Cold Leader (?) | MarkHyuck

By HwangFitri127

222K 14.8K 619

Siapa yang tak kenal dengan geng Vagos? Geng populer dikalangan SHS yang diketuai oleh Mark Lee. Haechan meru... More

01 [Intro]
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17 [Full Chat]
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32 🔞 [End]
33 [Extra Chapter] ‼️

23

6.3K 510 15
By HwangFitri127

WARNING ⚠️

Jangan lupa vote dan komen!

Jangan sider, hargai karya penulis!

•••••

Semenjak kejadian dimana Haechan memutuskan Mark malam itu di arena, Haechan sedikitpun tak pernah lagi mengungkit rasa sukanya pada Mark. Pria berkulit karamel itu lebih memilih terus menempel bersama Renjun dan juga Lee Know. Mark? Canadian boy itu juga tampak terlihat tak perduli atau lebih tepatnya, dia memang sudah melepas Haechan, walaupun di dalam hati dia tak mau akan hal itu terjadi. Tapi, mau bagaimana lagi? Semuanya sudah berakhir.

"Mark ... Nanti mau keluar kagak?" tanya Lucas.

"Gak," jawab Mark singkat.

Lucas menghela napas panjang, sedangkan anggota Vagos lainnya malah tampak tak terima juga.

"Come on, Bro! Lo udah hampir sebulan gak main bareng kita di base! Gak kangen lo?!" tanya Jeno kesal.

"..."

Mark tak menjawab dan lebih memilih untuk memainkan ponselnya.

"Hah ... Masih belum bisa ngelupain Haechan ya?" tanya Shotaro tiba-tiba.

Mark tersenyum tipis sebagai jawaban.

"Bukannya kita udah bilang sama lo, kejar dia kalau emang lo sayang sama dia!" tegas Shotaro.

"Gue udah ngelepas dia. Jangan sampek dia makin tertekan cuma gara-gara gue," Mark menjawab pelan.

"Cara lo ngelepas bukan dalam artian benarnya, Mark. Ngelepas yang benar itu, lo gak galauin dia dan biasa-biasa aja tanpa sedih-sedihan!" seru Sungchan buka suara.

"..."

"Gak usah sok kuat kalo emang lo gak bisa buat hidup tanpa dia. Sana gih, kejar. Sejak kapan Vagos punya leader mental kerupuk?" ledek Jungwoo.

"Bener tuh, Bang. Kejar dia, mumpung gak diambil orang lain. Jangan lupa kalau Haechan makin banyak yang naksir setelah dia ikut olimp," peringat Jisung menakut-nakuti.

Mark menghela napas panjang, lalu meletakkan ponselnya dengan kesal.

"Mau ngejar kek gimana lagi, sih?! Dia udah punya cowok! Jaehyun, pan!" jawab Mark jengah.

"Gak. Mereka gak ada hubungan. Emang awalnya mereka berdua pernah pacaran, tapi Haechan minta putus pas mau sekolah di sini. Demi lo," sahut Chenle.

"Tahu darimana?" tanya Jisung penasaran.

"Taeil om muda gue. Jadi, gue tahu," jawab Chenle.

Semuanya kaget.

"Kenapa gak bilang kalau dia om lo?" tanya Jeno heran.

"Gak ada yang nanya," jawab Chenle santai.

"Biadab!" sinis Lucas.

Chenle tertawa geli.

"Mark~"

Mark menghela napas panjang saat Giselle tiba-tiba datang dan langsung merangkul tangannya. Mark bergerak risih, lalu mendorong Giselle menjauh darinya.

"Mark! Kenapa kamu gak mau sama aku, sih?! Aku udah menang malam-"

"Gak usah ngebacot, Gis. Yang taruhan elo sama Donghyuck, lo gak ada persetujuan sama gue!" potong Mark sinis.

Giselle mengerucutkan bibirnya.

"Tapi, dia kalah, Mark. Lagi pula, dia gak ada suka sama lo. Waktu pagi, gue dengar kalau dia ditembak sama Lee Know di lapangan school," jelas Giselle.

"Ya kali lo ngejar pacar orang? Murahan tahu," lanjut Giselle memanasi.

Mark menatap Giselle dengan tajam, lalu mendorong Giselle semakin jauh.

Mark berdiri dari duduknya, lalu berjalan menghampiri seseorang yang tengah duduk di salah satu kursi yang berada paling pojok kantin.

Mark menarik pergelangan tangan pria itu dengan cukup keras, membuat sang korban berteriak kesal.

"Anjing! Apa-apaan sih bangsat?!" teriak Haechan kesal.

"Sahabat gue, Bangsat! Lo mau apain!" marah Renjun.

Mark masih menarik Haechan, Renjun yang melihat itu langsung bergerak ingin menolong sahabatnya, tetapi sialnya ada seseorang yang menahannya dari belakang. Renjun menoleh.

"Gak usah ngurusin mereka. Lo gak ada hak sama sekali," ucap Jeno datar.

Renjun rolling eyes, lalu dengan cepat menendang tulang kering Jeno.

"BANGSAT!" teriak Jeno keras, sedangkan Renjun menjulurkan lidahnya sambil berlari mengejar Haechan.

"Mau ke mana, sih?!" tanya Haechan kesal.

Mark tak perduli dan malah membawa Haechan ke tempat yang paling sepi di Neo, taman belakang sekolah.

Haechan mendorong Mark dengan kasar, membuat Mark langsung memberi jarak antara mereka.

"Mau lo apa?!" tanya Haechan marah.

"Jangan mau sama Lee Know," jawab Mark.

Haechan mendelikkan matanya dengan lebar.

"Kenapa lo yang ngatur? Lo gak ada hak!" sinis Haechan.

Mark terdiam.

"Ngapain lo mau ngejilat ludah sendiri? Udah bosen sama Giselle? Atau lo mau gue cariin lubang vagina yang baru? Lo kan straight."

"Gak sekalian lo sewa selusin lonte buat muasin kontol lo?"

"Ah ... Atau lo mau kalau gue ngemis lagi di kaki lo? OGAH bangsat!"

"Emang bener kata teman gue semasa JHS dulu, ngapain buang waktu belajar kalau niat gue masuk SHS karena orang lain. Emang kecewa banget sih, Anjing!"

"Niatnya mau dikejar biar jinak, sialnya gue bukan pawang nya. Mau gimana lagi? Gue ngehomo sedangkan lo enggak."

Haechan tertawa hambar.

Haechan membalikkan badannya dan berniat meninggalkan Mark, tetapi Mark lebih dulu menahan pergelangan tangannya.

"Lo beneran gak mau ngasih gue kesempatan kedua?" tanya Mark pelan.

Haechan menepis tangan Mark dengan kasar, lalu menatap Mark tajam.

"Ngapain minta kesempatan? Yakin lo bisa suka sama gue? Waktu itu aja, lo jadiin gue pacar cuma biar bisa dekat sama Minji! Murahan tahu gak!" sinis Haechan.

Mark menghela napas panjang.

"Gak usah sok asik lo! Lo gak penting lagi di hidup gue!" sinis Haechan.

Mark mengangkat pandangannya dan menatap Haechan dengan nanar.

Haechan mengalihkan pandangannya saat melihat tatapan mata Mark.

"Fine. Emang pada dasarnya gue pecundang karena udah ngejilat ludah sendiri, padahal malam itu gue udah lepasin lo. Sialan, anjing memang," ucap Mark sambil terkekeh.

Mark mendekati Haechan sambil mengangkat dagu Haechan agar pria itu menatapnya. Haechan mengalihkan pandangannya, tetapi dia masih merasakan jari Mark pada dagunya.

"Gih ... Kejar apa yang bikin lo bahagia. Gue gak akan ganggu. Udah gue lepas lo. Sama gue, malah sakit yang ada," ucap Mark lembut.

Mark tersenyum nanar sambil menatap pahatan kulit karamel itu, lalu dengan lembut tangannya mengelus pipi Haechan.

"Gih sana ... Jangan lupa bahagia," ucap Mark lembut.

Mark melepaskan pegangannya, lalu berjalan menjauhi Haechan tanpa berhenti atau menoleh sedikitpun.

Haechan menatap punggung Mark dengan nanar, lalu menghela napas panjang sambil mencengkram celana abu-abu nya.

"Sia!" lirih Haechan.

Haechan menundukkan kepalanya dengan dalam.

"Lo diapain sama Mark?!" tanya Renjun yang baru datang.

Renjun mengangkat dagu Haechan, lalu mengeraskan rahangnya saat melihat mata Haechan yang berkaca-kaca.

"Anjing! Belum puas dia nyakitin lo?!" tanya Renjun emosi.

Haechan menggeleng dengan pelan.

"Gak. Dia gak nyakitin gue," jawab Haechan.

"Terus, ngapa lo nangis anjing?!" kesal Renjun.

"Gue masih sayang sama Mark, Njun..." lirih Haechan.

Renjun terdiam.

"Gue mainin drama gue sendiri, tapi gue juga yang dapat scene buruk," lanjutnya serak.

- 🏫🏫🏫 -

Continue Reading

You'll Also Like

169K 7.9K 127
🔞 Novel Web *CN* Pengarang: 苏诺锦 From Google Translate Gu MingYue benar-benar selesai menjadi karakter sampingan umpan meriam dari sebuah novel... Un...
857K 31.5K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

4.7M 274K 33
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.3K 131 35
Misteri Pembunuhan Di Kakek Bodo adalah karya S. Mara Gd. yang terbit pada tahun 1987, bahasanya tentu terkesan jadul untuk anak jaman now. Oleh kare...