Terima kasih banyak buat yang masih mau baca cerita aku yang alurnya masih acak acakan dan gak jelas ini.
- 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 シ︎
22.04
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana di malam hari, tetapi tidak dengan isi hati yang sedang tidak baik baik saja, sudah hari berikutnya Anin masih menunggu balasan pesan yang tak kunjung ada jawaban.
Anin mengusap sisa air mata di pipinya, netra mata kecilnya tertuju pada benda pipih di tangannya, roomchat itu terlihat ceklis satu, padahal kemarin kemarin sempat centang biru, apa mungkin pria itu memblokir nomornya?
Anin sudah berusaha keras mengirim pesan melalui dm instagram, line, telegram, twitter, Tapi tidak ada yang berhasil! sepertinya semua akun milik Anin di blokir?
"Kenapa belum tidur?" Agres datang memasuki ruangan.
"Gue belum ngantuk! Lo sendiri ngapain ke sini? Kangen ya lo sama gue?"
"Jangan ge'er, gue ke sini cuma mau ngasih lo vitamin biar kondisi lo cepet membaik," balas Agres.
"Idih sok peduli!" cetus Anin. "Padahal suster yang lain banyak! Kenapa lo yang layanin gue?"
"Gini gini juga gue mau ngurusin lo ya Nin, enggak kayak suami jahanam lo yang bisanya ngilang ngilangan doang!"
Anin mengerucutkan bibirnya. "Tapi kak Erlan tetep suami gue, Res. Mungkin dia lagi sibuk aja makanya ngilang."
"Yakin? kalo suami lo sibuk?" Anin mengangguk.
"Iyalah, memangnya kenapa?"
"Asal lo tau Nin, habis magrib tadi gue buka medsos, dan lo tau berita apa yang keluar? Ternyata sekarang suami lo gak lagi sibuk! Tapi dia lagi clubbing bareng temen temen nya."
"---Dan yang lebih parahnya lagi, si Erlan keliatan mabok berat bareng cewek! Tapi gue gak tau tuh cewek siapa," jelas Agres tidak percaya atas apa yang ia lihat sebelumnya.
Anin terkekeh miris sedikit teriris hatinya. "Lo kalo mau ngasih info yang bener aja, yakali kak Erlan kayak gitu."
"Nah kan, lo aja gak percaya sama omongan gue, apalagi gue yang jelas jelas gak tau sama kebiasan cowok lo diluar sama!"
"Terus gue harus gimana?" tanya Anin.
"Biar lo percaya coba lo buka ig nya gosip update, semua informasi cowok lo ada disana," suruh Agres.
Anin menuruti apa kata sepupunya itu, lagipun rasa penasarannya sudah bergejolak. Sebenarnya apa yang terjadi disana? Dan ini memang nyari penyakit hati.
54.609 suka.
@gosip.update_ Tersebar foto sepasang remaja di club malam dari salah satu postingan yang tidak di kenali siapa pemilik akun itu.
Namun pemilik akun itu mencetuskan bahwa seseorang yang ada di dalam gambar tersebut adalah seorang kapten basket kebanggaan, dengan akun @e.pradhika dan @babysyela yang menyalurkan kemesraan nya secara diam diam.
Ada hubungan apa mereka berdua?
Mimin juga gak tau yagesya 🤭
Komentar dinonaktifkan
Air mata Anin seketika terjatuh, hatinya seakan di tusuk beribu ribu duri, sakit! Sesak! Melihat postingan yang tersebar beberapa jam lalu yang menadakan suaminya bersama perempuan lain.
"Ini maksudnya apa, Res?" tanya Anin bergetar.
"Gue tau lo baca caption Nin, jadi jangan nanya ke gue lagi."
"Apa gue harus percaya sama postingan kayak gini? Ini bisa aja kan editan atau ada orang yang iseng biar gue percaya?"
"Gue sih percaya kalo itu beneran, karena kalo editan gak mungkin semulus itu," balas Agres.
Anin menghirup udara dalam dalam. "Tapi gue yakin kok, Res. Foto itu gak bener! Itu cuma editan! Gue yakin!"
Ternyata Anin meyakinkan dirinya untuk tetap berfikir postif.
"Yaudahlah Nin terserah lo, gue gak mau ikutan!" finalnya.
"Mending sekarang lo minum obat dulu baru tidur biar lebih tenang." suruh Agres padanya.
Anin mengangguk, langsung menelan obat vitamin yang berada di tangannya masuk ke dalam kerongkongan.
"Kok tiba tiba kepala gue pusing ya?" Anin memegangi kepalanya, matanya terasa berat, kunang kunang, penghilatan jadi buram.
"Obatnya lagi berkerja, lo tidur aja."
Anin menurut merebahkan tubuhnya dan menarik selimut sampai dada. "Besok kak Erlan pulang, jangan lupa bangunin gue ya."
"Hm."
Agres melipat kedua tangannya di depan dada dan membatin. "Gua gak habis pikir, mau tidur aja lo masih mikirin tu cowok brengsek!"
Tak lama terdengar suara ketukan pintu.
"Permisi dok." Agres menoleh ke sumber suara.
"Ada apa?"
"Loh? ternyata pasiennya sudah tidur? Terus ini vitaminnya gimana dok?" tanya suster itu menyadari Anin yang sudah terlelap.
"Taro di ruangan saya, biar besok pagi saya yang kasih," ucap Agres.
"Oh gitu, yaudah dok maaf ganggu, kalo gitu saya tinggal dulu." suster itu tersenyum ramah padanya.
"Iya sus."
Agres kembali menatap wajah Anin yang tertidur damai. "Sorry, Nin. Yang lo minum tadi bukan vitamin, tapi obat tidur."
°°°°
Brak!
"ERLAN DIMANA ANJ! DIA LAGI DIMANA SAMA TEMEN TEMEN NYA?!" teriak Daren menendang pintu kamar hotel.
Fatur dan Nando yang semula main game pun ikut tersentak, apa apaan ini? Tiba tiba saja Daren masuk terus marah marah?
"Lo kenapa bang?" tanya Fatur heran.
"ERLAN DIMANA! DIA DIMANA?"
"Oh itu, bang Erlan lagi clubbing sama temen temennya, kenapa? Lo mau kesana juga?"
"Ck! Bagi lokasinya sekarang juga! Gue mau ke sana!" perintah Daren.
"Do! Lo aja deh yang bagi." Fatur menyenggol lengan temannya.
"Oke." Nando menshare location ke nomor Daren. "Udah bang"
Tanpa sepatah kata lagi Daren langsung pergi meninggalkan Fatur dan Nando, tujuannya saat ini adalah memastikan bahwa postingan yang terserbar di ig itu tidak benar! Ya kalo pun benar! Daren akan menghajar laki-laki itu habis habisan! Karena ini menyangkut kebahagian Anin! Dan tidak peduli kalo harus menghabisi kaptennya sendiri.
Blok L6 No 8
Tok tok tok
"Assalamu'alaikum, Nin." seru Agnes sembari mengetuk pintu rumah kediaman pasutri baru yang sepi.
Tak lama pintu terbuka menampilkan bi Nur dengan serbet yang setia di pundaknya. "Wa'alaikumsalam, eh--- kalian teh siapa? Kenapa malam malam ke sini?"
"Kita temennya Anin bi, Anin nya ada di rumah gak?" tanya Lexa.
"Oh temennya non Anin toh, kebetulan hari ini non Anin lagi gak ada di rumah mbak, ada apa ya?"
Sementar itu Agnes menggaruk pipinya, terlihat raut wajah gelisah tidak tenang. "Jadi gini bi, kita tuh khawatir sama Anin, kenapa akhir akhir ini dia gak masuk sekolah ya? Anin baik baik aja kan? Soalnya di chat nomornya gak aktif."
"Oh itu, jadi kalian belum di kasih tau sama non Anin?"
Agnes dan Lexa reflek menggeleng. "Enggak bi, jadi sebenarnya Anin kenapa?"
Sebelum itu bi Nur menghela napasnya. "Non Anin baru aja kena musibah mbak, udah mah kecopetan semua barangnya di ambil. Sakit, terus di tambah lagi ada masalah sama den Erlan, gimana gak stress coba, bibi aja kasian liat majikan sendiri."
"Hah? Apa bi?" mereka berdua melotot tak percaya. "Jadi sekarang Anin dimana?"
"Di rumah sakit medika permata. Non Anin lagi di rawat disana sama dokter sepupunya," ucap bi Nur.
"Ya ampun! Kenapa bisa gini? Terus terus keadaan dia gimana?"
"Bibi belum tau jelas mbak, dokternya gak bilang apa apa sama bibi, dia malah minta bibi buat stay di rumah aja, katanya sih non Anin biar dia yang urus."
Agnes menoleh ke sebelah Lexa. "Sa! Kita harus gimana sekarang? Pasti Anin udah tau soal berita yang kesebar itu kan?"
"Iya Nes, udah pasti sih! Kayaknya kita juga gak bisa ke rumah sakit sekarang, ini udah kemaleman, gimana kalo besok aja? Besok kita free kan?" usul Lexa.
Agnes mengangguk. "Boleh, Sa!"
"Yaudah bi, makasih infonya, kalo gitu kita berdua pamit pulang dulu ya." pamit Agnes.
"Iya mbak sama sama, hati hati di jalan."
"Iya bi, Assalamu'alaikum." Agnes dan Lexa pun segera pergi dari sana.
"Waalaikumsalam."
Melihat kepergian mereka bi Nur jadi merasa sedih. "Seharusnya non Anin masih bisa bareng bareng sama temen temenya. Tapi karena takdir, non Anin harus menghadapi masalah rumah tangga di usia mudanya. Sungguh luar biasa sekali kamu non."