My Nerd Is Perfect

Por VitaNori

94K 4.7K 691

馃憫Spin Off Ello Untuk Ola馃憫 (TAHAP REVISI & ON GOING) Karena kecantikan yang dimiliki Kaycia bisa membuatnya... M谩s

Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 21
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 26
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 37
Bab 38
Bab 39
Bab 40
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 46
Bab 47

Bab 25

2.2K 109 11
Por VitaNori

Happy Reading Guys
.
.
.
.

"Sialan! Kenapa gue terus mikirin si cupu?!" gerutunya, menendang kerikil-kerikil kecil yang menghalau langkahnya.

Asten duduk di salah satu pohon rindang. Dia tengah berkecamuk dengan pikirannya. Keanehan yang dia rasakan sangat tidak wajar baginya.

"Cih, dia senyum cuma karena jaket jelek itu!" lagi, di menggerutu mengingat kejadian di kantin tadi.

"Ck, gue bener-bener gak sehat!" ujarnya, menutup matanya.

Jiwa liar yang dimiliki Asten nyatanya tidak menggambarkan dirinya yang sebenarnya. Dia sesungguhnya kesepian, sangat--- kesepian. Kedua orang tuanya terlalu sibuk mengurus pekerjaan, membuat Asten sudah kesepian sejak usia dini.

Apalagi, Ibunya terlalu obsesi menjadikan dia sosok yang sempurna karena hanya untuk memenuhi egonya. Asten yang lelah hidup bak boneka, mengubah dirinya menjadi seorang yang pembangkang. Berbeda dengan kakaknya, Hazel, yang memilih untuk tetap menjadi boneka sang Ibu.

Hal yang paling dibenci dari ibunya, yaitu sering membandingkan dirinya dengan Hazel. Dulu, dia pikir itu menjadi hal umum yang dilakukan oleh setiap Ibu.

Namun, tidak. Dia menyadari kasih sayang Ibunya lebih banyak ditumpahkan pada Hazel. Dia tidak mengerti, mengapa Ibunya bersikap tidak adil seperti itu.

Mainan, makan, bahkan ketika dia sakit Ibunya tidak seperhatian yang ditunjukkan saat bersama Hazel. Asten seolah anak yang hanya dimanfaatkan disaat tertentu saja. Ayahnya pun terlalu dingin padanya sehingga tidak dia dekat dengannya.

Lelah? Tentu saja Asten merasakan itu. Orang-orang menganggapnya maniak jalanan, padahal dia melakukan itu untuk mengalihkan semua rasa yang berkecamuk di dalam dirinya.

Orang-orang melihat, Asten kejam dan tidak berperasaan yang selalu membully manusia lemah. Padahal, dia hanya menyalurkan rasa bencinya pada sosok Hazel. Sosok yang menurutnya seperti boneka yang menyebalkan.

Di tengah rasa penuh beban itu, hadirlah Mina di hidupnya. Dia bertemu Mina saat orientasi siswa Sekolah Menengah Pertama. Saat itu Mina adalah kakak kelasnya. Mina, wanita yang mampu membuatnya mengalihkan rasa sakitnya. Dialah yang menemani dirinya disaat kesepian.

Berkat Mina, hidup Asten dipenuhi warna. Namun, saat dirinya menyadari jika perasaannya terhadap Mina menjadi besar, dia mengungkapkan perasaannya. Namun sayang, semua itu sirna ketika Karl hadir di tengah mereka.

Mina, jatuh hati pada Karl dan perlahan menjauhi Asten. Warna yang diberikan Mina pada hidupnya kembali menjadi kelabu. Dia, frustasi, meminta Mina kembali padanya terasa sulit karena Mina terlalu jatuh cinta pada Karl.

Saat hatinya melepaskan Mina, kabar tak terduga menimpanya. Dia mendapati kabar jika Mina tiada, bunuh diri akibat patah hati. Kejadian itulah menjadi pemicu kebenciannya pada Karl hingga saat ini.

"Gal, lo duluan aja ke kelas." pinta Kaycia menghentikan langkah mereka ketika hendak pergi ke dalam kelas setelah selesai berganti pakaian.

"Loh, kenapa?" heran Galu.

"Gue ada urusan sebentar." jelasnya, lalu berlalu meninggalkan Galu.

"Dia kenapa?" lirih Kaycia, melihat punggung Asten yang bersandar di pohon.

Sebenarnya Kaycia tidak memiliki urusan penting. Dia hanya ingin mencari tahu sosok Asten yang tengah bersandar di pohon dengan kerutan di dahinya. Dia tidak sengaja melihatnya saat hendak pergi ke kelas.

Matanya meneliti wajah Asten dari dekat. Benar, dia tidak salah liat. Asten menampakkan ekspresi wajah sedih. Entah mengapa rasa penasaran membuncah di diri Kaycia. Dia tidak percaya melihat si cowok setan bisa berekspresi seperti itu juga.

"Kayaknya tidur, sebaiknya gue langsung pergi aja." niatnya hanya memastikan penglihatannya saja.

Tapi saat Kaycia memundurkan wajahnya, tiba-tiba saja kedua mata Asten membuka. Kaycia terkejut bukan main. Dia seperti seorang maling yang ketahuan mencuri. Ekspresi terkejutnya tidak bisa dia sembunyikan.

Asten terus memandanginya. Kaycia berdehem seraya memundurkan diri. Namun, hentakan tangan Asten lebih cepat.

"K-kak lepas ..." panik Kaycia ketika Asten menariknya menghadap lebih dekat.

Tangan Asten terulur, spontan saja Kaycia menutup kedua matanya, bersiap menerima pukulan Asten. Namun, dia salah. Tangan Asten mendarat di pipinya dan mengelusnya.

Kaycia membuka matanya, menatap bingung pada Asten.

"Apa mereka tau sosok asli lo tanpa make up ini?" ucap Asten.

Belum sempat Kaycia menjawab, Asten mendahuluinya. "perasaan gue aneh setiap kali lo dekat sama mereka, pikiran gue terus tertuju sama lo, dan semakin gue berpikir rasa penasaran gue semakin tinggi. Gue pengin tau banyak tentang lo," ungkapnya mengalir begitu saja.

"Kak Asten ke sambet?"

Asten mengedipkan matanya mendengar pertanyaan konyol dari Kaycia.

"Tempat ini beneran angker deh kak. Tadi aja aku liat kak Asten tidur tapi ekspresi mukanya sedih. Sebelum salah satu dari kita kesurupan, mending kita pergi dari sini."

Beberapa detik Asten terdiam sebelum tawanya menggelegar. Kaycia semakin merinding.

"Kak Asten beneran kesurupan?!" Kaycia menutup mulutnya panik.

"Istighfar kak!!" Kaycia menggoyangkan tubuh Asten dan mendaratkan telapak tangannya di kepala Asten dan membaca surat-surat pendek yang dia bisa.

Tawa Asten semakin menggelegar, mendapati kelakuan absurd Kaycia.

"Stop Kaycia," Asten meraih tangan Kaycia.

"Lo bodoh banget!" ujar Asten yang kembali ketawa namun tak sekeras sebelumnya.

"Gue gak kesurupan!"

Kaycia mengelus dadanya tenang.

Asten menyadari sesuatu. Dia melihat seragam yang dipakai Kaycia. "seragam siapa yang lo pake?" tanyanya walau dia sudah tahu pemiliknya.

"Kak Galu,"

"Lepas!"

"Apa?!!" Kaycia terkejut, dia mundur dan menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Gue bilang lepas!"

"Kak Asten, jangan lakuin itu! Aku bisa aja laporin kakak ke BK!"

Tahu yang dimaksud Kaycia, Asten berujar, "lo beneran stupid ya!" Asten menarik Kaycia dan membawanya ke lokernya.

Dia melemparkan seragam olahraganya pada Kaycia.

"Pakai yang itu,"

"Kenapa harus di pakai? Aku kan udah pakai punyanya kak Galu,"

"Ganti punya gue,"

"Lama!" Asten menariknya lagi, kini dia menariknya menuju toilet wanita.

"Gue tunggu di sini,"

Sedikit kesal karena Asten sangat pemaksa, Kaycia mau tidak mau menurutinya. Dia tidak mau menyia-nyiakan waktunya untuk berdebat sedangkan bel istirahat hampir usai.
.
.
.
.

Tbc

Seguir leyendo

Tambi茅n te gustar谩n

874K 65.5K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
3.6K 2.4K 22
WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA! AGAR KALIAN SEMUA TIDAK KETINGGALAN JADWAL UP NYA! HAPPY READING!馃拹
GABY Por silpi

Novela Juvenil

250K 21.7K 30
Ini kisah tentang Gaby, anak bungsu dari seorang mantan DJ terkenal. DJ AR. Gadis berusia 18 tahun yang harus mengalami sebuah tragedi menyakitkan da...
3.2M 157K 22
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...