MEGASHAKA

By aywlndreal

6.2K 1.8K 275

[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.] • • • DRRUUMMMM~ cklek Seseorang memberhentika... More

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
30.
31.

29.

85 5 1
By aywlndreal

selamat menikmati ~

Hampir bingung gimana cara nya Up haha!

~~~

"Ini nih! Dia nih orang nya!" Ujar Reynan sembari menunjuk-nunjuk Naza. 

Naza hanya mengernyitkan dahi kebingungan, kenapa dia di tunjuk - tunjuk seperti ini, seperti orang yang habis ketahuan mencuri. Semua atensi di meja pun teralih kan kepada Naza, termasuk Faya.

Beberapa detik mereka diam sejenak dengan mata terus menatap Naza, ia yang merasa di tatap nanar seperti itu pun merasa risih dan menarik tangan Faya untuk pergi dari tempat itu.

"Eits! Nanti dulu, sopan banget Lo main pergi-pergi aja," Reynan menghadang mereka berdua yang baru satu langkah maju.

"Minggir," sarkas Naza

"Jadi begini rekan-rekan sekalian, ini perempuan- siapa nama Lo?" tanya Reynan menunjuk Naza.

Naza menghempaskan telunjuk Reynan, dan mendorong tubuh lelaki guna memberi jalan bagi Naza dan Faya yang di hadang nya tadi. Sedikit menggunakan tenaga sampai belakang tubuh Reynan mampu mendorong meja. Mereka berdua pun berlalu, dengan Naza yang menarik tangan Faya.

"Galak amat," gerutu Reynan.

Lelaki itu mengambil bangku di meja sebelah dan duduk di area tempat nya berdiri tadi.

"Kenapa dia?"

"Ituuu tadi, gua sempet papasan sama dia," jelas Reynan kepada Pasya sembari mengaduk mie nya yang sudah medok.

"Terus masalah nya dimana? dia nyelepet kaki Lo? ngeludahin atau gumoh di depan Lo?" Tanya Kevin yang penasaran.

"OHHH mulut Kevin alay banget.. YAAA gak ngapa-ngapain sih cuma Gue liat dia ngomong sendiri aja kek orang gila," tertawa kecil dan menggelengkan kepala nya.

Pasya menghembus kan nafas nya keras, tak heran dengan kelakuan Reynan, gemar sekali beliau ini bermain-main. Tapi jika di pikir-pikir kok kepikiran, apa yang Naza lanturkan dalam monolog itu.

"Lo denger apa yang dia omongin?" tanya Pasya sembari mengaduk mie di mangkuk.

Seketika denting sendok dan garpu berhenti bersuara, Reynan dan segelintir orang di meja teralih kan fokus nya kepada Pasya. Pria itu pun mengangkat kepala nya melihat ekspresi teman-teman nya, ia mengernyitkan dahi.

"Dih," ucap Pasya keheranan namun tetap menyuapkan mie ke dalam mulut.

Melihat Pasya yang agak salting, muncul nya ide jenius dari otak seorang Reynan. Makanan gue nih batin Reynan sembari tersenyum miring.

"Gue denger, dia bilang Pasya otak nya kotor banget kek sampah! mana hawa nya bau uduk lagi, gitu kata nya.." menahan tawa melihat ekspresi Pasya sulit di tebak.

"Ck! mulut Lo yang sampah, mana mungkin Naza ngomong gitu," telak Kevin

Reynan hanya tertawa tipis, di lihat nya kembali wajah Pasya yang seperti nya sedang dilema, seolah mempertimbangkan kebenaran ucapan nya. Dalam hati Reynan bersorak karena ide nya agak berhasil kalau tidak ada argumen dari Kevin.

Pasya melihat Reynan sembari berfikir bahwa bisa saja apa yang Reynan bilang adalah benar. Nyata nya Pasya bersama Naza tadi di UKS dan Pasya juga sempat 'menjahili' wanita tersebut. Sebelum menutup mulut nya ia melihat ke arah teman-teman nya, yaps mereka sedang asyik menghabiskan mie itu.

Selagi kedua tangan menangkup mulut dan hidung nya, ia pun menghembuskan nafas pelan. Kemudian, ia mengernyitkan dahi, "ga bau uduk kok," batin nya.

"aHAHA,HAHA,Haa..!" Reynan terbahak.

"Gimana Sya? bau kan," lanjut nya.

"Iya, mulut Lo bau sampah." Ketus Pasya.

*** *** ***

"Kan gue bilang apa? jangan lewat sana, Lo masih aja narik gue ke arah sana,"

Mereka sudah menjauh dari kantin dan kini berada di lapangan basket, tepat duduk di bangku yang lokasi nya di bawah pohon rindang. Tempat ini sangat strategis untuk menikmati sejuk angin dan menggatal hihi.

"Sowryy.. gue kira Lo ga mau lewat sana karena Pasya. Btw, kenapa Reynan bisa menghadang Lo kayak tadi? Lo ada something sama dia?" Tanya Faya sembari mengubah arah duduk nya menjadi ke arah lapangan.

"Yang ada dia yang cari masalah sama gue,"

Naza pun menceritakan awal dia berada di UKS hingga ia pergi dari sana ulah Pasya, dan berpapasan dengan Reynan yang tiba-tiba mengatai diri nya tidak waras. Naza tidak tahu mengapa Reynan bahwa ia tidak waras, Lelaki itu sebenarnya yang tidak waras!

"Terus guna nya dia ngehadang jalan kita tadi buat apa?" Tanya Faya penasaran.

"Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang.."

Faya merotasi bola mata malas ke kiri, kemudian tidak sengaja mata nya tertuju pada kelas mereka yang berada di lantai dua. Balkon kelas itu di penuhi oleh rombongan Nata dan kawan-kawan. Tampak mereka sedang memakan sesuatu yang berada di kotak putih itu.

Mata nya lagi-lagi terfokus pada satu makhluk yang sedang bersandar di pilar yang memerhatikan lapangan basket, bahkan mungkin ke arah bawah pohon rindang ini. WHAT? apa itu arti nya pria itu melihat ke arah Faya juga?

"Anjir," Faya mengalihkan mata nampak salting, lalu ia melihat kembali ke arah balkon itu.

Damn! Benar saja

Pria itu tersenyum tipis ke Faya.

Faya mengernyitkan dahi dan untuk memastikan bahwa 'apakah senyum itu tertuju pada ku?' ia menunjuk diri sendiri. Dan terlihat bahwa pria itu mengangguk dari atas sana. Faya pun membalas senyum manis itu hmmm seperti gula Jawa.

"Fay.. Faya.. FAYA!"

"hm?"

Naza melihat ke atas pohon, mata nya mengitari sekitar pohon itu, "Lo lagi interaksi sama mahkluk di pohon ini?"

Faya tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepala, ia pun beranjak dari tempat duduk.

"Naz, Lo tunggu di sini dan jangan kemana-mana! Gue mau ke toilet bentar,"

"Gak usah ikut," sambil menunjuk Naza yang baru mengangkat pantat nya.

Naza menatap aneh wanita itu, lalu kembali mata nya mengitari pohon. Ada kah mahluk menampakkan diri nya di siang bolong dan tempat ramai? Naza pun mengusap pelan lengan atas nya, merinding.

"Hebat juga si Faya, kenapa dia ga pernah cerita ke gue ya kalau punya Indra ke tujuh? atau dia malu? hadeh ada-ada aja si Faya," pegal kepala nya melihat ke arah sana, ia pun menengok kepala ke kanan.

"EH!"

Kaget tiba-tiba ada Aslan di samping nya, sejak kapan orang ini duduk di situ? Apa dia melihat dan mendengar monolog Naza tadi?

"Rumor nya dulu pernah ada yang gantung diri di pohon ini," lanjut Aslan.

WAW pembahasan yang menarik pikir Naza, karena ia sedari tadi menerka-nerka makhluk seperti apa yang Faya lihat. Naza pun menyerong tubuh nya ke kanan guna ingin mendengarkan cerita Aslan.

Aslan melihat wajah wanita itu, nampak nya Naza tertarik dengan pembahasan yang ia karang sendiri, Aslan tersenyum tipis. Lalu ia mengubah raut wajah nya kembali serius, agar Naza percaya bahwa cerita itu nyata, sebenarnya ia tidak tahu memang ada atau tidak kronologi tersebut.

"Gak tau pasti kenapa dia mengakhiri hidup nya dengan cara seperti itu dan di sekolah. Tapi setau gue, cowok itu depresi karena masalah keluarga di tambah dia di tolak sama crush nya," sembari bercerita mata nya terus tertuju ke arah lapangan.

Naza kembali melihat ke atas pohon sana, memang ia melihat bahwa ada kayu yang bercabang, mungkin di situ lah tempat pria yang di ceritakan Aslan itu mengakhiri hidup. Ia pun memejamkan mata nya, dan mulut nya berkomat-kamit seperti merapalkan sesuatu.

"Biar apa Lo kek gitu?"

"Kirim doa, supaya dia menemukan jalan terang dan tidak berada di sana lagi," ujar Naza sambil memelas.

Aslan tertawa tipis sembari mengelus puncak kepala Naza.

"Ini hadiah buat Lo karena sudah mendoakan makhluk itu. Gue duluan ya, bye.." Aslan bangkit dan jalan meninggalkan Naza.

Naza membeku, tidak menyangka Aslan akan melakukan hal itu pada nya di tambah lagi apa ini? Susu kotak full cream. Naza memegang kepala nya bergantian dengan susu pemberian Aslan tadi. Apa maksudnya?

"Nambah masalah hidup gue ini orang," batin Naza melihat susu kotak yang di pegang nya.

Kemudian Naza menegakkan kepala nya, ia kembali melihat ke arah pohon dan tak sengaja mata nya tertangkap oleh Nata yang juga melihat nya dengan ekspresi yang sulit di artikan.

Naza mengernyitkan dahi dan membuang muka ke arah lapangan, tak sengaja pula melihat Pasya yang juga melihat diri nya dari ujung jalan sana.

"Apa mereka juga liat gue duduk sama Kak Aslan, dan adegan tadi?"

Naza bangkit dari duduk, hendak berjalan ke belakang diri nya malah menabrak Faya.

"Nehh kan mau kemana Lo? Kan gua suruh tunggu, ngeyel amat sih!" Ketus Faya.

Naza menghiraukan ucapan Faya dan berjalan cepat ke arah kelas mereka.

"HOY! Kesambet beneran ya itu anak?" Ia lari menyusul Naza.

*** *** ***
Halo guys! Kangen banget sama MEGASHAKA‼️

Vote n comen

Continue Reading

You'll Also Like

400K 30.7K 26
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
2.5M 258K 61
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
316K 23.7K 35
Namanya Camelia Anjani. Seorang mahasiswi fakultas psikologi yang sedang giat-giatnya menyelesaikan tugas akhir dalam masa perkuliahan. Siapa sangka...
293K 12.1K 32
Menjadi seorang istri di usia muda yang masih di 18 tahun?itu tidak mudah. Seorang gadis harus menerima perjodohan dengan terpaksa karena desakan dar...