π’₯π‘œπ’Ήπ‘œπ’½ π’œπ’·π’Ήπ’Ύ 𝒩𝑒𝑔𝒢�...

By missquinlee

149K 5K 947

21+ Birendra, seorang tentara angkatan darat yang memiliki pangkat sebagai Letnan Kolonel diusianya yang masi... More

Visual
Ciuman Pertama #01
Pria Menyebalkan #02
Nikah Resmi #03
After First Night #04
Resepsi #05
Rumah Dinas #06
Bukit Bintang #07
15 Vs 40 #08
21 vs 34 #09
Berpisah #10
Saya merindukanmu #11
Kencan #12
Dinas #13
We Meet Again #14
Serumah #15
Pilihan #16
Rendra Junior #17
Momi Daddy #18
Keinginan baby #19
Tatapan sinis #20
Jurus Jitu #21
Praktek #23
No Coffee or Tea #24
No Milk #25
Go Public #26
Bird #27
Sah #28
Rindu #29
Tujuh Bulanan #30
Masa lalu #31
Wanita masa lalu #32
Pengakuan #33
Sengaja #34
Bikini #35
Usai #36
Manis banget #37
Safira Marah #38
Tugas Negara #39
Baby Twin #40
Pancingan #41
Jogja #42
Perfect Time #43
Ya kangenlah #44
With You #45 Ending
Promo Jodoh Abdi Negara

Melting #22

2.3K 111 20
By missquinlee

Birendra kembali membawa istrinya untuk menikmati sarapannya. Mereka tentu saja maklum dengan Safira yang moodnya memang berubah. Samira kemudian tersenyum menatap menantu dan juga putranya secara bergantian membuat wanita paruh baya tenang meninggalkan menantunya yang tengah hamil.

"Mama pagi ini pulang, ternyata Mama salah baca jam di tiketnya, kalian baik-baik disini. Selalu kirim kabar ya" balas Samira.

"Iya, Mama juga hati-hati ya nanti" balas Safira.

"Kalau Birendra nakal jangan diberi jatah. Nggak usah pergi nganterin Mama dan Papa ya, nanti yang ada Mama kamu nggak bisa ninggalin Fira disini" balas Pratama.

"Iya Pa" balas Birendra.

"Jangan nangis ya" balas Samira melihat Safira.

Untungnya saat mengucapkan hal itu semuanya telah selesai memakan sarapannya. Dan benar saja Samira kini meninggalkan semuanya, namun sebelum pergi pertanyaan untuk Arika masih tetap beliau sampaikan yang membuat Arika mati kutu. Dia sih mau aja sama Arya tapi kalau untuk berumahtangga sepertinya dirinya belum siap ditambah tadi pagi dia melihat Safira tengah bermesraan dengan Birendra.

Birendra mengantarkan istrinya untuk pergi ke Posko Kesehatan yang saat ini telah bergabung dengan Rumah Sakit Militer setempat, memang jaraknya kurang lebih 5km dari Rumah Dinas. Safira masih belum mau go public karena dirinya harus menyelesaikan Intershipnya dengan tenang.

Rumah Sakit militer.
Dua bulan telah berlalu, Arika turun dari mobil, disusul Safira yang sebelum turun dari mobil mencium tangan sang suami lalu Birendra mencium kening istrinya. Setelahnya Safira melambaikan tangannya dan berjalan masuk dengan Arika.

"Woahh hebat ya bisa diantar seragam loreng, siapa ya? Ohhhh yang mau sama kamu yang kecentilan" balas Shinta dengan bersedekap.

"Ada kok yang mau sama saya. Lebih baik kamu jauhi Pak Komandan ya mbak, beliau sudah menikah dan ehmmm Bang Khrisna juga tampan dan baik hati masak iya Mbak Shinta nggak minat" balas Safira.

"Huss lo aja juga ngincer Pak Komandan kan? Gue lihat ya lo tadi ngikutin pak Komandan" Ucap Shinta.

"Ngapain gue ngincer pak Komandan yang ada pak Komandan yang ngincer gue" balas Safira dengan pedenya.

"Kecentilan banget sih lo Fir, gue nggak yakin kalau tubuh lo itu tubuh perawan. Mana ada perawan susunya gede begitu mana perutnya buncit begitu. Ehh lo hamil ya Fira! Ngaku aja deh MBA pasti kan?" balas Shinta.

"Ini montok mbak namanya, pasti pengen ya punya tubuh kayak gue. Kalau saya bilang sudah menikah apa mbak Shinta percaya?" balas Safira yang membuat Shinta terkejut. Menikah? Dengan siapa?

Dokter Nadia melihat Safira yang tengah bertatapan sengit dengan Shinta, untung saja mereka tidak satu poli jadi percekcokan bisa dihindari. Dokter Nadia kemudian meminta Safira untuk membantunya.

"Mbak Safira ayo bantu saya, ada ibu yang mau lahiran" ucap Dokter Nadia yang merupakan dokter Kandungan di Puskesmas setempat.

"Lahiran dok?" Tanya Safira.

"Iya, normal ini tidak sampai di rujuk ke rumah sakit besar, dan disini untuk penangangan darurat bisa dilakukan" balas Dokter Nadia.

"Baik dok" balas Safira yang mengikuti dokter Nadia yang segera menuju ruang bersalin.

Saat ini Arika tengah dibawa ke poli anak, sedangkan Shinta ikut dokter Khrisna untuk melakukan mengecek keadaan pasien-pasien yang berada di bangsal Melati.

***
Waktu istirahat telah tiba, Safira akhirnya lega bisa beristirahat setelah melihat proses melahirkan secara normal. Dirinya sungguh sangat lemas dan tentunya ada rasa takut ketika nanti lahiran.

"Lo sampai kapan di bagian Dokter Nadia" tanya Arika.

"Nggak tahu sampai bulan depan kayaknya Nad, gimana ya kok gue jadi takut waktu menjelang lahiran nanti" balas Safira.

"Kandungan lo memangnya sekarang berapa bulan hemm? Eh nggak pakai penghalang lagi dong" tanya Arika.

"15 minggu, nggak kerasa kita disini sudah dua bulan ya. Nggaklah? Kata Mas Rendra nggak enak kalau pakai penghalang" ucap Safira.

"Fir, gue kan nggak sengaja tuh lihat lo dan suami lo bermesraan waktu itu Tante Samira juga ada disana. Itu beneran ya lo nenenin suami lo?" Tanya Arika.

"Iya, nggak salah kan? Makanya nikah lo biar bisa rasain gimana nenenin suami. Awalnya geli-geli sih tapi setelahnya nikmat. Makanya nikah aja sama Bang Arya, dia cakep juga kok, kayaknya suka sama lo. Lagian itu lo udah dilamar juga kan sama Mama Samira dan Papa Pratama. Orangtuanya Bang Arya kan udah nggak ada, terus ya Bang Arya itu udah kayak anak bungsunya Mama Samira dan Papa Pratama" balas Safira.

"Kok lo tahu?" Tanya Arika.

"Mas Rendra yang bilang. Gimana apa masih mau ngincer Bang Khrisna, tapi ya dia sukanya sama Shinta" balas Safira.

"Gue terima lamarannya Mas Arya" balas Arika dengan malu-malu.

"Beneran nih? Ntar gue sampaikan pada Mas Rendra. Ingat ya yang kamu tanyakan tadi jangan dipraktekin sebelum halal" balas Safira.

"Yukk balik kerja lagi" balas Arika.

Hari ini adalah hari sabtu sore dan Safira menghela nafas karena mulai minggu depan dirinya mendapatkan shift malam selama tiga hari dalam seminggu.

Kantor Birendra.
Birendra baru menyelesaikan beberapa berkas yang diterimanya dan tadi juga melakukan meeting online dengan beberapa pertinggi. Setelah beberapa anggotanya keluar, Birendra kini kembali keruangannya.

Birendra mendapatkan pesan dari sang istri untuk tidak usah menjemputnya, lalu istrinya mengatakan pada Birendra jika Arika menerima lamaran Arya. Birendra pun segera menyampaikannya pada Arya.

"Arya, Safira baru saja mengirimkan pesan pada saya, kalau Arika telah menerima lamaranmu" ucap Birendra.

"Benarkah Bang?" Tanya Arya.

"Ya, itu memang benar. Sebaiknya sepulang dari sini kamu ajak dia pergi makan malam dan sematkan cincin sebagai tanda pengikat. Nanti saya akan yang akan mengatakannya pada Mama. Mama pasti senang mendengarnya kalau sebentar lagi putra bungsunya akan menikah" balas Birendra.

"Terimakasih ya Bang, saya nggak tahu gimana caranya berterimakasih pada Mama dan Papa karena telah membesarkan saya" balas Arya.

"Mulai sekarang jangan malu lagi, sudah saatnya kamu panggil Mama dan Mama, mereka pasti senang. Sesekali hubungi Mama tanyakan kabar padanya ya, Mama itu merindukan kamu juga" balas Birendra.

"Iya Bang" balas Arya.

"Selesaikan pekerjaanmu, saya pulang dulu" balas Birendra yang melihat waktu dinasnya telah selesai. Birendra pun kini menepuk bahu Arya dan meninggalkan ruangannya.


Rumah Dinas.
Safira mendekati suaminya dan merayunya untuk mengajaknya pergi minimal makan diluar. Masak iya sudah dua bulan disini dirinya tidak pernah pergi-pergi. Birendra sudah berganti baju dengan pakaiannya casual.

"Mas ini malam sabtu, makan diluar yukk? Baby bosan dirumah terus. Lagian ini udah aman loh Mas, udah 15 minggu. Nanti kalau Mas mau berkunjung udah nggak usah pakai penghalang" ucap Safira.

"Besok aja berangkatnya ini udah malam loh" ucap Birendra.

"Maunya sekarang Mas? Yukkk yang dekat aja" balas Safira.

"Oke kita ke Desa wisata Srimulyo Edu Park, di Lubuklinggau, agak jauh kamu nggak apa-apa? Kita akan nginap disana, minggu kita balik" balas Birendra.

"Iya Mas, mau banget" balas Safira dengan senyum
Lebaranya.

Birendra hanya menggelengkan kepalanya, melihat bagaimana istrinya itu tersenyum senang. Ya memang mereka belum pernah pergi semenjak tiba disini.

Yuhuuuu upppppp

Missquinlee, 13 Agustus 2023

Repost

Continue Reading

You'll Also Like

51.1K 861 45
"Ah shit, here we go again"
4K 80 4
Ruhaanika Sinha is a free spirited bubbly girl who can sometimes be very annoyingly kind and sometimes just.. annoying. She has lived in Shimla as lo...
7.8K 203 7
You meet a certain boy in Borderland, who seems to not care about a single other person there, and focuses only on himself. What happens when he star...
735K 17.7K 35
Fay Fortua is a werewolf. More importantly shes the new girl in town. Fay is her own person going to an expensive high school, Weston High School. No...