FLOWER GARDEN [PINDAH KE KARY...

By ragazzawritter

20.4K 1.4K 37

Bertemu dengan tiga anak laki-laki yang posesif itu ternyata sedikit menjengkelkan. |Sederhana, kisah LIllian... More

2🐔
3🐔
4🐔
5🐔
6🐔
7🐔
8🐔
9🐔
10🐔
11🐔
12🐔
13🐔
14🐔
15🐔
16🐮
17🐮
18🐮
19🐮
20🐮
21🐮
22🐮
23🐮
24🐮
25🐮
26🐮
27🐮
28🐮
29🐮
30🐮
31🐺
32🐺
33🐺
34🐺
35🐺
36🐺
Sorry

1🐔

2.7K 141 2
By ragazzawritter

WELCOME TO WE STORY AMOURRR!!!

Call we r Raga/Nia, and we are call u all with Amour

Jangan lupa voteeeee dan komen karna nulis itu butuh moodddd dannnnn waktuuuuuuuuuuuuu!!!!!!!!!


Disclaimer dulu ya, sebenarnya cerita ini udah pernah aku tulis sampai tamat tapi di akun yang beda, tapi berhubung akun aku yang satu udah gak di pake jadi aku pindahin ke akun yang ini aja. Kemungkinan besarnya, nama-nama tiap tokoh tetap sama tetapi untuk jalan cerita, beda.


🎀🎀🎀

Gadis itu berdiri takut-takut di depan rumah besar yang akan ia masuki setelah ini. Tangannya meremas kuat pakaian sang ayah, ia bersembunyi di balik kaki jenjang ayahnya karena gugup.

"Ayo sayang, Om Wen pasti lagi nungguin kita." Ajak ayahnya yang sama sekali tak peka akan kegugupan anaknya.

Terpaksa, gadis kecil berusia enam tahun itu berjalan mengekori ayahnya. Tak henti-hentinya ia terus merasa gugup, karena katanya di rumah ini ada seorang anak laki-laki yang usianya sepantaran dengan dirinya. Itu artinya, ia akan menjadi teman pertama yang ia punya, tapi....apakah anak laki-laki itu nanti akan menerimanya? Ia sungguh gugup, percayalah.

Tok..tok..

Tepat beberapa detik setelah ayahnya mengetuk pintu, terbukalah pintu itu dari dalam dan menampilkan seorang pria dewasa yang jika dilihat dari postur wajahnya, pria itu seusia dengan ayah.

"Hei, Patra! Udah nyampe Lo." Ucap Om itu seperti menyambut kedatangan ayah. Gadis kecil tersebut hanya bisa mengintip dari balik kaki ayahnya, mengintip ke dalam. Siapa tahu anak laki-laki itu ada di sana.

"Hm." Jawab sang ayah seadanya.

Karena ayahnya itu berjalan memasuki rumah, terpaksa ia pun masuk walau hatinya bertalu-talu merasa gugup.

"Hei? dia putri yang Lo ceritakan itu?" Tanya Om si pemilik rumah seraya menatap gadis tersebut yang bersembunyi di balik kaki ayahnya.

"Ya."

"Cantik." Puji si Om, merasa lucu ketika gadis itu terus bersembunyi di balik sana.

"Ya pasti cantiklah, 'kan keturunan gue." Ucap ayahnya merasa bangga, sedikit tersenyum remeh.

Om itu hanya bisa menatap ayah dengan sinis, "kalo diliat lebih seksama, dia malah lebih mirip Cassandra daripada Lo." Ujar Om pemilik rumah memberi detail pada pujiannya barusan.

"Ck," decak ayah gadis itu merasa kesal.

"Lil, kenalan dong sama Om." Ucap Om si pemilik rumah seraya menjulurkan tangannya.

Gadis yang dipanggil Lil itu menggeleng, semakin bersembunyi di balik kaki ayahnya.

Merasa putrinya terlalu gugup, sang ayah menggendong si gadis kecil dan berjalan menuju sofa ruang tamu.

"Kenapa? Takut, hm?"

Gadis itu mengangguk pelan, wajahnya yang imut terlihat semakin imut ketika ia berusaha menutupi wajahnya.

"Aduh...imut banget calon mantu." Puji si Om itu lagi, membuat Lil semakin malu.

"Jangan harap." Cegah ayah seraya menatap sengit si Om.

"Canda Patra." Ujar si Om sambil nyengir polos.

"Tadi katanya udah ga sabar pengen ketemu temen sebaya? kok sekarang malah takut? Ga pengen ketemu lagi sama temen?" Bujuk ayah, berusaha membuat agar putrinya tak semakin takut dan malu. Pasalnya putrinya ini termasuk gadis pemalu dan mudah gugup.

Lil menggeleng, "mau ketemu." Cicitnya pelan.

Mendengarnya membuat si Om semakin terpekik gemas, "imut banget astaga!"

"Cepet tunjukin di mana kamar anak Lo." Potong Patra—ayah gadis tersebut, merasa kesal sendiri karena putrinya terus dipuji. Huh, harusnya keimutan putrinya tak perlu ia perlihatkan!

"Oke-oke, untuk gadis kecil yang imut. Lihat pintu yang bercat putih di ujung sana?" Tanya si Om sambil menunjuk ke belakang.

Lil mengangguk.

"Nah, itu kamarnya Lucas. Ke sana aja, dia lagi di dalam kok."

Lil melihat pintu tersebut, lumayan jauh. Tetapi hal tersebut tak membuat Lil mengeluh, rasa penasarannya dengan anak laki-laki si pemilik rumah yang tengah ia datangi saat ini begitu besar. 

Lil perlahan berjalan menuju kamar Lucas, meninggalkan kedua pria dewasa itu sibuk akan kegiatan bincang-bincangnya.

Sesampainya Lil di depan pintu kamar Lucas, ia berdiri mematung. Merasa sangat gugup, selama ini ia tak pernah menemui teman-teman yang seusia dengan dia. Karena ayahnya tak pernah memberi izin padanya untuk keluar dari mansion. Dengan alasan untuk keselamatan Lil sendiri, ayahnya adalah seorang pengusaha terkaya di negara ini. Membuat banyak musuh yang bertebaran di mana-mana, bisa saja musuh-musuh perusahaan keluarganya akan mengincar Lil jika Lil dibiarkan keluar tanpa penjagaan. Hal itulah yang membuat Lil tak mempunyai seorang teman.

Dan saat ini, ada seorang anak laki-laki yang akan ia ajak menjadi teman. Karena ini adalah kali pertamanya, membuat Lil gugup. Bagaimana nanti caranya mengajak Lucas untuk berteman dengannya? Bagaimana jika Lucas menolak pertemanannya? atau, bagaimana jika Lucas sudah mempunyai teman? Apa yang akan ia lakukan?

Tidak, tidak! Kita tidak boleh berpikir negatif sebelum melihat hasilnya.

Lil menggeleng pelan, menghilangkan berbagai pikiran negatifnya itu. Perlahan, tangannya terangkat di udara hendak mengetuk pintu.

Tok..tok

Aduh! Tangannya kelepasan!!

Bagaimana ini? Bagaimana ini? Ia merasa sangat gugup.

Merasa tegang, karena akan bertemu Lucas. Lil berdiri mematung menunggu pintu dibuka, namun selang beberapa detik pintu itu tak kunjung terbuka.

Merasa bahwa ketukannya terlalu pelan, Lil kembali mengetuk pintu agak kuat. Tok, tok, tok. Dan ia pun kembali menunggu jawaban. Akan tetapi hasilnya nihil. Pintu sama sekali tak terbuka.

Karena penasaran, Lil memegang engsel pintu dan menariknya ke bawah. Cukup sulit karena keberadaan engsel pintu itu berada di atas kepalanya.

Ceklek.

"Eh? Tidak dikunci?" Gumam Lil saat pintu terbuka dan memaksa tubuhnya untuk masuk ke dalam kamar.

Seketika ia meremang, nuansa di kamar ini begitu berbanding terbalik dengan kamarnya. Nuansa hitam begitu menguar dengan perasaan dominan yang membuat Lil merasa semakin tegang.

Ketika matanya menerawang sekitar, maka penglihatannya jatuh pada sebuah objek di atas tempat tidur.

"Jadi Lucas sedang tidur?" Gumam Lil sambil berjalan mendekat ke kasur.

Lucas tidur membelakangi pintu, membuat hanya punggung anak laki-laki itu yang terlihat.

Lil berjalan memutar untuk melihat wajah Lucas.

"Wa-wahh..dia sangat tampan." Gumam Lil tak sadar, ia bahkan semakin mendekat ke tempat tidur.

Akan tetapi ada yang salah, mengapa tidurnya Lucas begitu tenang? apakah Lucas sakit?

Merasa khawatir, Lil naik ke tempat tidur, tak merasakan bahwa pergerakannya itu membuat tidur Lucas sedikit terganggu. Tinggi kasur itu membuat Lil kesusahan untuk naik.

Setelah tiba di atas tempat tidur, Lil mendekatkan tangannya ke kening Lucas secara perlahan, takut membuat Lucas nanti terbangun.

Namun sayang sekali, sebelum tangannya mendarat di kening Lucas, kedua mata Lucas sudah terbuka dan langsung bersitatap mata dengan Lil. Seketika Lil terdiam, bola matanya yang membulat menatap langsung pada iris mata hitam pekat milik Lucas yang sayu. Sedetik Lil masih mematung, merasakan suatu perasaan yang aneh.

Lil membeku, bahkan tangannya masih mengambang di udara.

Astaga!

ASTAGA!!!

LUCAS TERBANGUN!!!

Lil langsung panik, wajahnya memucat dan berangsur-angsur mundur. Tak sadar, bahwa dibelakangnya tak ada lagi pijakan, yang membuatnya harus...

Bruk! Alhasil Lil terjatuh ke belakang.

"Aduh!"

🦄🦄🦄

Tbc

Mulai: 12 Februari 2023
Revisi: 8 Juli 2023

Publish ulang: 24 November 2023






Continue Reading

You'll Also Like

GEOGRA By Ice

Teen Fiction

2.4M 101K 57
Pertemuan yang tidak disengaja karena berniat menolong seorang pemuda yang terjatuh dari motor malah membuat hidup Zeyra menjadi semakin rumit. Berha...
522K 56.7K 23
Berkisah tentang seorang Gus yang dikejar secara ugal-ugalan oleh santrinya sendiri. Semua jalur ditempuh dan bahkan jika doa itu terlihat, sudah dip...
576K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
579K 22.5K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...