MBA (Ongoing)

Galing kay YIZH4NIC

168K 18.5K 1.2K

Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ru... Higit pa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

11

4.9K 515 29
Galing kay YIZH4NIC

Happy reading

***

Cuaca saat ini sungguh sulit untuk di prediksi. Semalam, langit malam begitu cerah dengan bertaburan bintang, dan kini, langit mendung dan suram. Sepertinya, sebentar lagi akan turun hujan yg cukup deras untuk mengguyur kota.

Wang Yibo, pria itu memiliki pengaturan otomatis, selarut apapun ia tidur, pria itu akan tetap bangun pagi, dan jam biologisnya selalu mengaturnya untuk bangun jam 5.30 pagi.

Awalnya tidak ada yg hal aneh yg ia rasakan, tetapi ketika mengingat ia kemarin sudah menikah ia langsung merasa kehilangan. Xiao Zhan, istrinya tidak ada di sampingnya.


Wang Yibo segera bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum mencari keberadaannya.

"Zhan?!" Wang Yibo yg baru membuka pintu kamar mandi dibuat terkejut ketika mendapati orang yg akan dicarinya terduduk tak berdaya dilantai dengan bersandar di dinding kamar mandi, wajah pemuda itu terlihat begitu pucat dan lemah.

Wang Yibo dengan cepat menggendongnya lalu membaringkannya diatas kasur.

"Tunggu sebentar aku akan memanggil dokter untukmu-..."

"Tidak perlu. Aku baik-baik saja." Xiao Zhan memotong ucapannya.

"Baik bagaimana? Kau terlihat seperti ini dimana baiknya."

"Sebentar lagi aku akan segera baik. Aku sudah terbiasa. Laoshi, percaya padaku." Ia berusaha meyakinkannya.

Wang Yibo menghela nafas. Baiklah, ini masih terlalu pagi untuk berdebat. Wang Yibo lantas keluar untuk mengambilkannya segelas air hangat untuk ia minum.

"Terima kasih." Ujarnya setelah meneguk air di dalam gelas hingga setengahnya.

"Jadi, kau mengalaminya setiap pagi?" Ia duduk bersandar dengan menyilangkan kakinya, dan menginterogasi Xiao Zhan.

Xiao Zhan menganggukkan kepalanya dengan lemah. Tatapan tajam pria itu membidiknya secara menyeluruh, dan itu membuatnya kikuk.

"Sudah berapa lama?" Nadanya tegas. Tidak tahu mengapa, tapi Xiao Zhan rasa pria itu saat ini sedang dalam emosi yg baik.

"Aku lupa. Mungkin sudah beberapa minggu ini." Xiao Zhan berusaha menjawab sebisanya.

"Apa mungkin ini karena kondisimu yg sekarang?"

"Mungkin," Xiao Zhan menjawab pelan.

"Istirahatlah, sebaiknya saat ini kau jangan masuk sekolah dulu. Aku akan mengatur surat izinmu."

"Laoshi, tapi aku baik-baik saja."

"Jadilah patuh."

"Tapi-"

Wang Yibo memberinya tatapan tajam yg menyeramkan, dan itu membuat Xiao Zhan terpaksa menelan kembali kalimat yg akan diucapkannya.

"Hari ini aku akan membawamu ke rumah sakit. Kau perlu mendapatkan pemeriksaan medis."

"Waktu itu kan sudah,"

"Itu dokter umum, bukan dokter kandungan."

"Oh," ia pun mengerti, dan tidak ingin berdebat lagi.

.
.
.

Seorang staf rumah sakit membimbing keduanya ke sebuah ruang, di pintu sudah tertulis nama dan gelar dari dokter tersebut.

Ini seperti agak familiar.

Xiao Zhan berpikir.

"Silahkan, apa saja keluhan-... kalian?!" Si dokter terkejut, begitu pun juga dengan dua orang di depannya, Wang Yibo dan Xiao Zhan.

"Kenapa kau lagi?" Itu Wang Yibo yg berbicara ketus.

"Ah, sebenarnya aku juga bekerja di sini." Si dokter merasa tidak nyaman dengan pria di depannya.

"Anda tahu kan, pendidikan dokter pasti memakan biaya yg tidak sedikit. Kalo hanya mengandalkan gaji dari satu rumah sakit saja itu tidak cepat balik modal, jadi, asalkan jadwalnya bisa diatur aku bisa bekerja di dua tempat secara bersamaan." Sang dokter memberi alasan yg masuk akal. Dokter Zhang adalah dokter yg sebelumnya memeriksa Xiao Zhan dirumah sakit umum dekat sekolah.

"Tenang, aku ini dokter yg kompeten kok." Pria itu berbicara setelah tidak ada tanggapan dari pria di depannya. Mungkin pria itu meragukan kinerjanya.

"Jadi anda sebenarnya dokter kandungan?" Xiao Zhan berbicara, mendengar semua ucapan sang dokter bisa membuatnya lebih merasa santai. Jujur saja, sejak awal ia datang ke rumah sakit, itu sedikit membuatnya tidak nyaman, apalagi ketika Wang Yibo mendaftarkannya ke unit dokter kandungan, banyak mata yg secara sembunyi-sembunyi meliriknya dengan penasaran.

"Anak muda, kau datang kesini hanya berdua dengan gurumu?"

"Mn." Xiao Zhan mengangguk. Ekspresi sang dokter berubah sendu.

"Apa orang yg menghamilimu itu tidak mau bertanggung jawab? Apa sekarang kau berpikir untuk menggugurkannya? Maaf, aku tidak bisa melakukannya. Itu adalah hal ilegal dan melanggar kode etik pekerjaanku. Sebaiknya kau mengurungkan niatmu. Guru, kenapa kau membiarkan muridmu mengambil jalan yg keliru seperti ini?" Dokter Zhang bertanya, namun ia masih mengambil kesimpulannya sendiri.

Semua yg keluar dari mulut sang dokter membuat Xiao Zhan tertegun, mata sebening rusa miliknya melirik diam-diam pada Wang Yibo.

"Ekhem!" Ia berdehem kencang kemudian menegakkan punggungnya dan menatap tajam pada dokter yg sejak tadi terus mengatakan omong kosong.

"Dok, aku membawanya kesini untuk pemeriksaan kandungan. Semua yg ada di kepalamu itu salah termasuk otakmu, dan kali ini aku menemaninya datang kesini bukan sebagai guru, tapi sebagai suaminya."

"APA?!" wajah dokter Zhang sang syok.

Emang boleh?
Emang boleh seberdedikasi itu pada pekerjaanmu sampai harus menikahi muridmu sendiri?

Sang dokter tidak habis pikir.

"Dok, aku datang kesini untuk pemeriksaan kehamilannya, bukan untuk mendengar ocehanmu." Wang Yibo sadar ada yg tidak beres dengan kabel saraf dokter itu.

"Ah, maaf."

Sang dokter pun kembali fokus pada pekerjaannya. Ia meminta Xiao Zhan berbaring diatas ranjang dan mulai melakukan beberapa serangkaian pemeriksaan.

"Janinnya masih sangat kecil, kau harus banyak makan makanan yg bergizi agar ia bisa tumbuh dengan baik." Sang dokter menunjuk layar, dan sepertinya hanya mata sang dokterlah yg mengerti, karena bagi Xiao Zhan gambar yg ada dlayar tidak memperlihatkan bentuk seorang bayi.

"Usinya masih sekitar 7 minggu, dan itu hanya akan berbentuk seperti bulatan kecil. Ini adalah posisi janinnya." Sang dokter membuat lingkaran kecil untuk menunjukkan posisi janinnya.

"Oh," Xiao Zhan dan Wang Yibo bergumam bersamaan.

Hasil sudah didapat, dan Xiao Zhan kembali mendapat tambahan suplemen dan vitamin yg harus ia konsumsi untuk ia dan calon bayinya.

Selesai dengan keperluannya, mereka pun segera pamit undur diri, meninggalkan sang dokter dengan rasa penasarannya yg cukup tinggi.

"Laoshi, aku harus meminum semua ini?"

"Mn. Ini demi kebaikan juga."

Xiao Zhan menunduk lesu melihat plastik yg berisi banyak suplemen kesehatan di dalamnya.

"Kalo aku overdosis bagaimana? Ini terlalu banyak. Aku tidak suka." Nadanya sedikit merengek seperti anak kecil.

"Tidak ada yg seperti itu. Kau hanya perlu meminumnya sesuai takarannya." Wang Yibo sesekali melirik wajahnya sedih pemuda itu yg justru membuatnya ingin tertawa karena lucu, tapi Wang Yibo harus menahannya demi menjaga perasaan Xiao Zhan.

"Apa ada sesuatu yg ingin kau makan?"

"Aku ingin itu!" Xiao Zhan menunjuk gerobak makanan kaki lima yg tampak dipenuhi pembeli.

"Oke." Wang Yibo menepikan mobil dan memarkirnya di tempat yg aman, setelah itu ia turun dan pergi membeli makanan yg diinginkan Xiao Zhan.

Tbc.

Sorry for typo.



















Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

207K 19.4K 71
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
942K 77.2K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
240K 20.9K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
119K 12K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...