LUKA (On Going)

Od LiNaaaboooo

2.1K 1.7K 1.8K

kisah seseorang gadis dan cowok yang mempunyai kenangan buruk dan memberikan luka mendalam bagi keduanya, hin... Více

Prolog
Rumah Baru
Bertemu lagi
Sama
Tuduhan Menyakitkan
Permulaan
Kesal
Apa yang terjadi?
Misteri
Dia Kembali
Merasa bersalah
Cast Luka
Mantan
Rindu
Hantu dan Kezo

Selamat Datang

233 231 217
Od LiNaaaboooo

"Ada banyak kejutan yang siap menanti kita di dunia ini."


~Happy Reading~





Seorang gadis keluar dari angkot dengan pakaian seragam sekolah hitam abu-abu yang begitu rapi,matanya langsung tertuju ke arah gapura besar di depannya yang di atasnya ada tulisan "SMA WAYANA 1 SURABAYA".

Dimana disinilah tempat sekolah barunya, Erika terlihat begitu biasa saja tidak ada raut senangnya sama sekali. Seperti datang ke rumah barunya kemarin, di sekolah ini ia akan mendapat lingkungan, teman, guru dan semua hal baru lainnya dari sekolahnya yang yang dulu.

Dimana nantinya Erika harus mengeluarkan tenaga untuk berkenalan dengan orang lain dan menghafal tempat yang ada disekolahnya. Namun, disisi lain Erika berharap sekolah barunya ini bisa lebih baik lagi dari sekolahnya dulu.

Kemudian ia mengedarkan pandangannya ke arah sekitar dimana banyak sekali siswa-siswi yang berseragam sama seperti dirinya masuk ke dalam gerbang hitam besar di depannya.

Sebelum masuk ke dalam Erika mengambil nafas sedalam-dalamnya lalu mengeluarkannya secara perlahan untuk sedikit menghilangkan rasa gugupnya di sekolah baru.


Karena baru pertama kali masuk ke dalam lingkup sekolah ini Erika tidak tahu dimana letak kantor guru,ia mau bertanya ke orang lain masih malu soalnya ia tidak kenal dengan mereka.
Beginilah nasibnya sebagai anak baru  di sekolah ini.

Karena letaknya sekolahnya yang begitu luas Erika menjadi kesusahan mencari kantor guru, baru setengah berkeliling kakinya sudah pegel tak kuat berjalan lagi. Ia berhenti di taman sekolah."Ini dimana sih kantornya,gue udah muter-muter nggak ketemu,"gumamnya kesal sambil berkacak pinggang.
"Pegel kaki gue muter nggak jelas,"
Lanjutnya sambil duduk di kursi kayu panjang dan Erika memijit kakinya yang lelah.

Lalu tanpa sengaja pandangannya tertuju kepada seorang gadis yang tengah duduk di taman sendirian,dia duduk tepat di bangku yang tak jauh darinya.Perlahan kerutan di senyumnya itu hilang tergantikan dengan senyuman lebar,ia menegakkan badannya.

"Apa gue tanya dia aja ya? Mumpung dia sendirian." Gumamnya sendiri.Dengan segera Erika berlari untuk menghampirinya sebelum dia pergi.Katanya kakinya pegel tetapi kok malah lari mungkin sangking bahagianya ketemu orang yang bisa ditanyain.

Saat mau sampai di tempat gadis itu, Erika berjalan biasa kemudian berdiri di depannya."Permisi,"ucap Erika sembari memegang tasnya.Adanya kehadiran seseorang gadis itupun melirik ke arah Erika dan mencopot headset dari telinganya.

Erika nampak takut saat muka dia tidak ada senyum-senyumnya sama sekali,mungkinkah dia marah karena ia telah menganggunya.

"Kenapa?"ujarnya dingin.

Erika memegang rambutnya gugup. "Mau tanya ruang guru dimana ya?"

Gadis itu menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. "Lu lurus aja kesana nanti juga ketemu ruang guru,"balasnya tanpa memberikan petunjuk sama sekali mana Erika paham kalau gitu.

"Ini orang niat ngasih tau apa nggak sih?batinnya dalam hati sambil melihat wajah dia kesal.Wajahnya saja yang cantik tetapi sikapnya cuek.Niat Erika mau nanya biar tahu kantor guru malah jadi kepikiran dan dia tidak mudeng sama sekali.Pasalnya gadis itu tidak memberikan petunjuk sama sekali.

"Lurus kesana," Erika menunjuk tangannya ke depan sana dan dia mengangguk saja.Setelahnya Erika menggaruk tengkuknya jika sudah begini ia tidak tahu harus apa lagi,mau tanya lagi takutnya malah dia marah.Sepertinya dia benar-benar terganggu akan kehadirannya.

"Emm...makasih," lanjutnya sambil tersenyum tetapi dia tidak membalasnya kemudian Erika melangkahkan kaki meninggalkannnya.

"Cuek amat itu orang." Gerutunya seraya sekilas menengok kepalanya ke belakang untuk melihat gadis itu.


****

Setelah bertanya kepada gadis itu,Erika pikir omongannya tidak bisa dipercaya dan hanya bualannya saja.Namun tak dikira petunjuk dari dia ternyata benar,Erika tinggal lurus saja sudah kelihatan kantor guru.Berkat gadis itu akhirnya ia bisa bertemu dengan wali kelasnya,biarpun dia jawabnya agak dingin Erika tetap harus berterima kasih padanya.Ia berharap bisa bertemu gadis itu lagi biar bisa menebus kebaikannya.

Erika berjalan di belakang guru cantik sekaligus wali kelasnya yang bernama Safana menuju kelasnya.Kebetulan Erika masuk ke dalam kelas 11 Mipa 3 yang sama persis seperti kelasnya dulu di kota bandung.Ia tak menyangka bisa-bisanya sama kayak gitu,mungkin itu yang dinamakan kebetulan.

Setelah melewati lorong kelas lalu naik ke lantai 2 akhirnya Erika dan Bu Safana telah sampai dikelas yang dekat dengan tangga,sungguh saat melihat papan nama yang terpasang pada kayu di atas pintu itu membikin dirinya gugup.Apalagi mendengar suara bising di dalam malah semakin membuat jantungnya berdebar-debar.

"Mari masuk,"ajak Bu Safana dan Erika mengangguk lalu dia membuka pintu tersebut yang mana ia bisa melihat jelas keriuhan di kelas tersebut.

Bukannya masuk Erika malah stay berada di luar ia tak mau masuk kedalam soalnya gugup dan malu,sebenarnya ia paling anti dengan yang kayak begini apalagi nanti ada sesi perkenalannya.

"Haduh,gue gugup banget," Batinnya dalam hati sembari mengenggam erat kedua tangannya yang mengeluarkan keringat.

Mendapati kehadiran wali kelasnya siswa-siswi disitu menjadi terdiam dan duduk kembali lagi di tempatnya.
"Selamat pagi,anak-anak. "Sapanya sembari menaruh bukunya di meja lalu tersenyum kepada anak didiknya.
"Selamat pagi,Bu...." jawab mereka serampak."Sebelum memulai pelajaran,ibu mau ngasih tahu kalau Kita kedatangan siswi baru kali ini." Beliau tersenyum manis ke semua peserta didiknya lalu pada seorang gadis yang masih terdiam di depan pintu.Semuanya menjadi bising kembali membicarakan siapakah siswa baru tersebut.

"Cewek atau cowok Bu?"tanya cowok berambut mangkok yang duduk paling belakang dekat jendela.

"Hei ege, Bu Safa tadi ngomong siswi berarti dia ceweklah,"timpal teman sebangkunya.

Dia mengangguk kepalanya mengerti. "Oh cewek,mana bu anaknya?"

Lantas,guru itu melihat ke arah luar pintu dan semua orang mengikuti arah pandangannya. "Silahkan masuk,Nak."
Semua orang saling berbisik satu sama lain siapakah gerangan anak bari tersebut. Sebelum masuk ke dalam Erika menarik nafas lalu mengeluarkannya.

"Semangat,Tenang Erika." Ia menyemangati dirinya agar tidak gugup kemudian Erika masuk ke dalam.

Lantas pandangan semua orang tertuju padanya ia menjadi gugup, Erika cuman bisa menundukkan kepalanya malu.

"Oke,kamu silahkan memperkenalkan diri." Suruhnya lalu Erika memberanikan diri mendongakkan matanya  kemudian menatap ke semua orang yang juga tengah menatapnya.

Ia semakin menautkan tangannya gelisah apalagi kala pandangannya terfokus pada cowok berkata sipit yang duduk sendirian di dekat cowok yang bertanya tadi.

Seketika matanya terbelalak lebar melihatnya,apalagi dia juga nampak sama terkejutnya.Lantas,kenangan tak mengenakkan pun mulai menyapa pikirannya lagi.Keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya. Dan
Erika kembali menundukkan kepalanya.

"Kenapa dia bersekolah juga disini?"batinnya dalam hati.Tidak habis pikir bertemu dia lagi di sini,di kelas yang sama.Niatnya untuk keluar dari penjara malah dipertemukan oleh pembuat penjara itu sendiri.

"Erika,"

"Eh-iya bu..." ia mendongakkan kepalanya.

"Silahkan perkenalkan diri kamu," ucapnya sopan sambil memegang bahunya.

"Iya bu.... "

Karena melihat cowok itu ada disini membuat dirinya sedikit terguncang. Erika mencoba untuk menghapus kenangan yang tak diinginkan itu dari pikirannya dan fokus untuk memperkenalkan diri.

Kemudian Erika kembali memberanikan diri  menegakkan badannya dan mengarahkan matanya ke orang di depannya.

"Halo semua,"sapanya sembari melambaikan tangan. "Gue Eriana Putri Hasbian pindahan dari SMA abadi 1 bandung.Senang bertemu dengan kalian." Ujarnya dengan senyuman lebar yang tak terlihat tulus sama sekali apalagi wajahnya yang tadinya bahagia mendadak menjadi suram.

"Haiiii,Eriiii."teriak seseorang yang mana itu terdengar tidak asing baginya.

"Suara itu?"

Sontak saja,matanya mengarah ke seorang gadis berdandan menor yang duduk di deretan bangku tengah pada barisan ketiga.Seketika raut wajahnya menegang melihat dia ada disini juga.Perlahan senyuman itu lenyap melihat dia ada disini juga.

"Senang bertemu denganmu," katanya
"Semoga kita bisa menjadi teman,"lanjutnya sembari menunjukkan senyumnya yang bagi Eri itu bukanlah sebuah senyum ketulusan. Melainkan senyum kematian yang akan membawanya untuk mengalami kejadian yang amat pahit lagi.

Erika pun menurunkan tangannya dan matanya bergerak kesana-kemari. Jantungnya semakin berdegup kencang tak karuan,ia melihat gadis yang masih tersenyum itu dengan tatapan dingin.

Mengapa juga ia harus bertemu mereka lagi.Bukannya menjadi tenang,ia malah akan semakin tersiksa disini.Dan kenangan menyakitkan itu akan terulang lagi.

"Erika." Bu Safana mencoba untuk menyadarkan Eri yang diam saja.Dia merasa ada sesuatu yang terjadi pada muridnya barunya itu.

"Eri."panggilnya lagi

"Eh....i-ya bu....."ia menoleh kepada guru itu dengan senyuman yang terlihat dipaksakan. "Maafkan saya bu." ucapnya sembari menundukkan kepala.

"Tidak apa-apa.Sekarang silahkan kamu duduk di sebelah itu." Tunjuknya pada bangku dekat dengan jendela.Pada barisan ke empat yang untung saja duduknya itu tidak berdekatan dengan gadis menor tersebut.

Malah dekat dengan cowok sipit tadi,Erika dalam hatinya menggerutu sendiri. Ia pikir akan baik-baik saja sekolah disini,nyatanya Erika malah mendapatkan yang tidak seperti harapannya.

Jika begini,Erika memilih sekolahnya dulu dan ia ingin kembali kesana tetapi nasi telah menjadi bubur. Mau bagaimanapun Erika tidak bisa kembali maupun keluar dari sekolah ini.

"Selamat datang, Erika." Ucap dia lagi sambil menunjukkan raut devilnya. Jika tidak ada orang disini Erika ingin sekali merobek mulut gadis sialan tersebut.

Kehadiran orang yang tak diinginkan oleh Erika membuatnya enggan untuk sekolah disini, meskipun begitu ia tidak boleh kelihatan lemah dan tetap harus berdiri kuat menghadapi mereka. Walau Erika tak menjamin apakah dirinya bakalan aman disini atau kenangan lama itu terulang lagi.






A/N

Ada hubungan apa antara Erika dengan cowok dan gadis dari gadis itu? 🤔

Maaf yah kalau kurang ngefeel ceritanya

Saya masih amatir jadi ceritanya nggak jelas wkwkwk 🙏

Jangan lupa vote and komen ya...

See you in next chapter, 👋👋👋

Assalamu'alaikum......

Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

179K 19.9K 72
[IMAGINE PROJECT] BOOK 2 KIM UNIVERSE Ketika sesuatu terlihat sama, bukan berarti yang sudah hilang kembali lagi.. Dan ketika benar kembali, maka itu...
931K 91.1K 50
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
4.6M 267K 32
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
1.4K 932 17
[DIHARAPKAN SEBELUM BACA WAJIB UNTUK FOLLOW DULU] Kalian pernah menyukai seseorang? Kalian pernah mencintai seseorang secara gila-gilaan? Bagaimana...