THE KAPLA'S CINTA HATI

By nynaalyz

176K 12.5K 5.9K

" Andai kau bulan , biarlah aku menjadi buminya . " Kahar berkata manis . " Bumi ? Kenapa bukan bintang ? " A... More

Chapter 0 - A/N
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
ANNOUNCEMENT !!
Chapter 29
Chapter 30
ANNOUNCEMENT !! ( again )
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
ANNOUNCEMENT : RAYAA !!!
S2 - Chapter 1
S2 - chapter 2
S2 - Chapter 3
S2 - Chapter 4
S2 - Chapter 5
S2 - Chapter 6
S2 - Chapter 7
S2 - chapter 8 - The End

Chapter 61

1.6K 152 87
By nynaalyz

Shunk !!
______________________________________

Tiada sebarang rasa sakit di tubuhnya selain di bahunya .

Perlahan dia membuka matanya .

Dia memandang ke depan , sosok seseorang berdiri di hadapannya , perlahan-lahan rebah .

Terbeliak mata Aireen .

Aireen cepat-cepat menyambut tubuh itu ke dalam dakapannya .

Maisarah .

" Mai . Mai ! " Aireen menggoncang tubuh si Maisarah .

" Nad , buka lampu ! " Aireen gelabah .

Lampu dibuka .

Cecair merah mula mengotorkan baju  putih Maisarah .

Pisau di tangan Marsya terlepas dari pegangannya . Marsya terduduk .

" Mai ! " Aireen memegang wajah Maisarah .

Maisarah tak bergerak .

" Nad ! Pergi panggil warden ! " Arah Aireen . Matanya sudah berair .

Aireen menekan bahagian tikaman di perut Maisarah untuk menghentikan pendarahan .

Nak tunggu warden sampai , lama lagi .

Aireen mengangkat tubuh Maisarah dan bergegas keluar . Marsya hanya melihat , tak tahu nak buat apa .

Dia terus lupa tentang luka di bahunya itu .

Tiba di tingkat bawah , dia dapat dengar kekecohan di blok sebelah . Di blok yang Fakhri dan Prakash sedang manifesto .

Warden datang ke arahnya .

" Ya Allah ! Macam mana boleh jadi macam ni ?! " Warden turut gelabah .

" Cikgu . Tolong kawan kami , cikgu . " Aireen berkata sambil air matanya jatuh di pipinya .

" Kamu tunggu sini . Saya pergi ambil kereta . " Ujar warden sebelum berlari ke arah tempat parking kereta .

++++

Di hospital ,

Maisarah dikejarkan ke wad kecemasan . Aireen dan Nadya tunggu di luar sementara warden memaklumkan pada abah Aireen .

Nadya tak senang duduk .

" Nad . Tenang . " Aireen cuba menenangkannya walaupun dia sendiri gementar .

" Kau nak aku tenang macam mana , Reen ? Mai dekat dalam ! Aku tak boleh hilang dia . Aku tak sanggup . Aku-- " Nadya dipeluk oleh Aireen dengan erat . Tangisan Nadya makin kuat .

" Aku faham . Aku pun tak boleh hilang dia . " Air mata Aireen jatuh ke pipinya .

Aireen mengabaikan rasa sakit di bahunya .

" Aku tak sanggup , Reen . " Nadya menangis .

Aireen hanya menggosok-gosok belakang badan Nadya . Selepas Nadya sudah tenang , dia berjalan ke bilik rawatan ringan .

Selama dia dirawat , dia hanya senyap .

Selesai , dia terus berjalan ke bilik rawatan semula . Maisarah baru saja keluar dari bilik itu dan dimasukkan ke dalam wad .

Nadya duduk di tepi katil itu . Warden masuk .

" Saya dah maklumkan pada Tuan Maleeq yang kamu ada di sini . Saya turut diberitahu oleh Mr.Sin yang lagi seorang pelajar sekolah kita baru saja dimasukkan ke dalam wad kecemasan tadi . " Ujar warden .

Aireen dan Nadya terkejut . Mereka berdua berkongsi fikiran yang sama .

" Siapa , cikgu ? " Soal Aireen .

" Azam . " Nama Ayam disebut oleh Warden .

Aireen terus terdiam . Apa yang dia takutkan telah terjadi .

Sekarang Mai . Lepastu Ayam pula . Lepas ini siapa ?

Warden meminta diri dan keluar untuk menguruskan sesuatu .

Nadya merenung wajah Maisarah .

Perlahan air matanya jatuh sekali lagi .

" Mai . Kau kena kuat , Mai . Aku tak sanggup nak hilang kau , Mai . " Ujar Nadya di antara tangisannya .

Aireen hanya senyap dan memandang wajah pucat Maisarah .

Kenapa kau bodoh sangat , Mai ? Kenapa kau buat macam ni ? Biarlah aku saja yang kena . Kenapa kau bodoh sangat ?! 

" Nad . Aku minta maaf . Sebab aku , semua ni jadi . " Aireen meminta maaf .

" Jangan minta maaf . Kau tak salah . Yang salah adalah sundal tu ! " Ujar Nadya , melepas geram .

Hatinya turut sakit . Tetapi dia tahu yang Nadya lebih sakit daripadanya kerana dia telah bersahabat dengan Maisarah lebih lama darinya .

Aireen dengan lekas mengelap air matanya .

" Jangan nangis lagi dah . Mai pun tak suka kalau kita menangis . " Aireen berkata seraya menepuk-nepuk bahu Nadya .

" Aku .. tunggu dekat luar . " Aireen meminta diri , membiarkan Nadya berduaan dengan Maisarah .

Aku minta maaf , Nadya , Maisarah . Aku harap... Kalau ada yang akan pergi lagi selepas ni , biarlah aku yang pergi .

Dia terduduk di atas kerusi di luar . Dia menenangkan dirinya . Dia meraup rambutnya ke belakang . Dia merenung darah Maisarah yang terdapat pada tangan dan bajunya .

" Aireen ? What are you doing here ? " Suara Mr.Sin .

Dia mengangkat wajahnya dan memandang Mr.Sin .

" Mr. Sin ... " Matanya tertancap pada Puan Faniza dan ...

Fakhri dan Prakash .

Terdapat kesan lebam sana sini pada badan si Fakhri .

Tatapan Aireen berubah kosong . Dia betul tak ada tenaga untuk bertengkar dengan si Fakhri .

" Aireen . Mai mana ? " Soal Fakhri .

Aireen memandang ke wad si Maisarah .

Fakhri terus berlari ke dalam wad itu .

" Cikgu . Ayam macam mana ? " Aireen bimbang tentang Ayam .

" Dia dalam wad , koma . Tengkuk dan tangan patah . Tapi tak teruk . " Ujar Puan Faniza .

" Apa yang telah terjadi di dorm kamu ? " Soal Mr.Sin .

Teragak-agak Aireen ingin menjawab .

Tapi dia akhirnya menceritakan semuanya selepas Prakash mengangguk padanya .

Dia menceritakan Marsya menikam Maisarah .

Puan Faniza menutup mulutnya , amat-amat terkejut .

++++

Warden bawa Aireen dan Nadya balik ke Kudrat manakala Fakhri dan Prakash naik dengan Mr.Sin dan puan Faniza .

Aireen dipanggil ke bilik abahnya .

" Adik . Adik okay tak ? " Soal abahnya seraya memegang wajah Aireen .

Aireen tak menjawab . Sebaliknya , perlahan kedua tangannya naik dan memeluk tubuh sasa milik abahnya itu .

Maleeq agak terkejut tetapi dibiarkan saja .

Mereka berpelukan selama beberapa minit sebelum Aireen sendiri meleraikan pelukan mereka dan menunduk ke bawah .

" Puteri abah ... Okay ? " Soal abahnya sekali lagi .

Aireen mengangguk perlahan .

" Melecet sikit je . Nanti elok lah ni . " Ujar Aireen , tak mahu abahnya risau .

" Adik tahu tak yang kawan adik , Azam , jatuh dari tingkat 3 tadi ? " Maleeq bertanya .

Aireen mengangguk lagi .

Dia tak menceritakan apa yang terjadi sepenuhnya .

++++

Esoknya , hanya tinggal Aireen seorang di dalam dorm kerana Nadya pergi ke hospital , menemani Maisarah .

Dia duduk di atas katilnya , merenung dinding kosong . Perasaannya bercampur baur .

Perasaan yang sama yang pernah dia rasa semasa dia kehilangan Eyka . Dia tak nak Nadya rasa perkara yang sama .

Dia tak mahu sejarah berulang semula . Tapi apa kan daya ? Ianya telahpun berulang semula .

Dia teringat akan keadaan Fakhri malam tadi .

Kalau Fakhri dah macam tu ...

Kahar okay ke ?

Dia menggeleng-gelengkan kepalanya tatkala dia terfikir tentang Kahar .

Pergi mampus dia lah .

Tuk.. tuk..


Pintu biliknya diketuk .

Amirr .

Dia masuk dan menutup pintu . Dia duduk di hujung katil si Nadya .

" Dik .. kau okay ? " Soal Amirr.

Aireen mengangguk .

Jujur , dia marah . Dia sedih . Dia kecewa . Semuanya lah .

" Maisarah macam mana ? " Soal Amirr lagi .

" Macam tu lah . Masih koma . Sama dengan Ayam . " Jawab Aireen .

Amirr mengangguk .

" Kahar okay ? " Soalan itu terkeluar dari mulutnya .

Amirr terdiam sebentar sebelum menjawab .

" Dia okay . Luka-luka sikit . And... Dia dah turun sebagai Kapla . " Jawab Amirr .

" Baguslah . " Dia lega .

" Kau buat apa dekat sini ? " Soal Aireen .

" Abah kau suruh aku datang sini jenguk kau . Pasal Kahar .. dia ada dekat pejabat abah kau sekarang ni . Tengah bincang pasal kes semalam . Dengan... " Amirr tak yakin untuk sebut nama seseorang ini .

" Siapa ? " Aireen memandang tepat matanya .

" Marsya . " Nama itu membuat Aireen berdiri , terkenang semula apa yang terjadi pada Maisarah .

Dia berdendam . Dia mula bengang .

" Aku nak keluar . " Ujar Aireen sebelum berjalan keluar dengan amarah .

" Reen ! " Amirr cuba mengejarnya tapi tak dapat .

++++

Aireen berlari ke bilik pengetua , bilik abahnya .

Di fikirannya sekarang ni hanya ada ini .

Maisarah dan Nadya .

Tiba di hadapan pintu pejabat abahnya , tanpa salam dan ketukan , dia menendang pintu bilik .

BANG !

Pintu terbuka .

Kelihatan Dato' Abu Yamin , Kahar , Marsya dan abahnya sedang berbincang tentang apa yang telah berlaku . Masing-masing memandang Aireen .

Sempat matanya melirik ke arah wajah Kahar yang terluka sini sana .

Mata Aireen tertancap pada Marsya yang sedang duduk di atas sofa .

Mereka saling bertentangan mata . Cumanya kali ini , mata Aireen penuh kemarahan manakala Marsya , penuh ketakutan .

" Sial . "---

----

HSHSHSHSH 😔😔

ENJOY 😜

DAH START CUTI , GENNKKKKKKK
( sampai Ahad je 😔😔🧻 )

Continue Reading

You'll Also Like

55.4K 258 18
kisah seorang ustazah sekolah agama terjebak ke pelacur
1.2M 87.3K 50
Arash Zayden, salah seorang anggota unit pasukan khas Polis Diraja Malaysia. Pulangnya ke tanah air tanpa sebarang niat untuk menaruh rasa pada sesia...
7K 1K 25
[complete] " stop dm aku," " kalau aku tak nak?" " duck." - sns special request by @carrot_jihoonie
104K 11.1K 75
Apabila manusia annoying berjumpa dengan beruk annoying . Inilah akan berlaku , perang dunia ketiga . Aku pelajar baru di sebuah sekolah di Seoul . S...