Malam -
Aireen membuat jamuan kecil-kecilan di antara mereka di dalam bilik bahasa . Sama je macam dorm tapi bilik tu ada aircond dan TV . Dia dah minta izin warden .
Yang berada di situ adalah dia , Nadya , Maisarah , tiga orang anak jantan , Aidil , Maya , Ira , Zila dan beberapa orang pelajar lain .
Aireen memesan KFC dan MCD untuk mereka . Sejurus sampai , dia ada asingkan makanan untuk warden sekali .
" Weyh , Reen . Banyaknya kau beli . " Ujar Maisarah .
" Nak bagi warden sekali . " Ujar Aireen sambil meletakkan makanan itu ke dalam bekas lain dan membungkus .
Mereka masing-masing duduk dan makan .
Aireen duduk dan berbual dengan Maisarah dan Nadya .
" Fakhri kirim salam . " Ujar Aireen .
" Waalaikumussalam ... " Maisarah tersenyum .
" Nah . Nombor dia . Dia suruh bagi . " Sambung Aireen sambil menghulurkan sehelai kertas kecil yang tertera nombor telefon di situ .
Maisarah tersenyum lebar .
" Wei . Kau dengan Kahar pula macam mana ? " Soalan Maisarah membuat Aireen tersedak air coca cola .
" Macam ni lah . " Ujar Aireen .
" Ele le le le . Dah sangkut lah tu . Ingat aku tak tahu ? " Nadya mengusiknya .
" Eh . Lambat lagi . " Ujar Aireen , menafikan .
" Sekejap . Aku nak pergi ambil air . " Maisarah dan Nadya bangun , meninggalkan Aireen di meja itu sendirian .
Dia scroll TikTok .
' Dia cintaku '
' Tetapi hanya dari jauh '
' Dia cintaku '
' tetapi ku memandangnya dari jauh '
Lagu itu bermain di telefonnya . Dia mengangkat muka dan orang pertama yang dia nampak adalah Kahar yang sedang berbual dengan Aidil di hadapan televisyen .
Dia cepat-cepat pandang telefonnya semula tatkala Kahar memalingkan wajahnya untuk memandangnya .
Janganlah pandang aku . Janganlah pandang aku . Nak borak , borak je lahhhh .
Tak sampai beberapa minit , Maisarah kembali .
" Nah , coklat . Zila bagi semua orang ." Maisarah menghulurkan sekeping coklat Cadbury yang terbahagi kepada tiga kolum .
Macam ni lah kalau korang tak dapat imagine / tak faham apa yang author cakap )
" Maceeh . " Ujar Aireen seraya membuka plastik Cadbury itu dan memakan hujung-hujung saja coklat itu . Dia biarkan coklat itu tergantung di bibirnya .
Maisarah berjalan pergi . Matanya tertancap pada telefonnya semula .
Kahar datang menyapanya . Dia mengetuk meja itu .
" Reen . Abah kau call aku suruh kau call dia ." Ujar Kahar . Dia hanya merenung coklat di bibir Aireen itu .
" Pahal bapak aku call kau pula ? " Aireen tak puas hati . Coklat itu masih digigitnya .
Boleh je abah call dia terus . Nak juga call si Kahar ni .
" Call je lah . " Kata Kahar , agak geram dengan Aireen yang sengaja dikeraskan kepalanya itu .
" Kau siapa nak mengarah-arah aku ? Kau tu babysitter je pun . " Aireen geram .
Kahar membongkok dan terus mematahkan coklat di bibir Aireen . Aireen hanya tinggal se-kolum saja . Kahar dah rembat lagi 2 .
" Bakal suami kau . " Ujar Kahar sambil memasukkan coklat itu ke dalam mulutnya dan tersenyum sinis .
Aireen terdiam . Dia terkaku . Kahar berjalan pergi .
Perlahan senyuman terukir di bibir Aireen . Cepat-cepat dia tampar diri sendiri , menyedarkan dirinya .
Kau gila ke apa ? Kau senyum apa ? Mamat tu ambil coklat kau .
Suara hatinya berkata .
Biarlah . Kalau dia nak se-lori coklat pun aku boleh belikan .
Lagi satu suara muncul .
" Gila . Sah , gila . " Aireen menggeleng-gelengkan kepalanya .
" Apa hal kau ? " Nadya mencuitnya .
Aireen tersentak dan menggelengkan kepalanya tanda tiada apa .
++++
Kahar dan Aidil keluar dari bilik , ingin merokok .
Aidil menghulurkan sebatang rokok kepada Kahar .
" Thanks . " Ujar Kahar .
Senyap di antara mereka . Mereka menghisap rokok .
" Kau ... Dengan Aireen ada apa-apa ke , bro ? " Soal Kahar .
Aidil tergelak .
" Kenapa kau ketawa ? " Tanya Kahar , pelik .
" Aku dah lama tunggu kau tanya aku soalan tu . Aku dengan Khai macam adik abang je lah . Lagi pun , aku dah tunang . " Ujar Aidil .
Kahar mengangguk , agak malu .
" Janganlah cemburu . Aku dengan Khai memang rapat sejak dia naik jadi kapla masa dia tingkatan 2 dulu . " Ujar Aidil .
" Aku tahu kisah korang berdua . Apa cerita sekarang ? " Soal Aidil .
" Entahlah bro . Aku dah cuba sedaya-upaya untuk pujuk dia . Tapi dia macam tak nak baik semula dengan aku je . " Kata Kahar .
" Walau apapun yang terjadi antara kau dengan Aireen , jangan berhenti berharap dan pujuk dia . Dia macam api yang tengah marak menyala . Kau pula perlu jadi sebaldi air untuk padamkan api yang sedang marak itu . " Ujar Aidil seraya menghembus asap rokok .
" Aku cakap sebab aku ada pengalaman . Aku pun pernah bergaduh teruk dengan tunang aku . Macam ni lah . Dalam sebulan juga dia merajuk dengan aku . " Aidil sempat mengeluh dan tertawa kecil , mengenang cerita lamanya dulu .
Kahar tertawa .
" Aku masuk dulu . Nak tengok tv . Nak join ? " Aidil membuang rokoknya ke longkang .
" Tak apa lah , bro . Aku nak lepak luar kejap ." Kahar berkata .
Dia merokok di luar .
" Eh . Kenapa ada dekat luar ni ? Kenapa tak balik dorm ? Siap merokok eh kau ? " Warden menyapanya .
Kahar terdiam .
Apa aku nak jawab ni ?
" Eh . Warden . Oh , dia dengan saya . Sorry . " Aireen muncul dengan sebatang rokok diantara jarinya . Dia buang rokok itu ke dalam longkang kemudiannya .
" Dengan kamu ? Tak apa lah kalau macam tu . Best buat makan-makan ? " Soal warden .
" Best ! Oh ya . Sekejap ya , warden . " Aireen berlari masuk ke dalam semula .
Warden dan Kahar berpandangan .
" Apa nama kamu ? " Soal warden .
" Abdul Kahar , cikgu . " Jawabnya .
" Kahar ? Oh . Anak bongsu Dato' Abu Yamin kan ? " Warden mengenali si Kahar daripada namanya .
Kahar mengangguk .
Aireen kembali dengan satu plastik yang berisi sebekas makanan .
" Nah , warden . Nanti makanlah . Terima kasih tau dah bagi saya buat makan-makan ni . " Aireen menghulurkan plastik itu kepada warden .
" Alahai . Terima kasih . " Warden mencapai plastik itu dan berterima kasih .
" Kamu sambung lah . Saya nak pergi ronda . Assalamualaikum . " Ujar warden , meminta diri .
" Waalaikumussalam . " Aireen membalas salam .
Sebaik saja warden beredar . Baru saja Aireen ingin masuk ke dalam , Kahar menghentikannya .
" Reen . Sebatang dua ? " Ujar Kahar sambil membuka sekotak rokok pada Aireen .
Aireen berfikir sejenak sebelum dia setuju . Dia ambil sebatang dan cuba mencari lighter di dalam poketnya , namun tak jumpa .
Baru teringat yang Aidil pinjam lighter dia tadi .
" Jap . Aku pergi ambil lighter-- " tak sempat Aireen ingin berpusing ,
Kahar menahannya dan mengangkat wajah Aireen menggunakan jari telunjuk di bawah dagunya untuk mendongak , memandangnya .
Aireen dapat rasa rama-rama-- bukan setakat rama-rama dah ni . Burung , ikan , kuda , harimau , semua lah dia rasa dalam perut dia sekarang ni .
Entah kenapa kaki rasa macam tak cukup skru pula sekarang .
Kahar menunduk dan menelengkan kepalanya sedikit , merapatkan dirinya dengan Aireen . Hujung rokok mereka bertemu dan rokok Kahar menyalakan rokok si Aireen .
" Dah . " Ujar Kahar sambil menegakkan postur badannya dan menghembus asap rokok sebelum dia menghadap bulan semula .
Aireen cepat-cepat menghisap dan menghela asap sambil memandang ke tempat yang lain , sedang cuba mengawal perasaan .
Tanpa dia sedar , Kahar turut sedang bergelut dengan perasaannya sendiri . Mahu saja dia lari masuk semak lepas dia buat macam tu .
Wush . Jantung . Relaks , jantung . Chill . Gua lek , lu lek tapi la ni lu tak lek .
Sempat Kahar menggosok-gosok dadanya . Dia mengekalkan wajah yang sama .
Aireen tersenyum kecil sendiri dek kerana blushing melampau sebelum dia dengan senyap berdehem .
" Dah call abah kau ? " Kahar cuba mewujudkan topik untuk berborak .
" Dah . Kita balik petang esok dalam pukul 6.30 macam tu . Abah aku cakap tadi ." Ujar Aireen sambil meletakkan rokok diantara jarinya dan menghela asap rokok .
Senyap semula di antara mereka .
" Apa kita sekarang ni , Aireen ? " Soal Kahar .
Aireen senyap .
" Mungkin kawan biasa ? Aku tak tahu . " Dia sendiri tak tahu apa hubungannya dengan si Kahar ni sekarang ni .
" Kau dah balik sini , tak ada jumpa crush ke .. apa ke ? " Kahar bertanya .
Aireen tersenyum kecil .
Buat apa aku cari crush dekat sini kalau selama ni crush aku tu selalu ada dekat dengan aku ?
" Memang tak lah aku nak cari crush dekat sini . Dekat Kudrat tu lagi ramai yang hensem-hensem . Lagi lagi yang dekat sebelah aku ni . " Sengaja dia perlahan kan hujung ayatnya .
" Kau cakap apa ? Aku tak dengar . " Kahar memandangnya .
" Tak . Tak ada apa . " Ujar Aireen .
Senyap semula .
" Bila kau boleh maafkan aku , Aireen ? Bila kita boleh jadi macam dulu ? " Soal Kahar sambil matanya memandang Aireen .
Aku dah lama maafkan kau , Kahar . Aku hanya menunggu pintu hati aku terbuka semula untuk kau . Aku rindukan keberadaan kau di dalam hatiku .
" Aku tak tahu . " Sepatah Aireen berkata .
Mereka senyap semula sebelum masing-masing masuk dan membuat hal masing-masing .
++++
Di dalam dorm ,
Masing-masing dah pulang ke dorm masing-masing . Kekenyangan terlebih . Maisarah balik rumah . Dia sebenarnya masih MC .
Aireen duduk di tingkap , memerhatikan bulan yang terang itu sambil merokok .
Dia merenung rokok yang berada diantara dua jarinya itu .
Flashback tentang apa yang jadi tadi bermain di fikirannya . Dia menutup mata , cuba membuang rasa blushing . Tapi akibatnya , dia tak sengaja terhayun kepalanya ke rangka tingkap .
BANG !
Aireen menggosok-gosok sisi kepalanya dan mengaduh .
Parah lah kau ni , Aireen . Silap-silap hari bulan boleh hilang ingatkan , wo .
Nasib baik si Nadya tidur mati . Kalau tak , conferm kena bahan .
Kahar .
Aku rasa ....
Aku dah sedia nak terima kau semula .
----
AHHHHHHHHHHHHH AUTHOR BLUSHING 🙈🙈🙈🙈🙈