MBA (Ongoing)

By YIZH4NIC

167K 18.5K 1.2K

Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ru... More

1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

3

6.6K 583 32
By YIZH4NIC

Happy reading

***


Matahari di luar baru saja terbit, namun cahaya jingganya tidak mampu untuk menembus ruangan yg kini ditiduri oleh Xiao Zhan.

Pemuda itu terbangun dengan meringis. Ketika ia membuka mata, pencahayaan di ruangan tersebut besinar cukup terang.

Tubuhnya kini terasa remuk redam, dengan bagian pinggang ke bawah yg terasa begitu nyeri dan menyakitkan. Ia memegangi kepalanya yg kini terasa pening, ia harap kejadian yg dia alami semalam hanyalah mimpi buruk belaka. Tetapi, merasakan sakitnya yg nyata serta dimana tempat sekarang ia terbangun itu semua ternyata bukanlah mimpi.

Semuanya benar-benar sudah terjadi, dan menyesal pun tidak akan mampu mengubahnya kembali.

Xiao Zhan lantas melirik kasur di sebelahnya, itu kosong. Padahal ia ingat betul jika ia telah menghabiskan malam panas dengan seseorang semalam.

Xiao Zhan terkekeh, pemuda itu menertawakan nasibnya. Ia sudah tidur dan melakukan itu dengan orang asing yg ia sendiri tidak ketahui rupa dan bentuknya seperti apa, dan kini, pria yg menidurinya justru hilang tak berjejak. Ruangan ini kosong. Ia telah ditinggalkan sendiri.

Xiao Zhan menggertak giginya, dengan rasa sakit yg masih sangat terasa ia bangun untuk membersihkan diri.

Xiao Zhan hanya mencuci wajah dan bagian yg perlu saja. Ketika ia keluar dari kamar mandi ia menemukan pakaian baru dan setumpuk uang diatas sofa. Tanpa pikir panjang ia segera memakainya dan mengambil uang tersebut. Pemuda itu tidak ingin terpuruk dan berlama-lama memikirkan nasib buruk yg menimpanya. Ia kini segera pergi membawa uang yg diperlukannya itu ke rumah sakit.

Sesampainya dirumah sakit. Xiao Zhan bertemu Wen Chou. Pria itu baru saja keluar dari ruangan Yanli di rawat. Wen Chou menatapnya terkejut, tapi ia buru-buru memberondonginya dengan pertanyaan, tapi membiarkannya dulu masuk dan melihat keadaan Yanli dan menemui ibunya.

"Minumlah," Wen Chou memberinya segelas susu hangat. Kini keduanya tengah berada di taman, dan duduk di kursi panjang.

"Apa yg sudah terjadi denganmu semalam? Rekanku menghubungiku kalo kau hilang setelah sebelumnya sempet mendapatkan pelecehan." Ia sangat panik saat mengetahui itu.

Xiao Zhan menyesap susunya terlebih dulu sebelum siap mengatakan yg sejujurnya pada pria disampingnya ini.

"Pria itu membawaku ke kamarnya dan ingin memperkosaku. Tapi beruntungnya aku bisa kabur darinya. Tapi,... aku berhasil lolos dari kandang buaya hanya untuk terjebak dikandang hewan buas lainnya. Aku..." Xiao Zhan menceritakan apa yg sudah ia alami.

"Brengsek! Xiao Zhan, maafkan aku. Aku tidak menyangka jika akhirnya itu akan sampai menimpamu. Aku-"

"Bukan salah gege. Lagipula tidak ada yg perlu disesali. Pria itu meninggalkanku cukup banyak uang sebagai kompensasinya. Dan itu mampu menyelesaikan masalah yg sedang kami hadapi saat ini." Bibirnya tersenyum meski kini hatinya begitu terluka.

"Xiao Zhan, aku-"

"Gege jangan merasa bersalah padaku. Kalo bukan karena gege, mungkin saat ini aku masih kebingungan untuk mencari biaya rumah sakit untuk jiejie." Ia dengan cepat memotong kalimat yg akan diucapkan Wen Chou.

Percakapan keduanya pun tidak bertahan lama, Wen Chou pamit pulang untuk membantu sang ibu di kedai. Sedangkan Xiao Zhan juga kembali pulang ke rumahnya setelah berpamitan pada sang ibu.

Sesampainya dirumah. Xiao Zhan segera memasuki kamarnya dan menuju kamar mandi. Pemuda itu menyalakan shower tanpa perlu mengatur suhunya. Air dingin pun dengan cepat jatuh membasahi tubuhnya. Xiao Zhan lantas jatuh merosot ke lantai, sekejap kemudian suara isakan dengan kencang memenuhi ruangan kecil tersebut.

"Aku kotor! Tubuhku sudah kotor hiks.. hiks.." ia menangis histeris di dalam, pertahanannya kali ini runtuh, sekuat apapun ia mencoba berpikir untuk tegar, tapi di saat sendiri seperti ini ia justru merasa sangat rapuh. Xiao Zhan masih tidak mampu untuk menerimanya.

.
.
.

Beberapa waktu kemudian. Dengan berakhirnya musim liburan, murid-murid pun mulai mengikuti hari pertama pelajaran dengan sangat tidak bersemangat.

"Kenapa masa libur sekolah hanya berlangsung dalam sekedip mata?" Jili menempelkan wajahnya ke meja dengan sedih. Pemuda itu tampak begitu lesu.

"Jangan banyak mengeluh. Memangnya kau belum puas dengan liburan kemarin?" Xiao Zhan mengeluarkan buku catatannya dan kembali memeriksanya.

"Tidak. Aku sama sekali tidak puas."

"Dasar manja." Cibirnya yg ditanggapi masa bodoh oleh pemuda itu. Apa yg dikatakan Xiao Zhan bukanlah sekedar omong kosong. Meskipun Jili bukan dari golongan orang yg sangat kaya, tetapi nasib pemuda itu jauh lebih beruntung dari dirinya. Sebagai seorang yatim piatu yg hanya tinggal berdua dengan kakaknya, pemuda itu sangat di manjakan oleh kakak laki-lakinya yg bekerja di perusahaan elit.

"Hey, kau tahu tidak?" Jili dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya, dari yg semula lesu tak bersemangat, kini berubah energik dan penuh minat. Sepertinya ada gosip baru yg sedang ia ingin bagi.

Xiao Zhan tidak menggubrisnya, pemuda itu tetap fokus pada buku catatannya, sungguh seorang murid teladan.

"Aku dengar sekolah kedatangan guru baru." Tidak peduli apa, ia masih perlu memberi tahukan informasi yg didengarnya.

"Lalu?" Xiao Zhan menanggapinya acuh tak acuh.

"Latar belakang guru ini sungguh sangat tidak biasa. Dia-"

"Super hero? Spiderman, ato Batman?" Xiao Zhan memotongnya.

"Aish, kau ini. Dengar dulu, aku sedang serius nih. Guru ini-"

Baru saja ia ingin melanjutkan ucapannya. Ruang kelas yg semula riuh mendadak hening seketika tatkala seorang pria berpostur tinggi tegap dengan wajah dingin dan tegas masuk ke dalam kelas mereka.

Mata semua murid dibuat terpana penuh kagum melihat penampakan seorang pria yg begitu tampan bak makhluk surgawi.

"Aku guru dan wali kelas kalian yg baru. Aku akan mengabsen nama kalian satu persatu." Ujarnya lugas dan tegas. Meski begitu para siswa dikelas pun langsung menuruti perintahnya tanpa adanya protes. Tampaknya, aura yg dimiliki guru ini sungguh sangat luar biasa mendominasi, hingga apa yg diucapkan olehnya terkesan perintah yg harus segera dipatuhi oleh mereka.

Pria itu mulai mengabsen nama-nama siswa sesuai urutan abjad, hingga sampai pada urutan abjad paling akhir, pria itu mengabsennya dan sekilas pada murid yg memiliki nama Xiao Zhan.

"Laoshi, boleh kami bertanya?" Salah seorang siswi perempuan memberanikan diri untuk bertanya di saat pria itu selesai mengabsen semua nama murid.

Pria itu mengangkat matanya dan melirik pada arah asal suara tersebut kemudian mengangguk wajahnya.

"Siapa nama Laoshi?"

"Namaku Wang Yibo. Kalian bisa memanggilku Wang Laoshi."


Merasa guru di depannya ini bisa bekerja sama dengan menjawab pertanyaan dari mereka, murid yg lain pun mulai memberanikan diri untuk bertanya lebih.

"Laoshi, berapa usia laoshi? Kelihatannya laoshi masih sangat muda sekali?"

Pria itu sedikit menyeringai.

"Menurut kalian berapa?" Bukannya menjawab ia malah balik melemparkan pertanyaan.

"24. Ya, laoshi terlihat masih berusia awal dua puluhan." Jawab yg lain.

"Benar. Laoshi memang terlihat sangat muda sekali." Mereka semua merasa jawaban yg tadi sangat benar.

Tetapi apa yg mereka benar ternyata keliru. Pria itu kini menggeleng pelan sebagai respon dari tebakan para muridnya yg salah.

"Lalu berapa usia laoshi?" Yg lain masih sangat penasaran dan heboh, dan hanya Xiao Zhanlah satu-satunya murid di dalam kelas itu yg tidak berminat dengan keriuhan tersebut.

Mata elang sang guru sekilas melirik ke arahnya. Diantara para murid yg ada dihadapannya kini, hanya sosok murid bermarga Xiao lah yg tampaknya menarik perhatian sang guru tersebut.

"Usiaku sekarang tepat 32 tahun. Jadi, bisakah kita langsung mulai pelajarannya sekarang?

Mendengar itu para murid hanya bisa meneriakkan kata 'hu' panjang secara berjama'ah.


Tbc.
Sorry for typo.

Continue Reading

You'll Also Like

113K 14.6K 40
"Ya, aku memang seorang ratu, tapi bukan berarti akan tunduk padamu! Batalkan pernikahanmu denganku jika akan menikahi selir tercintamu!" Seru sang r...
11.8K 1.7K 9
"Dengar Lance, kita tiga bersaudara adalah satu..kita berbagi darah yang sama. Aku akan hidup untukmu, kau hidup untuk Anna, dan Anna hidup untukku...
432K 34K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
32.2K 2.4K 29
James iri kepada teman-temannya yang memiliki Ayah dan Ibu, sedangkan yang ia punya adalah Daddy Tin dan Papa Charn. James malu memiliki dua orang ay...