STORY LOVE SMART GIRL

Bởi PresiliaAgnesPermata

2.6K 786 697

Aiko Nakagawa, murid pindahan dari jepang yang sangat pintar. Awalnya ia bertemu dengan seorang cowok yang ng... Xem Thêm

For Readers
PROLOG♡♡
CHAPTER 01 ♡♡
CHAPTER 02 ♡♡
CHAPTER 03 ♡♡
CHAPTER 04 ♡♡
CHAPTER 05 ♡♡
CHAPTER 06 ♡♡
CHAPTER 07 ♡♡
CHAPTER 08 ♡♡♡
CHAPTER 09 ♡♡♡
CHAPTER 11 ♡♡♡
CHAPTER 12 ♡♡♡
CHAPTER 13 ♡♡♡
CHAPTER 14 ♡♡♡
CHAPTER 15 ♡♡♡
CHAPTER 16 ♡♡♡
CHAPTER 17 ♡♡♡
CHAPTER 18 ♡♡♡
CHAPTER 19 ♡♡♡

CHAPTER 10 ♡♡♡

104 29 0
Bởi PresiliaAgnesPermata

Seusai sampai dikantin, aku dan Yuta dan yang lainnya pergi menuju menu makanan yang sudah disediakan dari pihak kantin sana.

Namun aku masih memikirkan sesuatu tentang kejadian tadi pagi seusai membantu jalan Yuta.

Apakah ini hanya halusinasi semata? Atau ini hanya bayang bayang saja?

Disisi lain Dave melihat jalannya Aiko kelihatan kayak orang lagi melamun, karena tidak terlalu fokus.

Dave memberanikan diri untuk menepuk pundak perlahan serta memanggil nama Aiko.

"Aiko! Kalau jalan jangan melamun bahaya tau kalau jalan nggak lihat jalanan di depan takutnya menabrak orang loh." perintah Dave, Aiko hanya diam tidak menggubris sama sekali.

Yuta sadar bahwa Aiko lagi memikirkan sesuatu yang menurutnya sangat penting, namun ia tidak mau mengganggunya.

"Ih kok malah nggak efek sih ke dia! Au ah mending aku kagetin aja deh." usul Dave, namun dicegah oleh Yuta takutnya Aiko itu mempunyai riwayat penyakit jantung.

"Jangan Dave, kasihan tahu Aiko kalau kamu kagetin, bahaya tau! Mending jangan ambil risiko yang tinggi deh." sela Yuta sambil memegang tangan yang hendak ia layangkan kepada Aiko, namun dicekal Yuta dan dihentikan agar tidak terjadi apa apa.

Dave masih kekeuh ingin sekali ia mengkageti, karena tidak baik kalau terlalu banyak melamun di jalanan.

Yuta hanya pasrah melihat Dave yang sangat susah untuk diatur karena ia tidak mau kalau tidak sesuai dengan harapannya.

"1,2,3...."

Hitungan dari 1 sampai 3 ucap pelan-pelan, dan terlihat dari mimiknya.

"dorr...."

Teriakan itu terdengar sangat keras membuat ku menoleh ke arah belakang, dan ingin tahu siapa pelaku dari kejadian ini? Untung diriku tidak jantungan disaat aku dikagetin oleh Dave.

"Ihhh! Dave kenapa sih kok kagetin aku?" bentak ku serta sedikit jengkel melihat aksi Dave mengkagetinya.

"Aku nggak kagetin, niatnya tadi itu buat manggil kamu. Tapi kamunya malah melamun yaudah aku kagetin aja kamunya." ujar Dave, mengaku serta ia menjelaskan semuanya. Aku hanya mengangguk paham.

"Yaudah lain kali jangan diulangin lagi, aku kagetan anaknya." ucap ku lalu diangguki oleh Dave dan Yuta.

Yuta dan Dave pergi ke kedai makanan Soto, aku pergi ke kedai roti untuk membeli makanan, namun ia sadar bahwa waktunya tinggal sedikit lagi yang artinya ia akan memasuki kelas pada jam berikutnya.

"Eh dikit lagi udah jam 10.00 yang artinya bel masuk akan bunyi." batin ku lalu membayar roti tersebut kepada penjual.

Yuta dan Dave sudah makan makanan yang ia pesan, namun ia hendak ke meja tersebut eh ada anak cewek mendekati Yuta dan Dave.

Siapa ya mereka kok bisa dekat banget? Mungkin ada hal yang penting, menurutku seperti itu.

Aku enggan ke meja Yuta dan Dave untuk memberitahu bahwa jam istirahat akan selesai.

Namun ia tidak kekurangan akan ia memberikan pesan melalui chat.

Selepas itu ia pergi meninggalkan mereka berdua, dan memasuki kelas.

Sesampainya di kelas, aku menemukan semua teman sekelas tidak berada di dalam kelas.

Lalu kemana mereka berada? Apakah jamkos atau ada pelajaran di luar.

"Kemana ya mereka berada? Padahal kan bentar lagi bakalan masuk ke kelas. Lalu sekarang mereka kemana?" aku masih bertanya tanya di kelas sambil melamun.

Bugh..

Bugh..

Suara kegaduhan terdengar sampai di kelas ku, ada kegaduhan apa? Sampai ramai sekali anak-anak menonton.

"Ada apa sih di luar sampai gaduh kayak gini?"

"Mending aku keluar aja deh daripada aku penasaran dengan kejadian orang gaduh di depan." ujar ku lalu beranjak pergi keluar untuk melihat kejadian di depan.

Namun disisi lain... On

Aku dan Dave masih asik untuk makan di kantin, bersama dengan 2 cewek yang berada disampingku dan Dave.

"Eh mana Aiko Yut? Kan janjinya tadi mau makan bareng kok nggak ada ya gue lihat." tanya Dave, aku juga ikut bingung kemana Aiko berada?

"Aku juga gak tahu Dave, mungkin di kelas_"

Ting..

Suara dering ponsel milik ku nyala, yang artinya ada chat masuk.

Aku sedikit terkejut ternyata Aiko mengechat dirinya. Lalu kemana mereka.

"Bentar ya ada chat dari Aiko ini." ujarku, Dave mengangguk sambil menyantap makanan.

                                            AIKO X IPA 1

Maaf ya nggak bisa kesana karena ada temanmu cewek jadi kayaknya aku duluan deh.

Sampai ketemu lagi di kelas Yuta :)

                             Iya nggak papa itu aku nggak kenal
                           
                           Aku kesana ya sekarang soalnya aku belum ngerjain tugas tadi.

Pesan sudah diselesaikan sekarang tinggal nunggu membalasnya.

"Dave ayo balik ke kelas, ternyata Aiko udah daritadi di kelas, dan bodohnya gue nggak lihat chat dia." ucap ku, Dave hanya geleng geleng kepala karena baru kali ini ia tidak tahu Aiko berada.

"Yaudah yok, gue juga capek daritadi disini mulu nggak balik."ujarnya lalu merangkul Yuta.

Namun 2 cewek itu malah bersorak memanggil Yuta dan Dave, secara keduanya itu adalah cowok terkenal 1 sekolah.

"Eh kak kok malah ninggalin kita sih. Aku mau ngomong banyak kak." ucap cewek itu.

"Ihh.. Malah ditinggalin dasar cowok jahat!" ucap cewek sebelahnya.

Disisi lain...  Off

Aku langsung melihat kejadian di lapangan, ternyata ada 2 cowok lagi berantem di lapangan tersebut. Lalu baju kedua cowok itu hancur berantakan, rambutnya acak acakan dan tak lupa wajah penuh luka lebam.

Aku langsung berlari dari kerumunan para siswa siswi yang bergerombol di pinggir lapangan.

"Minggir kasih jalan buat aku..." ucap sedikit keras agar semua yang ada di pinggir lapangan memberikan dirinya untuk berjalan ke tengah lapangan.

Semua yang ada di pinggir lapangan memberikan ku celah untuk berjalan ke tengah lapangan dan menghentikan kejadian itu.

Dan seketika aku diam ternyata Haruto dan Sohyun berantem disana. Lalu masalah apa yang terjadi?

"Lo berhenti gangguin Aiko! Karena Aiko nggak ngelakuin salah ke lo. Jadi tolong lo itu harus gentle dikit untuk tidak menganiaya Aiko." ucap dengan sedikit menggebu gebu karena dihadapan nya seperti orang kesetanan.

"Gue nggak akan ngelepasin Aiko, sebelum ia mau nurutin perintah gue! Dan lo jangan ikut campur urusan gue." balas Haruto, sedikit menyunggingkan senyum remeh, namun Dave masih tetap untuk menyuruh Haruto tidak menyelakai Aiko.

Aku tidak tinggal diam, aku langsung menghentikan mereka berdua, mereka berdua melongo melihat ku berada disini.

"STOPPP!!" teriak ku agar aksi adu bacot mereka berhenti.

Haruto melihat Aiko berada di lapangan yang artinya ini yang tepat untuk mengatakan bahwa Aiko memilih dirinya atau Sohyun.

"Nah akhirnya lo datang juga. Lo milih gue atau dia! Jawab cepatt!!" ucap Haruto menunggu jawaban dari Aiko. Namun aku bingung mau menjawab apa?

"Aku nggak bisa jawab, jadi aku maunya kalian berhenti buat nggak berantem lagi." ujar ku tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Nggak boleh gitu ko, lo harus milih dari kita kalau lo milih gue, gue bakalan jagain lo dan kalau lo milih dia gue juga nggak bisa berbuat apa-apa ke lo." ucap Sohyun memberikan syarat kepada Aiko.

"Okay aku bakalan milih diantara kalian berdua, jadi aku bakalan milih Haruto dan maaf ya aku nggak pilih kamu Sohyun." ucap final ku, Haruto senang ternyata ia memilih dirinya untuk jagain Aiko. Padahal niatnya hanya ingin melukai Aiko lebih dalam.

"Hahahah.. Akhirnya dia milih gue, dan lo nggak dipilih sama dia. Kasihan banget sih lihat lo nggak dipilih sama Aiko?!" jelas Haruto senang sekali kalau Dave sedih atas perlakuannya.

"Jangan seneng dulu lo, suatu saat gue bakalan ambil Aiko dari lo ingat itu!" ujar Sohyun meninggalkan tengah lapangan dan menyuruh orang-orang yang melihat di lapangan untuk minggir terlebih dahulu.

"Ihh nggak seru pada selesai tawurannya." sorak dari teman-teman.

Semua yang berada di pinggir lapangan berhamburan pergi menuju ke kelas masing-masing.

"Akhirnya lo milih gue ternyata.. Gini baru namanya saudara yang baik milih saudaranya sendiri dan tidak memilih orang lain untuk menjaga dirimu." ucap Haruto.

"Satu lagi gue yang akan nganterin lo ke rumah, dan jangan ada orang lain yang nganterin lo ke rumah." ujar Haruto menyuruh ku untuk tidak bareng dengan yang lain.

Namun Yuta melihat sendiri ternyata Aiko sedang mengobrol dengan laki-laki yang sudah lusuh kotor, serta tak lupa rambut yang sangat acak-acakan kayak anak nakal dan tidak lupa mukanya memiliki luka memar yang cukup parah.

"Iya aku bakalan balik sama kamu, yaudah mending kamu balik ke kelas, bentar lagi gurunya bakalan datang. Dan kalau ada guru BK nyamperin kamu, kamu harus nurut untuk ikut mereka ke kantor." ucap panjang lebar ku.

Haruto melongos pergi tanpa ada sepatah kata apapun untuk pamit meninggalkan Aiko di tengah lapangan sendiri.

Namun Haruto berpapasan dengan Yuta dan saling menatap tajam, Dave hanya diam karena ia tidak mau ikut campur urusan mereka.

Haruto lalu pergi meninggalkan Yuta, Yuta langsung menahan perjalanan Haruto dan Haruto berhenti.

"Ada urusan apa lo dengan Aiko? Kayaknya lo bakalan ngapa ngapain Aiko. Gue nggak mau kalau lo ngapa ngapain Aiko. Dan satu lagi lo siapanya Aiko sampai nyuruh dia harus nurutin perkataan lo itu." tanya Yuta to the point, namun Haruto hanya menghela nafas.

"Eh tangan lo jangan nyentuh gue sembarangan! Tangan lo itu kotor jadi tolong jangan ganggu jalan gue." Haruto makin nyolot, namun Yuta masih sabar menghadapi Aiko.

"Gak usah ngurusin hidup orang, mending lo jangan tanya aneh-aneh ke gue." ucap Haruto, seketika Yuta mengepalkan tangannya karena di depannya ini sangat kurang ajar sekali.

"Lo ditanyain baik-baik nggak bisa ya. Harus dikasarin lo sekarang." titah Yuta mulai mengeluarkan suara lantangnya membuat Dave kaget dengan kelakuan anak yang berada di depannya.

Dia tidak tahu kalau Yuta ini adalah anak Mafia, jadi seenaknya ia menjelek jelekkan seorang anak mafia.

"Emang gue nyuruh lo untuk baikin gue? Gue nggak nyuruh kan buat baikin lo." tantang balik Yuta makin merasakan aliran darah berdesir dengan cepat dan tak lupa panasnya sudah di ubun ubun.

"Lo makin ngelunjak ya! Dasar laki laki brengsekk..." ujar Yuta terpotong karena ada yang melerai dirinya dengan manusia sama sekali tidak punya adab.

"STOPPP!!" teriak ku, Yuta menoleh kearahku dan ia menghentikan aksinya untuk memukul Haruto.

"Ngapain kalian berantem sih, Haruto juga ngapain nyari gara-gara sama orang lain hah! Nggak kapok, tadi Sohyun sekarang Yuta mau kamu apa sih hah! Udahlah mending kamu pergi dari sini." titah ku lalu mendorong Haruto menjauh dari Yuta.

"Ingat urusan kita belum selesai! Awas aja lo melarikan diri dari masalah ini." ucap Haruto lalu pergi dari hadapan Yuta dan aku.

Aku langsung melihat Yuta masih marah dengan kelakuan Haruto.

Namun ku tenangkan dia agar emosinya sedikit meredam.

"Makasih ya, maaf gue terlanjur emosi gara-gara manusia tadi." Yuta minta maaf denganku karena tidak mau bikin Aku sedikit gelisah.

"Yaudah gimana kalau kita ke rooftop, dan gue minta izin kepada Dave bahwa kita habiskan waktu disana. Karena gue mau cerita banyak dengan lo." ucap Yuta, dan Dave paham maksud Yuta bahwa ia akan habiskan waktu dengan Aiko berdua.

Aku mengikuti Yuta dari belakang, dan masih bertanya tanya.

"Yuta ngapain ngajak aku ke rooftoop padahal kan sekarang jam pelajaran, dan aku baru 2 hari jadi murid baru disini." itu yang ada di dalam hati ku sekarang.

Sekitar jam 10.50 aku dan Yuta sudah sampai diatas rooftop, terdapat banyak pemandangan yang sangat enak sekali untuk dilihat.

Namun angin semilir yang menerpa mukaku membuatku ingin sekali untuk tidur.

"Ternyata lumayan luas ya rooftopnya? Bagus juga pemandangannya." ujar ku membuka topik pembicaraan, lawan bicara hanya tersenyum simpul karena ia melihat wajah Aiko sangat imut dan lucu jika mengucapkan kata-kata.

"Lucu juga ya Aiko, cantik pula gemes pingin nyubit pipi lo Ko." gumam nya, membuat ku mendengar ucapan tersebut.

"Siapa tuh yang lucu? Pingin tahu aku." tanya ku sambil berjalan menuju ke arah sofa yang sudah disediakan dan khusus di rooftop.

"Siapa yang lucu? Orang gue nggak bilang lucu kok. Jangan ngadi-ngadi deh Aiko." Yuta tidak mengakui, namun aku tahu bahwa Yuta berbohong kepadanya.

"Yaudah deh iya, mungkin aku salah denger ya dan salah paham deh." ujar sedikit nyerah, namun ia tahu bahwa diriku tidak salah bahwa Yuta mengatakan itu kepadanya namun hanya gumaman saja yang terdengar.

Aku langsung duduk di sofa, sedangkan Yuta duduk di samping sofa dengan sedikit gaya badnya.

Bad nya ini yang membuatnya sedikit keren, dan tidak lupa ia mengibaskan rambut begitu elegan sekali layaknya anak bad boy pada umumnya.

Tetapi ini berbeda karena bad nya itu kayak ada khasnya sendiri di dalam dirinya.

"Napa melongo? Lo kagum ya ama gue hem. Gue tau kalau gue itu ganteng gak usah melongo gitu juga." ucap cukup percaya diri.

"N-ggak kok, n-ggak kagum aku cuman kaget aja sama penampilan kamu sekarang, sedikit berbeda." sergah ku malu bahwa aku tidak mengakui kalau Yuta itu sangatlah sedikit tampan jika menggunakan ala badnya.

"Okay, kalau gitu gue bakalan mau cerita sesuatu kepada lo tapi lo harus janji jaga rahasia ini dari kita berdua." jelas Yuta menyuruh aku untuk tutup mulut kepada siapapun.

"Janji."

Aku dan Yuta saling menautkan jari kelingking dengan jari telunjuk yang artinya ia berjanji tidak akan ngomong dengan siapapun itu.

Hemm lagi ngomongin apa ya? Kok makin penasaran ya sekarang, padahal chapter nya baru dikit belum sampai puluhan tunggu kelanjutannya.

Jangan lupa vote di ikon bintang, klik kolom komentar untuk berkomentar sebanyak mungkin, dan tidak lupa untuk follow akun Authornya and happy enjoy. ♡♡♡

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

6M 335K 36
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.6M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
326K 19.4K 36
JANGAN LUPA FOLLOW... *** *Gue gak seikhlas itu, Gue cuma belajar menerima sesuatu yang gak bisa gue ubah* Ini gue, Antariksa Putra Clovis. Pemimpin...
320K 14.8K 29
Valerie Grazella Margaretta adalah gadis yang bebas melakukan apapun semau dia. Pakai rok mini? Boleh. Mabuk? boleh. Punya banyak pacar? Kenapa tidak...