Cinta Yang Penuh Liku -Perbai...

By Ari_Yani

526K 20.5K 140

Pertemuan seorang gadis mungil dan cantik dengan seorang lelaki tampan yang berhasil memikat hati gadis itu... More

Perkenalan
Chapter 1
Gabung
-
Gabung
Chapter 2
Gabung
Gabung
Gabung
Chapter 3
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Chapter 4
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Chapter 5
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Gabung
Part 30
Part 31
Part 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43

~ Last Chapter ~

12.2K 414 5
By Ari_Yani

Extra Part

Author POV

Kini tepat tanggal 15 Oktober. Ali dan Prilly akan menikah. Mereka menikah di Jakarta. Karena keinginan Prilly, sebenarnya mereka akan menikah di California namun Prilly bersihkeras untuk menikah di Jakarta saja. Karena Prilly sangat ingin akhirnya Semuanya pun akhirnya setuju dengan keinginan Prilly itu. Tapi dengan syarat Prilly mau pre-wed dilaksanakan di California.

Kini Prilly sedang ada diruang rias. Prilly terlihat sangat cantik dengan gaun warna silvernya yang dihiasi berlian. Ini kemauan Ali yang tanpa Prilly tau sudah bilang kepada designernya. “Cantik sekali anak bunda. Ingat sebentar lagi kamu sudah bersuami sayang. Surga ada ditelapak kaki suamimu nantinya. Jadi, jangan menolak keinginan suamimu. Kamu harus patuh sama Ali.” ucap bunda. “Siap bunda. Prilly akan menjadi istri yang baik untuk Ali, suami Prilly.” Balas Prilly. Kemudian bundanya itu memeluk anaknya. Setelah itu tugas Ully dan Rizal selesai karena telah menikahkan ketiga anknya. “Ayo nak, kita sudah ditunggu.” Ucap bunda. Prilly menganggukkan kepalanya. 

Prilly keluar dengan elegant dan anggun bersama ibundanya. Ali yang mellihat permaisuri nya sangat terkagum karena kecantikan istrinya pagi ini. Tak terasa Ali memandang Prilly dalam diam, Prilly sudah berada disampingnya. “Bagaimana? Bisa kita mulai?” tanya bapak penghulu. Ali mengangguk mantap. Rasanya sangat gugup namun, Ali menepis semua itu. Ali mengulurkan tangannya menjabat tangan penghulu didepannya itu. “Baik. Bismillahhirrohmannirrohim. Saya nikahkan Prilly Latuconsina binti Rizal Latuconsina dengan Aliando Syarief bin Muhammad Syarief dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai.” Ucap sang penghulu. “Saya terima nikahnya PrillyLatuconsina binti Rizal Latuconsina dengan maskawin tersebut dibayar tunai.” Ucap Ali satu napas. “Bagaimana para saksi? SAH?” tanya penghulu. “SAH.” Jawab mereka serentak. Kini keluarga Ali dan keluarga prilly saling tersenyum. Lalu Prilly mencium tangan suaminya dan Ali mencium kening istrinya. Tak terasa acara akad nikah pun berjalan dengan lancar. Lalu setelah acara yang sangat sakral ini selesai mereka berfoto bersama. Setelah benar – benar selesai mereka bergegas pulang karena masih ada acara resepsi yang akan lebih banyak tamunya. 

Kini Ali dan Prilly sudah berada didalam mobil. “Aku bahagia banget deh hari ini. Akhirnya kita nikah juga.” Ucap Prilly. “Iya sayang. Aku juga bahagia banget. Apalagi istri aku tadi cantik banget.” Ucap Ali menggoda sembari mengelus puncak kepala Prilly. “Aku kan emang selalu cantik.” Ucap Prilly pede. Tapi memang benar. Both saling bercanda didalam mobil sehingga gelak tawa menemani perjalanan mereka. 

Setelh sampai dirumah keduanya langsung masuk kedalam kamar. Mungkin sudah lelah. Setelah berganti pakaian mereka terlelap. Kini Ali tertidur dengan posisi memeluk Prilly. Mereka sangat terjaga dalam tidurnya. 

~~~~~

Malam hari nya tiba. Kini Prilly dan Ali sudah berada di hotel berbintang 5, hotel milik Prilly sendiri. Convention hotel ini didekor seindah mungkin dengan dominan warna gold dan lampu warna kuning cerah yang mampu mengubah warna kulit hitam menjadi bright skin. Kedua pengantin pun menyamakan warna ruangan itu #mksdnya bajunya#. Satu persatu dari tamu mereka yang sangat banyak itu menghampiri mereka dan mengucapkan selamat atas penikahan mereka. Berjam jam Ali dan Prilly berdiri. Apalagi Prilly yang menanggung beban dikakinya dengan high heels yang tinggi demi menyamai suaminya. Bajunya sangat gemerlapan diruang itu. Tangan Prilly pun tidak lepas dari genggaman tangan suaminya. Tiba – tiba ada yang menepuk pundak Prilly. Prilly menoleh terkejut. “Gritte!!!” Prilly tak menyangka Gritte pun datang keacara pernihakannya itu. Ali tersenyum. “Hai Prill! Lo nikah gak ngundang gue ya!! Mana lo pergi tanpa kasih gue kabar lagi!” ucap Gritte. “Lah nih lo diundang.” Ucap Prilly polos. “Ali yang ngundang gue. Oh ya kenalin, nih tunangan gue. Arif.” Ucap Gritte. “Oh lo udah tunangan?” ucap Prilly dan Gritte mengangguk. lalu Prilly menjulurkan tangannya pada tunangan Gritte. “Prilly..” ucap Prilly. Arif membalas uluran tangan Prilly. “Arif.” Lalu mereka tersenyum. Lalu Prilly menyentil kecil tangan Ali bertujuan agar Ali menoleh kearahnya karena Ali terlalu asik berbincang dengan temannya. “Apa sayang?” tanyanya. “Kamu ini. Lupa sama aku?” ucap Prilly. Ali hanya tersenyum kecil lalu merangkul pinggangku posesif. Aku sangat senang dengan perlakuannya ini. “Gritte, bagaimana dengan ibumu?” tanya Prilly. “Alhamdullillah Prill. Belliau sehat sekarang.” Balasnya. “Alhamdulillah kalau gitu.” Balas Prilly pula. Mereka terhenyak dalam perbincangan kami ini. Dan kini tiba saatnya untuk berdansa karena lampu dipadamkan hanya tersisa lampu ber watt kecil. Persetan ada Gritte dan Arif, Ali langsung menggandeng tangan Prilly dan membawa Prilly pada lantai dansa. Ali membawa tangan yang digenggamnya tadi ketengkuk lehernya dan mengalungkannya dilehernya. Ali merinding merasakan sentuhan Prilly. Lalu Ali merangkulkan tangannya dipinggang Prilly dan menempelkan dahinya di dahi Prilly. Mereka mulai berdansa menikmati alunan musik ini. “I Love you.” ucap Ali. “Iloveyou too.” Ucap Prilly disela dansa mereka. 

Setelah lama mereka melaksanakan acara resepsi, akhirnya selesai juga. Ali masih berbincang dengan teman bisnisnya. “Sayang ayo kita ke kamar. Aku lelah.” Bisik Prilly merengek pada Ali. ali tidak menjwab rengakan Prilly. “Yasudah saya permisi. Istri saya sudah lelah.” Ucap Ali. mereka semua tersenyum dan mengangguk. lalu Ali menggandeng tangan Prilly menuju kamar yang sudah disiapkan. 

Kini mereak sudah sampai dikamar. Prilly sudah berganti pakaian menggunakan lingerie dan menghapus make upnya. Prilly menyusul Ali yang terbaring di kasur. Prilly tau Ali pasti akan meminta jatah. Mereka berhadapan, Ali terus memandang bibir ranum Prilly yang terbalut oleh lipgloss. Lalu perlahan Ali mendekatkan wajahnya kewajah Prilly. Ali mencium kening Prilly dan turun ke bibirnya. Ali melumat lembut bibir Prilly setelah beberapa menit Ali melepaskannya. “Sudah siap sayang?” tanya Ali berbisik. “siap.” Jawab Prilly singkat namun mantap. Dan malam itu, malam pertama mereka melaksanakan tugas mereka sebagai suami dan istri yang sah. 

Satu minggu setelah pernikahan mereka, kini Ali dan Prilly sedang melaksanakan honeymoon tripnya. Sungguh jelas terpancar kebahagiaan diantara keduanya. Ali sangat senang memiliki istri seperti Prilly. Prilly memang benar – benar istri idaman. Kini mereka honeymoon dibeberapa negara di Eropa. Mereka akan tinggal di California karena Ali tidak bisa meninggalkan pekerjaannya setelah honeymoon nanti. 

~~~~~ 

5 tahun kemudian..

Kini Ali dan Prilly telah menimang anak. Mereka memiliki dua anak. Lelaki dan perempuan. Sunngguh seperti sejoli. Arsya Fiandhika April Syarief (4 tahun) yang lahir tanggal 14 Agustus dan Amalia April Syarief (2 tahun) yang lahir tanggal 26 Oktober tepat dihari ulangtahun Ali. kini mereka sudah menjadi keluarga kecil yag sangat amat bahagia. Mereka sering mengalami pertengkaran kecil karena hal kecil pula. Kini rumah tangga mereka selalu terpenuhi oleh kebahagiaaan dan diselimuti dengan kehangatan. Tak bisa dipungkiri lagi betapa bahagia dari Ali dan Prilly saat Prilly melahirkan anak anaknya. Dan lebih bahagianya kedua anaknya masing masing lahir bertepatan dengan ulangtahun mereka. Dan mereka berharap rumah tangganya dapat bertahan selamanya. 

~~~~~

“Mom, dad kkok lum ulang?” tanya Arsya. Memang Ali sudah 3 hari pergi untuk bertemu dengan client di Inggris. “Sabar ya sayang. Daddy hari ini pulang kok percaya deh sama mommy.” Jawab Prilly sembari tersenyum. “Sini Arsya bantuin mommy, sayang. Adik rewel nih dihibur dong kayak biasanya.” Lanjut Prilly. Lalu Arsya mendekat kepada mommy dan adiknya. Arsya tampak sangat merindukan ayahnya yang tak kunjung pulang. Amay rewel pasti juga karena merindukan ayahnya. “Ohh Ali. cepatlah kembali, kami semua merindukan kamu.” Batin Prilly sembari melihat Arsya yang sedang menghibur adiknya. Prilly sangat bahagia melihat kedua anaknya yang sedang bercanda. Tampak Arsya yang sangat menyayangi adiknya, Amay. Walaupun Arsya masih berumur 4 tahun, dia sudah nampak lihai menjaga adiknya ketika Prilly sedang memasak di dapur atau apapun itu. Tidak hanya lihai dalam menjaga adiknya, Arsya juga sangat pintar dalam berbicara, dia sudah tidak cadel walau terkadang masih terbawa cadelnya. Begitu pula dengan Amay yang sekarang semakin banyak mengoceh seperti kakaknya dan tertawa dengan sangat manisnya. Dia sudah bisa mengerti keadaan, dia putri yang cantik, wajahnya seperti ayahnya, matanya seperti ibunya. Mata yang indah menurut Ali. sepertinya Ali dan Prilly berhasil membangun budi pekerti yang baik kepada anaknya. Prilly dan Ali sama sekali tidak membiarkan campur tangan dari baby sister atau pelayan – pelayannya, namun hanya terkadang jika memang Prilly dan Ali sibuk saja mereka membiarkan kedua anaknya untuk diasuh oleh pelayan rumah mereka. Setelah itu Prilly pamitan pada kedua anaknya untuk memasak. “Arsya jagain adik dulu ya sayang. Mommy mau masak, siapa tau daddy jadi pulang hari ini.” Ucap Prilly. Arsya hanya mengangguk semangat dan kembali bermain bersama Amay. 

~~~~~

Nampak Ali sudah berada dihalaman rumahnya. Dia sangat rindu dengan istri dan kedua anaknya yang menggemaskan. Ali menekan tombol bel dirumahnya. Lumayan lama Ali menunggu dibukakan oleh istri atau pelayannya. Setelah itu pintu terbuka, namun Ali tidak melihat sang pembuka pintu. Ali mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan dari pintu. Namun nihil tidak ada siapa – siapa. Lalu Ali menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya kearah bawah. “Daddyy. Aku angen ama daddy.” Serunya girang. Ali tersenyum bahagia melihat anaknya Arsya yang membukakan pintu untuknya langsung membawa Arsya kedalam gendongannya. “Hi pangeran kecil daddy. Apa kabar sayang?”ucap Ali sembari membawa anaknya memasuki rumahnya. “Baik dad. Arsya angen banget ama daddy.” Ucapnya bahagia. “Daddy juga kangen sama Arsya, Amay, mommy.” Balas Ali. setelah sampai di ruang keluarga, Ali melihat Amay sedang duduk bergelut dengan mainan – mainan dihadapannya. Lalu Ali menurunkan Arsya dan dia ikut duduk di bawah bersama kedua anknya. “Hi amay sayang. Lagi mainan sama kakak ya? Daddy kangen nih sayang.” Ucap Ali sembari memangku Amay dipangkuannya. “Dad ulang yeee.” Ucap Amay girangnya. Ali senang melihat anak – anaknya yang tampak girang menyambut kedatangannya. “Amay kangen gak nih sama daddy?” tanya Ali. “May angen ama dad..” balasnya seraya memainkan bulu mata lentik milik Ali. ali tampak geli dengan perlakuan putrinya itu, namun ia juga rindu putrinya memainkan bulu matanya yang lentik itu. “Sini Arsya, daddy peluk sayang.” Ucap Ali sembari melambaikan tangannya kepada Arsya agar mendekat kearah Amay dan Ali. Setelah Arsya mendekat Ali memeluk kedua anaknya itu dan mengecup kening mereka bergantian menyalurkan kasih sayang untuk anak – anaknya. Setelah lama berpelukan Ali melepaskan pelukannya. “Arsya mommy dimana nak?” tanya Ali. “Mom agi masak dad.” Jawabnya. “Yaudah. Sekarang kalian mainan lagi ya. Daddy mau ketemu sama mommy dulu. Jagain adik ya Sayang.” Ucap Ali kepada Arsya sembari mengelus pucuk kepalanya. “Ciap dad.” Balasnya semangat. Ali tersenyum lalu kembali menaruh Amay duduk di karpet kembali dan mengelus puncak kepalanya. Lalu Ali bangkit dari duduknya dan bergegas ke dapur untuk menghampiri istrinya. 

“Hi sayang. Aku kangen banget nih sama istriku.” Ucap Ali yang langsung memluk Prilly dari belakang dan menaruh dagunya dipundak Prilly. “Ya ampun sayang. Kamu tuh ngagetin tau gak. Aku kiranya siapa.” Balas Prilly. Ali tersenyum mendengar ocehan istrinya. “Kamu gak kangen apa?” tanya Ali. kemudian Prilly membalikkan tubuhnya menghadap suaminya itu lalu menangkup wajah suaminya dengan kedua tangannya. “Aku juga kangen banget tau sama kamu. 2 malam tidur gak ada yang kasih kehangatan seperti biasanya.” Rengek Prilly. Ali tertawa. “Ohh jadi kalo aku gak ada gitu, kalo kamu tidur selalu kedinginan ya?” tanya Ali menggoda. “Ya. Karena kamu yang bisa menghangatkanku. Untung ada Amay sama Arsya yang menemani tidurku dan memberi sedikit kehangatan.” Jawab Prilly. “Kamu masih ada anak kita yang nemenin. Aku kan tidurnya sendirian kalo jauh dari kamu, sayang.” Ujar Ali. prilly tersenyum mendengarnya. “Mulai besok kalo kau pergi – pergi lagi, aku mau ajak dua bidadari sama satu pangeran.” Lanjutnya. Prilly mengernyitkan dahinya. “Ya, aku akan mengajak kedua anakku dan kamu, istri yang paling kucintai. Biar gak kesepian lagi.” Tukasnya lagi. prilly tersenyum dengan manisnya lalu memeluk Ali dengan eratnya. Mereka berpelukan dalam diam melepas rindunya. Setelah itu Ali melepaska pelukannya lalu mencium bibir tipis Prilly lembut. Prilly membalasnya. Setelah itu Ali mencium kening istrinya lembut pula. Merasa sudah menyalurkan rasa cintanya Ali melepaskannya dan duduk di salah satu kursi makan. Prilly melanjutkan aktivitas memasaknya. 

“Kamu tau gak? Aku tadi nyariin yang buka pintu rumah buat aku. Aku kirain kamu yang buka terus ngumpet dibelakang pintu. Ehh ternyata Arsya yang buka pintunya. Tambah pintar ya anak kita.” Ucap Ali sembari tertawa. Prilly pun ikut tertawa. “Iya, akunya gak dengar sayang. Mungkin anak – anak yang dengar ada bel.” Balas Prilly disela tawanya. “Tuh Amay rewel seharian ini. Mungkin karena kangen kamu tuh.” Lanjut Prilly. “Iya sayang. Tadi udah ketemu sama mereka kok. Mereka girang banget akunya pulang.” Ucap Ali membayangkan kedua anaknya yang semangat saat Ali pulang. “Kamu udah makan? Gimana? Capek kan pasti?” tanya Prily yang kini sudah duduk dihadapan Ali dan sudah selesai memasak rendang, sup ayam, dan rica ayam. “Iya lah sayang capek, laper pula.” Balas Ali. prilly tersenyum. “Kamu mandi dulu gih. Nanti kita makan bareng – bareng.” Ujar Prilly. Ali mengangguk dan bangkit dari duduknya. Lalu mengecup kening Prilly sebentar lalu bergegas mandi. 

~~~~~ 

Kini keluarga kecil Ali sudah berkumpul di ruang makan. Ali sangat suka dengan suasana kebersamaan ini. Dimana ia, Prilly, Arsya dan juga Amay bercanda tawa bersama, seperti Arsya yang suka jail, Amay yang suka merengek kepada ayah dan bundanya, Prilly yang terkadang masih manja kepada Ali, dan Ali yang selalu menuruti keinginan anak dan istrinya. Kini mereka sedang makan bersama dengan ramainya walau hanya berempat saja. Pelayan2nya pun tampak senang bekerja dengan keluarga kecil ini. Karena mereka juga dapat merasakan kebahagiaan yang selalu menghiasi keluarga itu. Selain itu pelayan – pelayannya juga senang dengan kedua anak Ali dan Prlly yang nampak sangat sopan sekali. 

“Daddy punya hadiah buat kalian.” Ucap Ali disela keramaian mereka. “Apa dad?” tanya Prilly. Arsya dan Amay tampak memperhatikan daddynya yang penuh tanda tanya itu. “Hadiahnya, lusa kita bakalan liburan keliling eropa bareng – bareng selama sebulan. Terus mampir ke Indonesia buat ketemu nenek dan kakek kalian.” Ucap Ali. prilly terkejut. “Keliling eropa? Gak salah kan say? Ke Indonesia?” Tanya Prilly. Ali mengangguk. lalu Prilly berhambur kedalam pelukan suaminya. “Kamu tau banget sih aku kangen ayah sama bunda.” Ucap Prilly dalam pelukan Ali. “Tau dong sayang. Ikatan batin dalam satu keluarga apalagi kamu orang yang aku cinta kan kuat banget.” Balas Ali. prilly tersenyum mendengar penuturan suaminya itu. Lalu Prilly membawa Arsya dan Amay mendekat lalu memeluk mereka. Tak mau kalah Ali juga memeluk kedua anaknya beserta istrinya. Mereka tampak sangat bahagia malam ini. “Yasudah, ini sudah malam sebaiknya kita tidur.” Ucap Ali melepas pelukannya. Lalu mereka bergegas menuju kamar Ali dan Prilly. Arsya dan Amay tampak sangat senang malam ini karena keluarganya sudah lengkap dengan kepulangan daddynya. Setelah mereka sudah membaringkan tubuhnya di kasur, tidak lupa Ali dan Prilly mendongeng untuk mengantar tidur kedua anaknya. Setelah melihat kedua anaknya tertidur Ali dan Prilly pun juga tertidur dengan posisi Ali memeluk Prilly dan kedua anaknya. Tidak lupa Ali mematikan lampu kamarnya dan mengganti dengan lampu tidur. Setelah itu Ali juga ikut beralih bersama Prilly.“Selamat tidur sayang. I love you.” ucap Ali. ‘’Selamat tidur juga sayang. Love you too.” Balas Prilly dan dibalas dengan senyum manis dari keduanya lalu mereka sama – sama memejamkan matanya dan merambah dari dunia nyata kedalam dunia mimpi indah mereka.

Kuharap kau akan selalu menjadi pahlawan kami daddy. Jangan pernah membuat kami kecewa. Kita jauhkan segala masalah yang ada dan kita raih seluruh kebahagiaan kita demi kedua anak serta kita berdua kita dengan cara kita sendiri dan cinta kita bersatu selamanya. I love you so much, sayang.” – Prilly
“Kuharap kau menjadi istri yang selalu patuh kepadaku. Aku akan berusaha untuk selalu memberi kebahagiaan kepada permaisuri dan anak anakku. Semua ini untukmu dan anak – anakku. Dan aku akan menjaga rumah tangga kita dari gangguan masalah sebesar apapun demi kebahagiaan kita. Dan aku yakin cinta kita akan bersatu selamanya walau salah satu dari kita dipanggil oleh Allah terlebih dahulu. Dan sekarang mari kita bahagiakan kedua anak kita semampu kita. I Love you more barbie.” – Ali 
“We love daddy and mommy. Makasih kalian sudah selalu memberi kami perhatian, kasih sayang, dan kebahagiaan yang lebih dari cukup. Kami tidak akan pernah melupakan segala perjuangan kalian untuk membahagiakan kami. Segala bentuk perjuangan kalian untuk kami, akan selalu kami ukir dihati kami dan akan kami simpan diotak kami agar kami selalu ingat perjuangan mom and dad. We love dad and mom so much and forever.” – Arsya dan Amay.
“Mereka sangat bahagia dan santai dalam menjalani lika liku kehidupan dengan segala skenario tuhan untuk mereka. Mereka bahagia apa adanya, cinta mereka apa adanya. Kini mereka telah sukses bersama. Mereka sudah ampuh dengan segala apapun yang ingin menghancurkan keluarga mereka. Tetapi mereka selalu bisa mengatasi semua masalah – masalah itu. Dan mereka telah bahagia dengan keluarga kecilnya. Mereka sudah jauh lebih baik, dan mereka sudah jauh lebih mandiri. Dan sekarang mereka menjadi keluarga yang penuh dengan tawa dan keceriaan serta penhuh dengan kasih sayang.” – Author
~ TAMAT ~
~~~~~ 
Hai hai :). Nihh udah selesai cerita ini.
Akhirannya kek gaje gitu ya? Kalo gaje ya maapkan biasa bulan puasa otaknya masih utuh sih, tapi agak gimana gtu,. Tapi udah berusaha semaksimal mungkin kok, hehehe. Kalo gak romantis ya maapin .
Makasih yang udah mau baca dan vote cerita aku ya readers. Aku makasih banget, karena aku merasa cerita aku dihargain. Kalo ada yang cuman baca doang gak papa kok yang penting cerita aku ada yang baca :).
Nihh aku udah punya cerita baru. Judulnya You And I, With Love. Liat di pekerjaan aku ya. Add cerita aku yang baru readers. Baca dan terus kasih cerita aku vote ya. Jangan bosan – bosan baca dan kasih aku vote dari kalian. 
Baca yaa cerita baru aku, semoga kalian bisa suka sama cerita baru aku, readers. Aku tunggu kalian menambahkan cerita baru aku ke perpustakaan kalian. Semoga banyak deh yang minat, wkwkwk.
see no evil speak no evil hear no evil .
Marhaban Ya Ramadhan :)

Salam sayang
.
.
.
Ariyanii ❤

Continue Reading

You'll Also Like

48.5K 4.6K 29
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
86.6K 6.6K 47
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
194K 18.8K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
224K 20K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...