ERLANGGA | END

By pawssieshc

3.4M 103K 1.1K

FOLLOW DULU BARU SECROL ! Sesama anak tunggal kaya raya yang di satukan dalam sebuah ikatan sakral? *** "Lo... More

01. Pertemuan Pertama
02. Pulang Bareng
03. Daren Alpheus Zorion
04. Bohong?
05. Keributan
06. From Someone
07. Wedding
08. Awal yang Baru
09. Nonton Bareng
10. Satu Atap
12. 5 Menit Cukup?
13. Peliharaan Baru
14. Ungkapan
15. Turnamen
16. Kepergok!
17. Omah Sarah
18. Pindah
19. Perasaan
20. Jebakan
21. Milik Sepenuhnya!
22. Kepergian
23. Sendiri
24. Hari Berikutnya
25. Menang or Kalah?
26. Berita Buruk
27. Siapa Salah
28. Kembali
29. Belum Membaik
30. Muak
31. Rumah Sakit
32. Terpaksa
33. Masih peduli?
34. Kenyataan
35. Berduka
36. Pemakaman
37. Tiba Saatnya
38. Kesedihan
39. Ujian
40. Pisah Rumah
41. Cek up
42. Study Tour
43. Truth or Dare
44. Pantai
45. Papa Muda
46. Aku Kamu Nih?
47. Bersama Mereka
48. Pulang
49. Bukti
50. Takut Kehilangan
51. Gak Terima?
52. Pengakuan
53. Kelulusan
54. Marah
55. Anin Birthday's
56. Rese
57. Sate Ayam
58. Kebohongan
59. Yang Katanya Rumah
60. Insiden
61. Akhir dari Kisah
62. Bucin
63. Dubai
64. Welcome baby! [END]
ANNOUNCEMENT
OPEN PO!!
CERITA BARU

11. Masuk Tim

61.5K 1.9K 2
By pawssieshc

"Lo mau kemana lagi kak." Anin melihat Erlan berpakaian rapih lengkap dengan jaket hitam. "Semalem lo udah pergi pulang larut malem banget, terus sekarang mau ngapain lagi? Gak kasihan apa sama gue yang sering lo tinggal sendiri mulu?"

Erlan berbalik mendekat mencium kening Anin yang sekarang memasang raut wajah sedih takut ditinggal. "Gue pergi dulu boleh hm? Atau lo mau ikut? Gue mau ke base camp sama yang lain."

"Hah? Base camp? Ngapain? Enggak deh, gue sibuk." tolak Anin setelah mengetahui tujuan Erlan kemana.

"Kalo lo mau ikut boleh aja, asal bareng gue."

"Gak mau, gue mau di rumah aja!"

"Yaudah. Malem ini gue pulang larut malem lagi, lo tidur duluan aja jangan nungguin gue, oke?" ucapnya.

Alis Anin terangkat, heran kenapa selalu pulang sesukanya. "Larut banget memangnya? Terus lo mau ngapain aja disana? Nongkrong sama cewek cewek? Iya?"

Melihat Anin yang berubah galak membuat Erlan terkekeh geli. "Sumpah yang, gue disana cuman ngopi ngopi doang sama mereka, gak nongkrong sama cewek cewek!"

"bulshit!"

"Gak percaya? Tanya aja Daren, dia juga ada di sana tuh." ucap Erlan.

"Apaan sih kok jadi Daren!" kesal Anin.

"Jadi beneran gak mau ikut nih? Padahal si Daren nanyain lo terus."

"Gak nanya! Dan gak mau tahu. Siapa juga yang mau ketemu dia, orang gue aja gak ada hubungan apa apa kok sama tuh cowok!"

"Iya, oke kalau memang enggak ya nggak papa, gue cuma nawarin."

"Yaudah sih."

"Gue pergi dulu. Lo jangan bergadang harus tidur tepat waktu. Harus udah tidur kalau gue pulang, ngerti?" ujar Erlan.

"Iya bawel!" ketus Anin.

"Hm, dan awas aja kalau sampe lo bawa cowok lain masuk ke dalem rumah pas gue gak ada! Gue hukum lo sampai gak bisa jalan!"

"Iya iya! Ya kali gue kaya gitu, memangnya gue cewek apaan?"

"Cewek gue." balas Erlan setelahnya.

"Iya, yaudah lo kalo mau pergi pergi aja, habis ini juga gue mau langsung bobo cantik."

Erlan mengangguk lalu melangkah keluar meninggalkan istrinya sendiri di kamar. Anin hanya memandang pintu yang barusan tertutup, Erlan benar benar pergi. Dia banyak menghabiskan waktu di luar dibanding bersama dirinya.

"Gue ngebosenin ya kak?"

°°°°

"Arghh sumpah ini adem banget anjay!" seru Faldo merentangkan tangannya menikmati suasana sejuk. Namun di balik itu semua ada Daren yang sekuat tenaga mengibas ngibaskan sobekan kardus besar ke arah Faldo.

"Tangan gue pegel anjrit!" keluh Daren.

"Bentar dulu ege! Gue belum puas!" tahan Faldo tak mau berhenti. AC di ruangan mati, menjadikan ruangan panas seperti di padang mahsyar.

"Tumben akur," ucap Erlan saat sampai disana. Dia duduk di sofa yang jauh dari Faldo dan Daren.

"Wih tumben lo ke sini, mentang mentang udah nikah baru inget ya sama temen?" ejek Mahen terkekeh. "Btw gimana malper lo sama Anin? Lancar?"

Memang aneh, padahal setiap hari ketemu di sekolah tapi teman yang satu ini masih saja nanya soal itu, emang rada rada otaknya! Isinya maksiat terus.

"Gue tunggu Lan keponakan unyu unyu dari kalian berdua," tambah Devan seraya makan camilannya.

"Kepo lo pada," balas Erlan.

"Gak ada salahnya kali Lan bagi bagi pengalaman? Jadi gimana rasanya?" tanya Mahen menaik turunkan kedua alisnya semakin kepo.

"Tanya aja bini gue, dia yang ngerasain," jawab Erlan asal.

"Anjir! mana bisa gitu? Kan lo juga ngerasain Lan? Pengalaman bersejarah setelah halal." sembur Mahen semakin penasaran.

"Gue tau gue tau!" Devan mengangkat tangannya ke atas."Pasti mantep kan? Kaya uh gimana gitu kan?"

"Bangsat! Emang lo pernah ngerasain" sontak Mahen melirik sinis Devan yang kelewat frontal, mulutnya lemas kayak mulut tetangga.

"Gak si, gue cuma nonton aja."

"Nonton apaan maksud lo?" tanya Erlan dingin.

"Biasalah."

Kemudian Erlan menyalakan pematik api dan mengarahkannya ke rokok yang berada di bibirnya. Erlan memang tercandu candu sama rokok, sehari bisa habis satu bungkus.

"Bagi Lan, pahit banget mulut gue." Erlan melempar satu batang rokok ke temannya yang tidak modal, bisanya cuma minta punya orang lain.

Faldo dan Daren mendekati mereka untuk ikut nimbrung.

"Lan," panggil Daren.

Alis Erlan terangkat pertanda 'apa?

"Gue ikut gabung tim basket lo boleh kan, bro?" tanya Daren.

"Bukannya lo atlet renang? Kenapa malah ikut basket?" tanya Erlan.

"Tau tuh! Gue aja heran sama nih anak, bisa bisanya hijrah ke tim basket," celetuk Faldo.

"Basket cuman jadi kegiatan sampingan gue aja, Lan. Lagian gue juga gak akan ninggalin atlet" ucap Daren.

"Berapa lama?"

"Selama 3 bulan, habis itu gue bakal keluar."

"Lo bisa apa ikut basket?"

Daren pun membuka handphone nya dan menunjukkan sesuatu pada Erlan. "Hm, besok lo udah bisa ikut latihan sama tim gue di sekolah" ujar Erlan setelahnya.

Daren tersenyum senang."Gue pasti bakal berusaha keras buat tim lo, Lan!"

"Iya. dan lo, harus ikut mematuhi aturan di dalamnya!"

"Siap!"

Devan mengacungkan jempol ke arah Daren. "Mantap! Cuma lo doang anjay yang langsung di terima sama kapten sekaligus!"

"Thanks, Van!" balas Daren.

"Yoi."

02.30 am.

Setelah selesai berkumpul bersama teman temannya membahas soal tanding nanti, kini Erlan kembali ke rumahnya yang terlihat gelap, sepertinya semua orang di rumah ini sudah tertidur lelap.

Erlan mendorong motornya sampai di garasi tanpa menyalakan mesin, karena takut jika mengganggu dan menimbulkan kebisingan walaupun tahu tidak akan kena marah. Tapi tetep saja takut kalau Anin yang ngamuk nyawanya bisa melayang yang ada disuruh tidur di luar.

Sampai di dalam rumah, Erlan memasuki lift supaya cepat ke kamar menemui istrinya yang pasti sudah tertidur. Perlahan, Erlan memutar knop pintu itu dan membukanya.

Terlihat Anin tengah tertidur pulas dengan posisi miring sambil memeluk guling kesayangan di selimuti selimut tebal yang menutupi tubuh mungilnya.

Sebelum mendekati Anin, Erlan memilih bersih bersih terlebih dahulu dan berganti pakaian. Pulang dari luar jelas banyak debu yang menempel.

Lalu Erlan kembali menggosok gosok rambutnya yang basah, kemudian ikut merebahkan tubuhnya di samping Anin.

"Guling nya keenakan banget di peluk sama lo!" geram Erlan menyingkirkan guling itu dari pelukan Anin, memindahkan tangan Anin ke tubuhnya. "Mending lo peluk gue aja kayak gini biar bisa tidur nyenyak sampe pagi."


Erlan mendusel dusel di ceruk leher Anin yang nyaman. "Wangi bayi."

Aroma tubuh Anin benar benar menjadi favorit untuknya akhir akhir ini.

"Good night my wife," bisik Erlan di telinga Anin.

Tiba tiba saja lampu kamar mati yang menandakan bahwa waktu tidur telah tiba. Di kesunyian malam ini lah Erlan baru bisa tidur setelah semua orang yang ada di rumahnya sudah tertidur lebih dulu.

"Rey, hari ini saya ada meeting dengan Anthony, kamu tolong urus aktivitas karyawan di sini selama saya pergi"

Reynand, pria berumur 24 tahun itu mengangguk paham. "Okay Sir."

"Bagus! Saya percayakan semuanya pada kamu" ucap Hendra.

"Siap!"

Hendra bersama asisten pribadi nya pun pergi meninggalkan ruangan.

Kali ini Rey dapat tersenyum puas melihat atasan nya pergi. "Akhirnya, sekarang gue bisa berduaan sama Alicia di ruangan ini "

Kemudian Rey mengambil handphonenya dari dalam saku dan menelpon seseorang.

"Hay baby, you can come here now!" ucap Rey tersenyum smirk.

"Wow! is your boss really gone?" tanya perempuan itu dari seberang sana.

"Yes baby! Come here fast, I can't wait!" bisik Rey.

"Okey! i will do everything for you, wait for me!"

Continue Reading

You'll Also Like

742K 76.2K 44
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
8.8M 651K 70
"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Ga...
195K 13.7K 32
⚠️Sequel ACL⚠️ Kehidupan Gamaliel Audreyksa Revander dan Syakila Jihani Asysidqi dimulai kembali saat mereka bertemu setelah enam tahun tak jumpa. Ke...
4.3M 256K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...