AMBER and the vampire prince...

By Nkalestar

257K 11.4K 1.1K

WARNING (18+)❗ Takdir mempertemukan Amber dengan makhluk yang selama ini di anggap manusia hanyalah sebuah mi... More

Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 14
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19
Bagian 20
Bagian 21
Bagian 22
Bagian 23
Bagian 24
Bagian 25
Bagian 26
Bagian 27
Bagian 28
Bagian 29
Bagian 30
Bagian 31
Bagian 32
Bagian 33
Bagian 34
Bagian 35
Bagian 36
Bagian 37
Bagian 39
Bagian 40
Bagian 41
Bagian 42
Bagian 43
Bagian 44
Bagian 45
Bagian 46
Bagian 47
Bagian 48
Bagian 49
Bagian 50
Bagian 51
Bagian 52
Bagian 53
Bagian 54
Bagian 55
Bagian 56
Bagian 57 (END)

Bagian 38

2.3K 101 8
By Nkalestar

Malam hari di wilayah bangsa vampir sungguh sangat menyeramkan bagi para bangsa immortal lainnya kecuali bangsa vampir yang sudah biasa hidup di sana. Amber duduk meringkuk di ujung ranjangnya dengan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Ia masih belum berhenti menangis. Ia terus berharap Giovanni akan datang menemuinya namun kenyataannya, Giovanni tidak kunjung juga menampakkan batang hidungnya lagi di depannya.

"Hiks... Giovanni. Kau ke mana sebenarnya?... Jangan tinggalkan aku sendiri... Hiks... Tolong kembali lah..."

Isak tangis memilukan kembali terdengar di kamar itu. Sampai salah satu pelayan memasuki kamarnya. Pelayan itu memanggil namanya yang membuat Amber langsung mengangkat kepalanya melihat pelayan itu.

"ISABELLE!"

"Ya, Nona Amber. Saya di sini untuk menemani anda."

Amber langsung memeluk pelayannya itu dengan erat. Isabelle menepuk lembut punggung Amber untuk menenangkan gadis itu dari tangisnya yang tak kunjung redah ini. Timbul rasa iba Isabelle melihat kondisi Amber sekarang.

"Nona, tolong berhenti menangis. Saya yakin, Prince tidak akan senang melihat anda yang seperti ini."

"Biarkan saja! Hiks... Dia yang membuatku seperti ini! Kenapa dia tidak datang menemuiku!"

"Nona, prince sedang sibuk dengan urusannya. Jika tidak, sudah jelas dia akan terus di sini menemani anda dan tidak akan pernah meninggalkan anda sendirian. Percaya padanya."

Amber melepas pelukannya pada Isabelle. Ia kembali meringkuk. Keadaan Amber sekarang sungguh sangat membuatnya kasihan, tapi ia juga tidak mampu berbuat apapun.

"Bolehkan saya tetap berada di sini untuk menemani anda? Jika anda mengizinkannya saja, nona."

"... Ya."

"Terima kasih, nona. Anda jangan bersedih lagi, ya. Saya akan selalu bersama anda. Anda tidak sendirian."

"Terima kasih, Isabelle. Kau... Kau... Hiks..."

Amber tak dapat bersuara lagi, dadanya terlalu sesak. Yang di butuhkannya sekarang tak lain adalah Giovanni saja. Terlalu banyak menangis membuat gadis itu tertidur dengan sendirinya. Isabelle membantu menyamankan posisi tidur Amber, kemudian pelayan itu duduk di samping ranjang Amber. Ia berjanji tidak akan membiarkan Amber sendirian selagi Giovanni belum kembali dan ia sendirilah yang akan mengurus segala keperluan Amber.

Di tempatnya Giovanni sekarang. Giovanni pergi seorang diri menuju kawasan para penyihir. Ia tidak perlu khawatir mendapat serangan karena bangsa vampir dan penyihir mempunyai hubungan baik.

Pemimpin bangsa penyihir menyambut kedatangan Giovanni dengan sangat sopan. Dylan Alcott nama pemimpinnya. Dylan membawa Giovanni memasuki ruangannya karena sebelumnya Giovanni meminta bicara berdua dengannya saja.

"Oh, Prince Giovanni. Apa terjadi sesuatu yang sangat serius sehingga membuat anda sendiri yang datang ke sini?"

"Aku mengiginkan beberapa penyihir terbaikmu untuk membantuku."

"Tentu saja saya akan mengirim mereka untuk membantu anda. Tapi kalau saya boleh tahu, atas dasar apa anda meminta beberapa penyihir terbaik kami untuk mambantu anda? Apakah terjadi perang antara kaum anda dan bangsa serigala itu lagi?"

"Tidak. Aku ingin mereka membantuku untuk membunuh raja vampir."

"APA!? TIDAK BISA! Saya tidak akan pernah membantu anda untuk alasan seperti itu!"

"Hey, aku belum selesai bicara. Dengarkan dulu penjelasanku!"

"Baik, baik. Saya harap anda punya alasan yang tepat untuk ini!"

"Kematian dalam bangsa vampir merupakan sebuah kesenangan dan kehormatan besar. Kau pun tahu kita hidup sudah beribu-ribu tahun. Lagi pun, di tubuh ayahku ada sebuah kutukan yang perlahan menggerogoti tubuhnya dan hanya aku dan ibuku saja yang tahu tentang masalah ini. Karena itu aku ingin segera mengakhiri penderitaan ayahku dengan cara membunuhnya, namun aku tidak bisa melakukannya sendiri. Kekuatanku belum setara dengannya."

"Kutukan? Berabad-abad juga saya dan ayah anda berteman, namun dia tidak pernah membicarakan masalah kutukan itu pada saya. Baiklah, sebagai temannya saya akan membantu anda mengakhiri penderitaan teman saya itu."

"Itu bagus. Sekarang kau juga tahu tentang masalah kutukan itu. Aku harap jaga baik-baik jangan sampai ada yang mengetahuinya."

"Anda tenang saja. Kalau begitu, saya akan menyiapkan penyihir terbaik saya sekarang juga untuk ikut bersama anda."

"Tapi aku mau mereka membantuku secara diam-diam. Kalau sampai ayah tahu niatan untuk membunuhnya, aku yakin dia akan marah besar dan berujung membunuh penyihirmu."

Mereka berdua keluar dari ruangan Dylan. Dylan langsung memerintahkan beberapa penyihir terbaiknya untuk mengikuti Giovanni. Giovanni menyeringai tipis melihat kebohongannya dapat di terima dengan mudah oleh Dylan.

Giovanni sebelum keluar dari wilayah bangsa penyihir, menyuruh para penyihir yang mengikutinya untuk menyamakan bau tubuh mereka seperti para vampir dan itu merupakan hal yang mudah bagi mereka. Dengan cepat, mereka berubah percis seperti para vampir. Dari bentuk tubuh, kulit, dan bau. Giovanni tersenyum puas.

Giovanni menyembunyikan mereka di tempat terpencil yang tak akan mungkin anggota kerajaan datang ke tempat ini. Giovanni mulai menjelaskan strateginya. Para penyihir sempat protes karena mereka berpikir tidak akan semudah itu membunuh raja vampir. Tapi bukan Giovanni namanya jika tidak bisa meyakinkan mereka lagi. Akhirnya, itu semua berjalan sesuai keinginannya.

'Oh, ayah. Maafkan anakmu ini yang akan membawamu ke dalam kesenangan! Berterima kasihlah padaku, ayah!'

Tapi sebelum itu, Giovanni mempunyai rencana lain untuk para bangsawan yang pasti tidak akan terima akan kematian raja mereka. Maka dari itu, Giovanni memutuskan untuk membunuh semua para bangsawan vampir yang selalu mendukung ayahnya sekaligus yang ia benci.

Giovanni yakin dia akan berhasil seorang diri karena kekuatan Giovanni masihlah di atas para bangsawan-bangsawan vampir itu. Ia akan mempersingkat waktu untuk menjalankan semua rencananya ini karena ia sudah tidak sabar bertemu dengan Ambernya.

Sampailah ia di rumah salah satu bangsawan utama. Tanpa segan dan ragu, ia membunuh semua penjaga rumah besar itu hingga tak tersisa satupun kemudian berlanjut membunuh penghuni utama rumah tersebut.

Waktu berlalu dan Giovanni berhasil membantai habis semua para bangsawan vampir itu tanpa luka sedikitpun. Giovanni menjilat darah di tangannya. Darah seorang gadis yang hendak di jodohkan dengannya, Beatrix. Giovanni melihat hasil tindakannya itu dengan puas lalu ia tertawa dengan keras di atas salah satu mayat yang ia injak.

"BERSENANG-SENANGLAH KALIAN SEMUA DI NERAKA! DAN BIARKAN AKU HIDUP TENANG BERSAMA GADISKU! HA HA HA~"

Berita pembantaian semua bangsawan oleh Giovanni telah sampai ke telinga sang raja vampir. Dengan murka, raja Christ pergi mencari keberadaan Giovanni. Sesuai rencana Giovanni, para penyihir yang mengikuti raja Christ secara diam-diam merapalkan sebuah mantra sakti dan mengarahkannya kepada raja Christ tanpa sedukitpun pria itu sadari.

Kakinya berhenti merasakan sesuatu keanehan pada dirinya. Entah apa yang terjadi, tubuhnya terasa mulai melemah. Datanglah Giovanni di waktu yang tepat itu dengan tubuh berlumuran darah. Giovanni tersenyum menyeramkan dan menyeringai lebar melihat ayahnya yang seperti kesakitan menahan sesuatu.

"GIOVANNI! APA YANG TELAH KAU LAKUKAN!? KENAPA KAU.... UHUKK..."

"Jangan bicara lagi, ayah. Tubuhmu mulai melemah, kan? Bukankah kalau sudah seperti ini kau sudah tidak pantas menjadi seorang raja vampir? Biarkan aku saja yang menggantikanmu, ayah! HYAHHH!"

Giovanni saat itu juga langsung menyerang raja Christ dengan membabi buta. Meskipun tubuhnya perlahan melemah, namun ia masih bisa mengimbangi serangan Giovanni.

Para penyihir tidak mau kalah, mereka terus melancarkan serangan mereka. Salah satu dari mereka bertugas membunuh para prajurit yang mencoba membantu rajanya.

Pertarungan itu terjadi selama dua hari berturut-turut tanpa henti. Luka-luka yang di terima Giovanni sangat parah dan masa penyembuhannya juga melambat karena ia belum minum darah sedikitpun. Ia hampir ambruk tapi ia masih mencoba menahannya saat melihat kesempatan menusuk ayahnya dengan belati perak yang ia bawa sekarang.

Dengan sisa-sisa tenaganya, ia melesatkan seragannya ke posisi jantung ayahnya. Raja Christ dalam kondisi yang hampir kritis. Kesadarannya hampir saja habis. Ia mendapatkan luka yang tidak main-main. Ia sendiri bingung kenapa penyembuhan tubuhnya tidak bekerja sama sekali.

JLEB!

"....UHUK...!? A-Apa yang-... I-ini... Tidak mungkin!... UHUKK!"

Darah muncrat mengenai wajahnya dan pelaku penusukan itu. Raja Christ tidak punya kesempatan menghindari serangan terakhir Giovanni ini. Giovanni terus mencoba menekan belati itu ke jantung ayahnya. Raja Christ masih mencoba menghentikannya namun sudah terlambat. Belati itu sudah menancap sempurna.

Tubuh raja Christ ambruk. Dengan sisa kesadarannya yang masih ada, ia mencoba mengucapkan sesuatu. Giovanni bahkan tak membiarkan ayahnya itu bicara sedikitpun di akhir hayatnya, menendang keras kepala sang ayah hingga kepala tersebut terlempar jauh dari badannya.

"TIDAKKK!!!"

Continue Reading

You'll Also Like

1M 47.2K 27
[ SUDAH TERBIT] TAMAT ( Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan) SINOPSIS : Suasana sangat tegang hanya karena perkataan pria yang sedan...
281K 738 9
konten dewasa 🔞🔞🔞
360K 20.8K 25
KAILA SAFIRA gadis cerdas berusia 21 tahun yang tewas usai tertabrak mobil saat akan membeli martabak selepas menghadiri rapat perusahaan milik mendi...
1.4M 76.3K 40
(BELUM DI REVISI) Aline Putri Savira adalah seorang gadis biasa biasa saja, pecinta cogan dan maniak novel. Bagaimana jadi nya jika ia bertransmigra...