Di bilik RBT masakan--
______________________________________
Aireen sibuk membancuh air yis . Kebetulan hari itu ada waktu RBT masakan . Dia membuat keputusan untuk membalas dendam .
Kau tunggulah Kahar . Memang mampus kau .
" Cikgu . Saya biarkan adunan ni kembang dulu . " Aireen berkata .
" Okay . Kamu boleh pergi rehat dengan yang lain . Nanti cikgu tolong sambung buatkan . " Cikgu Fiza berkata .
" Eh . Tak apa , cikgu . Nanti saya datang balik . Saya nak buat sendiri . " Aireen bertegas .
Cikgu Fiza tersenyum sambil mengangguk . Aireen keluar dari bilik RBT dan menuju ke koperasi sekolah .
Dia terserempak dengan Fakhri .
" Eh , Khai . Baru keluar dari bilik RBT ? Lama nau . " Fakhri menegurnya dengan senyuman .
" Oh , Fakhri . Haah . Aku ada kerja sikit . " Aireen membeli sekotak air .
" I see ... " Fakhri mati ayat . Mereka berdua tak tahu apa yang nak di-borakkan .
" Aku ... Ciao dulu , tau . Aku nak siapkan kerja aku . " Aireen meminta diri .
Fakhri menganggukkan kepalanya .
Aireen berjalan pergi , menuju ke bilik RBT semula .
++++
Malam . Kahar bingung .
Mana si Pendek ? Kenapa tak nampak pun dia ? Ke masuk bilik rawatan ? Tapi tadi aku pergi , tak ada pun dia .
" Kau fikir apa , Kahar ? " Hakeem bertanya , seraya melabuhkan punggung di tepi katil Kahar .
" Tak ada apa . " Sepatah Kahar membalas .
Perhatian mereka semua tertumpu di pintu dorm tatkala bunyi ketukan didengari .
Tuk.. tuk.. tuk..
" Siapa pula datang malam-malam ni ? " Hakeem bangun dan buka pintu . Aireen .
" Assalamualaikum . Kahar ada tak ? Aku nak jumpa dia sekejap . " Aireen berkata dengan tatapan kosong .
" Kau nak apa ? " Belum sempat Hakeem berkata apa-apa , Kahar sudah muncul dibelakang Hakeem . Hakeem ke tepi .
" Macam mana pau sambal tu ? Sedap ? " Kahar bertanya dengan nada menyindir sambil tersenyum sinis .
Aireen menatap muka Kahar dengan tajam sebelum tersenyum manis . Kahar pelik .
" Tu yang aku datang sini . Thank you tho . Pau tu sedap gila ! Sumpah sedap . Habis semua aku makan semalam . Aku datang ni sebab nak balas balik hadiah salam pengenalan . Nah . Donut . Gigih aku masak sendiri dekat bilik RBT masakan tadi . " Aireen menghulurkan bekas plastik berisi 2 biji donut .
Ternganga mulut Hakeem mendengar Aireen berkata yang pau tu sedap .
Kahar terdiam . Sedap ? Tak pedas ke ?
" Okay . " Sepatah Kahar berkata seraya mengambil bekas itu dari tangan Aireen .
" Okay lah , Kahar . Aku gerak balik dorm dulu . Assalamualaikum . " Aireen sempat tersenyum manis kepada Kahar .
" Waalaikumussalam..... " Kahar masih pelik .
Dia masuk ke dalam . Dia buka bekas itu . Memang nampak macam donut biasa . Bau , pergh . Sedap gila .
Kahar ambil sebiji dan makan . Pergh . Sedap gila . Macam beli dekat kedai .
" Nak ke ? " Kahar bertanya kepada Hakeem dan Zahrin .
Mereka berdua menggelengkan kepala .
" Aku dah kenyang . Aku makan banyak sangat dekat DM tadi . " Hakeem berbaring di atas katilnya .
Licin bekas itu Kahar habiskan . Kalau boleh , dengan bekas-bekas sekali dia nak telan .
" Pergh . Licin mat . " Zahrin berkata .
Kahar bangun dan membuang bekas itu ke dalam tong sampah .
" Malam ni , aku dah tak payah makan snek malam . Kenyang dah aku . " Kahar duduk di tepi tingkap dan merokok .
++++
" Weyh . Kahar . Kau okay ke tak ni ? Ni dah masuk kali ke 6 kau keluar masuk toilet . " Hakeem bertanya sambil berdiri di luar pintu tandas . Dah pukul 11 malam dah .
" Dahsar . Mesti si Pendek tu yang punca . " Kahar berkata dari dalam tandas . Dia keluar . Berpeluh-peluh member . Dia meraup rambutnya kebelakang .
" Nasib baik aku tak makan tadi . Kalau tak .. pergh . Dahsyat . Ni nak pergi bilik sakit ke tak ? " Hakeem risau akan si Kahar .
" Tak payah . Aku makan ubat sakit perut je nanti . Tunggulah kau , Pendek . Memang kena kau esok . " Kahar berkata , geram .
" Kau--" belum sempat Hakeem menghabiskan ayatnya , Kahar meluru masuk ke dalam tandas semula .
" Hmm . Dahsyat . " Hakeem mengangkat kedua-dua keningnya .
++++
Aireen yang sedang merokok di tepi tingkapnya tertawa sendirian . Dia sedang bayangkan si Kahar keluar masuk tandas . Padan muka .
Sejujurnya , beberapa kali juga Aireen masuk tandas semalam sebab sakit perut akibat pau sambal yang pedas tahap neraka tu . Sekarang , Kahar pula .
" Padan muka kau , Kahar . " Puas hatinya .
Sewaktu mengadun air yis dengan tepung , dia sempat meletakkan dua tiga titik julap . Kalau diikutkan hatinya , mahu saja dia letak satu botol . Tapi kesian pula anak orang .
" Misi balas dendam , selesai . " Aireen menghembuskan asap rokok dari mulutnya .
++++
Esoknya , pagi itu berjalan seperti biasa . Cuma Aireen kelihatan lebih ceria dari biasa . Gila tak ceria ? Misi balas dendam pada si tiang elektrik completed kot .
Waktu rehat , Aireen duduk dan memandang ke meja yang Kahar selalu lepak . Hanya ada Zahrin , Hakeem dengan lagi sorang tu . Dia tak kenal .
Mana si tiang elektrik ni ? Masuk bilik rawatan ke tu ?? HAHAHA . Puas hati aku .
Hakeem memandang ke arah Aireen . Aireen tersenyum sinis dan mengangkat keningnya . Dia gigit hujung bibirnya tatkala Hakeem mengelak pandangannya .
" Weyh , Khai . Apa hal kau ? Happy semacam je . " Ayam menegurnya .
" Hmm ? Hehe . Of course lah . " Aireen tersenyum .
" Malam ni , datang dorm aku , nak ? Kita lepak . Main uno card ke apa ke ." Aireen mengajak .
" Kalau uno card , aku join . Aku pun bosanlah baca komik yang sama berulang-ulang kali . Serik dah aku . " Fakhri menerima pelawaan Aireen .
Mereka berdua melirik ke arah Ayam .
" Iya . Iya . Aku ikut . Halah-halah ...! " Ayam mendengus kasar .
Aireen tertawa . Dia beberapa kali perasan yang Fakhri memandangnya . Memandangnya dengan pandangan yang ... Entah . Just lain dari pandangan dia yang lain .
Aireen buat tak tahu .
++++
Dalam perjalanan dia menuju ke kelas , dia terserempak dengan Naim .
" Hei , Aireen . " Naim menyapanya .
" Hei ... Eh . Nak tanya jap . Nampak tiang elektrik , tak ? " Aireen bertanya . Tanyalah kan ? Alang-alang dah terserempak dengan si Naim . Nak tahu juga khabar si Kahar .
" Tiang elektrik ? " Naim bingung .
" Oh . Maksud aku , Kahar . " Aireen membetulkan ayatnya .
" Oh ... Kahar ... Last aku terserempak dengan dia tadi , dia pergi ambil ubat sakit perut dekat bilik rawatan . " Naim cuba mengingat semula .
" Oh . I see ... " Senyumannya makin melebar .
" By the way , dah tahu dah selok belok sekolah ni ? " Naim bertanya .
" Dah . Terima kasih tau . " Aireen berkata .
" Sama-sama . Aku gerak dulu . Nak pergi makan . " Naim meminta diri .
" Okay . Jumpa lagi . " Aireen berkata sebelum dua-dua berjalan menuju ke arah jalan masing-masing .
++++
Malam , dia , Ayam dan Fakhri sibuk bermain uno card . Fakhri asyik menang sebab banyak kad +4 .
Ring... Ring... Ring... Ring....
Telefon Aireen berbunyi . ' Naim pengawas ' tertera di screen telefonnya .
" Assalamualaikum , Naim . Awat ? " Aireen memberi salam .
" Waalaikumussalam . Khai . Aku call kau ni sebab nak sampaikan pesanan . " Naim berkata di hujung talian .
" Apa dia ? " Aireen cukup benci dengan orang yang cakap tak full ni .
" Kahar nak jumpa kau . " ---
----
Korang rasa , awat Kahar nak jumpa si Aireen ni ?