MBA (Ongoing)

By YIZH4NIC

162K 17.8K 1.1K

Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ru... More

1
2
3
4
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36

5

5.7K 525 8
By YIZH4NIC

Happy reading

***

Dalam sekejap, waktu sudah berlalu dengan begitu cepat. Suara bel yg berbunyi menjadi penanda bahwa mata pelajaran itu telah berakhir. Para murid yg semula lesu langsung merasa bersemangat dan menghambur keluar kelas. Kebanyakan dari mereka semua akan pergi menuju ke area kantin sekolah, sekedar untuk mengisi perut ato hanya akan mengobrol santai disana hingga jam istirahat itu sendiri selesai.

Kebalikan dari siswa lainnya, Xiao Zhan justru pergi memilih tetap didalam kelas. Kepalanya kini bertumpuh dilengannya dan menempeli permukaan meja. Xiao Zhan saat ini merasa lemah tak berdaya, pagi tadi ia kembali memuntahkan isi perutnya dengan sangat parah, dan setelahnya ia masih tidak berselera untuk memasukkan apapun ke dalam mulutnya, dan itu berakibat pada tubuhnya yg sekarang terasa lemas tak bertenaga.

Xiao Zhan menidurkan kepalanya diatas meja, meski begitu, inderanya masih berfungsi dengan baik, ia juga mengetahui jika kini seseorang sedang berjalan memasuki ruang kelas. Menurutnya, mungkin itu adalah seorang siswa yg ingin mengambil barangnya yg tertinggal, Xiao zhan pun memilih mengabaikannya.

Tapi sepertinya apa yg ia pikirkan itu keliru, seseorang yg ia kira siswa itu kini berhenti disampingnya, terdiam sebentar kemudian terdengar benda yg kini diletakkan atas mejanya, tepat disamping kepalanya.

Xiao Zhan pun membuka mata.

"Laoshi," ujarnya tatkala menyadari seseorang yg sebelumnya ia kira teman sekelas, ternyata adalah guru wali kelasnya.

"Aku kebetulan lewat. Makanlah," pria itu berbicara dengan kalimat singkat, dan Xiao Zhan sangat mengerti maksudnya. Gurunya ini pasti melihat penampilan yg tidak terlihat baik, jadi ketika ia kebetulan lewat dengan sekotak susu dan roti pria itu berinisiatif memberikan itu padanya. Itu adalah yg bisa Xiao Zhan simpulkan saat ini.

"Terima kasih." Xiao Zhan dengan cepat meneimanya, lagipula tidak ada yg aneh jika seorang guru menaruh perhatian pada anak muridnya, bukan?

Pria itu berdehem menanggapinya, kemudian pergi setelahnya. Melihat punggung pria yg kini semakin menjauh dan menghilang dibali pintu, tatapan Xiao Zhan pun kini berganti pada dua benda di mejanya, ia meraihnya dan menaruhnya didalam kolong mejanya, tidak berniat untuk memakannya untuk saat ini. Xiao Zhan masih ingin kembali melanjutkan tidurnya.

.
.
.

Di dalam ruangannya, Wang Yibo kini terlihat duduk bersandar dikursinya dengan memejamkan mata, namun meski begitu, pikiran pria itu kini tidak berada ditempatnya, pikirannya kini terjerat pada sosok anak didiknya, Xiao Zhan.

Beberapa bulan sebelumnya.


Dengan berbalut setelan serba hitam pria itu berdiri disisi balkon, memperhatikan krumunan orang-orang yg berkumpul dengan memasang raut sedih seolah sedang berduka, tetapi pria itu tahu bahwa semua wajah itu hanyalah sebuah kepalsuan belaka, munafik!

"Tuan Wang, tuan besar meminta anda turun. Pengacara akan membacakan surat wasiat mendiang tuan tua." Sang butler mengetuk pintu dan memberitahukannya kabar tersebut.

Oke, inilah yg sebenarnya mereka nantikan sejak awal, dan semua kesedihan yg mereka pasang sebelumnya adalah kebalikannya. Pria itu tidak bisa untuk tidak mencibir isi pikiran mereka yg terlalu hina itu.

Kuburan kakeknya masih basah, tanah diatasnya bahkan masih belum menyatu dengan baik, tetapi para tetua sudah tidak sabar untuk mengetahui isi surat wasiat mendiang kakeknya, memalukan!

Wang Yibo menuruni tangga dengan langkah tegas nan menawan. Pria itu adalah yg termuda diantara yg lainnya, namun sosoknya yg penuh arogansi tampak sangat mendominasi, dan itu membuat yg lainnya tidak suka, namun mereka masih harus menelan perasaan tak mengenakkan itu dengan sangat baik.

Meja panjang tersebut dikelilingi beberapa anggota keluarga inti, yaitu beberapa paman, bibi, para sepupu laki-laki, dan juga ayahnya.

Keluarga Wang adalah keluarga aristokrat yg tinggal di negara X, dan Wang Yibo adalah cucu termuda, namun pria itulah sosok yg lebih unggul dibandingkan dengan beberapa paman, sepupu sepupunya yg lebih tua, dan juga ayahnya sendiri. Sebab itulah kursi kepemimpinan WANG group dipercayakan kepadanya.

Wang Ruoyi adalah sosok panatua yg selama ini memimpin keluarga dan perusahaan Wang, namun sosoknya harus melepas semua itu setelah dokter memvonisnya sakit jantung dan memintanya untuk lebih banyak beristirahat dan bersantai , sehingga semua tanggung jawabnya kemudian ia berikan kepada Wang Yibo yg kala itu masih berusia 24 tahun.

Wang Yibo muda yg diberikan mandat seperti itu tentu tidak bisa menolak, sehingga tidak ada pilihan lain selain menerimanya. Melihat yg muda lebih dipercayai untuk memimpin tentu menimbulkan rasa iri dan kekesalan dari beberapa pihak, termasuk juga dari pihak ayah kandungnya, Wang Han.

Tetapi, Wang Yibo tidak peduli, sejak kecil ia memang tidak pernah peduli dengan apa yg dipikirkan orang lain, itu masalah mereka dan bukan sesuatu yg perlu ia urusi.

Jalinan hubungan orang-orang di dalam keluarga Wang sangat rumit. Meski mereka semua terhubung dengan darah yg sama namun tidak ada rasa kekeluargaan dan keakraban didalamnya, semua anggota terlalu berambisi sehingga membuat mereka bermuka dua.

Wang Han sendiri adalah putra keempat dari enam bersaudara, kakak tertua adalah Wang Duo, kedua Wang Liu, ketiga Wang Jungkai, kelima dan keenam adalah saudara perempuan, Wang Lusi dan Wang Baiyi.

Wang Han menikah dengan putri kesayangan keluarga Lan, Lan shishi. Sebagaimana keluarga Lan yg terkenal dengan didikannya yg berbudi luhur, Lan Shishi adalah sosok wanita yg lemah lembut dan sangat baik.

Tetapi sayang, wanita sebaik itu malah harus berakhir menjadi istri seorang Wang Han, pria bermuka dua yg serupa iblis dan sangat tidak layak untuk malaikat seperti sosok lan Shishi.

Di usia Wang Yibo yg baru menginjak tujuh tahun, kedok pria itu terbongkar. Ternyata selama ini Wang Han memiliki seorang kekasih yg bahkan mereka berdua sudah memiliki anak laki-laki yg usianya satu tahun diatas Wang Yibo.

Sakit hati atas pengkhianatan sang suami tidak lantas membuatnya bersedih hingga terpuruk, Lan shishi masih mempertahankan keanggunannya sebagai seorang keturunan Lan, dan juga seorang istri sah didalam keluarga Wang, sehingga tidak memberi peluang bagi kekasih suaminya itu untuk bisa berpuas diri apalagi berpikir untuk masuk ke dalam keluarga Wang, sehingga anak mereka selamanya hanya akan bisa menyandang status anak haram jika rahasia itu sampai terbongkar.

Lan Shishi harus tetap terlihat baik-baik saja dimata sang putra. Meski begitu Wang Yibo kecil bukanlah anak bodoh yg seperti ia pikirkan. Anak itu mengetahui semuanya, dan juga sangat mengetahui bagaimana menderitanya sang ibu atas semua kelakuan sang ayah.

Dan di usianya yg baru menginjak tujuh belas tahun, kebenciannya kepada sang ayah semakin meningkat dengan dipicu oleh kematian sang ibu yg harus kalah melawan penyakitnya.

Wang Yibo yg masih remaja bertekat akan membuat pria itu membayar mahal atas semua penderitaan yg diterima oleh ibunya.

Gabungan gen dari keturunan Lan dan Wang membuat Wang Yibo lebih unggul daripada yg lainnya. Wang Yibo adalah seorang jenius yg menorehkan banyak prestasi di berbagai bidang. Dalam segala aspek pria itu adalah yg memegang nilai sempurna, dan itu membuat Wang Ruoyi menaruh perhatian khusus padanya, dan itu pula yg memancing kecemburuan dari anggota keluarga lainnya.

"Sebagaimana yg tertulis di dalam surat wasiat ini, semua aset dan properti milik keluarga Wang akan diserahkan kepada Wang Yibo, selaku presdir WANG group, dan Wang Yibo juga yg akan mengambil alih tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Semua keputusannya ini diambil dan ditulis ketika tuan tua masih sangat sehat. Jadi mohon kepada kalian dapat menerimanya dengan lapang dada." Sang pengacara sudah selesai membacakan dan menyampaikan keinginannya.

Wajah semua orang tampak masam dan sangat tidak sedap untuk dilihat, dan hanya Wang Yibo yg terlihat begitu puas dengan isi dari surat wasiat tersebut.

Sekilas ia melirik pada sosok Wang Han yg duduk berhadapan dengannya. Wang Yibo menyeringai. Perusahaan dan keluarga Wang kini sudah berada dalam genggamannya, dan ia bisa dengan mudah mengendalikannya sesuai dengan keinginannya.

Sebulan setelah surat wasiat dibacakan, Wang Han secara pribadi datang menemuinya. Semenjak kematian Lan Shishi, Wang Han ingin segera membawa masuk sang kekasih dan putra mereka memasuki keluarga Wang, dan memberikan mereka status yg sah dimata hukum. Tetapi Wang Ruoyi menolaknya, pria itu dengan tegas memberi pilihan yg sangat sulit untuknya.

Menjadikannya istri sah, ato keluar dari keluarga besar Wang?

Di hadapkan pada pilihan seperti itu membuat Wang Han tidak ada pilihan lain selain tetap menjadi anggota keluarga Wang, meski begitu ia tetap masih bisa bersama dengan sang kekasih dan putra mereka, meski wanita dan putranya itu harus puas dengan embel-embel wanita simpanan dan putranya hanya akan menjadi anak haram yg bahkan tidak boleh menyandang nama Wang di depannya.

Wang Han berniat membicarakan ini dengan Wang Yibo. Bagaimana pun, pria ini adalah putranya, jadi seharusnya tidak akan sesulit seperti ia berhadapan dengan ayahnya.


Tbc.
Sorry for typo.

Continue Reading

You'll Also Like

56.5K 5.2K 21
wang yibo dan xiao zhan adalah laki-laki yg sama-sama memiliki istri. mereka terjebak dalam sebuah ketidak sengajaan dalam hubungan intim bagai manak...
113K 14.5K 40
"Ya, aku memang seorang ratu, tapi bukan berarti akan tunduk padamu! Batalkan pernikahanmu denganku jika akan menikahi selir tercintamu!" Seru sang r...
31.9K 2.4K 29
James iri kepada teman-temannya yang memiliki Ayah dan Ibu, sedangkan yang ia punya adalah Daddy Tin dan Papa Charn. James malu memiliki dua orang ay...
931K 76.6K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...