My Roomate is Duda √ [END] [T...

By puutrh_

2.5M 75.9K 1.1K

JUST FICTION! 17+ "DILARANG PLAGIAT! NYARI IDE ITU SUSAH" "ANTI PELAKOR-PELAKOR CLUB" __________ Violyn Geor... More

II1II
II2II
II3II
II4II
II5II
II7II
II8II
II9II
II10II
II11II
II12II
II13II
II14II
II15II
II16II
II17II
II18II
II19II
II20II
II21II
II22II
II23II
II24II
II25II
II26II
II27II ++
II28II
II29II
II30II
II31II
II32II
II33II
II34II
II35II
II36II
II37II
II38II
II39II
II40II
II41II
II44II
Vote Cover
OPEN PO

II6II

70.5K 2.4K 29
By puutrh_

Selamat Membaca

~0~

"Makan dong sayang" Ucap Seorang wanita yang tak lagi muda membujuk cucunya untuk makan siang. Namun sang cucu bersih keras menolak untuk makan. Giana Marquez, Nyonya besar keluarga marquez. Istri dari Gion Kevandra Marquez, pengusaha ternama yang sekarang diturunkan pada putranya, Kevanno Lucian Marquez.

"No..grandma..no!"

"Nanti kamu sakit loh, makan ya..sedikit aja Al" Bujuk wanita itu lagi Pada cucunya, Alvaro Nathaniel Marquez.

"No..grandma"

Alvaro berlari kesana kemari menghindari Giana yang mengejarnya. sampai tak sadar bocah laki-laki sudah terangkat ke atas yang membuatnya memekik kaget,

"AAA...PAPA..TURUNIN AL PAH"

Giana menghela napas lega melihat Alvaro yang digendong Kevanno. Pria itu berjalan ke arah ibunya yang menatapnya datar.

"Masih inget pulang kamu?"

Kevanno terkekeh mendnegar nada datar dari ibunya, "Maaf ma" diciumnya kening sang ibu penuh kasih sayang.

Mereka duduk di sofa panjang dengan Alvaro yang dipangku oleh kevanno. Kevanno mengambil alih makanan itu dan menyuapi Al, Mau tak mau Alvaro menerima suapan itu.

"Kenapa ngga mau makan?"

Al menatap polos kevanno, "al mau bunda papa, al mau ketemu bunda"

Dahi Kevanno mengerut bingung mendengar permintaan putranya itu. Bunda? Bunda siapa? Ia menatap mamanya meminta penjelasan.

Giana mengangguk, " Al main sama grandpa dulu ya, Grandpa ada dikamar"

Bosah laki-laki itu mengangguk dan turun dari pangkuan papanya dna pergi menemui grandpanya.

"Siapa wanita itu ma?"

"Mama juga gak tau. Dari semalem anak kamu sibuk nyariin bundanya"

"Hah" helaan napas berat itu terdengar dari mulut kevanno."Jangan biarkan dia memanggil orang sembarangan ma"

Mendengar ucapan putranya, Giana mencebik kesal, " Ya makanya kamu cari istri dong! Biar ada yang ngurusin kamu! Biar ada yang ngurusin al"

Kevanno memutar matanya malas. Inilah mengapa ia malas pulang ke mansionnya. Mamanya selalu menyuruhnya untuk menikah, selalu saja membahas pernikahan.

"Kamu nginep?" tanya Giana datar. Pasalnya ia tahu jika kevanno berkunjung sekarang maka nanti malam ia akan kembali ke apartemennya saat malam hari.

Kevanno diam tak menajwab. Sebenarnya ia bingung, jika ia menginap disini bagaimana dengan Violyn?

"Ck..udahla mama tau jawaban kamu" Giana bangkit dari duduknya menuju kamarnya meninggalkan kevanno memijit kepalanya yang terasa pusing.

Tak lama kemudian ia pun bangkit menuju kamarnya untuk beristirahat.

~0~

Tak terasa hari pun semakin sore, Violyn akhirnya terbangun dari tidurnya dan melihat kedua sahabtnya yang masih tertidur di ranjang sebelahnya. Ia pun membangunkan mereka agar segera pulang.

"HOAAAM...udah sore aja" Ucap Maggie setengah sadar.

"Makanya ayo pulang" Ajak Violyn yang diikuti keduanya sambil mengucek-ngucek mata.

Sesampainya di parkiran, maggie pamit untuk duluan pulang. Bella dan Violyn mengangguk mengiyakan.

"Lo Pulang sama siapa vi?" tanya Bella.

Violyn diam. Dia tak membawa motornya, tadi pagi ia pergi dengan Kevanno. Sekarang bagaimana ia akan pulang? Hah..terpaksa ia harus pulang dengan taksi.

"Gue naik tak--"

"Sama gue aja, sekalian ke rumah gue" Potong Bella menyuruh Violyn masuk ke mobil.

"Tapi gue gak bawa baju"

Bella berdecak kesal, "Ck...kaya sama siapa aja. Pakek punya guelah, kalau perlu pakek baju mendiang nyokap gue! ribet amat"

"Terserah"

Mobil itu mulai berjalan keluar meninggalkan sekolah. Tak butuh waktu lama mereka pun sampai di sebuah mansion mewah dengan pekarangan hijau yang luas.

Violyn menatap bangunan di depannya dengna kagum. MAnsion ini tak kalah luas dengan mansionnya.

"Ayo masuk" ajak Bella. Violyn mengangguk dan mengikuti Bella masuk ke dalam.

Di dalam tepatnya di ruang keluarga, Giana dan gion sedang duduk santai menemani alvaro bermain.

" KAKAK PULAAANG" teriak Bella sesampainya di ruang keluarga.

Giana dan gion menoleh lalu mengerut bingung ketika melihat ada orang lain yang dibawa oleh bella.

"Kenalin grandma, Namanya Violyn sahabat aku" Ucap Bella memperkenalkan Violyn pada Giana dan Gion.

"Cantik" Ucap Giana tersenyum hangat pada Violyn.

Violyn tersenyum mengucapkan terima kasih. Matanya melirik ke arah Alvaro yang acuh dan tetap bermain. Bella yang mengerti pun memegang tangan Violyn.

"Dia emang gitu vi, Bentar" Bella mendekat pada al yang tengah asik bermain.

" Al..Mau ketemu bunda gak?"

Mendengar kata "Bunda",Alvaro mengangguk semangat. Wajahnya begitu gembira ketika mendengar ucapan Bella.

" Mau..mau..al mau ketemu bunda kak"

Bella pun menunjuk ke arah sofa, Alvaro mengikuti arah telunjuk Kakaknya, Seketika matanya membola melihat orang yang ia rindukan ada di dekatnya sekarang.

"BUNDAAAA"

Alvaro memeluk kaki Violyn bahkan ia langsung naik ke pangkuan gadis itu dan memeluk Violyn erat. Violyn terkekeh mengusap dan mencium pucuk kepala Alvaro beberapa kali.

Alvaro mendongak menatap Violyn dengan tatapan polosnya yang membuat Violyn gemas dengan bocah laki-laki itu.

"Kenapa heem?"

Alvaro menggeleng, "Al kangen bunda, kenapa bunda gak dateng nemuin al?"

Violyn tersenyum mendengar pertanyaan polos itu, "Bunda kan sekolah, kalo pulang sekolah baru bisa ketemu kamu" Ucap violyn menjawil gemas hidung Alvaro.

Sementara Giana, Gion dan Bella tersenyum menatap ibu dan anak itu. Apalagi Giana yang terlihat sangat bersemangat.

Ia mendekat ke arah bella dan berbisik pada cucu perempuannya itu, "Grandma setuju bel kalo yang ini. Cantik, baik, lembut..pokoknya bakal cucok sama papa kamu..hihihi"

Bella tersenyum senang mendengar bisikan grandma itu, "Sip..aku juga setuju"

Kedua wanita berbeda generasi itu sibuk berbisik-bisik yang membuat Gion menggelengkan kepalanya. dasar perempuan, Gosip mulu!

"Eh..mending lo mandi abis tuh ganti baju" Ucap bella tiba-tiba membuat Violyn menatapnya.

"bener...mending kalian mandi terus ganti baju, udah mau malem juga kan" tambah Giana tersenyum.

Violyn mengangguk mengerti, "Al sama grandpa dulu oke..bunda mau ganti baju" Bocah kecil itu turun dari pangkuan Violyn dan berpindah ke pangkuan Gion.

Bella dan Violyn pun bangkit dan pamit untuk ke kamar. Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba Giana memanggil mereka.

"Kenapa grandma?" tanya Bella.

"Violyn mandi di kamar papamu aja, Kan kamu mandi kamar kamu. Biar gak kelamaan" Ujar Giana tersenyum.

Baru saja violyn akan menolak, Bella sudah mendahuluinya dan mengatakan setuju. Dengan terpaksa violyn mengiyakannya.

Keduanya menaiki tangga beriringan. Bella menuju ke kamarnya, sementara Violyn menuju kamar yang tak jauh dari kamar Bella. Bella sempat memberitahunya dimana kamar papanya itu.

"Njir..masa gue mandi di kamar papanya sih?! yang bener aja dong! Kalo ada orang?! Terus gue di grepe-grepe gimana?" gumam Violyn yang perlahan membuka pintu.

Hal pertama yang Violyn adalah kamar kosong dengan penerangan yang sedikit remang-remang. Nuansa Hitam-Gold yang menambah kesan elegan.

Violyn bernapas lega karena tak ada seorang pun disana. Ia mulai berjalan menuju kasur dan meletakkan tasnya lalu membuka Almameternya.

"Gak ada orang ternyata..aman kalo gitu"

Karena merasa tak ada orang di dalam sana, Violyn memberanikan diri membuka kemeja sekolahnya hingga meninggalkan bra yang dilapisi croptop hitam miliknya.

"Puk"

Merasakan tepukan di pundaknya, Violyn pun melotot. Seketika tubuhnya menegang terdiam kaku.

"Anjing!! ada orang?!" batin Violyn panik.

Perlahan-lahan ia membalikkan tubuhnya dan,

"AAAAAAAAAAAAA..." Violyn menyilangkan tangannya di dada sembari berbalik ingin pergi , tapi sayangnya ia tersandung kakinya sendiri hingga ia terjatuh.

BRAAK

"Kok gak sakit?" gumam Violyn yang masih menutup matanya. Ia merasa tak sakit sama sekali. Bukannya ia terjatuh?

Perlahan tapi pasti kelopak matanya terbuka. Alangkah terkejutnya ia melihat siapa yang berada di hadapan wajahnya sekarang.

"O-om Kevan?"

Ya orang itu adalah kevanno. Tadinya pria itu berada di kamar mandi untuk memebrsihkan tubuhnya. setelah selesai ia pun keluar dan terkejut melihat ada seorang gadis di kamarnya. Kevanno menepuk pundak gadis itu. Ia begitu terkejut ternyata gadis itu adalah Violyn. Violyn sendiri berteriak sekuat-kuatnya. Saat ingin pergi sialnya Violyn tersandung dan terjatuh. Untung saja dirinya menarik Violyn hingga gadis itu terjatuh di atas dada bidangnya. Namun karena tak kuat menahan tubuhnya Kevanno terjatuh di atas kasur.

Kevanno diam menatap Manik indah Violyn. Ia tak menghiraukan panggilan Violyn saking terpesonanya dengan manik hazel itu. Tatapan kevanno terjatuh pada bibir pink tebal Violyn. Bibir itu terlihat begitu menggoda di matanya.

"Shiit! fuck! kenapa bibirnya terlihat sangat menggoda?!" Batin Kevanno fokus pada bibir pink itu.

Sementara Violyn, gadis itu membeku di atas dada bidang kevanno. Apalagi ia dapat merasakan kulitnya bersentuhan dengan dada bidang yang tanpa atasan itu. Ia baru sadar saat ini kevanno hanya menggunakan Lilitan handuk di pinggangnya.

Kevanno memajukan wajahnya ke wajah Violyn yang membuat gadis itu menggeleng panik.

"Om..." Violyn menggelengkan kepalanya pelan.

Tak mengindahkan Ucapan Violyn, Kevanno menarik tengkuk gadis itu dan,

CUP

Violyn dapat merasakan benda kenyal itu sudah menempel pada bibirnya.

Kevanno mulai menggerakkan bibirnya perlahan-lahan. Melumat bibir Violyn dengan lembut. Berbeda dengan Violyn yang berusaha menutup mulutnya rapat-rapat.

Kesal Karena Violyn tak membuka mulutnya, Kevano sengaja menggigit bibir gadis itu hingga tanpa sadar satu desahan berhasil keluar dari dari bibirnya.

"O-om...Emmm~Aah"

Kevanno tersenyum miring karena berhasil membuat Violyn membuka mulutnya. Ia menuntun Violyn membenarkan Posisi mereka di atas kasur.

"Om..no!..Emmm~"

"Shit!"

Sungguh! Gairah kevanno semakin meningkat saat mendengar gumaman Violyn, perlahan ciuman Itu mulai turun ke leher putih jenjang milik Violyn dan meninggalkan bekas kebiruan disana.

"Aah~om..ja-jangan~Aah" Violyn berusaha menolak, namun sayang tenaga kevanno lebih besar darinya. Kevano menahan kedua tangan Violyn ke atas.

"Calm..down baby" Ucap Kevanno di tengah aktivitasnya. Ia memberi tanda kepemilikan di leher putih itu.

"Sialan..~AAh~brengsek!!" Maki Violyn pada kevanno yang dibalas senyuman miring oleh Pria itu. Kevanno malah semakin bergairah apalagi menatap dada Violyn yang sedikit terekspos. Dua gundukan di depannya sangat terlihat menggoda. Ingin rasanya Kevanno menyentuhnya. Ia menurunkan kepalanya sejajar dengan dada violyn dan,

CKLEK..

Aktivitas mereka terhenti kala mendengar pintu yang terbuka, Keduanya menoleh bersamaan.

Terlihat Bella yang mematung berdiri di depan pintu dengan mulut terbuka.

Violyn seketika menjauhkan dirinya Dari kevanno dan mendorong Pria itu lalu menutup tubuhnya dengan selimut.

Bella yang sadar dengan apa yang dilihatnya diam. Kemudian tersenyum menatap kevanno dan Violyn. "Maaf mengganggu ayah, bunda. Silahkan lanjutkan!" bella kembali menutup pintu itu perlahan.

"Bella Sialan! dasar teman anjing lo bel!" Batin Violyn teramat kesal.

~0~

Terima kasih sudah membaca

Continue Reading

You'll Also Like

48.9K 2.4K 23
Niran cewek problematik yang hobi bikin onar di sekolah tiba-tiba dijodohkan dengan CEO muda kaya raya yang lemah lembut dan penyayang. Apa jadinya? ...
28.8K 629 59
Follow dulu yaa💕 "gue gatau kenapa gue jadi sering berurusan sama lo, dan kenapa juga lo selalu ada pada situasi yang sama. Sekarang lo denger gue b...
Dareen By hiatus🌙

Teen Fiction

124K 8.4K 42
Ini bukan tentang dia yang dingin dan irit bicara. Bukan tentang dia yang biang rusuh seantero sekolah. Bukan pula tentang dia yang tampan membuat me...
5.2M 592K 48
Ketika mantan suami dan mantan istri memutuskan untuk tinggal serumah. It's not about the second chance. It's about unfinished love story. *** Sewakt...