DREAM [END]

By pinkveectory

4.4M 396K 9.7K

[MY ORIGINAL STORY] Mimpi yang Catherine dapatkan merupakan alasan terbesar mengapa ia mengubah tujuan hidup... More

CHAPTER 0 ; Things you can't see
CHAPTER 1 ; Is it the tea
CHAPTER 2 ; It is the tea
CHAPTER 3 ; Cling
CHAPTER 4 ; Dream
CHAPTER 5 ; All night long
CHAPTER 6 ; Out for a while
CHAPTER 7 ; Princess in a tower
CHAPTER 8 ; Edward's POV
CHAPTER 9 ; Not a tea party
CHAPTER 10 ; Midnight talks
CHAPTER 11 ; A promise to keep
CHAPTER 12 ; Loved by everyone
CHAPTER 13 ; Oops
CHAPTER 14 ; U Turn
CHAPTER 15 ; The real Monster is out now
CHAPTER 16 ; Hit n Run
CHAPTER 17 ; Keep you safe
CHAPTER 18 ; Home is where the heart is
CHAPTER 19 ; The new normal
CHAPTER 20 ; Lies beneath the truth
CHAPTER 21 ; The Monster knows everything
CHAPTER 22 ; You all over me
CHAPTER 23 ; What love feels like
CHAPTER 24 ; Mastermind
CHAPTER 25 ; The truth untold
CHAPTER 26 ; The story you can't see
CHAPTER 27 ; Just Us
CHAPTER 28 ; The other side
CHAPTER 29 ; Two is better than one
CHAPTER 30 ; God knows best
CHAPTER 31 ; Eyes tells everything
CHAPTER 32 ; His
CHAPTER 33 ; It feels Red
CHAPTER 34 ; Made your mark on me, Golden tattoo
CHAPTER 35 ; Aftercare
CHAPTER 36 ; I do
CHAPTER 37 ; Unbiological
CHAPTER 38 ; Things you have to know
CHAPTER 39 ; A bird who fly too high for you to catch
CHAPTER 40 ; Things you wanted the most
CHAPTER 41 ; As you wish Princess
CHAPTER 43 ; Gift
CHAPTER 44 ; Can i go where you go?
CHAPTER 45 ; Nice things
CHAPTER 46 ; Chain around his neck
CHAPTER 47 ; Mine
CHAPTER 48 ; All's well that Ends well [END]

CHAPTER 42 ; Babe, don't threaten me with a good time

92.8K 6.1K 199
By pinkveectory

🔞⚠️adult area🔞⚠️
⚠️i'm warning you⚠️

.

.

.

CHAPTER 42 ; Babe, Don't threaten me with a good time

Sekarang Catherine mengerti mengapa Edward tidak ingin melakukannya di malam pertama mereka.

Mengingat lelahnya mereka melaksanakan berbagai prosesi pernikahan, Catherine bisa-bisa sekarat bila pria itu benar-benar melakukannya.

"Ngghhh..."

Catherine mendesah pasrah dengan tubuh yang bersandar pada dada Edward.

Lelaki itu benar-benar tak bisa dihentikan.

Tadi malam mereka melakukannya hingga matahari hampir menyapa. Jika saja Catherine tak hampir pingsan mungkin lelaki itu tak akan berhenti.

Tidak hanya itu, hari ini mereka bangun siang hari dengan Edward yang 'mengintili' Catherine membersihkan diri.

Dan ya, seperti dugaan, mereka tentu saja tidak hanya sekedar membersihkan tubuh.

Edward menggeram sembari mencengkram lembut pinggul polos Catherine.

"Aahh... Edhhh"

Gelombang air yang diciptakan akibat pergerakan mereka menandakan seberapa cepat gerakan tubuh mereka.

Catherine memeluk erat lelaki bertubuh besar itu dengan wajah yang berada di ceruk leher Edward.

Gerakan Edward semakin menjadi saat pelepasan mendekat, bagian vital mereka berkedut seakan memberi alarm bahwa puncak kenikmatan mereka sudah dekat.

'Sial'

Benak Edward memaki, lelaki itu kecanduan. Dan kembali merasakan bagaimana kewanitaan Catherine berkedut mencengkram kejantanannya dengan erat membuat Edward menggeram keras.

"AHHH"

**

"Edward" rajuk Catherine pada si pemilik nama.

"Apa sayang?"

Iya, kalian mungkin tidak akan pernah menemukan Edward dengan kepribadian seperti ini tanpa Catherine.

"Berhenti menciumku"

"Tidak"

Catherine mengerutkan wajahnya saat Edward terus mengecupnya bertubi-tubi.

Dengan posisinya yang berada di pangkuan pria tersebut, Catherine tak bisa melakukan apa-apa.

Sekedar informasi, seharusnya hari ini adalah hari istirahat untuk Catherine mengingat gadis itu baru saja di 'makan' oleh monster.

"Kau tidak bekerja?"

Edward yang sedang menciumi pipi sang istri menggeleng ringan.

"Aku ingin bersamamu"

"Aku ingin istirahat" pungkas Catherine dengan suara lelah.

Jangan tanya mengapa gadis- wanita itu sudah lelah saat jam masih menunjukan pukul 1 siang.

"Istirahatlah sayang" ujar Edward lagi, sembari mengecup lembut pipi sang istri dan menepuk-nepuk bokong Catherine dengan lembut.

"Edward aku bukan bayi"

Edward hanya terkekeh tanpa menghentikan kegiatannya.

Beberapa menit berlalu, Edward merasakan nafas teratur dari wanita kesayangannya tersebut.

Edward tersenyum gemas.

"Bukan bayi katanya"

**

Edward tidak sepenuhnya meninggalkan pekerjaannya.

Seperti sekarang, lelaki itu tengah memindai beberapa dokumen penting di ranjangnya, dengan Catherine yang tertidur nyaman di pangkuannya.

Sebelah tangan memegang dokumen, sebelahnya lagi terus mengelus pinggang Catherine.

Meskipun wanita itu terkadangn malu mengakuinya karena tidak ingin dianggap seperti bayi, namun Edward tahu Catherine akan tidur pulas jika dielus atau di tepuk.

"Mmh"

Edward menoleh.

Istri kecilnya terbangun.

"Tidur lagi sayang"

Catherine menggeleng kecil.

"Lapar..."

Edward tertawa lembut dan menggigit pipi manis wanitanya itu.

"Sebentar lagi makanan datang, tunggu sebentar ya?"

Catherine kembali mengangguk dengan mata sayu.

Wanita itu masih mengantuk namun mau bagaimana lagi? Dirinya lapar meskipun beberapa saat lalu ia sudah memakan sarapannya.

Mohon dimaklumi, selama 12 jam terakhir wanita itu banyak mengeluarkan energi.

***

Sudah 2 hari semenjak Catherine secara resmi menjadi seorang wanita.

Dan selama itu mereka belum berhubungan kembali, mengingat kewanitaan Catherine yang dipaksa melebar dengan waktu singkat, wanita itu masih nyeri bila harus banyak bergerak.

Saat ini dengan gaun putih dan bawahan berwarna merah, Catherine tengah memeriksa data pengeluaran dan pembayaran pajak manor.

Seperti instruksinya minggu lalu, kini pengeluaran untuk makanan mereka sehari-hari jauh lebih efisien setelah wanita itu menunjuk satu orang untuk bertanggung jawab atas dapur. Baik itu pengeluaran dan pemasukan, maupun makanan apa saja yang dimasak setiap harinya.

Memeriksa laporan lainnya, Catherine terkejut saat seseorang tiba-tiba mengecupnya bertubi-tubi.

"Mmh"

Tidak hanya di bibir, oknum yang tak lain adalah Edward mengecupnya diseluruh bagian wajah cantik tersebut.

Jangan heran mengapa Edward ada disana, pasalnya sedari awal Catherine menjabat sebagai Duchess Emeric, lelaki itu menempatkan ruang kerja Catherine di tempat yang sama dengannya.

Setelah di renovasi menjadi lebih besar, kini ruang kerja itu secara resmi memiliki 2 pemilik.

Ruangan itu di perbesar, dengan 2 meja yang kini saling menempel dan tentu 1 pasang kursi berbeda ukuran.

Meskipun Catherine memiliki kursi yang lebih kecil, kursi sang wanita tersebut terlihat lebih mencolok.

Alasannya merupakan karena kursi itu secara khusus di desain senyaman mungkin, jadi berbeda dengan kursi pada umumnya, Edward rela mengeluarkan anggaran lebih agar istri kecilnya tak merasa lelah.

Melihat bagaimana Catherine nyaman duduk di kursi yang bak dipenuhi bantal tersebut, Edward tersenyum.

Untuk beberapa saat ruangan hening dengan Edward yang memeluk Catherine, dan Catherine yang menyelesaikan pekerjaannya.

Dengan cepat wanita berusia 17 tahun itu menahan kepala Edward saat kecupan pria itu semakin turun kearah salah satu area sensitifnya.

"Tidak"

Menggeser seluruh barang yang ada di meja, dengan cepat mengangkat Catherine keatas mejanya.

Sontak saja Catherine memekik dengan tangan yang refleks memeluk sang suami.

"Edward!"

Edward terkekeh gemas.

Lelaki itu mencium lembut bibir manis Catherine.

Tak butuh waktu lama hingga akhirnya Catherine luluh dan tanpa sadar melebarkan kakinya untuk mengikis jarak dirinya dan Edward.

"Mmmh"

Tangan Edward tentu tak tinggal diam.

Memasuki gaun Catherine, pria itu membelai lembut paha halus Catherine. Membuat bulu kuduk wanita itu berdiri seketika.

"Edhhh"

Edward melepas ciuman mereka dan beralih ke leher Catherine.

"Kita... berada di ruang kerja..." Ucah Catherine menahan desahannya.

Wanita itu berharap tidak ada yang memasuki ruangan ini, meskipun tak akan ada yang berani masuk tanpa izin, namun tetap saja rasanya begitu salah melakukan ini di area kerja.

"Aaah!!"

Catherine membekap mulutnya sendiri saat Edward melumat payudara penuhnya dengan payudara lainnya yang di remas.

Gila, apakah mereka benar-benar akan melakukan ini disini?

Edward bahkan sudah tak menjawab perkataannya- pertanda bahwa lelaki itu sudah berubah menjadi pemangsa buas.

Dan Catherine sudah tak bisa menghentikannya.

***

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

268K 22.8K 21
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
309K 799 8
konten dewasa 🔞🔞🔞
335K 19.3K 21
Tak pernah terbayang olehku akan bertransmigrasi ke dalam novel yang baru aku baca apalagi aku menempati tubuh tokoh yang paling aku benci yang palin...
141K 13.2K 37
Teman SMA nya yang memiliki wangi feromon buah persik, Arion bertemu dengan Harris dan terus menggangunya hingga ia lulus SMA. Bertahun tahun tak ter...