MARRIED WITH CEO {BxB}

By CegilnyaIcung

632K 30.5K 1.1K

Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. A... More

^PROLOG^
<01> Istri Yang Baik?
<02> Rencana
<03> Honeymoon
<04> Janji
<05> Menagih Janji
<06> Marah
<07> Drama Pagi Pasusu
<08> Jalang Noob
<09> Tauran? bukan sih
<10> Hukuman
<11> Masa Lalu
<12> Datangnya Masa Lalu
<13> Jadwal Jatah
<14> Bersiap
<15> Hambatan Sebenarnya
<16> Ketahuan
<17> Dominan Nendra
<18> Maaf Dan Sayang
<19> Tetap Bertahan
Gak Update 😚
<21> Hamil
<22> Kesempatan
<23>
Mau Nanya. Bukan Update!
<24> Tidak Kuat, Bicaralah.
<25> Ingkar Janji
<26> Terbongkar
PENGUMUMAN!!
<27> Aku Minta Maaf
<28> Random Di Rumah Sakit
<29> Penjelasan
<30> Mari Bahagia Bersama
<31> Pesaing Baru
<32>Arzan Putra Arthur
<33> AKHIR BAHAGIA
Extra Part: Arzan & Gavi

<20> Semoga Saja

13.7K 798 26
By CegilnyaIcung

Happy Reading 📖🌈

Panas matahari membuat Alzan dan rekan tim basketnya berteduh di bawah pohon besar yang ada di samping lapangan.

Panas membuat mereka kehilangan mood untuk bermain. Mereka adalah pemain sesuai cuaca, cuaca panas? Mending di rumah.

"Gak asik banget matahari nya. Kalau ia kita lama lama di lapangan bisa kering kayak ikan asin." Ujar Erick, anak basket dan adik kelas Alzan dkk.

Alzan berjalan ke tengah lapangan dan melihat ke langit sebentar. "Kalian istirahat dulu, dan nanti kita lanjut lagi pas mataharinya ketutup awan. Gue mau ke kantin sebentar." Ujar Alzan dan di jawab anggukan oleh tim nya.

Nendra, Zidan dan Astar berjalan mengikuti Alzan. Mereka duduk di meja kantin setelah memesan makanan.

"Gue ngedenger teriakan Lo tadi pagi banget, lo berantem sama Arthur?" Tanya Zidan memulai pembicaraan.

"Hadiah dari bang Lan pecah." Jawab Alzan di jawab pelototan oleh mereka.

"Yang poto pernikahan itu? Pecah? Anjir!" Sentak Astar. Ia tau bahwa harga Poto pernikahan itu tidak kaleng kaleng.

"Iya, trus kayaknya itu di sengaja deh, di lempar. Soalnya ada asbak pecah juga." Ujar Alzan.

"Di lempar pake asbak maksudnya?" Tanya Zidan.

"Iya." Jawab Nendra. Semua yang ada di sana menatap Nendra penuh tanda tanya.

Nendra menghela napasnya. "Pas Arthur datang gue masih sadar, jam satuan. Gue juga sempet ngomong sama dia dan ngomong gak perlu nutupin lagi dan Alzan juga udah tau.

Gue sempet cekcok sama Aciel, dan mereka langsung ke kamar. Pas gue lagi mindahin kalian ke kamar, gue ngedenger suara barang pecah, pas gue udah mindahin kalian dan ngeberesin ulah kita gue ngeliat ke atas dan ngebuka pintu kamar mereka dan poto itu udah berantakan." Jelas Nendra.

"Ulah si Aciel berarti." Ujar Astar

"Lo harus buat rencana Zan. Jangan diem aja." Ujar Zidan.

"Gue udah ada rencana, tenang aja. Tapi kalian harus bantu gue" Ujar Alzan sembari tersenyum manis.

•••••

Aciel berjalan jalan melihat rumah Arthur dan dirinya. Rumah ini memang milik Arthur, dan di beli saat mereka bersama, dulu juga dia pernah tinggal di sini.

Rumah ini terasa berbeda, sekarang rumah ini terlihat asri dan tampak berwarna karena banyak nya bunga bunga. Dan ia tidak menyukai ini karena pasti Alzan yang menanamnya.

Aciel memanggil tukang kebun yang sedang memangkas rumput.

"Cabut dan buang bunga bunga ini. Nggak cocok sama Arthur. Lebih baik tanam beberapa pohon hias" Titah Aciel.

"Tapi tuan, nona yang menanam ini semua dan tuan Arthur sudah setuju." Jawab Tukang kebun itu sembari menunduk.

" Gak peduli, sekarang cabut dan buang bunga ini, dan ganti sama pohon hias." Ujar Aciel dan pergi dari sana.

Aciel berjalan ke dalam rumah. Aciel mendengus kesal. Mengapa Arthur membawa dia ke rumah ini?. Rumah yang dulunya sangat cocok dengannya di ubah dalam waktu 1 bulan lebih.

Bahkan Aciel tidak percaya bahwa yang merebut Arthur darinya adalah bocah SMA. Ia memang datang saat pernikahan Arthur, tapi ia tidak melihat pasangan nya karena dia langsung pergi meninggalkan acara itu.

"Gue bakal ambil Arthur lagi. Karena dia milik gue. Dan yang bisa ngambil Arthur dari gue pasti bakal musnah." Ujar Aciel sembari melihat ponselnya dengan senyuman misterius.

•••••

Alzan menatap ponselnya kesal. Tukang kebun memberi pesan kepadanya bahwa bunga yang ia tanam harus di buang dan di ganti karena suruhan Aciel. Ia hanya membalasnya dengan tiga huruf 'oke'.

"Rumah indah gue bakal ganti lagi jadi rumah suram." Gumam Alzan.

Ini sudah menunjukan pukul 2 siang. Dan mereka baru selesai latihan.

Alzan sedang menunggu yang lain mengganti baju dan hari ini mereka akan bermain di apartemen Nendra.

Alzan berjalan lebih dulu ke parkiran sendiri. Sekolah sudah sepi, hanya tinggal mereka ber empat di sekolah.

Saat sedang fokus pada ponselnya, tiba tiba seseorang membekap mulutnya oleh sapu tangan.

Alzan yang kaget dengan reflek menendang kan kakinya ke belakang tepat kepada aset orang itu.

Alzan yang sudah terlepas langsung menendang dada orang itu yang sudah terbaring.

"Anjir Lo, sapu tangan lo gak di cuci berapa taun? Bau banget." Cerca Alzan kepada orang berbaju hitam yang sedang memegang asetnya.

"ALZAN!" Nendra berlari ke arah Alzan yang sedang berkacak pinggang di hadapan orang berbaju hitam itu.

"Lo gak pa-pa kan? Lo gak di apa apa in?" Tanya Nendra memutar badan Alzan memeriksa.

"Dia ngapain Lo?" Tanya Zidan dengan raut wajah khawatir.

"Nggak apa apa, dia awalnya mau nge bekap gue, tapi gue reflek nendang aset dia, kasian banget." Ujar Alzan melihat orang itu yang pergi Ter tatih tatih.

"Woy! Mau kemana lo?" Teriak Astar yang membuat orang itu langsung berlari.

Mereka yang melihat itu langsung tertawa.

"Yaudah ayo! Kita ke apartemen Nendra, gue mau rebahan." Ujar Alzan.

Mereka langsung berlari kecil ke motor masing masing.

Alzan melajukan motornya Pertama keluar gerbang, saat melihat kendaraan tidak ramai, Alzan mulai bergabung bersama kendaraan lain. Diikuti oleh yang lain.

"KE SUPERMARKET DULU! BELI CEMILAN BUAT KALIAN!" Teriak Nendra dan di jawab oleh klakson oleh Alzan.

Mereka menepi di seberang supermarket. Saat mereka akan menyebrang....

BRAKK!

•••••

Di Kantor, Arthur menghela napasnya saat mendapatkan pesan dari tukang kebun rumah. Dia hanya mengiyakan saja.

Namun hati Arthur merasa tidak nyaman, dia memikirkan tentang Alzan.

Dia menelepon nomor Alzan namun tidak ada yang menjawab.

"Dimana dia? Mengapa tidak menjawab telepon ku." Ujar Arthur melihat ponselnya.

Tok
Tok
Tok

Suara ketukan pintu membuat Arthur mengalihkan pandangannya.

"Masuk." Titah Arthur.

Cklek

Ryo datang dengan raut wajah serius. Dia berjalan menuju meja Arthur. Dan membisikkan sesuatu.

Arthur terkejut " cepat siapkan semuanya 5 menit dan langsung kita pergi!" Titah Arthur

"Baik tuan." Ryo langsung keluar dan Arthur melihat ke arah ponselnya dan mengetikan pesan.

Aku akan pergi ke luar negeri selama satu Minggu
Kamu baik baik saja..
Aku akan merindukanmu.

"Semoga kamu baik baik saja Alzan." Ujar Arthur gusar.

•••••

Di sebuah ruangan serba putih. Alzan terduduk di kasur rumah sakit dengan beberapa luka di tubuhnya. Namun hanya luka lecet tidak ada luka serius.

"Lain kali hati hati, bisa aja Lo luka serius kalau tadi gak nge hindar." Ujar Zidan.

"Ya maaf, tadi kita udah liat kanan kiri, tapi tu mobil main jalan Kenceng aja." Ucap Alzan.

"Tapi kayak nya tadi sengaja deh. Liat aja, kita tadi nyebrang bareng tapi tu mobil cuma nabrak Alzan. Mobilnya juga tadi nabrak trotoar, tapi langsung cabut gitu aja. Kayak nya ada yang mau nyakitin Alzan deh." Ujar Astar.

"Iya, tadi aja ada yang mau nge bekap lo, terus sekarang nabrak. Lo harus hati hati Zan." Ucap Nendra.

Ting.

Suara notifikasi dari ponsel Alzan terdengar. Alzan dengan cepat mengambil ponselnya dan melihat siap yang mengirim pesan itu.

Arthur 💥

Aku akan pergi ke luar negeri selama dua Minggu
Kamu baik baik saja..
Aku akan merindukanmu

Dengan siapa?

Dengan Ryo dan Aciel
Kamu hati hati di sini.

Ada urusan apa?

Ada sesuatu tentang perusahaan
Dan aku harus mengurusnya.

Baiklah

"Dan, Ryo ada bilang mau ke luar negeri?" Tanya Alzan

"Iya, dua Minggu. Sama Arthur kan.?" Tanya Zidan dengan wajah yang cemberut.

"Iya, sama Aciel juga." Ujar Alzan membuat mereka terkejut.

"Kok sama Aciel?" Tanya Zidan dan Alzan hanya mengangkat bahu nya tanda tidak tahu.

Astar yang melihat wajah Zidan yang semakin muram membuat wajah mengejek. " Kenapa? Di tinggal ayang?" Tanya Astar.

"Lo tau? Gue udah dua hari ini gak kelon eh malah ke luar negeri. Tersiksa banget gue." Ujar Zidan.

"Bukan lo doang, gue malah dateng masa lalu, harus sabar. Mana udah cinta banget, eh masa lalu dateng" Ujar Alzan.

"Gak papa, lo kasih komunikasi aja di sini. Gak perlu khawatir, kita ada sama Lo." Ujar Nendra. Alzan mengangguk.

"Arthur sekarang masih bisa diajak ngobrol. Tapi gak tau nanti. Semoga aja dia gak lebih ke hasut sama dia disana." Ucap Alzan.

•••••

Gak tau kenapa, padahal udah update tapi ternyata enggak ke publish! Kesel banget;(

Mungkin aku bakal update seminggu dua kali.

Otaknya lagi lemot  pake banget. Padahal setiap hari bahkan jam ngehalu tapi gak ada yang masuk sama sekali dan pas buat alur cerita ini.

Gak papa yang penting sekarang update.

Biar kalian yang esmosi semakin esmosi.

Hehe.

Makasih ya kalian baca cerita Mutt.

Vote komennya kalian.

Luv💗🌈

Continue Reading

You'll Also Like

54.2K 4.2K 21
[Completed] ⚠️ Disclaimer⚠️ -BxB -Romance -Angst -Mistery -Fluffy -Slice Of Life -Hars Word -Mperg -Darah -Possesive Off Jumpol Aldukittipron adalah...
116K 11.9K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...
Toxic X By Yara

Fanfiction

23.1K 2.5K 29
"Tidak ada 'mantan' yang tinggal bersama seperti itu!" "Ada, buktinya kami berdua" Bright mengabaikan bagaimana temannya-Jeff bereaksi begitu berlebi...
235K 20.6K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...