๐’ฅ๐‘œ๐’น๐‘œ๐’ฝ ๐’œ๐’ท๐’น๐’พ ๐’ฉ๐‘’๐‘”๐’ถ๏ฟฝ...

By missquinlee

165K 2.9K 572

21+ Birendra, seorang tentara angkatan darat yang memiliki pangkat sebagai Letnan Kolonel diusianya yang masi... More

Visual
Ciuman Pertama #01
Pria Menyebalkan #02
After First Night #04
Resepsi #05
Rumah Dinas #06
Bukit Bintang #07
15 Vs 40 #08
21 vs 34 #09
Berpisah #10
Saya merindukanmu #11
Kencan #12
Dinas #13
We Meet Again #14
Serumah #15
Pilihan #16
Rendra Junior #17
Momi Daddy #18
Keinginan baby #19
Tatapan sinis #20
Jurus Jitu #21
Melting #22
Praktek #23

Nikah Resmi #03

7.7K 125 21
By missquinlee

Safira tidak bisa menolak atau menghindari lagi nyatanya saat ini dirinya telah menggunakan baju PERSIT tanpa lencana dan tentunya dengan make up tipis, sepatu vantofel dan tas berwarna hitam. Tentu saja Samira yang memberitahu calon menantunya wejangan dan segala serba serbi untuk menjadi istri seorang tentara.

"Tan, Safira masih 21 tahun loh ini. Apa iya diterima" ucap Safira yang tentunya dirinya akan lebih senang kalau di tolak.

"Kamu tenang aja ini hanya formalitas karena Om Tama sudah ngurus semuanya, kamu dan Birendra nanti tinggal datang aja" balas safira.

Tidak lama Birendra datang ke kamar Safira disana pria tampan dengan tinggi 182 itu terlihat begitu gagah dengan seragamnya dan kini Safira juga berdiri menghampiri Birendra. Safira memiliki tinggi 164 itu masih terlihat kecil kalau dibandingkan dengan tubuh kekar Birendra. Tidak ada senyuman sama sekali dan itu membuat Safira gugup.

"Papa sudah urus semuanya kalian hanya datang untuk pemeriksaan dan sekaligus pengajuan" balas Pratama.

"Bagus dong Pa, semakin cepat dan semakin baik" balas Samira.

Setelah kepergian Birendra dan Safira, Samira berbincang dengan Suaminya untuk berbicara mengenai Orangtua Safira. Samira juga bercerita jika Birendra sudah mengetahui alasan Safira tinggal bersama kita dan Samira yang juga memiliki hutang budi pada Fatima yang tidak lain adalah ibu kandung Safira.

***
Keduanya terlihat begitu serasi dengan pakaian PDH dan Persit lalu menjalani pemeriksaan kesehatan ditempat yang ditentukan selama 6 jam. Setelah selesai mereka melakukan pengajuan nikah meski awalnya Safira gugup namun karena teringat perkataan Samira membuatnya kembali penuh percaya diri.

Semuanya berjalan dengan lancar dan tinggal menunggu hari H pernikahannya. Beberapa PATI, juga Pamen melihat dan menatap Birendra dengan calon istrinya sungguh hal ini membuat semua orang begitu heboh. Ponselnya nanti malam akan berisik dengan suara notifikasi yang pasti membuat semuanya heboh.

Birendra yang minim ekspressi kini membawa Safira untuk segera kembali kerumahya mengantarkannya kerumahnya sedangkan dirinya kembali ke Markas untuk bertugas selama beberapa hari kedepan.

Wedding Day.
Hari pernikahan telah tiba, Ijab Kabul yang dilakukan Birendra dan Safira baru saja selesai satu manit yang lalu. Semuanya berjalan dengan lancar. Setelah ijab kabul keduanya Safira disuruh untuk mencium tangan Birendra sedangkan Birendra mencium kening istrinya kecilnya.

Keduanya kini berganti dengan pakaian dinas dan melanjutkan upacara Pedang pora. Pedang pora adalah sebuah tradisi wajib yang telah dilakukan secara turun-menurun di dunia militer dengan mempunyai makna dibalik simbol dan ritual pedang pora, antara lain melambangkan solidaritas, persaudaraan,dan permohonan perlindungan pada Tuhan Yang Maha Esa. Apalagi Posisi Birendra yang sudah berpangkat Mayor tentu saja tidak akan melewatkan acara ini.

Ya hari ini hanya ijab kabul dan juga pedang pora. Sedangkan besok masih ada acara untuk resepsi. Serangkaian acara ini membuat Safira kelelahan setelah mandi dan berganti baju kini Safira memilih untuk merebahkan tubuhnya di bed dimana keduanya tengah menempati salah satu kamar hotel. Bodo amat kalau mau Birendra yang telah menjadi suaminya itu marah.

Birendra keluar dari kamar mandi dengan hanya memakai handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya lalu mencari celana panjang dan juga kaos putih. Untungnya Safira sudah tidur, kalau dia melihatnya lagi sudah pasti berteriak kencang. Birendra membuka pintu kamarnya dan disana ada seorang pelayan yang membakan makanan, tentu saja ini ulah Mamanya dan disana juga ada kartu ucapan.

Birendra membangunkan Safira dan menyuruhnya mandi karena sudah pukul 5 sore. Safira membuka matanya dengan malas namun melihat ada makanan disana membuat wajah Safira berbinar.

"Mandi baru makan!" ucap Birendra.

"Aku lapar, ya makan dululah" balas Safira.

"Safira!" Ucap Birendra dengan suara beratnya dan ini tentu saja membuat bulu kuduknya merinding.

"Iya iya Mas" balas Safira yang kemudian masuk ke dalam kamar mandi tapi tidak lama dia keluar lagi karena tidak bisa membuka kebayanya yang nyatanya kancingnya di berada di belakang.

"Kenapa balik lagi!" Sahut Birendra.

"Nggak bisa buka kebayanya, ini yang pesan juga siapa kenapa harus dibelakang juga kancingnya" balas Safira.

"Mama yang pesan kan? Ingat ya bukan saya" balas Birendra yang membuka kancing kebaya Safira dengan cepat namun yang terakhir benar-benar membuat Birendra menelan ludah.

"Terimakasih" balas Safira yang langsung pergi ke Kamar mandi. Bisa langsung di makan Suaminya kalau Safira masih berada disana.

"Fuck this shit! Holy Shit!! She is Sexy" maki Birendra yang masih teringat bagaimana kulit mulus Safira yang begitu menggodanya.

Birendra pun memutuskan untuk pergi ke balkon dan melakukan olahraga mungkin sit up dan push up. Ya mau bagaimana dia tetap seorang pria apalagi statusnya saat ini sudah menikah. Tidak berapa lama Safira datang dengan pakaian Errrr Sexy. Siapa juga yang mengatur pakaiannya tentu saja membuatnya terlihat sangat seksi. Safira mencari suaminya namun tidak menemukannya hingga Safira pun melihat suaminya kini tengah melakukan sit up.

"Mas, loh kok malam-malam Sit Up sih. Yukk makan" ucap Safira.

"Kamu yang buat saya malam-malam sit up, astaga Safira apa nggak ada baju yang lebih tertutup hah! Kamu lihat bagaimana perbuatan kamu" ucap Birendra.

"Memang apa yang Safira perbuat, udah Mas ayo makan dulu" balas Safira yang terlihat begitu polos.

Birendra mengambil selimut dan kemudian menyampirkan di bahu Safira, wanita itu sungguh berbahaya. Kata Mamanya kan dia masuk kedokteran ya pasti tahu dong apa yang ditimbulkan akibat memakai pakaian seperti itu.

"Ihh kenapa sih Mas?" Tanya Safira.

"Pakai Fira! Jangan pura-pura bodoh" balas Birendra mengucapkan dengan tajam.

"Ahhh Mas Rendra pengen? Boleh sih Mas, sejujurnya Safira juga penasaran. Sabar ya Mas tapi kita makan dulu. Safira lapar" balas Safira.

"Makan saja, saya tidak lapar" balas Birendra yang kembali ke balkon.

"Dasar pemarah!" Balas Safira.

Ini biasanya malam pertama si cewek udah pasti dag dig dug lah yang ini seolah menantang Singa yang telah tidur lama. Sepertinya Safira tidak akan lepas begitu saja. Safira menikmati makanananya lalu pergi melihat televisi. Lima belas menit berlalu Birendra masuk dan mengambil dua potong pizza.

Birendra membiarkan pintu balkon terbuka dan dengan cepat dia telah berada didepan istrinya. Safira menyuruh Birendra untuk menyingkir namun tidak lama Safira terkejut saat Birendra hanya berjarak 30cm.

"Ada apa Mas? Minggir Mas, aku mau lihat TV" Tanya Safira.

"Tidak, seperti janjimu saya tetap menagihnya kamu harus bertanggungjawab" balas Birendra.

Salahkan saja Safira yang seolah menggoda Birendra, pria 34 tahun itu kini tidak akan melepaskan gadis 21 tahun begitu saja.

Safira tahu tatapan suaminya ini sudah bergitu berkabut kalau soal teori buat anak dirinya sudah pasti tahu, tapi kalau soal praktek ya jangan tanya, ya pasti Belum pernah.

Birendra mendorong tubuh istrinya dan kemudian menindihnya, entah apa yang dipikirkan Safira tapi saat ini wanita itu tengah melebarkan kedua kakinya seolah memberikan akses untuk Birendra. Birendra mendekati bibir Safira, Safira memejamkan saat wajah suaminya mendekat. Bibir keduanya bertemu dan Birendta kini tidak bisa menahannya lagi lalu kini menciumnya dengan lumatan.

Tautan bibir keduanya menjadi begitu panas, Safira tentu saja menggunakan instingnya untuk membalas setiap ciuman Birendra. Puas dengan bibir istrinya, bibir Birendra kini mulai mengecup dan kemudian sedikit menggigit kulit leher dan meninggalkan bekas kepemilikannya disana. Birendra sesekali menggigit kecil telinga Safira dan kembali pada leher Safira. Tangan Birendra perlahan menurunkan tali gaun yang dipakai Safira. Ciuman keduanya kembali bertemu dan tangan Birendra mulai meremas buah dada Safira tentu saja hal itu membuat Safira mendesah.

"Ahhh Mashhh stop  ahhh" ucap Safira.

"Kenapa?" Tanya Birendra.

"Besok masih ada resepsi" balas Safira.

"Resepsi masih sore jadi tidak masalah" ucap Birendra yang telah berhasil meloloskan gaun tidur Safira.

Full part di KK.




Ada banyak potongan lohhh

Yukk buruan dipakai sebelum kehabisan.

Belah durennya pak komandan dan gadis cantik nihh

Missquinlee,
4 Agustus 2023

Repost

Continue Reading

You'll Also Like

3.7K 136 22
Nathan Harrison - 22 years old. Ruthless, ignorant, cold hearted and a cold-blooded killer. Leader of the biggest gang in American, the Vice Kings Ga...
4.4K 118 10
Carter Marie Kennedy, formally Carter Marie Wesker, has seen many Bioterror attacks, and the results of them, in her lifetime. Starting from her own...
29K 1.1K 23
๐˜ˆ๐˜ฃ๐˜ฐ๐˜ถ๐˜ต ๐˜ต๐˜ฉ๐˜ฆ ๐˜ญ๐˜ช๐˜จ๐˜ฉ๐˜ต ๐˜ฐ๐˜ง ๐˜ฉ๐˜ช๐˜ด ๐˜ฎ๐˜ช๐˜ฏ๐˜ฅ. A One-Shot collection for Vice. -Don't plagiarize, I leave my heart in my books. I do not own One...
31.8K 662 10
I chose the title Love... at a glance, because when I watched the Cdrama series, "Falling into your Smile", I felt that the connection that eventuall...