Tinggal lagi 2 jam sebelum mereka sampai ke Batang Melaka . Kahar dah kebas .
" Reen . Jom pergi kantin nak ? " Kahar mengajak . Sengaja sebab nak hilangkan kebas di punggungnya .
" Ni mesti sebab kau kebas kan ? " Aireen tertawa .
" Haah . Jom lah Reen . Jom lah . " Kahar memujuk .
" Iya , jom . Jom . " Aireen bersetuju .
Mereka bangun dan berjalan ke gerabak yang dimana kantin berada . Mereka berdua terhuyung-hayang dek kerana kereta api masih bergerak laju .
Aireen hampir terjatuh sebelum tangan sasa milik Kahar melingkari pinggangnya .
" Hati-hati , cinta . Jatuh nanti . " Kahar berkata .
Kau cakap macam tu lagi lah aku nak jatuh , Kahar oi !
Wajah Aireen merah . Dia hanya menganggap Kahar bergurau dengannya .
Mereka akhirnya tiba di kantin .
" Nak makan apa ? " Kahar bertanya .
" Uhm... Nak... Spaghetti Bolognese dengan air iced mocha . " Aireen membaca menu .
" Okay . Kak . Saya nak spaghetti Bolognese dua dengan iced mocha dan milo . " Kahar memesan di kaunter . Manakala Aireen duduk di kerusi dek kerana terhuyung-hayang .
Dalam beberapa minit macam tu , makanan selesai dipanaskan dan Kahar membayar .
Aireen nak bawa makanan tapi Kahar melarang .
" Tak payah bawa makanan . Panas . Biar aku yang bawa . Kau bawa air . " Suara Kahar kedengaran serious dan mengarah .
Aireen hanya menuruti .
Aireen jalan di hadapan Kahar menuju ke gerabak mereka semula .
Tapi langkah Aireen terhenti tatkala seorang remaja lelaki melanggarnya dengan sengaja . Baju putihnya tadi bertukar menjadi tompok-tompok coklat dek kerana air yang tumpah di bajunya . Nasib baik jaket dia dah buka awal-awal .
" Sorry , cik ! Saya tak sengaja . " Lelaki itu meminta maaf seraya mengeluarkan tisu basah dan cuba mengelap baju Aireen yang kotor terkena air . Bahagian dada pulak tu ! Sah gatal !
Satu tangan dengan cepat memegang pergelangan tangan si remaja . Kahar .
Dia berdiri di sisi Aireen dan menarik Aireen untuk kebelakangnya .
" Kau apa hal ? " Suara Kahar berubah dalam dan garau .
" Alah bang . Saya tak sengaja terlanggar akak ni . Tu yang saya nak lap ... Barang masyuk . Kongsi lah . " Remaja itu berkata kotor sambil tersengih .
" Apa kau cakap , sial ? Kau dah langgar awek aku , lepas tu kau nak cakap kotor pula ? " Kahar mengetatkan pegangannya pada pergelangan tangan si remaja .
Awek ? Pergh ! Dahsyat .
" Bang ! Bang ! Sakit bang ! Saya minta maaf , bang ! Sorry bang ! Kak ! Sorry , kak ! " remaja itu meronta-ronta .
" Sebelum nak raba awek aku , cermin muka kau dulu . Repair mana yang patut . " Kahar berkata .
" Okay bang ! Sorry bang ! Sakit bang ! Tolong lepaskan saya , bang ! Saya janji tak buat lagi ! " Remaja itu meronta-ronta kesakitan .
" Kahar . Sudah . Lepaskan dia . " Aireen memegang lengan Kahar .
Kahar melepaskan tangan si remaja dan mendengus kasar .
" Kalau aku jumpa kau lagi , memang aku sunat-kan kau lagi sekali , cibai . " Kahar mengugut .
" Sorry bang ! Sorry kak ! " Remaja itu mengelupur berlari ke gerabak .
Aireen memandang Kahar . Tak pernah dia lihat Kahar marah macam tu . Lagi terkejut apabila Kahar claim dirinya sebagai ' girlfriend ' nya .
" Okay tak ? Nasib baik bukan benda panas . " Kahar melihat Aireen .
" O-okay je . Tapi baju aku.. " Aireen memandang ke bawah , ke arah bajunya .
" Tak pe . Kau pakai baju aku dulu . Sekarang ni , kau pergi masuk tandas . Kunci . Aku pergi tempat kita , letak makanan dengan amik baju . " Kahar mengarahkan sambil menunjukkan tandas di tepi Aireen .
Aireen menuruti .
Kahar berlari ke meja mereka , dia meletak makanan di atas meja dan mencari baju t-shirt putih miliknya .
Lepas beberapa minit , dia mengetuk pintu tandas .
" Reen . Ni Kahar . " Kahar memanggil .
Aireen membuka pintu tandas .
" Nah . Lepas dah sudah , baju kau bagi aku . " Kahar mengarah sekali lagi .
Entah kenapa Aireen seakan tak berani nak melawan . Dia hanya menuruti .
Dia mencapai baju t-shirt putih di tangan Kahar dan menutup pintu tandas .
Aireen terkaku sebentar . Dia nak menjerit . Tapi tak lepas . Silent screaming , everyone .
Dia panggil aku awek dia ? Ya tuhan ! AHHHHHHH! Nak jerit ! Nak jerit !
Tangannya menggeletar dek kerana blushing . Dia menyalin bajunya .
Lepas beberapa saat , dia keluar . Dia menghulurkan bajunya kepada Kahar .
Kahar menggulung-gulung baju itu sebelum baju itu mendarat di dalam tong sampah di sebelahnya .
" Okay tak ? Sorry aku tak ada baju yang lagi kecil dari tu . Tu paling kecil . " Suara Kahar berubah lembut .
Jujurnya dia blushing melihat Aireen memakai bajunya yang agak besar itu .
" Eh . Sokay lah . Baju kau selesa . " Aireen berkata .
" Iya ke ? Ambil lah terus . " Kahar tersenyum manis .
" Wei Kahar . Tak payahlah . Nanti dah sampai kampung , aku basuh, aku pulangkan . " Aireen menggelabah .
" Ambil je . Tak apa . Aku ada banyak ." Kahar ikhlas .
Aireen tersenyum .
" Dah . Kau pergi balik meja . Aku nak beli air yang baru . Jalan hati-hati . Jangan sampai terpeluk jantan lain . Peluk aku tak apa . " Kahar bergurau . Dalam diam dia memaksudkannya .
Aireen tertawa sebelum berpusing untuk balik ke mejanya .
Tiba di mejanya , dia duduk , menanti Kahar . Sambil-sambil itu , dia membuka penutup makanan tadi untuk menyejukkan makanan .
Lepas beberapa saat , Kahar sampai . Kahar meletakkan dua cawan berpenutup di atas meja sebelum duduk di tempatnya .
Sedang mereka sedap makan , seorang nenek tua dan suaminya menyapa Aireen dan Kahar .
" Nak... Boleh nenek tumpang letak beg dekat atas ni , nak ? Nenek tak jumpa tempat lain . " Nenek itu meminta izin .
" Eh . Boleh . Boleh . Silakan . Kitaorang tak guna pun . Kitaorang letak beg dekat bawah . " Kahar dengan segera bangun dan tolong angkatkan beg pakaian yang agak besar milik nenek dan atuk itu .
Aireen dan Kahar mengukir senyuman .
" Baik betul anak berdua ni . Dah banyak tempat atuk cuba minta tumpang . Tapi semua bagi alasan . Terima kasih ye , nak . " Atuk itu tersenyum sambil memuji Aireen dan Kahar .
" Tak apa lah , atuk . Kami tak kisah pun . " Aireen bersuara .
" Terima kasih lagi sekali , ya , anak berdua . Semoga rumah tangga anak berdua kekal bahagia hingga ke Jannah . " Nenek itu berkata .
Terbeliak mata Aireen . Dia dan Kahar berpandangan . Kahar sudah tersenyum hingga ke telinga . Manakala Aireen tersenyum janggal .
" T-terima kasih , nek , tok . " Terus tergagap si Aireen .
Atuk dan nenek itu tersenyum sebelum berjalan kembali ke tempat mereka .
" Hati-hati jalan . " Kahar dengan riangnya berkata .
mereka berdua saling berpandangan . Mereka berdua senyap sebelum tertawa .
" Haduh... Aku tak tahu nak respon apa . " Aireen tertawa .
" Kita patut amin-kan bila seseorang mendoakan kebahagian kita . So , aminnnn . " Kahar mengaminkan .
Aireen turut mengaminkan .
++++
Tinggal lagi setengah jam sebelum sampai . Sekarang dah pukul 6.38 petang . Sempat lagi Aireen tertidur . Kahar hanya memandang dengan senyap . Dia menyelak anak rambut yang jatuh di wajah Aireen .
" ... Aku suka kau , Aireen . Aku cintakan kau . Aku sayang kau . Aku harap kau pun rasa yang sama . Aku harap aku ada di dalam hati kau . Aku harap kau jadi milik aku dan hanya milikku . Aku berharap yang kau lah jodoh aku . Aku harap kau lah yang dicipta dari tulang rusuk ku . " Kahar meluahkan perasaannya pada Aireen yang sedang nyenyak tidur . Walaupun dia tahu yang Aireen tak dengar apa yang dia katakan .
Sesuatu menjengkelkannya . Suara sekumpulan gadis remaja yang berada di belah kanan di bahagian hadapan . Mereka tergelak terbahak-bahak dengan kuat . Seakan mereka sahaja yang berada di dalam gerabak ini .
Aireen berkerut , turut terganggu dengan mereka . Ramai yang terganggu . Tapi tiada siapa yang menegur mereka .
Kahar bangun dan---
----
Screen Author bersemut . Author post awal sikit sebab excited semacam masa tulis chapter ni 😌