DREAM [END]

By pinkveectory

4.4M 395K 9.7K

[MY ORIGINAL STORY] Mimpi yang Catherine dapatkan merupakan alasan terbesar mengapa ia mengubah tujuan hidup... More

CHAPTER 0 ; Things you can't see
CHAPTER 1 ; Is it the tea
CHAPTER 2 ; It is the tea
CHAPTER 3 ; Cling
CHAPTER 4 ; Dream
CHAPTER 5 ; All night long
CHAPTER 6 ; Out for a while
CHAPTER 7 ; Princess in a tower
CHAPTER 8 ; Edward's POV
CHAPTER 9 ; Not a tea party
CHAPTER 10 ; Midnight talks
CHAPTER 11 ; A promise to keep
CHAPTER 12 ; Loved by everyone
CHAPTER 13 ; Oops
CHAPTER 14 ; U Turn
CHAPTER 15 ; The real Monster is out now
CHAPTER 16 ; Hit n Run
CHAPTER 17 ; Keep you safe
CHAPTER 18 ; Home is where the heart is
CHAPTER 19 ; The new normal
CHAPTER 20 ; Lies beneath the truth
CHAPTER 21 ; The Monster knows everything
CHAPTER 22 ; You all over me
CHAPTER 23 ; What love feels like
CHAPTER 24 ; Mastermind
CHAPTER 25 ; The truth untold
CHAPTER 26 ; The story you can't see
CHAPTER 27 ; Just Us
CHAPTER 28 ; The other side
CHAPTER 29 ; Two is better than one
CHAPTER 30 ; God knows best
CHAPTER 31 ; Eyes tells everything
CHAPTER 32 ; His
CHAPTER 33 ; It feels Red
CHAPTER 34 ; Made your mark on me, Golden tattoo
CHAPTER 35 ; Aftercare
CHAPTER 36 ; I do
CHAPTER 37 ; Unbiological
CHAPTER 38 ; Things you have to know
CHAPTER 39 ; A bird who fly too high for you to catch
CHAPTER 40 ; Things you wanted the most
CHAPTER 41 ; As you wish Princess
CHAPTER 42 ; Babe, don't threaten me with a good time
CHAPTER 43 ; Gift
CHAPTER 44 ; Can i go where you go?
CHAPTER 45 ; Nice things
CHAPTER 46 ; Chain around his neck
CHAPTER 48 ; All's well that Ends well [END]

CHAPTER 47 ; Mine

77.3K 6.7K 221
By pinkveectory

.

.

.

CHAPTER 47 ; Mine

Edward tak pernah menyangka bahwa ia akan menyukai perubahan yang terjadi pada istrinya semnjak wanita itu mengandung.

Pertama, hal yang paling lelaki itu sukai.

Catherine adalah wanita anggun yang biasanya selalu bermanja di waktu-waktu tertentu. Namun setelah hamil, wanita itu tampaknya tak mampu menahan-nahan lagi sehingga setiap waktu Catherine tak ingin berpisah sedkitpun dengan Edward walaupun hanya sebentar.

Dan kedua.

Edward tahu istrinya adalah wanita yang terlampau baik. Dan biasanya wanita itu akan selalu diam dan melarang Edward menindak lanjuti segala omongan buruk yang pernah terdengar oleh mereka, meskipun hal itu jarang terjadi.

Namun kali ini, Catherine seakan hanya diam menikmat segalanya dengan wajah polos wanita tersebut.

Orang lain mungkin hanya mengira bahwa sesungguhnya Catherine tak ingin ikut campur dan karena itu ia hanya diam.

Namun tidak bagi Edward.

Ini semua adalah rencana Catherine.

Wanita itu sengaja menunjukan kemesraan mereka dihadapan gadis timur tersebut. Catherine juga yang melarangnya mengusir mereka saat kejadian sup tumpah. Namun disisi lain, malam itu Catherine justru meminta Edward untuk menghampiri sepasang ayah anak tersebut untuk memastikan mereka baik-baik saja.

Pada awalnya, tentu saja Edward menolak keras.

Pria itu tak sudi dan membujuk Catherine agar membarkan pengawal yang melakukan hal tersebut.

Edward kira, sepert hari-hari biasa, wanita manisnya ini akan menurut. Namun tidak untuk kali ini.

Catherine memaksa Edward untuk menghampiri mereka secara langsung, hingga Edward tak sampai hati untuk menolaknya.

Edward merasa curiga, dan semuanya terjawab saat lelaki itu mendengar segala perkataan Ryota dan Keira.

Istri kecilnya itu tentu tahu bahwa tak ada yang mampu berbahasa timur kecuali Edward di manor ini. Bila bukan pria itu yang menghampiri ruangan mereka secara pribadi, maka percakapan Ryota dan Keira tak akan terbongkar.

Edward tersenyum geli saat mengingat kejadian 1 minggu yang lalu tersebut.

Dimatanya seluruh perilaku Catherine itu sangat menggemaskan.

Mengabaikan tatapan aneh James, Edward segera menutup dokumen yang baru saja pria itu tanda tangan.

Bangkit dari kursinya, Edward bergegas keluar dari ruang kerjanya.

Pria itu merindukan wanita kesayangannya.

***

Edward menghampiri istrinya yang tengah meluruskan kakinya di sofa panjang yang berada di perpustakaan manor.

Akhir-akhir ini wanita hamil itu memang suka menghabiskan waktunya disana. Karena itu Edward mengganti beberapa perabotan agar Catherine dapat lebih nyaman saat membaca.

Memberikan kecupan dipipi wanita tersebut sebagai sapaan.

Mata bulat wanita itu menatap Edward dengan terkejut.

"Kau mengejutkanku"

Edward terkekeh dan kembali mengecup pipi lembut Catherine dengan gemas.

"Apa yang sedang kau baca?" tanya Edward.

Catherine menggeser duduknya, meminta Edward untuk duduk di sofa lebar tersebut.

Setelah Edward duduk, Catherine bangkit dan mengarahkan pria itu untuk meluruskan kaki dan setelahnya gadis tupun membaringkan dirinya diatas tubuh besar Edward.

"Aku sedang membaca buku tentang ilmu menjadi seorang Ibu" jawab Catherine dengan senyum cerahnya.

Melihat antusiasme sang istri, Edward pun ikut tersenyum dan mengelus surai panjang Catherine.

"Kau ingin anak lelaki atau Perempuan?" tanya Catherine sembari menandai halaman sebelum menutup bukunya dan fokus pada pria besarnya.

"Apapun yang kau inginkan"

Catherine mempautkan bibirnya. Tak menyenangkan membahas hal seperti ini bersama Edward!

"Awalnya aku menginginkan anak Perempuan, namun sekarang aku menginginkan anak lelaki"

Catherine meletakan bukunya diatas meja yang tak jauh dari tempatnya berada, dan kembali merebahkan diri kedalam pelukan hangat Edward.

"Agar nanti bisa hebat sepertimu, lalu untuk anak kedua baru Perempuan agar bisa merawat bunga bersamaku"

Meskipun tak setuju dengan menambah anak, namun Edward tetap tersenyum dan menganggukan kepalanya. Pembahasan itu bisa dbicarakan lain waktu.

"Dia pasti akan indah seperti dirimu"

Catherine terkekeh, "Indah seperti dirimu juga, kau kan ayahnya"

Untuk beberapa saat keheningan menyelimuti mereka.

Edward yang sibuk mengecup pipi dan mengelus perut sang istri, sementara Catherine yang tengah menikmati waktu bermanjanya dengan sang suami.

"Edward..." panggil Catherine.

Edward berdehem lembut debagai tanggapam.

"Boleh aku bertanya?"

Edward mengerutkan dahinya, mendengar pertanyaan yang terdengar janggal.

"Tanyakan apapun, sayang"

Catherine menatap dinding perpustakaan dengan ragu, sebelum akhirnya kembali membuka suara.

"Pada awalnya, kau sulit menerima anak kita... apa sekarang kau sudah menerima sepenuhnya?"

Edward membenarkan posisi Catherine, agar pria itu dapat menatap netra indah tersebut.

"Aku akan selalu menerima apapun yang membuatmu bahagia, asal kau menepati janjimu"

Jangan pernah meninggalkanku

Dan jangan pernah mengalihkan matamu dariku.

Catherine tersenyum dan mengecup rahang tegas Edward.

Bagi beberapa orang, mungkin sikap Edward merupakan hal yang tak wajar dimana seorang ayah yang awalnya kesulitan menerima darah dagingnya sendiri.

Namun bagaimanapun itu, Catherine paham bagaimana sifat Edward.

Catherine tahu Edward menyayangi anak mereka. Namun ketakutan pria itu akan Catherine yang akan direbut oleh anak mereka membuat pria itu marah pada awalnya.

"Bagaimana caramu mengatasinya? Pasti tak mudah ya?"

Edward tersenyum lembut.

"Tentu saja karena kau selalu bisa menenangkanku.

Dan lagipula dia hadir atas andilku, rasanya begitu salah jika aku menolaknya"

Catherine tersenyum bangga. Lihatlah monster kesayangannya ini yang sedikit demi sedikit menunjukan sifat manusiawi-nya.

Dengan senang, Catherine mengecup dalam bibir Edward.

"Aku sangat mencintaimu"

Edward terpaku menatap netra violet Catherine.

Jantungnya berdebar begitu cepat, dan perasaan familiar itu kembali muncul.

Perasaan dimana Edward benar-benar ingin menutup Catherine dari dunia luar. Perasaan dimana pria itu ingn menguasai setiap inci dari wanita itu untuk selamanya.

Perasaan Edward terlalu dalam dan tak akan cukup bila harus diungkapkan kata-kata.

Pria itu menggeram lirih menahan seluruh gejolak tubuhnya sebelum melumat bibir Catherine dengan kasar.

Sial, ia sangat mencintai wanita ini.

Ia benar-benar mencintai Catherine.

Miliknya.

Hanya miliknya.

***

Few months later...

Omong-omong permasalahan mereka dengan pihak timur sudah tak sepanas sebelumnya.

Mengapa? Tentu karena Catherine.

Wanita itu tidak main-main saat berencana ingin menunjukan bentuk kekuatan apa yang sebenarnya wanita itu miliki.

Catherine menarik semua tuntutan pada keluarga Shimizu dan kerajaan timur, dengan syarat, pajak impor tanaman yang akan mereka kirim ke utara ditekan seminimal mungkin.

Tidak hanya itu, Catherine juga menaikkan pajak ekspor senjata yang dikirim dari Utara ke kerajaan Timur sebagai hukuman.

Dan mereka tidak memiliki pilihan lain selain menyetujuinya.

Meskipun rugi besar, namun itu tidak sebanding dengan kerugian yang mereka akan dapatkan jika menjadi musuh kerajaan Eudonia. Apalagi tidak mendapatkan pasokan senjata dari Emeric? Sudah pasti tak sampai 1 tahun kerajaan mereka dibabat habis oleh kerajaan lain.

Untuk Keira dan keluarga Shimizu lainnya, mereka tentu diberi hukuman, hanya saja Catherine tak ingin tahu. Pasalnya wanita itu tak ingin bersimpati dan lagipula Edward pun menutup-nutupi hal tersebut, jadi ya sudah lebih baik tidak mencari tahu.

Selagi itu bukan hukuman mati, Catherine tak perlu repot.

Sebuah gerakan dalam perutnya, membuyarkan pikiran Catherine.

Wanita yang sudah hamil besar itu meringis merasakan pergerakan aktif dalam perutnya.

"Apa mereka bergerak lagi?"

Catherine mengangguk dan mendekati sang suami.

Edward segera menyingkirkan pekerjaannya dan menyambut Catherine kedalam pelukan.

Dengan sigap, pria itu mengelus ngelus perut besar sang istri.

"Mereka hanya mau tenang jika diusap denganmu" adu wanita hamil tersebut.

"Tak apa, aku akan selalu mengusapnya agar mereka tidak terus menendang"

Ya, mereka.

Catherine kini tengah mengandung anak kembar.

Meskipun mengalami kehamilan yang lebih sulit dari hamil 1 anak, Catherine merasa bersyukur Dewa langsung mempercayakan Catherine untuk memilki 2 malaikat kecil.

Catherine tak dapat menahan senyumnya saat mendapati Edward yang begitu fokus mengelus perut besarnya dengan lembut.

Pernikahan mereka tentunya tak akan selalu berjalan mulus. Namun bersama Edward, Catherine tahu bahwa dirinya akan selalu aman.

Sungguh, Catherine sangat mencintai pria ini.

Prianya.

Monster kesayangannya.

***

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

860K 75.4K 33
Ini adalah kisah seorang wanita karir yang hidup selalu serba kecukupan, Veranzha Angelidya. Vera sudah berumur 28 tahun dan belum menikah, Vera buk...
268K 806 11
CERITA DEWASA KARANGAN AUTHOR ❗ PLIS STOP REPORT KARENA INI BUKAN BUAT BACAAN KAMU 🤡 SEKALI LAGI INI PERINGATAN CERITA DEWASA 🔞
681K 43.1K 31
Kanara menyadari dirinya memasuki dunia novel dan lebih parahnya lagi Kanara berperan sebagai selingkuhan teman protagonis pria yang berujung di camp...
640K 38.5K 63
(WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA!) Ini tentang Amareia Yvette yang kembali ke masa lalu hanya untuk diberi tahu tentang kejanggalan terkait perceraianny...