Crazy Marriage

By Kurniasaricerpen

96.1K 5.3K 461

"Perjodohan... Masih jaman aja😑 Gue berasa di jaman Siti Nurbaya... Tuhan tolong gue dari perjodohan ini" More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 6
AChapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11 dan 12
Chapter 13,14,15
Chapter 5
Chapter 16
Chapter 17
Hai😀
Chapter 18
Chapter 19
★Mau Tanya~Promosi★
Chapter 20
Chapter 21 (Spesial Panjang)
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24 (Spesial Part🥰)
Part 25😇
Chapter 26😉
Chapter 28 (Masa Lalu👣)
Chapter 29
Chapter 30 (Terindah) 🤗
Chapter 31😱
Chapter 32 (Entah siapa yg salah)
Chapter 33 (Spesial Part Panjang🤩)
Chapter 34😱
Chapter 35
Chapter 36 (Menata Harapan?) 🙄
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40 (Seperti Mimpi)
Chapter 41 (Apa Benar?)
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44 (Akankah Berakhir?🙃)
Chapter 45 (Takdirkah pemenangnya?)
Chapter 46

Chapter 27 (Situasi Panas) 🔥

302 37 5
By Kurniasaricerpen

Balik Lagiii Yukkk lanjut Bacaaaa
Ditunggu Vote & Comment nya biar makin seemangattt🥰🥰🥰🤭

...........        

"Balikin uang perusahaan dan tanda tangan pengembaliannya di Staff! Jngan smpai kamu dicap korupsi di perusahaan bapakmu sendiri. Lain kali gausah ikut investasi bodong" Tuan Syarief melempar sebuah kartu ATM pada Dio, Dio dengan tegang meraih kartu ATM milik ayahnya dan bergegas pergi.

"Ya Tuhan salah apa aku punya anak laki-laki dua nggak ada yang beres" Lirih Tuan Syarief frustasi

.........

Ali bergegas memasuki kantor, karena terburu-buru Iapun menabrak Dio yang baru saja keluar dari ruangan staff keuangan.

"Ngapain loe disini? " Tanya Ali pada Dio karena tidak biasanya Dio berurusan dengan keuangan kantor

"Eng... Cuma ngecek pengeluaran" Dio menjawab dengan gugup agar saudaranya itu tidak mengetahui kasusnya

"Ohhh... Yaudah gue mau meeting dulu" Sambung Ali lalu meninggalkan Dio, Dio menghela nafasnya lega sebab Ia sangat malas jika harus berdebat dengan si keras kepala itu.

Ali tanpa permisi masuk ke ruangan Tuan Syarief,

"Pa, meetingnya belum mulai kan? " tanya Ali sambil meletakkan beberpa berkas di atas meja Tuan Syarief

"Udah selesai, nggak lihat jam kamu" Jawab Tuan Syarief dengan ketus karena rasa kesalnya bertambah dengan pertanyaan Ali yg sama sekali tidak bermutu seperti orang tidak tau waktu

"Sewot banget sih Pa, Tadi Ali pikir masih keburu kan masih lebih 15 menitan"

"Udah keluar sana ke ruangan mulai, pusing Papa!!! " Tuan Syarief mengusir Ali untuk segera pergi dari ruangannya

"Ada apa Pa? " Tanya Ali heran karena tidak seperti biasanya sangat Ayah menyuruhnya untuk pergi dari ruangan

"Udah keluar!! Jangan bikin Papa tambah pusing... Lihat kamu sama kakakmu bikin Papa darah tinggi! Salah ngedidik kayaknya! Udah keluar sna! Inget juga jangan berantem lagi sama istrimu kalau masih kayak gitu angkat kaki kalian berdua dari rumah! "

Ali bergidik ngeri mendengar ujaran Tuan Syarief tapi Ia tidak berani tanya lebih jauh lagi apa yang membuat ayahnya marah sampai segitunya, dengan cepat Ia pun meninggalkan ruangan Tuan Syarief.

.........................

Sementara itu Prilly berencana hendak keluar ke mall mencari baju untuk calon bayinya yg sebentar lagi akan lahir, Ia meminta izin Nyonya Reva hanya ditemani sang sopir saja. Untuk menyenangkan hati menantunya Nyonya Revapun mengiyakan.

Prilly segera berangkat ke mall, sepanjang jalan Ia menatap layar handphonenya, Ada seseorang yang sangat Ia hubungi tapi rasanya tidak pantas setelah mendapat maaf Ali harus mengulangi kesalahan yang sama lagi. Prilly berusaha menahan jarinya untuk tidak sampai menyentuh kontak di handphonenya itu.

Tidak butuh waktu lama Ia pun sampai di Mall, Sang sopir menunggunya di Parkiran mobil. Dengan santai Prilly berjalan menyusuri mall sendrian, toko yang Ia tuju ada di lantai dua alhasil Ia harus naik lift untuk smpai kesana.

Di dalam lift Prilly bersama dengan seorang laki-laki yang sudah naik lift lebih dulu sepertinya laki-laki itu akan naik ke lantai yang sama. Tapi entah mengapa Prilly merasa seperti mengenalnya begitupun dengan baunya.

"Enggak mungkin, please lupain dia" Gumam Prilly sambil menepuk pelipisnya pelan,

TINGGG!! Lift sudah sampai di lantai dua, Prilly segera keluar Lift begitupun sangat Laki-laki. Prilly tidak berani menoleh ke arah laki-laki dibelakangnya takut jika laki-laki itu orang yang Ia maksud. Prilly dengan cepat memasuki toko bayi, Ia berusaha mengalihkan pikirannya dari Maliq dengan melihat-lihat perlengkapan bayi.

"Ihhh Lucu" lirih Prilly sambil melihat baju mungil di gantungan

"Ambil aja kalau suka" Suara itu membuat Prilly menelan salivanya, Badannya bergetar. Kenapa dia ada disini?

"Itung-itung sebagai hadiah buat anak di dalam kandungan kamu" sambungnya, Prilly berusaha menahan agar bibirnya tidak berbicara. Ia pun menghindari sang pemilik suara. Yappp itu Maliq, dugaan Prilly benar yang selitf dengannya adalah Maliq. Sebenrnya tujuan Maliq ke mall untuk membelikan hadiah anak Ambar yg sedang Ulang tahun akan tetapi Tuhan lagi-lagi mempertemukannya dengan Prilly.

Melihat respon Prilly yang menghindar, Maliq hanya tersenyum dan terus mengikuti Prilly.

"Jangan ikutin bisa nggk? Nggak mau lagi berurusan sama kamu" Ujar Prilly sambil memasukkan beberapa barang bayi ke dalam keranjang

"Yakin? Seperti ini respon kamu sekarang ke aku? " Maliq menghadang jalan Prilly, Prilly berdecak sebal

"Punya telinga kan? Lagian aku udah males debat sama Ali, kita jalani hidup kita masing-masing! " Prilly brusaha berbicara dengan tegas, tapi Maliq tau itu hanyalah cara Prilly agar Ia tidak lagi mengganggunya pdahal Maliq tau Prilly tidak semudah itu mengakhiri semua rasa yang ada

"Nona Prilly perhatikan baik-baik kata hati anda, karena saya tau nona sedang berbohong sebab berbicara tanpa menatap mata saya" Pungkas Maliq sebelum akhirnya Ia pergi dari hadapan Prilly, Prilly menghembuskan nafasnya gusar.

"Sorry" Gumamnya Lirih hampir tak terdengar

Prilly membawa barang belanjaannya ke kasir kemudian membayarnya dan bergegas pulang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa bulan kemudian...

"Huh, ngelakuin apa-apa makin susah sekarang" Prilly berusaha keras untuk memotong kuku kakinya tapi susah sebab perutnya semakin besar. Ali yg melihat hal itu merasa kasihan pada istrinya

"Ke salon aja udah daripda ribet" Ujar Ali, Prilly hanya menatap Ali dengan sudut matanya

"Keluar uang lagi" Jawabnya santai..

"Lha kan emang uangnya buat loe, gue kerja juga buat loe"

"Enggak usah deh, gabetah duduk lama-lama di salon"

"Udah gausah ngeyel, entar bayinya kegencet gimana... Atau mau dihome care ini aja"

"Serah deh"

"Oke gue home Care in, kebetulan temen gue ada yg bukak salon. Jadi loe cuma perlu duduk di rumh nyemil sambil nikmatin perawatan kuku" Ali segera menghubungi rekannya yg punya usaha Salon untuk melayani Prilly, Prilly memutar bola matanya jengah melihat suaminya yang apa-apa ingin instan dn cepat beres.

"Udah gue hubungin, namanya Syerla... Bilang aja loe mau perawatan apa aja. Naik art sekalian juga bisa. Gue mau keluar dulu"

"Libur kerja keluar mulu gak pernah anteng di rumh" dumel Prilly

"Sebentar doang, mau nitip apa? "

"Gak nitip apa-apa, jngan pulang sekalian gapapa"..

" kok loe jadi sewot dan ngatur? "

"Ya bodo amat, kan gue istri loe"

"Serah loe deh gue mau keluar bentar"

"Yaudah minggat sana minggat!! "

"Gak peka banget jadi suami, gue pengen deket sama loe bego" Batin Prilly sambil mengepalkan tangannya, entah kenapa Ia tiba-tiba ingin bermanja dengan Ali

........

20 menit kemudian setelah Ali pergi, Syerla datang membawa peralatannya. Prilly segera mengajaknya ke tepi kolam renang.

"Disini aja ya dingin" Ujar Prilly, Syerla tersenyum dan mengangguk.

"Tumben perawatan Pril? " Tanya Nyonya Reva sambil meletakkan dia gelas jus jeruk dan makanan ringan di meja samping Prilly. Prilly tersenyum

"Ali mencoba meratukan Prilly Ma" Jawabnya lembut, Nyonya Reva tertawa renyah

"Dasar bocah labil" ucap Nyonya Reva lalu pergi meninggalkan Prilly dan Syerla

Syerla menatap jari jemari Prilly dengan kagum

"Cantik ya kuku kamu, mau nailart sekalian? " tnya Syerla

"Boleh request modelnya? " tanya Prilly dan diangguki Syerla, Prilly menunjukan sebuah foto nail art pada Syerla di handphone nya

"Seri Purple?"

"Iya, ini nail art terakhir gue di Mellyn Salon dan gue pengen kek gini lagi tapi sayang yang bikin nail art ini udah nggak kerja di Mellyn lagi" Jelas Prilly

"Gue usahain ya tapi kalau nggak mirip maaf soalnya beda tangan beda karya, btw kenapa gak bikin nail art warna biru kek gini? " Giliran Syerla menunjukkan gambar nail art pada Prilly, Prilly mengernyitkan dahinya kenapa Syerla menawarinya warna biru dengan nuansa silver dan mutiara

"Kenapa? Bukannya bagusan seri Purple tadi? " Tanya Prilly

"Ini model dan warna kesukaan Ali, dulu dia pernah bawa seorang cwek ke salon gue tiap sebulan sekali dan nail artnya selalu ini yg diminta" Penjelasan Syerla memancing rasa penasaran Prilly, sepertinya Syerla orang yng tepat untuk mencari tahu tentang Ali ataupun masa lalunya.

"Sampai sekarang? "

"Udan hampir dua tahun nggak pernah lagi cewek itu dibawa Ali, pas gue tanya katnya Ali sudah balikin dia ke yng lebih berhak" Jawab Syerla sambil mengikir kuku tangan Prilly

"Maksudnya?" Prilly hampir tak bisa mencerna kata-kata Syerla

"Gue juga gatau, mungkin dibalikin ke orang tuanya atau mungkin ceweknya udah nemuin orang lain or calon suami" Prilly terdiam, Ia makin penasaran.

"Jadi seri Purple naik artnya? " Tanya Syerla, Prilly menatap Syerla

"Ganti model yg loe tunjukin tadi aja. Gue pengen tau respon Ali gimna pas lihat nail art ini"

"Iya mungkin dengan begitu loe bakal nemuin jawabn kmna cewek itu krena gue yakin loe penasaran kan... Jngn lupa kasih tau gue ya dia kmna soalnya dia baik banget sering ngasih gue tips lebih atau barang bagus setiap pulang dari luar negeri"

"Luar negeri? Namanya siapa? "

"Iya dia pramugari, namanya Indira"

"Oh oke, Yaudah selesaiin nail artnya hbis ini Ali pulang! " Titah Prilly, Syerla dengan segera menyelesaikan pekerjaannya.

Sambil menikmati kuku-kukunya dirawat Prilly membuka IG Ali dan mencari akun Indira, Saat menemukan akun Indira Prilly dengan cepat melihat postingan-postingan Indira dan yappp Postingan terakhir diunggah hampir dua tahun lalu. Foto saat Ia menggunakan seragam pramugari dengan nail artnya yang masih baru. Di captionnya tertulis "Aku akan terbang, entah seberapa tinggi".

"Jangan-jangan Indira mengalami kecelakaan pesawat? " Batin Prilly bertanya-tanya. Ia tidak berpikir lama kembali melihat akun Indira. Di antara foto-foto postingannya Ia akhirnya menemukan foto Ali berdua dengan Indira terpampang jelas. Foto yang dibaluti kemewahan dimna Indira memakai gaun hitam elegan dan Ali memakai jas putih duduk bersama di depan menara Eiffel. Captionnyapun membuat Prilly tercengang.
"Pertemuan yang indah untuk sang pejuang hidup, semoga sehat selalu dan lekas kembali pulang sayang"

Prilly hampir gila rasanya memikirkan Indira dan Ali yang penuh teka teki, Ada hubungan apa mereka sebelumnya? Kemana Indira? Kenapa Ali bungkam seolah Ia tidak pernah jatuh cinta? Sebenarnya Indira cinta Ali atau hanya sebatas teman?. Syerla melihat Prilly kebingungan hanya menggeleng sambil terus melanjutkan pekerjaannya.

"Sudah jangan dipikirkan, mungkin Indira hanya bagian masa lalu Ali" Tuturnya. Prilly meletakkan handphonenya dan menghembuskan nafasnya.

"Masih kepo gue, selama jadi istrinya rasanya Ali tertutup banget"

"Iya itulah Ali, gue nggk kaget karena udah dari SMP kenal dia"

................


LNjutttt besokkkk, Vote and Comment jangan lupa. Jangan jadi pembaca gelap yakkk.. Loveee kalian pembca setia yang luar biasyaahhh, 😁🥰🤩🤗🤭



Continue Reading

You'll Also Like

435K 27.2K 55
Masalah besar menimpa Helena, ia yang sangat membenci bodyguard Ayahnya bernama Jason malah tak sengaja tidur dengan duda empat puluh empat tahun itu...
372K 28.8K 37
Warning!!! Ini cerita gay homo bagi yang homophobic harap minggir jangan baca cerita Ini ⚠️⛔ Anak di bawah umur 18 thn jgn membaca cerita ini. 🔞⚠️. ...
877K 86.6K 25
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
344K 1.8K 15
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.