π’₯π‘œπ’Ήπ‘œπ’½ π’œπ’·π’Ήπ’Ύ 𝒩𝑒𝑔𝒢�...

By missquinlee

149K 5K 947

21+ Birendra, seorang tentara angkatan darat yang memiliki pangkat sebagai Letnan Kolonel diusianya yang masi... More

Visual
Ciuman Pertama #01
Pria Menyebalkan #02
Nikah Resmi #03
After First Night #04
Resepsi #05
Rumah Dinas #06
Bukit Bintang #07
21 vs 34 #09
Berpisah #10
Saya merindukanmu #11
Kencan #12
Dinas #13
We Meet Again #14
Serumah #15
Pilihan #16
Rendra Junior #17
Momi Daddy #18
Keinginan baby #19
Tatapan sinis #20
Jurus Jitu #21
Melting #22
Praktek #23
No Coffee or Tea #24
No Milk #25
Go Public #26
Bird #27
Sah #28
Rindu #29
Tujuh Bulanan #30
Masa lalu #31
Wanita masa lalu #32
Pengakuan #33
Sengaja #34
Bikini #35
Usai #36
Manis banget #37
Safira Marah #38
Tugas Negara #39
Baby Twin #40
Pancingan #41
Jogja #42
Perfect Time #43
Ya kangenlah #44
With You #45 Ending
Promo Jodoh Abdi Negara

15 Vs 40 #08

4K 111 20
By missquinlee

Pukul 3 Birendra membangunkan istrinya dan kemudian menyuruhnya untuk segera bersiap, setelah Birendra membereskan ranjangnya yang berantakan Birendra pun tersenyum dan mengajak istrinya untuk pulang ke Rumah Dinas.

Pukul 4 keduanya telah sampai di Rumah Dinas, tentu saja di pos penjaga itu tahu jika Komandan kompi yang bernama Birendra Wiradharma ini masih pengentin baru jadi ya wajarlah. Sampai di dalam dikamarnya, Safira merasa kedinginan, Birendra yang tahu istrinya tidak terbiasa dengan udara malam itupun segera memberikan air hangat yang berisi susu.

"Minum" ucap Birendra.

"Terimakasih Mas" balas Safira.

Beberapa saat Safira masih merasakan dingin, dirinya pun mendekati suaminya dan kemudian memeluk sang suami seolah meminta kehangatan.

"Mas, masih dingin" bisik Safira.

"Olahraga ranjang aja, nanti ilang dinginnya" ucap Birendra yang kini mengusap paha istrinya yang masih tertutup jeans.

"Ahhh Mashhh, mau ngapain" balas Safira yang Birendra kini masih mengusap pangkal paha istrinya dan saat itulah Safira tidak bisa menolak apa yang dilakukan suaminya saat ini karena hal itu membuat jantungnya berpacu lebih cepat.

Safira pun hanya bisa memejamkan matanya dan mengikuti permainan suaminya yang begitu bringas bin gragas. Dan keduanya kembali mengulang kegiatan panasnya semalam.

Full part di KK

***
Safira bangun pukul 6, tubuhnya begitu remuk dan wajahnya juga kurang tidur tentu saja karena ulah suaminya Birendra Wiradharma yang begitu gagah perkasa dimanapun berada. Rambut Safira begitu basah dan saat dirinya bangun suaminya tidak ada disana membuat Safira kesal selalu saja ditinggalkan setelah mendapatkan jatah darinya.

Safira memutuskan untuk membuat sarapan yang ringan saja, setengah 7 makanan itu sudah siap. Tidak lama Birendra telah kembali dengan keringat yang tentu saja mengucur dari tubuhnya. Disana ada Arya yang berpangkat Lettu dan juga Satya yang berpangkat Letda.

"Mas dari mana sih, pagi-pagi udah ngilang aja" ucap Safira yang keluar dengan rambut setengah basahnya.

"Lari pagi. Fira, ini ada Arya dan juga Satya. Meski pernah bertemu tapi kemarin hanya sekilas saja" ucap Birendra.

"Saya Arya, Bu Komandan. Ajudan Bang Rendra" balas Arya mengulurkan tangannya.

"Saya Satya, Ajudan Pak Rendra" balas Satya yang juga mengulurkan tangannya.

"Safira. Masuk yuk sekalian sarapan tadi buat banyak" tawar Safira.

"Kalian bersih-bersih dan pakai seragam sekalian setelah itu baru datang kesini" balas Birendra.

"Siap komandan" balas Arya dan Satya. Keduanya bergerak dengan cepat lalu meninggalkan kamarnya menuju asrama yang ada dibelakang rumah dinas Birensra dan segera membersihkan tubuhnya.

Birendra menatap istrinya bingung, wanita cantik yang sudah berada di depannya itu kenapa tidak berkedip menatapnya. Birendra pun mendekati istrinya dan kemudian berbisik.

"Kenapa? Kamu kaget saya masih bisa lari setelah kejadian beberapa waktu yang lalu?" Bisik Birendra.

"Ya biasanya habis begituan memang si pria tepar Mas. Ini kok Mas Rendra masih seger aja. Lari keliling lapangan Mas? Jangan-jangan Mas Rendra pakai narkoba atau minum jamu biar kuat" Tanya Safira yang menatap suaminya penuh selidik.

"Siapa yang bilang hemm, fisik saya bagus. 15 kali aja, Saya nggak perlu minum jamu atau pakai Narkoba. Saya mandi dulu, kamu yakin udah menyiapkan sarapan yang banyak? Nambah dua orang loh" Tanya Birendra.

"Udah sih Mas, eh Safira mau goreng telur lagi kayaknya nggak cukup deh tapi cuma buat pas aja" balas Safira.

"Ya udah kamu lanjutin dan Saya akan mandi. Itu kamu mau pakaian kayak gitu buat Kuliah? Mau pamer bahu mulus kamu" Tanya Birendra.

"Ya memang begini pakaiannya, eh nggak kok. Tadi cuma turun aja masangnya nggak bener" balas Safira yang kemudian pergi meninggalkan Birendra.

Birendra hanya terkekeh, nyatanya menikah dengan Safira yang dipikirnya akan kaku tapi nyatanya keduanya begitu saling melengkapi. Safira membenarkan pakaiannya dan segera menata mejanya kembali tidak lama suaminya sudah keluar dengan memakai pakaian seragam dinas PDL.

"Mas, Safira hanya buat ini aja. Kalau masak yang ribet waktunya nggak cukup" balas Safira.

"Ini lebih dari cukup Fir, biasanya Mas hanya sarapan roti sama susu aja. Saya pikir kamu nggak bisa masak" balas Birendra.

"Fira memang nggak bisa masak tapi hampir 7 minggu tinggal bersama Mama ya jadi pintar masak deh" balas Safira.

"Udah duduk aja terus makan, Saya yakin kamu juga lapar. Ah iya masih sakit? Apa perlu ke rumah sakit" Tanya Birendra.

"Nggaklah Mas, malu dong kalau harus kerumah sakit. Ini biasa kok, hemm belum terbiasa aja sama milik Mas" ucap Safira.

"Jadi harus dibiasakan dong" goda Birendra. Keduanya bahkan terlihat begitu serasi, tidak terlihat keduanya terpaksa menikah. Semoga seiring berjalannya waktu mereka bisa saling mencintai.

Pintu depan memang telah terbuka dan Arya berteriak memberitahu kedatangannya bersama dengan Satya. Hal itu membuat Birendra menjauhkan dirinya dan kembali ke tempat duduknya, Safira menjadi salah tingkah dibuatnya.

"Komandan, Bu Komandan kami datang" ucap Arya.

"Masuk saja" sahut Birendra.

"Ayo silahkan duduk, maaf ya seadanya belum belanja soalnya" ucap Safira.

"Tidak perlu repot Bu, ini sudah lebih dari cukup dan mewah bagi kami" balas Arya.

"Lain kali kami boleh numpang makan disini lagi kan Bu?" Tanya Satya tanpa malu.

"Boleh, saya akan buatkan lebih nanti. Jangan sungkan, anggap aja rumah sendiri. Terimakasih karena sudah selalu menemani Mas Rendra" balas Safira yang memang berperan dengan sangat baik.

"Menunya beda ya Bu, sama punya Bapak" balas Satya.

"Ya jelas beda dong Sat, Bang Rendra kan suaminya. Ya memang harus spesial" balas Satya.

"Ayo makan" balas Birendra dengan tatapan tajamnya.

Keduanya pun makan dengan anteng, Safira juga menikmati makananya hingga tandas. Saat sudah selesai lagi-lagi Satya berbicara dan hal itu membuat Safira tersedak saat mimum.

"Ijin bertanya Bu Komandan, Bapak kayaknya sedang sakit Ya Bu, biasanya aja keliling lapangan sampai 40 putaran, tadi hanya 15 putaran saja. Kayaknya bapak
Sakit" ucap Satya.

"Uhuk uhukk" Safira tersedak, kenapa si Satya ini harus tanya sih. Ya jelas karena Birendra semalam sudah membuatnya kelelahan.

"Kamu ngapaian tanya Sat, itu loh si Ibu aja habis keramas pagi-pagi, tadi juga Bang Rendra sebelum lari pagi kayaknya juga keramas. Ya mereka habis bertempur di ranjang jadi lain kali kalau si Abang lari hanya 15 putaran ya artinya si Abang sudah olahraga tapi di ranjang" bisik Arya yang tentu saja Safira mendengarnya dan membuat wajahnya memerah.

"Kalian ini bicara apa? Kalau sudah selesai cepat pergi" usir Birendra.

Satya dan Arya kemudian meninggalkan rumah Birendra. Tidak lupa mereka mengucapkan terimakasih. Birendra menatap istrinya dengan senyum tipis, sungguh Birendra menyukai istrinya yang sedang malu-malu.

"Kenapa wajahmu hemmm? Terjawab kan apa yang kamu ingin tahu" tanya Birendra.

"Apaan sih Mas, udah berangkat sana. Ini Safira juga berangkat" balas Safira.

Safira tahu bagaiamana suaminya itu begitu kuat bahkan mereka telah melakukannya beberapa kali tapi tetap saja fisik suaminya ini begitu kuat. Buktinya saja semalam mereka melakukan satu ronde, sampai dirumah kembali di lanjut hingga 3 ronde dan paginya suaminya bahkan masih bisa lari 15 kali putaran. Rasanya Safira ingin pingsan saja, dirinya aja saat ini masih lemas tidak bertenanga, apa kata Arika nanti ya jika melihatnya seperti ini. Mau kabur tapi nggak bisa, nangis di pojokan kali aja ya.



Yuhuuu uppp

Missquinlee, 07 Agustus 2023
Repost

Continue Reading

You'll Also Like

7.8K 203 7
You meet a certain boy in Borderland, who seems to not care about a single other person there, and focuses only on himself. What happens when he star...
106K 4.6K 61
Harry Styles and Louis Tomlinson attend the same university. Ordinarily, this wouldn't be a problem, except for the fact that they hate eachother, an...
29.1K 950 24
"𝔗π”₯𝔒 𝔣𝔦𝔯𝔰𝔱 𝔱𝔦π”ͺ𝔒 β„‘ π” π”žπ”©π”©π”’π”‘ π”ͺ𝔢𝔰𝔒𝔩𝔣 π”ž '𝔴𝔦𝔱𝔠π”₯' π”΄π”žπ”° 𝔱π”₯𝔒 π”ͺ𝔬𝔰𝔱 π”ͺπ”žπ”€π”¦π” π”žπ”© π”ͺ𝔬π”ͺ𝔒𝔫𝔱 𝔬𝔣 π”ͺ𝔢 𝔩𝔦𝔣𝔒." ...
117K 995 27
Let your imagination run wild!!! With his Kentucky accent and charm, How could you go wrong with Jack Harlow!!!