π’₯π‘œπ’Ήπ‘œπ’½ π’œπ’·π’Ήπ’Ύ 𝒩𝑒𝑔𝒢�...

Galing kay missquinlee

149K 5K 947

21+ Birendra, seorang tentara angkatan darat yang memiliki pangkat sebagai Letnan Kolonel diusianya yang masi... Higit pa

Visual
Ciuman Pertama #01
Pria Menyebalkan #02
Nikah Resmi #03
After First Night #04
Resepsi #05
Rumah Dinas #06
Bukit Bintang #07
15 Vs 40 #08
21 vs 34 #09
Berpisah #10
Saya merindukanmu #11
Kencan #12
Dinas #13
We Meet Again #14
Serumah #15
Pilihan #16
Rendra Junior #17
Momi Daddy #18
Keinginan baby #19
Tatapan sinis #20
Jurus Jitu #21
Melting #22
Praktek #23
No Coffee or Tea #24
No Milk #25
Go Public #26
Bird #27
Sah #28
Rindu #29
Tujuh Bulanan #30
Masa lalu #31
Wanita masa lalu #32
Pengakuan #33
Sengaja #34
Bikini #35
Usai #36
Manis banget #37
Tugas Negara #39
Baby Twin #40
Pancingan #41
Jogja #42
Perfect Time #43
Ya kangenlah #44
With You #45 Ending
Promo Jodoh Abdi Negara

Safira Marah #38

1.9K 97 5
Galing kay missquinlee

Pukul 9 malam Birendra dan Safira telah sampai di Rumah Dinasnya, Safira ingin memberikan oleh-oleh pada Arika tapi tentu saja dilarang oleh sang suami.

"Besok saja, mereka paling lagi bermesraan sayang" ucap Birendra.

"Iya kali ya Mas, masak biarin kita naik taksi katanya mau jemput tapi ya malah ngilang" balas Safira.

"Namanya juga masih pengantin baru, mau kejar target kayaknya biar hamil kayak kamu" ucap Birendra.

"Mungkin aja ya Mas, ahhh lelah banget Mas. Bobok yuk Mas" pinta Safira.

"Ayo" balas Birendra yang kemudian memang berganti pakaian terlebih dulu dan tentunya membersihkan wajahnya cuci kaki, cuci tangan juga. Safira juga mengikuti apa yang dilakukan suaminya setelahnya keduanya tidur dengan nyenyak.

Rumah Dinas Arya dan Arika.
Arya tidak bisa menolak pesona istrinya dan hal itu membuat dirinya mengirim pesan pada Birendra untuk pulang naik taksi saja karena suatu alasan. Birendra tentu saja tahu apa yang tengah dilakukan Arya itu, apalagi kalau bukan hemmm buat anak.

"Mas kok main ponsel sih, ini nggak mau?" Tanya Arika yang sudah merasakan gatal di kedua bobanya.

"Ini baru kirim pesan ke Bang Rendra, biar mereka naik taksi aja" balas Arya.

"Lah terus gimana nanti?" Tanya Arika.

"Ya nggak gimana-gimana, Bang Rendra udah pasti tahu uhhh makin mantep sayang" balas Arya menatap lapar gunung kembar sang istri yang semakin hari semakin montok saja.

Full part di KK

Setelah percintaan panas keduanya Arya pun mengusap perut istrinya dan kemudian menciumnya. Arika menatap suaminya dengan senyumana bahkan tangannya terangkat untuk membelai rambut suaminya.

"Semoga disini tumbuh Arya dan Arika junior ya, cuppp"

"Semoga kali ini jadi ya Mas, Arika juga sudah minum obat penyubur kandungan. Mama Samira yang memberikannya. Biar cepat hamil katanya"

"Mandi yukk"

"Ayooo"

Keduanya memang mandi namun sebelum itu keduanya kembali bermesraan kembali meski hanya satu ronde tentu saja membuat Arika terkapar, udah pasti yang dibawah akan sakit dan pastinya nggak bisa jalan tentunya.

Morning.
Arika hanya bisa jalan perlahan karena seluruh tubuhnya sakit. Kali ini Birendra dan Safira yang berkunjung ke rumah Dinas Arya dan Arika tentu saja setelah Birendra melakukan apel pagi tadi.

Safira langsung menatap Arika yang baru bangun berjalan dengan perlahan, wanita itu terkikik dan sudah pasti tahu memang benar apa yang dikatakan suaminya. Arika berjalan dengan malu-malu tentunya.

"Ini titipan kamu, dari Mama Samira" ucap Safira.

"Terimakasih" balas Arika.

"Maaf untuk semalam ya, Bang Ren." Balas Arya.

"Tidak masalah" balas Arya.

"Susuku udah keluar Ar, jadi sudah ada susunya sekarang" bisik Safira.

"Yang bener Fir, baru tujuh bulan juga kenapa udah keluar aja, ahh lo bikin iri gue aja. Gue kan juga pengen rasain ada susunya pengen lihat Mas suami gimana ekpressinya" balas Arika dengan bicara lantang dan hal itu membuat Arya dan Birendra menatapnya, Safira sudah memberikan kode pada Arika namun wanita itu seolah tidak peka.

"Tunggu lo hamil dulu, maaf nggak bermaksud" balas Safira.

"Opppsss kelepasan tadi" balas Arika yang menunduk malu.

"Beruntung Arya dapetin Arika ya. Kebutuhan di ranjang pun sudah di pikirkannya dari sekarang" balas Birendra.

"Terus maksud Mas, aku nggak pikirin gimana caranya memuaskan Mas di ranjang?" Sahut Safira.

"Kok jadi lo yang sensi sih Fir, lihat tuh perut kamu sudah melendung juga. Ya pasti puaslah pak Komandan. Tubuh lo aja bohay begitu dan yahh gue pernah dengar desahan Pak Komandan saat lo muasin dia" bisik Arika.

"Yang bener lo" tanya Safira malu-malu.

"Lo nggak ingat gue sampai pindah di kamar belakang sama mbak Sri, ya karena gue nggak mau tiap malam mendengar desahan pasutri yang lagi dimabuk nafsu, bisa gila gue Fir" balas Arika.

"Heheh maaf" balas Safira berubah jadi kalem.

"Sabar ya Bang, namanya baru hamil. Bawaan bayi" balas Arya.

"Udah hafal Arya" balas Birendra.

Setelah menikmati Sarapan Birendra dan Safira meninggalkan rumah Dinas Arya dan Arika. Keduanya kini nampak meninggalkan rumah itu yang hanya berjarak beberapa meter saja. Ya rumah dinas mereka bahkan berseberangan.

Dua bulan kemudian.
Di umur kehamilan Safira yang sudah menginjak 9 bulan, kini gerakan Safira memang terbatas ditambah lagi perutnya bertambah besar. Birendra juga sudah begitu jarang meminta jatah, bukan karena tidak mau menyentuhnya namun melihat istrinya membawa beban berat membuatnya tidak tega. Dan kali ini Birendra kembali ditugaskan untuk pergi ke Amerika Serikat.

"Fira, Mas mau bicara" ucap Birendra.

"Ada apa Mas?" Tanya Safira.

"Besok Ma harus berangkat ke Amerika" ucap Birendra.

"Mas ini sebentar lagi baby twin lahir masak iya ditinggal. Mas bisa menolaknya kan?" ucap Safira.

"Tidak bisa sayang, ini Tugas Negara langsung yang Mas nggak bisa menolaknya" balas Birendra.

"Kalau begitu Fira ikut" balas Safira.

"Sayang, mengertilahhh" balas Birendra masih membujuk Safira.

"Tidak mau! Mas pergi aku ikut. Safira bisa kok bilang sama Papa Tama nanti. Pokoknya Safira harus ikut" balas Safira.

Birendra menghela nafas dan kemudian dirinya langsung menghubungi Atasannya jika dirinya tidak bisa ikut latihan gabungan dikarenakan istrinya tengah hamil tua. Sang Atasan bahkan menyuruhnya untuk tetap ikut dengan membawa istrinya namun untuk biaya Birendra harus menanggungnya.

Birendra kembali masuk kedalam kamarnya dan melihat istrinya tengah menangis. Birendra mendekati istrinya dan mengusap air mata sang istri lalu memberikan kecupan dimata, hidung dan bibirnya. Tangannya mengusap perut besar istrinya.

"Jangan nangis sayang, kalau kamu nangis Mas jadi sedih" ucap Birendra.

"Ikut, Safira pokoknya harus ikut. Kalau Mas nggak mau bawa Fira, ya udah ceraikan saja Fira. Memang begitu kan yang Mas inginkan? Mas malu kan bawa Fira kemana-mana karena Fira gendut" balas Safita yang pikirannya kemana-mana.

"Kamu kenapa selalu mengatakan hal itu Fira!!! Saya tidak suka kamu berbicara hal itu!!! Saya tidak pernah malu membawa kamu kemanapun!! Itu hanya pikiranmu saja!!!"  Bentak Birendra, ya Birendra marah karena istrinya selalu mengatakan kata cerai.

"Mas bentak aku?" Ucap Safira.

"Sudah saya katakan berkali-kali jangan katakan hal itu Fira!!  Tapi kamu selalu mengatakannya begitu saja jika sampai saya khilaf dan mengatakannya kamu tahu apa yang terjadi!!! Karena perkataan itu jika saya yang berbicara kamu tahu artinya!!!" Balas Birendra yang kemudian meninggalkan Rumah Dinasnya.

Safira baru menyadarinya setelah Birendra pergi, ya memang benar jika suaminya yang mengatakannya perceraian itu akan benar-benar terjadi. Safira kembali menangis dirinya menghubungi ponsel suaminya beberapa kali namun tidak dijawabnya. Safira memutuskan untuk menyusul suaminya untuk meminta maaf namun saat itu juga seseorang telah menariknya dan mendorongnya ke dinding.



Yuhuuu upppp
Ini untuk pengganti Jodoh Abdi Negara ya, sebentar lagi ending

Missquinlee, 27 Agustus 202
Repost

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

18.4K 400 59
Marco and Ariana were best friends. And there's an unspoken rule between best friends. One which they must never break: they cannot fall in love. Bu...
206K 14.9K 21
❇ JinkooK ❇ Fan Fic (Myanmar) By~Yeong_May Start_13.6.2020 End __25.11.2020
7.8K 203 7
You meet a certain boy in Borderland, who seems to not care about a single other person there, and focuses only on himself. What happens when he star...
117K 995 27
Let your imagination run wild!!! With his Kentucky accent and charm, How could you go wrong with Jack Harlow!!!