MARRIED WITH CEO {BxB}

By CegilnyaIcung

629K 30.3K 1.1K

Alzan Anendra. Pemuda SMA imut nan nakal yang harus menikah dengan seorang CEO karena paksaan orang tuanya. A... More

^PROLOG^
<01> Istri Yang Baik?
<02> Rencana
<03> Honeymoon
<04> Janji
<05> Menagih Janji
<06> Marah
<07> Drama Pagi Pasusu
<08> Jalang Noob
<09> Tauran? bukan sih
<10> Hukuman
<11> Masa Lalu
<12> Datangnya Masa Lalu
<13> Jadwal Jatah
<14> Bersiap
<15> Hambatan Sebenarnya
<16> Ketahuan
<17> Dominan Nendra
<18> Maaf Dan Sayang
Gak Update 😚
<20> Semoga Saja
<21> Hamil
<22> Kesempatan
<23>
Mau Nanya. Bukan Update!
<24> Tidak Kuat, Bicaralah.
<25> Ingkar Janji
<26> Terbongkar
PENGUMUMAN!!
<27> Aku Minta Maaf
<28> Random Di Rumah Sakit
<29> Penjelasan
<30> Mari Bahagia Bersama
<31> Pesaing Baru
<32>Arzan Putra Arthur
<33> AKHIR BAHAGIA
Extra Part: Arzan & Gavi

<19> Tetap Bertahan

13.6K 810 130
By CegilnyaIcung

Happy reading 📖🌈

Hari masih pagi, tapi Alzan sudah membuka matanya. Alzan bangkit dan merasakan pusing di kepalanya. Dia tadi malam sedikit stres tentang Arthur dan membuat dirinya banyak minum.

Alzan melihat jam, masih menunjukkan pukul setengah 5. Dan ia melihat kamar, ini di kamar tamu.

"Nendra sama yang lain nginep kan di rumah?" Ucap Alzan pelan sembari mengusap pelipis nya.

Alzan bangkit dari ranjang dan berjalan keluar menuju dapur untuk mengambil minum dan berniat ke kamar yang ia tempati bersama Arthur untuk berendam air hangat.

Namun saat berada di pintu dapur, Alzan melihat Arthur yang juga sedang mengambil air, dengan telanjang dada.

Arthur yang juga merasakan kehadiran seseorang menoleh ke arah Alzan.

Alzan berjalan ke arah Arthur dan juga mengambil gelas dan menuangkan air.

"Katanya gak pulang, kerjaannya udah selesai?" Tanya Alzan setelah itu ia meminum air putih yang sudah di tuangkan ke gelas.

"Sudah." Jawab Arthur singkat.

Alzan hanya mengangguk, ia menyimpan gelas itu dan pergi meninggalkan Arthur yang terus menatap Alzan.

Alzan tersenyum tipis saat melihat bercak merah di dada Arthur bertambah.

•••••

Alzan berjalan menaiki tangga menuju kamar yang dia tempati bersama Arthur.

Namun saat ia melihat siapa yang sedang tidur di atas ranjang dengan nyaman, Alzan mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam. Saat ia membalikan badanya, dahinya menabrak sesuatu yang sedikit keras.

Alzan menatap ke arah Arthur yang menatapnya dengan datar, bukan seperti Arthur. Batin Alzan.

"Ada apa?" Tanya Arthur

"Aku hanya ingin mengambil baju, tapi ada orang di kamar jadi aku tidak jadi dan akan kembali ke kamarku." Jawab Alzan dengan santai.

Arthur tercenung mendengar ucapan Alzan. Ini kamarnya, lalu kamar mana yang ia maksud? Pikir nya.

Arthur melihat Piyama yang di pakai oleh Alzan. Piyama satin berwarna putih dan sedikit transparan. Membuat badan mulus Alzan terlihat.

"Ekhem. Kau boleh mengambil pakaian mu." Ujar Arthur sedikit gugup akibat melihat badan Alzan.

"Benarkah? Tapi aku merasa tidak enak, sepertinya dia kelelahan dan baru tertidur." Ucap Alzan, Arthur mengerti atas ucapan Alzan yang seperti menyindir nya.

"Tidak, ambilah baju mu dengan cepat dan keluar." Ujar Arthur.

Dan sepertinya Arthur melupakan sesuatu.

Alzan tersenyum miris, namun dengan segera ia menormalkan wajahnya.

"Baiklah." Ujar Alzan dan masuk ke dalam kamar.

Baru saja 3 langkah Alzan sudah berhenti, berdiri mematung melihat Poto pernikahan ia dan Arthur sudah hancur di lantai.

Alzan berjalan mendekati untuk memastikan jika itu tidak benar. Namun ternyata itu benar benar nyata.

Poto pernikahan itu terbuat dari kaca khusus yang memiliki kilap dan kejernihan yang luar biasa. yang jika sudah rusak tidak bisa di perbaiki lagi. harganya pun sangat mahal dan itu juga hadiah dari Azlan sebagai tanda permintaan maaf karena tidak bisa datang.

Dan sekarang sudah hancur lebur. Bahkan itu baru terpajang 3 Minggu yang lalu.

Air mata Alzan yang dari tadi sudah ia tahan semenjak melihat Arthur di dapur menetes membentuk anak sungai di pipi chubby nya.

Tanpa mengatakan apapun. Dengan cepat Alzan mengambil sebuah box yang ia simpan di bawah meja rias dan memasukkan dengan hati hati serpihan kaca itu ke dalam box.

Arthur yang melihat itu hanya terdiam di depan pintu tanpa mengatakan apapun dan tanpa melakukan apapun.

Beberapa menit Alzan sudah selesai membersihkan serpihan kaca itu dengan isakan kecil yang keluar dari bibir ranumnya.

Begitu juga dengan Arthur yang hanya diam di depan pintu tanpa melakukan apapun sembari melihat ke arah Alzan.

"Kenapa gak di beresin, kalau ke injak gimana? Apalagi ada kekasih kamu." Ujar Alzan.

"Nanti kalau ada yang jatuh, mau bingkai atau apapun kalau benda kaya kaca usahain langsung beresin, takut ke injak nanti luka. Jangan di biarin kayak gini." Nasehat Alzan.

Walaupun dalam hati Alzan sudah yakin ini bukan jatuh.

berjalan ke arah Lemari untuk mengambil pakaiannya dan dimasukan ke dalam koper yang di simpan di samping lemari.

Ia juga mengambil barang miliknya yang lain. Seperti skincare casan dan beberapa barang lain.

Arthur yang melihat itu bingung dan mulai panik bahkan juga marah melihat apa yang dilakukan sang istri. Tapi dia tidak tau apa yang harus ia lakukan

Setelah membereskan barang-barangnya dan menutupnya. Alzan langsung menggeret kopernya. Tidak lupa juga dengan box serpihan kaca Poto pernikahan itu.

Arthur langsung menghalangi jalan Alzan di belokan kamar. Arthur menutupi pintu kamar itu dan menarik Alzan ke kamar sebelah dan juga menutupnya.

"Apa yang kamu lakukan?!" Sentak Arthur

"Apa? Aku hanya membereskan barang barangku sebelum semuanya berserakan seperti Poto pernikahan kita dan...





















Hatiku."

Arthur terdiam, ia tidak mengeluarkan suara, dia hanya menatap Alzan yang sudah kembali mengeluarkan Air matanya.

"Kamu masih berhubungan kan sama dia bahkan saat kita nikah dia datang." Ujar Alzan.

"aku pernah bilang kalau kamu punya kekasih, bilang. kenapa bilang gak punya kekasih ke orang tua aku dan lanjutin sampai pernikahan."

"Apa alasan kamu nerima perjodohan ini Arthur? Paksaan ortu? Atau ada kerja sama? Atau yang lain? Oh aku tau.

Aciel mau pergi ke luar negeri dan pas banget kamu di jodohin, dan kamu nentuin pernikahan sama kaya keberangkatan Aciel. Kamu mau jadiin aku pemuas nafsu pas Aciel gak ada kan?" Tanya Alzan dengan mata yang sudah memerah.

Arthur masih saja diam, membuat Alzan jengah.

"JAWAB ARTHUR ALEXANDER!"

"IYA! Puas? Aku emang manfaatin kamu saat Aciel sedang ada urusan di luar negeri. Dan itu adalah kamu." Ujar Arthur membuat Alzan kembali meneteskan air mata.

"Kenapa gak pernikahan kontrak aja biar gampang? Kalau gini kita susah buat cerai." Ujar Alzan membuat Arthur tersentak.

"Gue kecewa sama lo. Rumor lo itu, lo dingin, cuek kejam. Tapi yang dulu gue liat gak ada sifat itu di diri lo. Yang gue liat Lo baik, perhatian, manja. Tapi ternyata aslinya itu Lo bajingan, brengsek.!" Sentak Alzan mendorong badan Arthur dan berjalan keluar dari kamar.

Saat keluar kamar Alzan melihat Aciel sudah berdiri menyender di tembok dengan melipatkan tangan di dada. Menatap Alzan dengan senyum pongah. Sepertinya dia mendengar percakapan mereka.

Alzan hanya tersenyum tipis. "Arthur ada di dalem." Ujar Alzan dan berjalan menuju tangga untuk kembali ke kamar dia semula.

•••••

Jam menunjukkan pukul setengah 7. Namun Alzan sudah siap dengan kaos tim dan dibaluti dengan Hoodie hitamnya.

Tadi saat tiba di kamar barunya, pelatihnya memberi pesan agar latihan untuk perlombaan 2 Minggu lagi.

Alzan mengambil tas dan disampirkan ke bahu. Saat keluar ia melihat Nendra Zidan dan Astar yang ternyata sudah siap memakai baju kemarin.

"Kalian gak mau pake baju gue?" Tanya Alzan

"Gak, kita langsung ke tempat latihannya aja. Kita udah ngomong sama Tony buat bawa kaos tim sama kaos ganti kita." Ujar Nendra.

"Ehh Arthur udah pulang gak sih? Soalnya tadi dia ke dapur." Ujar Astar.

"Dia di dapur?" Tanya Alzan dan diangguki oleh Astar.

"Iya sama si Aciel Aciel itu." Jawab Zidan.

"Dia bawa kekasih nya ke rumah istri nya? Buset anjir mentalnya kuat banget." Ujar Astar

"Ini emang rumah Arthur sama Dia. Gue yang cuma numpang." Jawab Alzan membuat Astar terdiam.

Alzan berjalan ke arah dapur dan melihat adegan romantis dimana Arthur dan Aciel sedang membuat sarapan dengan romantis.

Alzan mendengus melihatnya. Dia berjalan menuju kulkas dan melihat barang barang yang kemarin di beli Nendra.

Ia mengambil Tupperware dan di isi dengan beberapa buah. Ia juga mengambil salad buah yang masih ada sampai sekarang. Setelah di masukan ke dalam tas. Alzan mengambil 3 susu dan 1 kopi kaleng. Karena sudah dipastikan Nendra tidak ingin susu.

Arthur yang melihat Alzan yang sudah rapi penasaran.

"Mau kemana?" Tanya Arthur, suara Arthur juga membuat Aciel menoleh kebelakang.

Alzan yang masih di depan kulkas menoleh ke arah Arthur. "Latihan." Jawabnya jujur. Dia mengambil box keju batang dan dimasukan ke dalam saku Hoodie. Untuk camilan.

"Alzan, boleh kita bicarakan lagi yang tadi." Ujar Arthur yang sudah berada di sisi Alzan.

Alzan menoleh malas." Apa lagi?" Tanya Alzan berdiri menatap ke arah Arthur.

Arthur menarik tangan Alzan menuju toilet dapur. Melewati Aciel yang menatap tajam ke arah Alzan.

Alzan yang di tarik itu hanya diam, dia juga penasaran apa yang akan dibicarakan Arthur.

"Kamu tau, aku memang menyetujui perjodohan dan pernikahan ini memang karena aku menyukai mu. Aku benar benar mencintai mu Alzan." Ujar Arthur lembut.

"Lalu kamu masih berhubungan dengan Pria itu. Kamu juga masih mencintai dia?" Tanya Alzan.

Arthur terdiam tidak menjawab, membuat Alzan mendengus.

"Jangan menyimpan seseorang dalam satu hati Arthur. Itu tidak akan muat." Ujar Alzan berjalan mendekati Arthur.

"Aku kasih waktu kamu selama 1 bulan. Mau pilih dia, kita bercerai. Pilih aku, tinggalkan dia dan jangan biarkan dia kembali. Kalau kamu belum pilih, kita serahkan kepada orang tua kita. Oke?" Tanya Alzan berbisik di telinga Arthur.

Arthur tidak menjawab. Dia hanya menatap Alzan yang terlihat sangat cantik saat ini.

Alzan tersenyum tipis dan mengecup bibir Arthur sedikit lama dan melepaskan nya.

"Kalau jawabannya beda, awas aja!Ancam Alzan dan pergi meninggalkan Arthur sendiri.


Arthur tersenyum tipis mendengar ucapan itu. Ternyata ini yang Alzan maksud saat dia bertanya itu.

"Ya, mungkin kita akan jadi musuh sementara, tapi nanti kita akan memiliki akhir yang sangat bahagia. Aku minta maaf dan tetap bertahan."  Gumam Arthur dan kembali menuju Dapur menemui Aciel.

•••••


Mau ngomong apa sama Arthur?

Aku update soalnya ngakak sama  komenan kalian 😚😁

Vote komen nya yaa!

Maaf kalau alurnya gak sesuai apa yang kalian mau. Kan yang nulisnya aku mwhee😚🙂

Babay🌈

Luv<3

Continue Reading

You'll Also Like

196K 18.5K 22
Berani sentuh, berani kehilangan nyawa. warn!¡ - Han Seojun [Dominan] - Lee Suho [Sub]
503K 30.3K 71
JANJII ABIS BACA CERITA INI,IKUTI AKUN SY?!! BACA AJA! JANGAN SALAH LAPAK!YANG HOMOPHOBIA MINGGIR AJA!INI CERITA BOY X BOY DAN BANYAK CERITA 18+ JADI...
427K 33.9K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
1.6M 147K 74
Ziel adalah candu. Tawanya Candanya Aroma tubuhnya Senyum manisnya Suara merajuknya dan Umpatannya. . . . "Ngeri bang." - Ziel "Wake up, Zainka."...