Happy reading 📖🌈
Tidak terasa, pernikahan mereka sudah berjalan selama 1 bulan.
Setelah terakhir Alzan yang diberi hukuman oleh Arthur, Alzan tidak pernah berulah lagi. Ditambah tidak ada yang mengajak lagi tauran membuatnya tidak pernah macam macam.
Hubungan mereka baik baik saja sampai 1 minggu yang lalu ada sebuah kejadian yang membuat Alzan menjadi dingin kepada Arthur.
Bahkan Alzan yang dulu bar bar menjadi sedikit pendiam ketika di rumah, dan.... sedikit anggun.
Karena besok weekend, sore ini Arthur mengajak Alzan untuk menginap di mansion keluarga Alexander karena sang bunda juga mengabari ingin bertemu dengan menantu nya.
"Ada acara?." Tanya Alzan tanpa menoleh ke arah Arthur yang sedang menyetir.
"Terakhir kita ke sana sebelum kita menikah, sekarang pernikahan kita sudah satu bulan. Pantas saja bunda rindu kepada mu." Jelas Arthur.
"Iya, aku juga rindu banget ke bunda, tapi gak berani ngomong ke kamu." Ungkap Alzan.
"Kenapa?" Tanya Arthur sedikit menoleh ke Alzan yang ada di sisinya.
"Kamu sekarang kan jarang di rumah, sering keluar." Jawab Alzan membuat Arthur terdiam tidak menanggapi.
Perjalanan mereka diisi dengan keheningan sampai mobil Arthur berhenti di gerbang mewah mansion Alexander.
Dengan sigap satpam membuka gerbang mewah nan besar itu. Mobil Arthur berjalan memasuki gerbang itu dan berhenti di depan mansion.
Alzan dengan cepat mengambil bingkisan yang berada di jok belakang dan keluar dari mobil meninggalkan Arthur.
Arthur yang melihat itu terdiam tidak melakukan apa apa. Ini juga salahnya karena tidak memberi tahu Alzan lebih dulu. Arthur pun ikut turun dari mobil menyusul Alzan yang sudah pergi ke dalam.
"BUNDAAAAA! ALZAN DATANGGG..." Teriak Alzan tanpa malu menghampiri Bunda Arthur. Amira Alexander.
"Alzan sayang kamu udah datang, bunda kangen banget sama kamu." Ucap Amira memeluk menantunya yang sudah lama tidak datang.
"Maaf bunda, Alzan lumayan sibuk beberapa hari ini kan Alzan mau tanding basket jadi harus latihan." Jelas Alzan tidak berbohong.
" Yaudah ayo ke ruang keluarga, suami kamu ke mana?" Tanya Amira karena tidak melihat anaknya.
"Di sini." Ucap Arthur yang berjalan di belakang Alzan.
" Ayo udah ada kak Ayara sama kak Diana." Ucap Amira.
"Yuk, lihat Alzan buat kue tadi malam nanti bunda cicipi oke?" Tanya Alzan senang.
"Buatan kamu selalu enak gak pernah gagal. Ayo pasti mereka nungguin." Ucap Amira menarik tangan Alzan dan meninggalkan Arthur sendiri.
"Huh..." Hela Arthur dan berjalan menyusul kedua orang yang dicintainya.
Terlihat di ruang keluarga sudah ramai dan terdengar suara tertawa bayi dan orang dewasa.
"Mochii! kakak datang huhu..." Ucap Arthur sedikit berteriak menghampiri seorang bayi gembul yang sedang duduk di karpet.
Alzan menyimpan kantong berisi kue itu dan mengambil bayi gembul itu dan menggendong nya.
"Kwa kwa huhu..." Bayi yang berumur 10 bulan itu memegang wajah Alzan dan mengoceh tidak jelas.
"Rindu kakak huh? Rindu kakak gak Mochi?" Tanya Alzan sembari membuat muka lucu membuat bayi itu tertawa.
"Alzan gimana kabarnya? Sekarang makin gembul aja." Ucap seorang perempuan muda yang sedang hamil besar.
"Baik kok kak Ara, sekarang kan udah punya suami harus belajar masak dong." Jawab Alzan kepada Ayara.
"Kamu udah pintar masak dari dulu. Bilang aja sekarang leluasa punya dapur sendiri terus bikin eksperimen di rumah." Cibir perempuan lainya yang tak lain Diana ibu dari bayi gembul.
"Kak Ara sama kak Ana kaya gak tau Alzan aja." Ujar Alzan cemberut sembari menggendong bayi gembul yang terus menduselkan wajahnya ke dada Alzan.
"Gak ada ASI-nya mbul, jangan ndusel ndusel geli ih." Ucap Alzan kepada bayi gembul.
"Coba singkapin baju kamu biar Angga nenen sama kamu." Celetuk Ayara membuat Arthur yang Sendari tadi duduk menatap kakak iparnya itu horor.
"Kakak udah hampir lahiran udah gak ngidam lagi. Gak usah ngaco." Ucap Arthur menatap tajam membuat orang yang ada di sana terkikik geli.
"Kenapa lo? Gak rela aset lo di pake orang lain?" Tanya Arfan Alexander, si sulung, suami Diana sekaligus ayah Angga si bayi gembul.
"Pake nanya." Sinis Arthur dingin membuat orang menggelengkan kepalanya.
"Geli ih." Suara Alzan membuat semua orang yang tadi mengejek Arthur menatap ke arah Alzan.
Semua orang yang ada di sana terkejut saat Alzan menyingkap kan bajunya dan menyusui Angga, sedangkan Angga sedang asik menyedot puting Alzan membuat empu terkekeh geli.
"Alzan Alexander! Kenapa nyusuin si gembrot pake aset aku?!!" Sentak Arthur, matanya melotot menatap apa yang di lakukan istri mungilnya.
"Kenapa?" Tanya Alzan sinis." Cuma nyobain aja gak masalah kan, kenapa? Mau marah?" Tanya Alzan tak memperdulikan Arthur karena ia masih marah,dan asik melihat Angga menyusu di dadanya yang memang sedikit membentuk.
Semua orang tertawa melihat Arthur yang tampak tidak rela melihat asetnya yang di pegang orang lain.
•••••
Karena hari mulai gelap, keluarga Alexander mulai masuk ke kamar masing masing untuk membersihkan diri.
Di kamar Arthur dan Alzan, Arthur masih merajuk karena kejadian Alzan menyusui Angga.
"Jangan kayak anak kecil. Muka kamu gak cocok." Ujar Alzan yang baru keluar dari kamar mandi sembari menggunakan Bath Robes.
"Aku gak rela punya aku di pegang apalagi di cicip sama orang lain." Ujar Arthur sembari mengerucutkan bibirnya.
"Kata siapa punya kamu? Ini punya aku ya, badan badan aku terserah aku." Jelas Alzan sembari memilih piyama yang akan di pakai, tanpa melihat ke arah Arthur yang sudah berkaca kaca.
"Itu punya aku, badan kamu punya aku." Ucap Arthur merengkuh pinggang Alzan erat dan meremas dada Alzan membuat Alzan mengerang.
"Arghh jangan coba coba! Cepat mandi sebentar lagi makan malam." Menampar tangan nakal Arthur.
"Kamu yang jangan coba coba, aku udah gak kamu kasih jatah tiga Minggu loh." Ujar Arthur.
"Salah sendiri, itu hukuman buat kamu." Ucap Alzan mengambil piyama berwarna merah maron dan pergi ke walk in closed.
Arthur menghela nafas panjang dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya. Daripada sang istri mengomeli dirinya.
•••••
Dentingan sendok beradu dengan piring terdengar di ruang makan keluarga Alexander.
Malam ini begitu hangat karena seluruh anggota keluarga lengkap.
"Abang denger desas desus di kantor bocil." Ujar Argan Alexander, si tengah suami dari Ayara.
"Apa kok gak denger." Ucap Ahlan.
Argan menyeringai melihat Arthur menatap tajam ke arahnya.
"Ayah tau, si bocil ketemu sama temen lamanya yang cewek itu, terus si cewek malah cium bibir si bocil eh Si bocil malah diem aja, dan plot twist nya Alzan ngeliat!" Cerita Argan membuat mereka terkejut.
"Beneran kak?" Tanya bunda
"Liora yang main nyosor." Jawab Arthur.
"Tapi kok malah diem aja, kaget kok sampe 3 menit, terus mau aja lagi di lumat gitu. Enak mas?" Sindir Alzan membuat semua menahan tawanya. Bahkan sang kepala keluarga yang biasanya hanya diam terkekeh mendengar sindiran Alzan.
"Sudah makan dulu nanti lanjut setelah makan." Lerai sang kepala keluarga dan di ikuti oleh semuanya.
Dan benar saja setelah makan malam, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk membicarakan tentang Arthur.
"Beneran dia datang lagi?" Tanya sang kepala keluarga, Ahlan Alexander.
"Huh.." hela Arthur. "Iya, dia datang lagi dengan alasan kenapa dia pergi." Jawab Arthur.
"Apa alasan nya?" Tanya Amira.
"Klasik, dia pergi denan terpaksa." Jawab Arthur.
"Dia memang datang lagi, namun kamu sudah berjanji dan kamu sudah menikah sekarang. Walaupun masa lalu datang kembali, ingat kamu sudah mempunyai masa depan ....."
"Dan ingat satu ini. Kamu sudah mengetahui ending nya jika kamu kembali ke masa lalu, dan kamu tahu ending mu bersama dia Arthur Alexander." Nasehat Ahlan membuat Arthur terdiam.
"Lo tau bocil? Dia udah nyakitin Lo, dia udah ambil banyak harta Lo, gak peduli tentang dia ambil harta Lo namun ini masalah kepercayaan dan kejujuran. Dia gak ngomong apapun sama Lo, dia cuma ngomong dia ambil harta Lo untuk pengobatan ayah nya. Dan Lo tau dia gak punya ayah, dan lo tau dia pake harta Lo buat apa? Foya foya." Jelas Argan.
"Dan pasti dia kembali karena harta curiannya udah habis, dia kembali buat meras lo." Ucap Arfan.
"Arthur dengar bunda, bunda gak sudi kalau kamu kembali sama dia, bunda gak ikhlas kamu ketemu lagi sama dia. Bukan apa, dia gak seperti gadis lain, dia perempuan gak bener, jika kamu kembali sama dia berarti kamu udah nyakitin hati bunda dan berarti kamu bakal cerai sama Alzan. Bunda gak sudi kalau kamu masih berhubungan dengan perempuan itu dan kamu juga berhubungan dengan Alzan." Ucap Amira.
"Arthur janji, Arthur gak bakal berhubungan lagi sama dia, Arthur janji." Janji Arthur.
"Kalau kamu masih berhubungan sama dia dan.... Kamu nge biarin dia masuk ke kantor kamu, siap siap aja." Ujar Alzan dengan tersenyum.
Tersenyum mengerikan.
•••••
Hai hai hai!!
Aku kembali lagi ........
Semoga kalian gak ngilang ya?😔😔
Sedih banget kalau iya kalian ngilang..
Sekarang aku sudah update 😚😚😚
Jadi Jangan lupa Vote komen nya teman teman 😊😊