"jayan-ah"|| Xodiac

By doranghaee

107K 9.5K 4.2K

soon... More

#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#11
#12
#13
#14
#15
ANNOUNCEMENT
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25
#26
#27
#28
#29
#30
ANNOUNCEMENT
#32
#33
#34
#35
#36

#1

10.3K 516 32
By doranghaee

Zayyan menarik nafas, mengumpulkan segenap keberanian di kepalan tangannya yang hendak membuka pintu di depannya. Ia pikir dirinya sudah siap menghadapi pertemuan mendebarkan itu ketika ia landing di bandara internasional incheon tadi. Tapi rasa percaya diri itu hilang hanya dengan berhadapan dengan pintu dorm yang penuh dengan intimidasi.

Di balik pintu itu, ada manusia-manusia yang akan menjadi bagian dari hidupnya.

Zayyan menenggak ludah.

Tangannya bergerak membuka kenop pintu, perlahan tapi pasti, menampilkan ruangan di baliknya.

Begitu pintu terbuka, mata indahnya menjelajahi ruangan.

Kosong. Tak ada satupun orang. Hanya ada kamar yang tidak rapih tapi tidak juga berantakan.

"Oh, hai" Seorang lelaki yang baru saja keluar dari pintu sebelah menghampirinya dengan wajah bantal, kaos longgar yang tanpa lengan yang menampakkan otot-ototnya. Tubuhnya yang menjulang tinggi membuat zayyan harus kendongak, sedikit kaget.

Ia tahu orang korea lebih tinggi dari orang Indonesia kebanyakan. Namun ketika berhadapan dengan spesies nya langsung, zayyan cukup menyesali kesombongannya yang dianggap tinggi di negaranya.

"Simpan saja kopernya di situ" Ucap lelaki itu sambil mengusak rambutnya, lalu pergi.

Zayyan meletakkan kopernya seperti apa yang lelaki jangkung tadi itu katakan. Ia memasuki ruangan. Seperti yang ia lihat, ia berada di kamar dengan tiga kasur dua lemari.

Sesuai informasi, ia akan sekamar dengan dua orang lainnya yang sama sepertinya seorang perantau. Kedua orang itu dari tiongkok. Zayyan ingat dengan baik kedua nama member itu. Sing dan leo. Katanya mereka pintar berbahasa inggris. Manager melakukannya agar sing dan leo bisa menjadi penuntun zayyan dalam berinteraksi dengan member lain.

Zayyan membuka maskernya.

Tak ada orang. Mungkin dua penghuni lainnya sedang berada di luar, membeli makanan dan keperluan lainnya. Atau mungkin sedang berlatih.

Zayyan yang belum siap bertemu orang asing yang untuk pertama kali dalam hidupnya itu merasa sedikit lega dan memilih duduk di kasur yang menurutnya di sediakan untuknya, dikarenakan dua kasur lainnya terlihat sedikit kusut dengan selimut yang tidak terlipat rapih.

Tanpa memerlukan banyak waktu, zayyan memejamkan matanya, penat membuatnya kantuk. Rebahan membuat otot dan sendi pada tubuhnya rileks. Ia tertidur dalam sayup-sayup nafasnya di ruangan yang hening.

.

.

.

.

"Indonesia?"

"Ya, namanya emm.. Jayan?"

"Bukan, yang benar itu zayyan. Pakai zet"

"Aah.. Zayyan..."

"Dia bisa hangul?"

"Kata manager sih, dia sedang belajar"

"Bahasa tidak masalah. Ia akan terbiasa"

"Ya, belajar bahasa akan mudah jika praktek dengan orang Korea nya langsung hahaha"

"Jangan berisik nanti dia bangun"

"Hemm.. Tak apa ia sudah Tidur cukup lama"

"Ah, jam berapa sekarang? Aku belum mandi"

"Hei kau mau kemana? Kita sudah sepakat akan memberinya sambutan saat ia terbangun"

"Lebih tepatnya surprise bukan sih?

"Hei dia ia bangun!"

"Ssstt.. Jangan berisik"

"Gais, dia bangun. Sini sini"

.

.

Sebenarnya zayyan sudah bangun sejak tadi. Bahkan sejak orang pertama membuka pintu dan masuk ke dalam kamar dengan mengendap-endap, mengupayakan agar sosok yang tertidur itu tidak bangun. Namun sebagai pendatang baru yang selalu merasa tidak nyaman, bunyi pintu saja dapat membangunkannya.

Ia menyesal harus berpura-pura tidur di saat semua member hadir untuk menyambutnya. Ia sangat malu. Ia dapat mendengar semua apa yang mereka katakan namun hanya beberapa kata yang ia mengerti.

Apa ia bangun saja? Atau tetap berekting tidur dan membiarkan para member itu pergi dan mengundur acara perkenalan mereka?

Tidak, ia terlalu jahat jika ia tak bangun dan mengutamakan rasa malunya. Tapi jika ia bangun, ia akan berhadapan dengan delapan orang asing bertubuh besar yang mengelilinginya.

Ah, mengapa juga zayyan berpikir seakan ia akan diterkam.

Zayyan akhirnya menyudahi aktingnya. Ia juga lelah memaksa matanya untuk terus terpejam.

"Dia bangun... "

"Ssst.. Jangan ribut, berikanlah kesan yang baik"

Zayyan duduk, mulai kaget begitu menyadari semua member memandanginya dengan wajah ramah, Lagi-lagi ia harus berekting.

"Ah, halo" Dengan mata sipit khas bangun tidur, zayyan menyapa para member itu dengan bahasa Korea. Ia tersenyum malu. Khas orang baru.

Semua member ada di sana. Ada yang duduk di sofa, kasur, karpet. Ada yang bersandar di ambang pintu, ada juga yang duduk di samping zayyan. Kamar yang tadinya hanya ada dirinya seorang kini terasa sempit dengan adanya semua member.

"Halo.. "

"Kau sudah bangun?"

"Selamat datang di Korea.. "

Sapa mereka setelah beberapa saat. Membiarkan zayyan benar-benar bangun dari tidurnya.

"hai, namaku lex, leader grup. Belum pasti sih, tapi semoga saja" Ucap seorang member yang duduk di sampingnya, yang diakhiri dengan senyuman manisnya hingga menenggelamkan kedua matanya.

Zayyan mengedipkan matanya lucu. Ia baru menyadari kalau ia benar-benar akan menjadi idol. Mendengar kata leader membangkitkan semangatnya.

"Aku..aku zayyan, halo semua" Ia menyapa satu persatu member dengan mata dan senyumannya. Dan di sambut dengan para member.

"Aku hyunsik. Member tertua. Salam kenal. Semoga kau betah ya di Korea"

Zayyan mengangguk-angguk. Member itu akan menjadi Hyung yang ternistakan.

"Aku beomsoo, salam kenal" Sambut lelaki dengan ketampanan luar biasa. Zayyan tak berkedip ketika memandang member yang satu itu. Ia seperti prince charming yang akan menggemparkan hati para penggemar. Bahkan kaos oblongnya tidak mempengaruhi ketampanannya.

"Aku wain, halo" Zayyan tak kalah kaget mendengar suara yang seperti datang dari kutub itu. Suara yang sangat berat melebihi ton terendah. Ditambah ototnya yang mendukung wajah nya, ia benar-benar melambangkan pria sejati.

Di samping wain adalah seorang lelaki jenjang yang berbicara padanya tadi saat ia memasuki ruangan. Kali ini wajahnya sudah segar.

"Hai, aku davin. Salam kenal. Maaf tadi sikapku seperti itu. Aku benar-benar setengah tidur" Davin menampakkan wajah menyesal.

Zayyan lantas menggeleng-geleng. "Tidak malasah. Aku harusnya berterimakasih tadi. Makasih" Kata yang panjang itu ia ucapkan dengan bahasa Inggris. Membuat beberapa member terlihat bingung. Namun sebelum situasi menjadi awkward, seorang member yang duduk di kasur pojok berkata "ia mengucapkan terimakasih" Tukasnya pada davin dengan memakai bahasa Korea.

"Ahahaa.. Aku sudah menduga ia berkata begitu. Bahasa Inggris ku tidak begitu buruk kok"

Member lain tertawa dengan bermaksud meledek davin, hal itu membuat ruangan yang tadi terasa tegang untuk zayyan, kini sedikit lega.

"Hai. Namaku sing. Kau pasti sudah mendengar ku sebelumnya, aku yang meminta manager untuk menempatkanmu di kamarku dan leo" Ucap sing sambil menunjuk lelaki yang duduk tak jauh darinya.

Lelaki itu sedikit membungkuk sebelum memperkenalkan diri. "Namaku leo member termuda, salam kenal. Semoga kita bisa menjadi roommate yang baik untuk kedepannya" Ucapnya, senyum yang menampakkan taring miliknya, dapat membuat para wanita akan jatuh cinta padanya dalam sekali pandang.

Zayyan membalas senyuman leo. Anak itu sangat tampan dan ia sangat tinggi untuk seorang maknae. Malah yang hampir setara dengannya adalah member tertua, hyunsik.

Seorang member yang duduk di karpet berdiri, berjalan, lalu duduk di samping zayyan dan dengan akrabnya merangkul zayyan yang kikuk.

"Aku gyumin. Mari berteman dengan baik untuk kedepannya. Kalau kau butuh apa-apa jangan sungkan untuk bertanya" Tukasnya dengan bahasa inggris. Speaking nya lumayan juga.

Zayyan mengangguk. "Terimakasih"

Setelahnya, mereka saling berbincang. Saling memberitahu tahun kelahiran. Zayyan tak sungkan memberitahu bahwa ia beragama islam. Yang mana ia akan menjalankan ibadah yang berbeda dengan para member. Sebenarnya ia cukup takut akan diintimidasi ataupun di kucilkan. Mengingat agama yang ia anut adalah minoritas bahkan beberapa dari member baru mendengar nama agamanya itu. Tapi tanpa pikir panjang dan banyak bertanya, para member sangat mengerti dan tidak mempermasalahkan itu.

"Cukup tahu saja, kami juga memiliki beragam agama disini. Bahkan beberapa dari kami tak menganut agama. Jadi tak usah sungkan"

Selama ini, zayyan bertanya-tanya seperti apa orang-orang yang akan menjadi temannya di Korea. Ia bertanya-tanya apakah mereka akan mendeskriminasi soal agama, bahasa, ras, warna kulit_atau tidak. Rupanya lebih dari itu, mereka sama sekali tak mengungkit hal itu yang membuat zayyan sendiri lupa akan kekhawatirannya. Yang ia tahu, para member menyambutnya dengan hangat. Dan itu sudah sangat cukup untuk memulai awal dari karirnya yang ia dambakan.

Pukul delapan malam para member memutuskan untuk kembali pada aktivitas masing-masing. Dan ruangan kembali sunyi, menyisakan ketiga member asli penghuni kamar itu.

Sing, leo, dan zayyan.

.

.

.

To be continued

.

Hai sobliseu... Maap maap ni yaa. Sebenernya aku tau pertemuan mrk ga kaya gini. Tapi ini aku buat simple aja buat perkenalan tokoh. Cerita ini emang ga dari slice of life yang terjadi di rl mrk. Tp emang bakal ada beberapa scene yang aku ambil dari pengalaman-pengalaman asli xodiac. So, mungkin agak aneh tp namanya jg fanfiction wkwkkw.

Dukung aku di komen ya. Kritik dan masukannya. Terimakasiii🙏🙏🙏🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️

Continue Reading

You'll Also Like

25.8K 2.8K 50
Bercerita tentang salah seorang anak kembar bernama Won Zayyan yang sama sekali tidak mirip dengan kembarannya yang bernama Won Gyumin. Selain karena...
9.6K 1.2K 7
Terlahir kembali sebulan sebelum akhir dunia datang, Zayyan kini bersumpah akan melindungi Leo kali ini dan tak membiarkan pemuda itu mati 'lagi' unt...
129K 10.1K 87
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
466K 46.7K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...