Happy reading 📖🌈
Alzan duduk di sopa ruang keluarga dengan televisi menyala.
Tak lupa semangkuk salad buah yang dibuatnya semalam di makan olehnya dengan kasar.
Alzan cemburu. Sungguh! Dia tadi sebenarnya ingin langsung mendobrak pintu ruangan Arthur, tapi pasti tidak akan seru.
Ting
Ia langsung melihat pesan yang dikirim oleh Ryo.
Ryo
Mereka melakukannya
Di kamar tempat tuan Arthur istirahat.
Di sana ada kamera cctv?
Iya
Karena brangkas yang dulu di curi Liora
juga di sana.
Bisa kamu merekamnya dan kirimkan padaku?
Tentu saja
Terima kasih Ryo
Alzan ingin menangis saja, kenapa dia tidak mendobrak nya tadi. Apakah mereka tidak akan berhubungan seks jika ia mendobraknya?
Tapi dia tidak ingin saat ia memergoki mereka, Arthur malah tidak memilihnya dan malah bersama Aciel.
Itu pasti memalukan.
Ting
"Notifikasi dari mana? Kok langsung rame?" Tanya Alzan dengan tangan yang masih menyuapi mulutnya.
Ia melihatnya, ternyata dari grup sekolah.
Yudda High school Information.
Ketos dingin
Hallo seluruh murid sekolah Yudda High school.
Pengumuman bahagia untuk kalian.
Karena besok, seluruh guru bahkan guru piket akan melaksanakan rapat penting bersama seluruh donatur sekolah.
Dan sekolah diliburkan sehari, hanya besok hari Rabu.
Baca ya HANYA HARI RABU!
Sekian terimakasih.
Selamat libur semua!
"Woi lah! Kok gini." Ujar Alzan kesal
"Kenapa pas gue galau sekolah libur, makin galau gue."
Ting
Ting
Ting
Ting
"Woy Alzan Bukain Pintunya Anjir.!!" Teriak Seseorang dari luar.
Alzan berjalan gontai menuju pintu utama dan membukanya dengan malas.
Saat sudah di buka Astar langsung menyelonong masuk dan melemparkan badannya kepada sopa empuk di ruang tamu.
"Kita pegel anjir dari tadi nungguin yang nyaut." Ujar Astar.
"Di sini gak ada maid Zan?" Tanya Nendra saat melihat rumah besar ini sepi.
"Mereka cuma beres beres pagi doang." Jawab Alzan dan di jawab anggukan oleh nya.
"Kalian tau rumah gue dari siapa?" Tanya Alzan dan mereka menunjuk Zidan.
"Ryo bilang ke gue, katanya lo lagi sendiri dan Arthur lagi gak ada. Dia nyuruh gue main karena Lo sendirian, eh pas ketos bilang besok libur jadi kita mau nginep di sini." Jelas Zidan dan mendudukkan bokongnya di ikuti Nendra.
Alzan langsung berbinar. "Bagus, kita party disini." Ujar Alzan dan langsung di setujui oleh Astar.
"Kalau di lihat lihat style baju rumah Lo bagus banget Zan. Cuma kemeja kebesaran, paha lo kemana mana." Ujar Nendra.
"Awas Zan. Kita sekarang tau dia Dom. Nanti dia grepe Lo lagi." Ujar Astar memperingati.
Tapi sebaliknya, Alzan malah mendekati Nendra dan duduk di pangkuan Nendra menyamping.
"Anjir Zan, Lo mau selingkuh Ama Nendra. Bisa bisanya." Ujar Astar terkejut dengan sikap Alzan.
"Kita mau selingkuh, iya kan?" Tanya Alzan dengan sensual. Tangan kirinya dikalungkan dan tangan kananya masuk ke Hoodie yang dipakai Nendra. Merasakan dada Nendra yang bidang dan perut Sixpack.
Nendra yang diperlakukan seperti itu hanya diam menatap Alzan dengan tenang dengan tangan yang memegang pinggang Alzan agar tidak jatuh dari pangkuanya.
Sedangkan Astar sudah ketar ketir. Dan Zidan hanya diam menonton dengan wadah keripik kentang di tangannya. Dia sudah tau.
Wajah Alzan sudah berada di leher Nendra, menjilat dan menggigit. Bahkan sampai membuat bercak merah di leher Nendra.
Tangan yang meraba juga sudah ikut melingkar di leher Nendra. Tangan Alzan menekan leher Nendra merendah.
Saat hendak menyatukan bibir mereka. Nendra menahan dahi Alzan dan mendorongnya agar menjauh.
"Udah." Ucap Nendra.
"Ahh! kita belum ciuman." Rengek Alzan.
"Kalau Lo belum nikah sih oke boleh kaya dulu, sekarang lo udah nikah, jadi gak boleh." Ujar Nendra.
"Ahh Manendraaa, kita kan mau selingkuh! , gue mau cium Looo!" Ujar Alzan sembari memajukan wajahnya dengan memonyongkan bibirnya sementara Nendra memundurkan wajahnya.
Zidan yang melihat itu jengah. "Kasih sun aja udah." Ujar Zidan.
Astar yang mendengar itu mengangguk. "Iya kasih sun aja. Si Alzan kalau mode binal pasti ke Nendra lagi. Si Alzan kaya punya kepribadian ganda, kepribadian binal." Ujar Astar.
"Kalau binal akut sama Nendra emang gitu. Lo kayak gak pernah liat aja." Ucap Zidan.
"Udah lama, dia gitu setahun yang lalu. Sampai gak mau pisah sama Nendra. Bahkan si Nendra sampe nginep." Ujar Astar.
Mereka berempat memang sahabat Dari SD. Dan kejadian ini pernah terjadi namun langka.
Jika Alzan dan Nendra sedang dekat berarti Alzan sedang mode binal kepada Nendra. Bahkan saat kelas 1 SMA. Alzan setelah istirahat tidak ingin berpisah dengan Nendra bahkan sampai Nendra harus menginap di rumah Alzan karena Alzan tidak ingin berpisah dengan Nendra.
Entah kenapa tapi itu benar benar terjadi. Sangat tiba tiba. Seperti tadi. Itu mengapa juga Nendra hanya diam membiarkan Alzan sesuka hatinya memainkan Nendra.
Kembali kepada Alzan yang sedang berusaha mencium bibir Nendra.
" Sun aja, ya? Sun udah." Ujar Nendra.
"Huum, sun. Muach." Ujar Alzan sembari mencium pipi Nendra.
Sedangkan Nendra hanya menutup matanya. Astar dan Zidan yang melihat Nendra yang sedang menjinakan Alzan berusaha agar tidak tertawa.
"Udah sun nya, kan lo yang sun gue." Ucap Nendra.
"Belum. Lo belum sun di bibir. Gue mau Lo yang sun bibir gue." Ujar Alzan mutlak.
Cup
Nendra mencium bibir Alzan cepat.
"Udah." Ucap Nendra.
Alzan melongo. dan tiba tiba tersipu. Dia menenggelamkan kepalanya di dada Nendra.
"Uhh Nendra cium gue, ughh." Ucap Alzan tersipu.
Setelah beberapa saat tidak ada suara dan pergerakan dari Alzan. Nendra menunduk melihat keadaan Alzan dan ternyata Alzan sudah tertidur.
Nendra mengangkat tubuh Alzan dan membawanya ke kamar tamu yang ada di bawah dan menidurkan nya di sana. Dan kembali ke ruang tamu.
Nendra menjatuhkan badannya ke sopa lelah.
"Gak kaya selingkuh kan?" Tanya Nendra.
"Enggak tapi Lo kaya pedofil mau tobat tapi anak nya gak mau tobat." Ujar Astar.
"Tumben banget Alzan kambuh gitu." Ucap Zidan.
"Itu kalau ke psikolog atau psikiater di sebut penyakit apa ya?" Tanya Nendra.
"Sumpah dulu aja gue udah ribet, bahkan dulu sampe nyuruh gue nge jebol dia pas gue di suruh nginep sama dia. Gila aja gue nge jebol dia." Ujar Nendra lelah.
"Apalagi sekarang udah punya suami. Di jamin gue babak belur." Ujar Nendra. Dan di jawab tertawaan oleh Astar
"Tenang aja, bangun tidur biasa lagi kok." Ucap Astar.
"Semoga aja nanti binal akutnya pindah ke suaminya." Ucap Zidan sembari membawa 3 kaleng soda dari kulkas Alzan.
"Gue lagi ngebayangin nanti kalau Nendra punya pacar atau nikah terus binal Alzan ke Nendra kambuh bakal gimana ya?" Tanya Astar.
"Terus pasangan si Nendra cemburuan." Tambah Zidan
"Lo sengsara Nendra." Ujar mereka berdua.
"Dan, lo dari tadi bareng sama Astar, jiwa ke kanak kanakan lo muncul langsung." Ucap Nendra.
"Gapapa, gue sub." Ujar Zidan sembari mengibaskan rambut ghoib.
"Tar, lo dom atau Sub?" Tanya Zidan.
"Gue? Ya pasti gue cowok..... sub lah ya kali gue di atas, di diketawain gue sama keluarga kalau gue sebut gue dom." Jawab Astar dan di sambut tertawaan Zidan.
"Ciah Lo dom sendiri, emang Lo main sama siapa sih sampe lo yang jadi dom?" Tanya Zidan.
"Kepo" ketus Nendra.
"Tadi perut Lo di usap Alzan coba liat ada roti an gak." Kepo Astar.
Nendra langsung membuka Hoodie hitamnya dan menyingkap kaos warna putihnya dan terlihat sixpack yang sangat menonjol.
"Wah anjir, pemandangan indah." Ujar Astar.
"Hampir sama kaya punya Ryo." Ujar Zidan terpana melihat sixpack punya Zidan.
"Dominan Nendra ganteng."
•••••
Dominan Nendra katanya.
Uhh aku juga jadi suka sama Nendra.
Awalnya aku mau bikin Nendra jadi sub terus Zidan jadi Dom tapi gak jadi.
Gak papa lah jadi aku suka sama Manendra hihi.
Sesuai janji UPP hihi
Vote komen nya kawan kawan.
Babay 👋
Mutt bobo dulu hihi😁
Mat maljum😚