Mentari Sebelum Hujan (SQUEL...

By shtysetyongrm

48.9K 3.4K 1.1K

Akan banyak ujian di hidupmu jika kamu benar-benar berjuang melalui proses yang ada. Setiap tetesan air mata... More

PROLOG
|MSH 1| Selangkah Untuk Maju
|MSH 2| Bunga Tulip
|MSH 3| Satu Hari Menuju Sekolah
|MSH 4| Makan Malam Keluarga
|MSH 5| Hari Pertama Sekolah
|MSH 6| Penolong Mentari
|MSH 7| Menunggu Di Gerbang
|MSH 8| Kantin Sekolah
|MSH 9| Perhatian Surya
INFO CEK
|MSH 10| Asa Untuk Mentari
|MSH 11| 15 Maret 2023
|MSH 12| Hanya Sebatas Wajah
|MSH 13| Rencana
|MSH 14| Bertemu Tapi Tak Bersatu
|MSH 15| Hari Ini Aku Datang
|MSH 16| Flashback On
|MSH 17| Sampai Kapan?
|MSH 18| Perihal Nomor
|MSH 19| Sisi Lain Guru Olahraga
|MSH 20| Antara Cara & Hati
|MSH 21| Apakah Ini Sebuah Kebetulan?
|MSH 22| Tersembunyi
|MSH 23| Tripel Date
|MSH 24| Visual Tokoh
|MSH 25| Terbongkar
|MSH 26| Perjalanan Waktu
|MSH 28| Terlambat
|MSH 29| Pingsan?
|MHS 30| Apartemen
|MSH 31| Nomor Misterius
|MSH 32| Salah Sangka
|MSH 33| Pesan Misterius 2
|MSH 34| Langkah Awal
|MSH 35| Biologis
|MSH 36| Pulang Untuk Kerinduan
|MSH 37| Anala & Harapan
|MSH 38| Malam Untuk Kerinduan
|MSH 39| Terungkap Malam Ini
|MSH 40| Keputusan Terbaik
|MSH 41| Mentari Sebelum Hujan
SAPA AUTHOR
|MSH 42| Semuanya Baik-baik Saja

|MSH 27| Kerikil dan Bulan

630 56 18
By shtysetyongrm

Paham Posisi. Sebongkah kerikil hanya bisa mengagumi bulan dari kejauhan.
|Saskia|

🌴🌴🌴🌴
PLEASE GUYS. KOMEN WALAU SETIDAKNYA NEXT 😩 1 KOMEN SATU SEMANGAT BUAT AKU LOH. YUK LAH KOMEN KETIKA BACA PART INI💜🥰

🌼🌼🌼🌼
UDAH FOLLOW? BELUM? GAS FOLLOW AKUN INI YA GUYS. HAPPY READING 💜

Pintu kamar yang terbuka membuat mata Leo terperanjat seketika. Sungguh luar biasa kamar dari anak Raina. Desain yang minimalis, rak-rak buku yang menjadi dinding kamarnya, serta puluhan atau bahkan ribuan buku yang mengisi kamarnya membuat ia kagum saat melihatnya. Bagaimana bisa seorang remaja berusia 16 tahun mengoleksi buku sebanyak ini? Bahkan kamarnya pun tetap rapi dan enak sekali untuk dilihat oleh mata.

Kamar Mentari didominasi oleh warna putih, cream, dan coklat. Kasur yang menggunakan sprei berwarna putih, rak, bahkan beberapa ornamen bernuansa sama membuat kamarnya terlihat bersih untuk dipandang oleh mata.

"Om kaget, ya? Kenapa kak Mentari bisa punya koleksi buku sebanyak ini?" Pertanyaan itu muncul ketika Dinda melihat ekspresi dari Leo yang seolah tak bisa berkata-kata di tempatnya.

Leo menganggukkan kepalanya. "Luar biasa sekali. Apakah semua buku di sini kamu baca?"

Mentari menganggukkan kepalanya dengan antusias. Tentu saja ia baca. "Jelas. Mentari suka baca. Semua buku yang ada di sini hampir semuanya sudah Mentari baca, kecuali yang masih di kemas rapi."

"Serius? Buku apa yang paling kamu sukai?" tanya Leo seraya melihat situasi kamar Mentari lebih dalam lagi.

"Mentari suka buku sejarah, fiksi, dan buku yang berbau psikologi. Kalau untuk saat ini Mentari suka baca fiksi yang dikemas oleh tema psikologi," balas Mentari terlihat senang.

Mentari kemudian menuju salah satu arah, dimana tumpukan rak buku berada di hadapannya. Ia menaiki tangga kecil, lalu meraih salah satu novel yang paling ia sukai dalam hidupnya. Kemudian novel itu ia perlihatkan pada Leo dan Dinda yang ada di hadapannya.

"Apa itu?" tanya Leo yang tak paham.

"Itu salah satu novel yang paling di sukai oleh kak Mentari, om," sahut Dinda menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Leo pada kakaknya.

"Betul sekali," balas Mentari tersenyum kemudian turun dari tangga, berjalan menghampiri Leo yang ada di hadapannya.

"Raina Hujan Telah Datang?" tanya Leo membaca setiap judul yang ada pada novel tersebut. "Cerita ini soal apa? Kenapa kamu suka sama novel ini?"

Mentari yang mendengar hal tersebut mengajak Dinda dan Leo duduk untuk menjelaskan salah satu novel yang bahkan suka sekali ia baca, walau sudah tahu jalan ceritanya seperti apa. Dinda dan Leo yang sama-sama penasaran mengikuti Mentari dan duduk saling berhadapan.

"Novel ini temanya psikologi. Dimana tokoh utamanya Raina yang namanya sama seperti Tante harus menjadi korban kekerasan seksual dari tiga kakak kelasnya om. Yang paling Mentari suka dari cerita ini adalah memberikan edukasi pada Mentari khususnya sebagai remaja perempuan untuk lebih proteksi diri sendiri. Karena apa? Karena kita gak tahu pelaku kekerasan seksual itu siapa? Bisa jadi orang terdekat kita juga. Intinya ini cerita kesukaan Mentari banget," jelas Mentari seraya memeluk novel yang paling ia sukai di antara novel-novel yang lainnya.

Leo yang mendengar hal tersebut langsung memberikan pertanyaan setelah penjelasannya. "Lalu gimana nasib dari korban kekerasan seksual itu? Apakah dia hamil juga?"

"Bener. Dinda jadi penasaran juga, kak," tanya Dinda yang sama-sama ingin tahu kisah selanjutnya.

"Oke-oke aku jelasin, ya. Yang jelas Raina sebagai korban kekerasan seksual jelas banyak mendapatkan hinaan dan dianggap sebagai sampah masyarakat. Jujur Mentari sedih baca cerita ini karena endingnya tokoh utamanya meninggal dunia," tutur Mentari dengan mata yang berkaca-kaca.

"Om harap kamu bijak memilih pria ya. Atau anggap aja jangan pernah mau didekati oleh pria yang nakal dan urakan," ucap Leo setelah mendengar cerita dari Mentari.

"Kok kak Leo berkaca-kaca matanya?" tanya Dinda yang menyadari satu hal. Raut wajah om Leo berubah ketika kak Mentari menjelaskan kisah lengkapnya mengenai novel tersebut.

Leo yang mendengar itu tersenyum. Ia memalingkan wajahnya. Jujur saya mendengar cerita seperti itu membuat ia ingat betul bagaimana Raina harus tersiksa dengan keadaan yang membuat dirinya serba salah. Baik Raina di versi novel atau kisah nyata sama-sama tidak pernah bahagia pada ending yang sebenarnya.

"Mentari pernah lihat kak Saskia juga meneteskan air mata bahkan peluk Mentari. Kak Saskia bilang cerita ini mirip Mentari. Emang beneran mirip dari mananya, ya, om?" tanya Mentari mencoba untuk mengorek informasi lebih dalam lagi.

"Dinda juga selalu penasaran soal hal itu om. Menurut om kenapa?" tanya Dinda yang sama-sama penasaran tentang hal itu.

"Apa kamu sudah pernah tanyakan hal itu pada Saskia secara langsung? Atau tanya dengan orang tua kalian?" tanya Leo membuat Dinda dan Mentari menggelengkan kepalanya.

Leo menatap Mentari secara seksama. Dari ujung kepala dan kakinya semuanya persis sekali dengan Raina. Apakah ia harus mengatakan yang sebenarnya? Jujur walaupun ia tak tahu alasannya apa menyembunyikan ini semua, apa pun alasannya tetap salah baginya. Bagaimana pun seorang anak harus tahu siapa ibu kandungnya dan asal mula dirinya yang sebenarnya.

"Wajah kamu mirip sekali dengan Ta ------"

"Boleh aku masuk?" Pintu kamar yang terbuka dan pertanyaan yang muncul bersamaan dengan seorang wanita membuat Leo menggantungkan ucapannya. Dengan senyuman yang manis Leo menganggukkan kepalanya, sementara Mentari masih menunggu kelanjutan dari perkataannya.

"Lagi bahas apa, nih? Kok diam-diam aja kalian semuanya," tanya Saskia yang memasuki kamar ponakannya.

"Mentari mirip siapa om?" tanya Mentari yang masih penasaran di tempatnya.

Leo yang mendapatkan pertanyaan seperti itu segera mengelus kepala remaja berusia 16 tahun itu dengan lembut. Ia tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Mungkin kali ini bukan saatnya, namun bisa ia pastikan demi Raina ia berjanji akan membongkar semuanya dan memberi tahu siapa sebenarnya Mentari dengan cara halus dan caranya sendiri. Baginya cukup sudah 16 tahun lamanya Mentari hidup dengan banyaknya tanda tanya yang hinggap di kepalanya.

"Lo ngobrol apa sama mereka? Kok serius banget kelihatannya," tanya Saskia pada Leo.

"Lo gak panggil gue kak lagi?" tanya Leo dengan tatapan mengintimidasinya.

"Lo bukan kakak tingkat gue lagi, dan ini bukan di sekolah, kan? Jadi Lo aja udah cukup, kan?" tanya Saskia yang menahan debaran jantungnya yang kembali berdesir kencang setelah kembalinya Leo dalam hidupnya.

Leo yang mendengar hal tersebut tertawa di tempatnya. Ia menatap Saskia yang bahkan melihatnya dengan tatapan yang intens di hadapannya.

"Lo gak berubah, ya, sa. Tapi gue kecewa sama Lo sebenarnya," tutur Leo dengan tatapan datar pada akhirnya.

"Kecewa karena apa?" tanya Saskia yang jelas penuh tanda tanya.

"Hayo kak Saskia sama om pernah ada hubungan asmara, ya? Kok kayaknya dekat banget," tutur Dinda seraya tersenyum melihat kedekatan dari dua orang dewasa yang ada di hadapannya.

"Boleh Om sama kak Saskia keluar buat bicara sebentar?" tanya Leo pada Dinda dan Mentari yang menganggukkan kepalanya.

Leo kemudian mengajak Saskia keluar dari kamar Mentari lalu menutup pintu kamarnya. Sementara Dinda dan Mentari yang melihat hal tersebut bertanya-tanya di tempatnya.

"Bicara soal apa, ya, kak?" tanya Dinda bermaksud untuk menguping tapi segera ditarik oleh Mentari.

"Bukan urusan kita, ya," balas Mentari menahan adiknya untuk tidak kepo.

Sementara disisi lain Leo yang mengajak Saskia keluar ternyata berdiri di depan pintu kamar Mentari dengan saling bertatapan satu sama lain.

"Situasi kaya gini udah lama, Sas?" tanya Leo to the point.

"Situasi yang kaya gimana?" tanya Saskia yang benar-benar tak tahu apa-apa.

"Situasi dimana anaknya gak tahu siapa ibu kandung yang sebenarnya. Lo semua sembunyikan hal ini? Kasihan, dong Raina yang udah ------"

Saskia segera menutup mulut Leo rapat-rapat menggunakan tangannya. Tatapan mata mereka pun saling bertemu kemudian dengan jarak yang begitu dekat seperti ini. Saskia tak ada maksud lain untuk melakukan hal ini pada Leo.

"Urusannya gak semudah itu, Leo. 16 tahun gue tahan semuanya demi kebahagiaan dia," cicit Saskia dengan suara pelan lalu melepaskan tangannya. "Maaf gue refleks."

Leo tak berkata apa-apa di tempatnya. Ia kemudian menatap Saskia yang bahkan berdiri dengan gusar di tempatnya, karena perkataan dirinya yang terlalu keras di hadapan kamar Mentari.

"Kita jalan dan Lo jelasin semuanya sama gue," ucap Leo pada Saskia yang kemudian menolehkan kepalanya dengan tatapan terkejutnya.

"Ha?"

"Besok kita jalan. Gue jemput setelah Lo pulang kerja. Gue tunggu besok."

Tanpa sepatah kata apa pun, Leo meninggalkan Saskia lebih dulu untuk menuruni anak tangga dan meninggalkan nya dengan tatapan terkejutnya.

#TBC

GIMANA PART KALI INI GUYS?

MENURUT KALIAN LEO BENAR-BENAR MAU MENGUNGKAPKAN SEMUANYA APA ENGGAK NIH?

NEXT?

NEXT?

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN SETELAH MEMBACA.

SAMPAI BERTEMU DI PART SELANJUTNYA 🌼

FOLLOW ME
INSTAGRAM SHTYSETYONGRM
TIK TOK SEBLAKKERUPUK56

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA 🥰💜💜💜





Continue Reading

You'll Also Like

89.5K 6.7K 47
cerita fiksi jangan dibawa kedunia nyata yaaa,jangan lupa vote
1.1M 11.2K 20
Sebelum membaca, alangkah baiknya kalian untuk follow akun wp gw ya. WARNING!!!🔞 YANG GAK SUKA CERITA BOYPUSSY SILAHKAN TINGGALKAN LAPAK INI! CAST N...
167K 26.4K 48
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
116K 11.9K 34
" Pada akhirnya akan selalu ada hal baik yang menerpa kita setiap harinya, biarlah takdir yang mengubah dan biarkan waktu yang menentukan , jangan ka...