Baby Project (COMPLETED)

By BlackStarofIN

687K 21.2K 2.6K

[21+] Hamil adalah satu-satunya cara untuk keluar dari dunia aneh ini? Adifa dan Zayn tiba-tiba masuk ke dun... More

PROLOGUE
1 Tersesat
2 Bertemu Orang
3 Kampung Kuno
4 Solusi
5 Satu-satunya Jalan
6 Pernikahan
7 First Night (21+)
8 Mulai Bekerja
9 Let It Out
10 Only You
11 Tetap Pada Tempatnya (21+)
12 Bergantung
13 Stupid
14 No Attitude (21+)
16 Hamil
17 Ngidam
18 Guilty
19 Tulus
20 Flexing
21 Dicabut (21+)
22 Positive
23 Laporan Zayn
24 Adifa vs Maharani
25 Bercinta di Sungai (21+)
26 Berhenti
27 Everything for You
28 Bisnis Zayn
29 Jengukin Dedek Bayi (21+)
30 Firasat Buruk
31 Pertunjukan
32 Berita
33 Family
34 Melepas Rindu
35 Manja (21+)
36 Gelisah
37 Melahirkan
38 Comeback
39 Remember
40 End : I'm Coming
Extended
Special Offer
PROMO LAGI

15 Mesum

18.1K 542 51
By BlackStarofIN

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!

Ada yg nungguin Zayn dan Adifa??

Wah kalo author lihat kayaknya makin rame pembacanya ya. Lanjutkan guys. Sebarkan cerita ini ke manapun biar makin rame ya. Votes jangan lupa naikin kita target jadi 300 yuk.

Nah sebelum masuk ceritanya, author mau promosi dulu ya, cerita baru author yang baru up kemaren ni guys. Judulnya "The Golden Age"

Nah itu dia sinopsisnya guys. Kepoin ya prolognya dan langsung add ke library kalo suka biar gak ketinggalan guys. Cerita ini bakal seru banget tentang anak sekolah yang nakal-nakal nih.

Oke cukup promosinya. Sekarang kita masuk ke cerita utama kita.

Jangan lupa VOTE dulu biar gak lupa.

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Maharani mengusap keringat yang mengalir di pelipisnya. Entah apa yang ia dengar dari ruangan kerja Zayn tadi. Tapi suara-suara itu sukses membuatnya kepanasan. Dan hal yang paling aneh adalah jantungnya berdebar kencang dengan bagian bawah tubuhnya yang mengeluarkan sesuatu. Ada apa dengan tubuhnya?

"Ada apa dengan dirimu Rani?" tanya pak Gana melihat putrinya yang aneh sejak tadi.

"Bu-bukan apa-apa Ayah," jawab Maharani gugup.

"Kenapa makananmu dibiarkan begitu saja?" tanya pak Gana lagi yang melihat makanan Maharani masih utuh. Mereka memang sedang makan siang saat ini.

"Oh iya, hanya memikirkan sesuatu," jawab Maharani yang langsung mulai memakan makanannya.

"Apa yang kamu pikirkan? Apa masih memikirkan Zayn? Sudah jangan dilanjutkan. Dia sudah beristri. Istrinya juga sedang ada di sini," ujar pak Gana dengan tenang.

Maharani tidak menjawab perkataan ayahnya. Ia juga sadar Zayn telah beristri. Namun entah kenapa perasaannya sama sekali tidak bisa ditahan. Apalagi setelah mendengarkan sesuatu yang tak lazim di dalam ruangan itu. Samar-samar ia mendengar suara Zayn yang terdengar begitu gagah untuknya. Perasaannya menjadi semakin tak menentu.

***

"Pak pekerjaan saya sudah selesai untuk hari ini, saya izin pulang sekarang," ucap Zayn pada pak Gana sambil menggenggam tangan lembut Adifa.

"Benarkah? Secepat ini?" tanya pak Gana terkejut.

"Iya Pak, ini semua berkat istri saya. Kedatangannya membuat saya jadi lebih semangat untuk bekerja. Lagipula dia juga membantu beberapa pekerjaan saya," jawab Zayn sopan. Memang setelah makan siang Adifa membantunya bekerja sehingga pekerjaannya selesai lebih cepat. Pekerjaan yang biasanya memakan waktu sekitar 4 jam, kini selesai hanya dengan 2 jam.

Tentu saja karena pekerjaan Zayn adalah pekerjaan yang berhubungan dengan intelektual sehingga mereka berdua bisa melakukannya. Jika pak Gana seorang diri yang melakukan mungkin akan membutuhkan waktu sampai 2 hari karena pria tersebut tidak memiliki bekal pendidikan formal seperti Zayn dan Adifa.

"Ah begitu rupanya. Nak Adifa selain cantik ternyata juga pintar ya," puji pak Gana.

"Kebetulan saya memahami pekerjaannya Pak," balas Adifa tersenyum sopan.

"Ah baiklah kalau begitu. Kalian bisa pulang, tapi bawalah beberapa bahan makanan untuk beberapa hari ke depan," ujar pak Gana sembari memanggil Maharani.

"Rani, bawakan sebakul beras dan beberapa bahan makanan lain untuk Zayn," ucap pak Gana membuat Maharani langsung beranjak menyiapkan.

"Pekerjaan Nak Zayn sangat bagus. Saya sangat terbantu untuk mulai mengelola kampung ini agar semakin baik dan berkembang, jadi selain kepeng emas sebagai upah, saya rasa kalian berhak mendapatkan hadiah juga," ujar pak Gana ramah.

"Benarkah itu Pak? Apa tidak terlalu merepotkan? Saya rasa upah saja sudah cukup," tanya Zayn tidak enak.

"Tidak masalah Nak. Adanya kalian di sini sudah sangat membantu saya, ini semua belum seberapa," jawab pak Gana tersenyum.

"Ini Ayah," ujar Maharani yang kembali datang membawa sebakul penuh berisi bahan-bahan makanan.

"Silakan diterima Nak, semoga bermanfaat untuk kalian," ujar pak Gana mengambil alih bakul yang dibawa Maharani dan menyerahkannya untuk Zayn.

"Kalau begitu kami terima Pak, terimakasih untuk hadiahnya," balas Zayn menerima bakul dari pak Gana.

"Iya sama-sama," sahut pak Gana.

"Kalau begitu kami permisi pulang dulu Pak," ujar Zayn berpamitan.

"Iya boleh, silakan, hati-hati di jalan," balas pak Gana ramah.

Zayn dan Adifa pun segera pergi meninggalkan kediaman pak Gana. Meninggalkan pak Gana yang tersenyum simpul dan Maharani yang sejak tadi hanya tertunduk.

Maharani merasakan jantungnya berdetak begitu kencang saat melihat Zayn dari jarak dekat. Ingatannya kembali merekam suara gagah Zayn di balik ruangan tadi yang membuat seluruh tubuh Maharani terasa begitu panas. Ia tak kuasa menatap Zayn dari jarak dekat.

***

"Wah ada pisang, kayaknya enak deh," ujar Adifa melihat satu sisir pisang yang berwarna kuning.

"Cobain aja Yang," ucap Zayn membuat Adifa sedikit tersipu. Sekarang Zayn sudah terang-terangan memanggilnya dengan mesra. Biasanya pria itu hanya akan memanggilnya sayang saat sedang bercinta.

"Aku coba ya," ujar Adifa mengambil satu pisang dan memakannya. Wajahnya tampak antusias dan menatap Zayn senang.

"Gimana?" tanya Zayn penasaran.

"Nih, kamu harus cobain juga," jawab Adifa sambil menyodorkan pisangnya di depan bibir Zayn.

Zayn segera melahap pisang Adifa dan memakannya dengan pelan. Ia mengangguk-anggukkan kepalanya menilai rasa pisang ini.

"Lumayan, bisa buat ganjel perut," ujar Zayn.

"Lumayan? Ini enak tau," balas Adifa yang cukup heran.

"Bukannya enakan pisang aku?" tanya Zayn tersenyum geli.

"Emang kamu punya pisang? Kita nggak ada tanaman apapun di rumah tu," Adifa balik bertanya dengan bingung.

"Ada, yang selalu buat kamu teriak keenakan," jawab Zayn enteng.

Adifa yang mengetahui maksud Zayn pun langsung tertawa lepas sembari memukul pelan bahu suaminya.

"Hahaha, yaampun mesum banget sih," ucap Adifa terpingkal-pingkal.

"Emang kenyataan kan?" tanya Zayn terpesona melihat Adifa tertawa lepas di depannya.

"Kalo pisang itu sih nggak bisa dimakan," ujar Adifa terkekeh geli.

"Siapa bilang? Kamu bisa makan kok kalo mau," ujar Zayn dengan wajah datarnya.

"Yaampun stop deh, kenapa kamu jadi mesum banget sih," protes Adifa yang terkekeh geli membayangkan hal itu.

"Kamu yang buat aku kayak gini," ujar Zayn tenang.

"Loh kok jadi aku?" protes Adifa.

"Salah siapa kalo lagi dimasukin jepitannya kuat banget sampe bikin aku gila," jawab Zayn masih dengan wajah tenangnya.

"Oh My God! Nggak kuat aku ngomong sama kamu! Mesum banget tolong!" pekik Adifa yang memilih berjalan dengan cepat meninggalkan Zayn dengan wajah sudah memerah.

Sementara Zayn hanya terkekeh geli melihat istrinya yang malu dan meninggalkannya begitu saja. Baginya Adifa terlihat begitu menggemaskan saat ini. Untung saja jalanan saat ini tidak begitu ramai. Zayn tidak begitu khawatir melihat banyak laki-laki hidung belang yang akan berpapasan dengan istrinya. Tentu saja karena waktu ini bukan waktu lalu lalang para pria. Biasanya para pria baru akan berlalu lalang saat sudah sore.

***

Hari-hari berlalu sejak Zayn mengajak Adifa untuk bercinta di rumah pak Gana. Mungkin sudah lewat 2 atau 3 minggu, entahlah Zayn tidak menghitung. Tidak ada yang aneh sejak saat itu, karena sikap orang-orang yang tinggal di rumah pak Gana tetap seperti biasa. Padahal Zayn sudah bersiap jika ada yang melaporkan kegiatannya dan membuatnya kehilangan pekerjaan, tapi hal itu terjadi. Pak Gana tetap bersikap seperti biasa, Pak Catur juga terlihat biasa saja, dan Maharani juga masih sama sesekali mencuri pandang padanya.

Pada akhirnya Zayn tidak terlalu memikirkan masalah itu dan menganggapnya berlalu. Pekerjaannya berjalan dengan normal begitu kehidupan rumah tangganya. Hanya saja semakin ke sini gairahnya akan istrinya semakin besar saja. Zayn suka sekali mengambil jatah dari istrinya setiap hari. Setiap sebelum berangkat kerja dan setelah pulang kerja.

Adifa sampai terheran-heran karena sikap Zayn tidak seperti biasanya. Suaminya bisa mengajaknya bercinta 2 sampai 5 kali sehari. Entah ada apa dengan Zayn yang justru terlihat semakin bucin padanya. Setiap kali akan berangkat bekerja pria itu akan memeluknya begitu lama dan mengeluh karena harus berpisah dengannya, padahal hanya beberapa jam saja.

Seperti saat ini, Zayn baru saja pulang dan sudah memeluk dan menciumi Adifa begitu lama. Jika dihitung mungkin sudah ada setengah jam pria itu melakukan ini. Bukannya tidak suka, hanya saja Adifa merasa sesak terus dipeluk seperti ini.

"Zayn lepas dulu dong, kamu nggak gerah ya?" tanya Adifa berusaha menyingkirkan tubuh besar Zayn darinya.

"Apa sih Yang, masih kangen tau nggak," protes Zayn tidak mau menyingkir.

"Aduh setengah jam ada kali kamu peluk aku gini, aku capek ni, panas juga, mana nggak ada kipas angin lagi," keluh Adifa yang sudah tidak betah. Kalau Zayn memeluknya saat pagi atau malam hari mungkin ia masih diam, tapi sore ini matahari di luar masih sangat terik membuat hawanya masih begitu panas untuknya.

Zayn pun berdecak mendengar keluhan Adifa. Perlahan ia melepas pelukan Adifa dan menatap wajah istrinya yang memang terlihat memerah. Jangan lupakan peluh yang membasahi pelipis Adifa. Pemandangan yang justru memancing nafsu Zayn.

"Kamu seksi banget Yang," puji Zayn dengan mata sayu menatap istrinya.

"Aduh jangan minta itu dulu deh. Ini aku lagi kepanasan juga," protes Adifa yang sudah tahu apa yang diinginkan suaminya.

"Bentar aja deh," rayu Zayn.

"Nggak ada. Nggak ada kata bentar buat kamu. Tadi pagi aja udah 3 ronde, sekarang mau minta lagi, nanti malem pasti minta nambah," tolak Adifa yang sudah hafal kebiasaan Zayn akhir-akhir ini.

Zayn terkekeh mendengar protesan istrinya. Ia sadar hormonnya sedang sangat aktif sekarang. Kalau diingat-ingat dengan kondisi fisik Adifa, gadis itu pasti sangat kuwalahan melayaninya. Adifa bukan gadis yang memiliki fisik prima, berbeda dengannya yang memang dilatih dan dididik seperti atlet.

Seketika logika Zayn kembali dan nuraninya langsung bekerja melihat peluh yang membanjiri kening Adifa. Sudah sejak tadi gadis itu mengeluh kepanasan.

"Panas banget ya? Aku kipasin ya," ujar Zayn yang beranjak dari duduknya dan berjalan menuju dapur. Mengambil sebuah kipas anyaman jerami yang biasa digunakan untuk membuat dan menjaga api.

"Kayaknya udah mulai masuk musim panas deh, gerah banget dari tadi," balas Adifa.

"Belum tentu, bisa jadi sekarang panas gini nanti malem justru ujan deres," sahut Zayn yang kembali dengan kipas di tangannya.

"Ah andai aja ada es batu di sini, enak banget minum es panas-panas gini," gumam Adifa merasakan kipasan Zayn.

"Jangan desah gitu deh Yang, aku udah susah nahan kamu malah mancing-mancing gitu," protes Zayn membuat Adifa membuka mulutnya speechless.

"Yaampun kamu mesum banget sih, aku kan nggak ngapa-ngapain," heran Adifa.

"Itu barusan kamu ngedesah," ujar Zayn masih mengipasi istrinya dengan sabar.

"Tapi Zayn, aku jadi heran. Kamu kan tadinya nggak gini, maksudnya diantara semua anak-anak kelas kamu tu yang paling berpikir positif dalam hal ginian. Kok sekarang bisa jadi gini banget sih? Tiap hari minta jatah mulu," tanya Adifa yang sudah lama memendam keheranannya.

"Aku juga nggak tau. Kamu bener, aku ngerasain sendiri sekarang tiap liat kamu bawaannya pengen mesra-mesraan terus," jawab Zayn mengedikkan bahunya.

"Aneh banget tau nggak," balas Adifa masih dengan keheranannya.

*
*
*

TBC

Gimana chapter ini guyss??

Penasaran sama chapter selanjutnya gakk??

Harus penasaran dong karena kedepannya bakal makin seru nih.

Jangan lupa VOTE dan penuhin target sampe 300 votes yaaw. Jangan lupa komennya yang lucu-lucu.

Share juga cerita ini ke semua sosmed yang kalian punya guyss.. 😁😉

Ok. See you in the next chapter...

Continue Reading

You'll Also Like

425K 7.8K 6
Alfan adalah satu-satunya pewaris Wijaya Group, yang berstatus duda. Setelah kematian istrinya tujuh tahun yang lalu, dia tak pernah terdengar dekat...
402K 13.1K 17
Kisah cinta seorang boss yang kaku dan posesif kepada asistennya. Untuk memiliki sang asisten, sang boss akan melakukan segala cara. Akankah cinta sa...
2.3K 185 6
Hallooo! ini buku pertama saya so enjoy aja:> Aku terinspirasi dari akun @cupwid dan aku sudah meminta ijin oke :'D Aku tidak ngeship di RL mereka ha...
55.5K 3.7K 19
Sebelum membaca jangan lupa untuk follow dulu akun authornya yaa... Mimpi buruk Kevin Adam O'Leary adalah ketika dia harus menikahi seorang gadis gen...