwa Xiao Zhan tidak berbohong untuk melindungi Wang Yibo.

“Ayo, cepat minta maaf pada Pak Yibo. Kamu sudah menuduhnya, Hao Lan,” suruh Xiao Zhan lembut pada asistennya. Dia merasa tidak enak hati pada Wang Yibo untuk ke sekian kali, bagaimanapun juga asistennya itu sudah berbuat salah dan dia harus meminta maaf atas perbuatannya itu.

Asistennya mau tidak mau meninta maaf pada Wang Yibo, namun pria itu sama sekali tidak merespons permohonan maafnya. Xiao Zhan yang tidak ingin pertengkaran ini terus berlanjut, akhirnya menyuruh mereka masuk ke dalam untuk makan malam bersama.

— tbc —

Chen Hao Lan (Hao Lan)
Asisten Xiao Zhan

Yang mau traktir jajan aku atau kasih tip buat nemenin ngetik, boleh banget colek shopeepay-ku 🤣

0852-1759-8676 a.n Si×××× A××××ar.

Thank you, all. Love you .... ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

11.7K 1.5K 8
Perjuangan seorang Wang Yibo untuk menyembuhkan penyakit leukimia yang diderita istrinya yang bernama Xiao Zhan. Berbagai cara dia lakukan untuk kese...
8.6K 1.1K 10
Setelah ditipu dan mengalami kerugian besar-besaran, Wang Yibo merencanakan penculikan terhadap putra bungsu keluarga Xiao agar bisa merebut uang mil...
1.4M 81.5K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
29.7K 4.4K 19
SINOPSIS Xiao Zhan datang ke perusahaan di tengah malam untuk mengambil surat kontrak yang mendesak. Namun bukan hanya surat kontrak yang dia dapatka...