Pet Me, I'm Your Wolf!

Od Raessyyy_

3.4M 163K 13.4K

"Jilat aku, aku menginginkannya! Bagian bawahku juga! Aku ingin merasakan mulutmu di sana, cantik." ... Více

BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
BAB 48
BAB 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53 (END)
[S2] BAB 54
[S2] BAB 55
[S2] BAB 56
[S2] BAB 57
[S2] BAB 58
[S2] BAB 59
[S2] BAB 60
[S2] BAB 61
[S2] BAB 62
[S2] BAB 63
[S2] BAB 64
[S2] BAB 65
[S2] BAB 66
[S2] BAB 67 (END)
CERITA BARU!!

BAB 40

21.3K 1.2K 247
Od Raessyyy_

AKHIRNYAA UPDATE JUGAAA EHEHEH MAAPIN LAMA

ENJOYYY!

----------

"Tatap mata aku! Apa mungkin aku berbohong padamu, Al?" tanya Natasha dengan merintih kesakitan. Dia tidak lagi memberontak, tangannya malah mengelus pipiku, mencari perhatian.

Sayangnya, tidak berpengaruh apa-apa padaku. Amarah ini sudah diujung tanduk, sepertinya aku akan puas setelah melihat wajah cantiknya terbelah dari badannya.

Aku benci wanita lain menyamar menjadi Natalie, tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan mate-ku. Pantas saja sedari awal rasanya sangat aneh. Bodohnya lagi, aku sempat terbuai dengan semua itu.

"Jangan tatap matanya, Al, kurasa ada yang tidak beres di sana. Biar ku gantikan dengan mataku, bertukarlah," ucap Rolf yang tiba-tiba saja muncul di kepalaku.

Padahal selama sepuluh hari ini kami tidak berinteraksi apa-apa, jangankan saling berbicara, menunjukkan dirinya saja tidak. Serigala itu benar-benar marah dan memilih untuk menghilang.

Mendengar ucapannya, keningku mengerut dalam, merasa kebingungan. Namun, aku akan mempercayainya, Rolf tidak mungkin salah.

Menutup mata, aku membiarkan Rolf mengambil alih penglihatanku. Seharusnya tidak terpengaruh padanya, serigala memiliki kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan manusia biasa.

Kini aku sudah dalam bentuk setengah serigala. Tubuhku masih manusia, akan tetapi mata Rolf menatapnya tajam seperti karnivora pada umumnya. Hanya dengan melihat Natasha saja, serigala-ku sudah mengaum kencang, ingin cepat-cepat memakannya.

Berbeda denganku yang tidak bisa menatapnya dengan jelas, sungguh aku sangat penasaran apa yang sedang mereka lakukan.

"Apa yang kau lihat, Rolf?" tanyaku, tidak sabar. Namun tidak langsung dijawabnya, serigala itu hanya menggeram marah dan menunjukkan gigi runcingnya.

"Wanita gila, dia berteriak tidak jelas dan mencakar-cakar tubuhmu. Darimana kau menemukan rongsokan seperti ini? Menyusahkan kita saja," ucapnya tanpa filter sama sekali.

Dari awal pertemuanku dan Natasha, Rolf memang sudah tidak menyukainya. Aku tidak tahu alasannya, hanya saja serigala itu selalu melarangku berduaan dengan wanita lain.

Aku seperti memiliki seorang ayah yang galak dalam wujud serigala.

Mendengar ucapannya, aku baru menyadari mengapa tanganku terasa sakit, pasti nenek sihir itu mencakar kulitku dengan kuku panjangnya.

"Hei, jangan salahkan aku, aku pun tidak ingat dimana menemukannya. Fokuslah! Akan bahaya jika kau ikut masuk dalam perangkapnya," seru ku memperingati.

Ucapanku tidak bohong, aku pun lupa bagaimana ceritanya Natasha menjadi adikku. Kurasa sejak dua tahun yang lalu, aku hanya mengenalnya sebagai teman sekelasku.

Dia duduk bersebelahan dengan Natalie dan terkadang aku meminta pertolongannya untuk memotret mate cantikku.

Namun, bukannya foto Natalie, aku malah mendapatkan selfie-nya dengan baju-baju sexy. Aku ingat saat itu Natasha mengirimiku banyak gambar dengan chat yang seolah membanggakan dirinya.

"Natalie sedang sibuk dengan pria lain, fotoku juga bagus, kan? Aku akan mengirimkan yang banyak padamu, atau mungkin kau mau melihatnya langsung, Al?"

Mengingatnya saja benar-benar menjijikkan. Tunggu, bukankah setelah itu aku langsung memutuskan hubungan kami? Mana sudi aku meminta bantuan pada jalang sepertinya.

Sial, pasti ada sesuatu yang ku lupakan.

Terlarut dalam pikiranku, tiba-tiba saja suara Natalie terdengar merdu di telingaku. Sontak jantungku berdebar kencang, saking lamanya tidak mendengar suara itu.

Walaupun tidak dapat melihat sekitar, telinga Rolf bergerak ke kanan kiri, mencari keberadaannya.

"Alex! Alex! Tolong aku, serigala liar ini ingin membunuhku. Aku takut, Al," lirihnya terdengar sangat menyedihkan.

Tanpa peringatan terlebih dahulu, aku mengambil alih penglihatanku. Suaranya saja berhasil membuatku lupa diri, aku ingin bertemu dengannya.

Mengerjapkan mata, aku menatap sekitar dan tidak menemukan siapapun selain Natasha yang sedang tersenyum puas.

Rolf sudah meraung di dalam sana, mengumpatiku agar tidak bertindak gegabah. Padahal ku yakin tadi Natalie, mana mungkin aku melupakan suara mate-ku sendiri. Namun, anehnya tidak ada siapa-siapa.

Tanganku yang sedang mencekiknya perlahan terlepas dan tubuhku mundur, masih dengan pandangan yang mencari sekitar. Tidak ku pedulikan Natasha yang sedang terbatuk-batuk di hadapanku. Bahkan tidak ada rasa kasihan sama sekali.

Tidak melihat keberadaan Natalie, aku menghela napas kecewa. Ku rasa ini halusinasiku lagi. Menggeram marah, tanganku mengepal merasa dipermainkan oleh wanita ular itu.

Tanpa aba-aba, aku menjambak Natasha dengan kuat hingga kepalanya mendongak ke atas.

Bukannya kesakitan, wajahnya malah menatapku nakal dengan mata yang menyipit sayu. Dengan berani pula dia menjilat pipiku dan berdehem, seakan menikmatinya. Spontan aku mendorong kepalanya ke dinding.

Wajahku yang basah langsung ku lap menggunakan bahu, merasa jijik dengan diriku sendiri. Tidak pernah aku menemui wanita se-agresif ini sebelumnya, sangat berbeda dengan Natalie-ku.

"Jangan menyentuhku, bitch! Dan harus kau tahu, Natalie tidak mungkin takut dengan Rolf, dia sangat menyayangi serigalaku. Kau harus mati karena sudah berani mengelabuiku, Nat. Bahkan membuat cerita seakan kau adikku? Mimpi saja, aku tidak mengenalmu sedalam itu, kau yang mendekatiku duluan!" ungkapku dengan berteriak di hadapannya. Rautnya menyebalkan sekali, tidak ada ketakutan di sana.

Natasha tertawa puas hingga matanya menyipit. Suaranya melengking persis seperti nenek sihir. Jelas sekali bahwa dia sedang mengejekku.

Menggertakkan gigi, aku benar-benar ingin menyiksanya.

Perlahan tawanya berhenti dan senyumnya terpatri cerah di bibir. Bukan senyum pertanda baik, lebih tepatnya seringai puas karena berhasil mempermainkanku.

"Ah, sayang sekali aku gagal sex denganmu. Karena kau sudah mengetahuinya, sepertinya sihirku tidak berguna lagi ya. Padahal sangat menyenangkan melihat Natalie tersiksa seperti tadi, kau harus melihat ekspresi sedihnya itu hahaha," ucapnya yang tidak dapat ku mengerti.

Tanganku dengan cepat menutup telinga, malas mendengar tawanya yang melengking itu, sepertinya aku harus merobek mulutnya.

Setahuku penyihir memang tidak dapat menggunakan kekuatannya pada orang yang sama berkali-kali. Mereka sangat hebat, akan tetapi juga bisa sangat payah dalam waktu bersamaan.

Sepertinya ini memang kesempatanku untuk membunuhnya.

Namun, ucapan Natasha membuatku sedikit penasaran. Dia membawa-bawa nama mate-ku.

Mengernyit bingung, darahku mendesir merasakan ada sesautu yang tidak beres. Mataku menatapnya lekat, mencari jawaban.

"Natalie?" tanyaku memastikan yang langsung dianggukinya dengan semangat.

Senyumnya melebar hingga menampilkan gigi-giginya. Tangannya menunjukku seakan aku adalah orang bodoh yang pantas untuk ditertawakan.

Natalie tidak ada di sini, seharusnya dia tidak mengetahui apa yang ku lakukan pada Natasha, kan. Akan bahaya jika Natalie tahu bahwa aku hampir saja menyentuh nenek lampir ini.

Tidak, wanitaku tidak akan mengetahuinya selama mulut Natasha tertutup rapat. Tidak akan ada yang menceritakan hal itu padanya.

Dengan tatapan tajam dan mengancam, aku mendekati Natasha dan mencengkram tangannya kuat. Tanpa aba-aba aku menariknya hingga dia terjatuh padaku.

Tanganku menahan bahu dan kepalanya, menampilkan leher wanita itu yang terlihat sangat lezat untuk ku cicipi. Leher adalah tempat yang paling cepat membuatnya mati, tidak sudi aku berlama-lama dengannya.

Aku harus memastikan Natasha tidak akan memberi tahu Natalie.

Gigi runcingku perlahan keluar dan beberapa kali aku mendesis tidak sabar.

Baru saja akan mendekat, ucapannya menghentikan perbuatanku. Tanganku terasa lemas dan tatapan mataku menatapnya curiga. Apa dia berbohong lagi? Semua ucapannya terdengar seperti bualan.

Namun, entah mengapa aku tetap merasa takut.

"Percuma saja kau membunuhku. Aku melihat Natalie di balik pintu itu, apa kau masih yakin dia akan kembali padamu? Pria yang menyentuh banyak wanita, sekarang terdengar seperti kenyataan, bukan?"

-----------

TEBAKKK SELANJUTNYA ALEX BAKAL NGAPAIN?

BTWWW BAB BERIKUTNYA MAU POV ALEX ATAU NATALIE? SIAPAAA YG KGN NATALIE WKWKWK

JANGAN LUPA VOTE COMMENTSNYA YAAA

PART BERIKUTNYA MEREKA KETEMU GA SIEE?!!🥺🥺

SPOILER BAB BERIKUTNYAA

LOVE YOUUU🤍

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

2.5M 250K 32
"Seperti halnya sang Putri Tidur dalam cerita dongeng Anak-anak, yang harus mendapat ciuman magis dari sang Pangeran, cinta sejatinya, agar terbangun...
2.5M 125K 42
(18+) BOOK 1 OF MY PRINCE VAMPIRE SERIES ✔ Ciel Areolla gadis cantik pintar pendiam berwajah dingin cuek tak suka hal yg berbelit-belit tapi di balik...
140K 13.9K 24
Girl and Big Ben sequel. Bukankah kini semuanya tampak seperti terulang kembali seperti piringan hitam usang yang memutar jalan kita dalam roda, hing...
47.4K 4.1K 61
Bagaimana jadinya jika kalian harus masuk ke dalam lingkaran hidup yang membuatmu harus waspada setiap saat demi menjaga karir seseorang yang tak per...