The Gangster Leader-CH[HIATUS]

By Cheysia29-chan

9.8K 1.2K 570

✧Welcome to my threety book ( ꈍᴗꈍ) ✿_____________________________________________✿ "KEPARAT SIALAN!!! KALAU A... More

Trailer
Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 4
Chapter 5

Chapter 3

1.3K 158 59
By Cheysia29-chan

⚠︎𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆⚠︎
➪Typo adalah seni, semakin banyak typo maka semakin banyak seni
➪ Tak bermaksud menyinggung siapapun
➪Maaf apabila terdapat penulisan kata yang salah
➪ Kata-kata kasar
➪Cerita tak sepenuhnya benar, ini hanya AU saja

||𝙷𝚊𝚙𝚙𝚢 𝚁𝚎𝚊𝚍𝚒𝚗𝚐||
(つ≧▽≦)つ
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

[Chapter 3 : Macan galak yang kembali]

------------✧◦♚◦✧------------

Pukul : 07.00

Suara dentingan sendok dan garpu yang saling bertubrukan pada piring terdengar sangat nyaring di ruang makan yang bertepatan di samping ruang tamu itu.

Terlihat satu keluarga yang berisi 10 anak dan 1 orang tua yang tengah menyantap sarapan mereka dengan tenang disana.

ASEAN:"Bagaimana pagi mu, indo? Apa kau gugup? Karena ini pertama kalinya kamu akan belajar bersama yang lain setelah sekian lama." Tanya Asean membuka percakapan setelah menghabiskan sarapannya.

Indo:"Um..ya, mungkin sedikit." Jawab indo sambil tetap fokus pada daging yang sedang ia potong agar muat masuk kedalam mulutnya.

Malaysia:"Tenang saja bang! Ada kita orang yang akan selalu di sampingmu!" Seru Malay antusias.

Philippines:"Betul betul betul!" Sahut Phil mengangguk.

Singapore:"Tak akan ku biarkan kalian terus menempel pada kak Indo. Karena aku salah satu pengurus kampus, jadi aku sudah meminta jadwal khusus untuk kak indo." Ucap Singapore yang meraih teh nya.

Malaysia:"What! Apa-apaan itu!!!" Teriak Malay tak terima.

Philippines:"Ihh! Tak adil!"

Indo:"Jadwal Khusus?"

Singapore:"Oh, itu hanya jadwal yang ku rekomendasikan agar mereka tidak menempel padamu." Ucap Singapore santai.

Indo:"Ah...begitu ya." Gumam indo mengerti.

Setelah selesai menyantap sarapan pagi mereka, mereka pun langsung bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Karena hari ini hari Senin, yang dimana semua matkul di mulai pagi, jadi mereka pun berangkat bersama-sama.

Indo:"Loh!? Kalian gak naik mobil?" Tanya indo pada Malaysia, Philippines, Thailand, Vietnam, Myanmar, Cambodia dan Laos.

Thailand:"Karena hari ini adikku akan kembali ke kampus, jadi kami berniat untuk memberikan pengawalan khusus. Ini VVIP dan gratis loh~" ucap Thailand yang berjalan ke bagasi mansion menyusul Malaysia.

Indo:"Hah?" Indo yang tak mengerti hanya memiringkan kepalanya.

Cambodia:"Abang lihat saja nanti, kamu akan berada di sisi Abang untuk melindungi Abang!" Seru Cambodia tersenyum lebar.

Indo:"Melindungi? Aku? Dari siapa?" Tanya indo yang makin tidak mengerti dengan maksud adiknya.

Brunei:"Ahahaha, sebenarnya mereka cuma mau pamer aja sih..." Ucap Brunei diiringi kekehan kecil.

Indo melirik kearah adik perempuannya yang duduk di sampingnya dengan tenang.

Indo:"Aku tak mengerti sama sekali..." Gumamnya yang kembali fokus pada arah bagasi mansion.

Di mobil hanya ada dirinya, Singapore, Brunei, dan papa asean yang menyetir.

Selang beberapa lama terdengar suara motor dari dalam bagasi mansion, dan kemudian keluarlah Thailand, Malaysia, Myanmar, dan Laos yang mengendarai motor sport.

Indonesia yang melihatnya tercengang lebar, hell! Sejak kapan Malaysia bisa mengendarai moto sport!? Lalu adiknya Laos!!!

Matanya melebar karena sangking terkejutnya, papa Asean yang melihatnya tertawa geli karena melihat ekspresi anaknya yang lucu.

ASEAN:"Indo, ini sudah sangat lama semenjak kepergian mu. Jadi wajar saja kalau banyak yang berubah disini." Ucap papa Asean menatap indo sambil tersenyum lembut.

Indo yang mendengarnya hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Ternyata selama ini dia tidak bisa melihat perkembangan adik-adiknya secara langsung, itulah mengapa ia jadi tidak tau apapun tentang adiknya.

Asean:"Ayo kita berangkat." Ucap ASEAN yang menginjak pedal gasnya.

Mobil milik Asean pun berjalan menuju kampus, di kawal oleh Malaysia yang membonceng Philippines, Myanmar yang membonceng Cambodia, dan Laos yang membonceng Vietnam, lalu Thailand yang membawa motor nya sendirian.

Sungguh seperti pengawalan presiden! Indonesia hanya tersenyum sambil melihat adik-adiknya dari kaca mobil.
Ah...ia seperti di kawal para bodyguard nya, keren!

------------✧◦♚◦✧------------

Sementara itu di depan gedung besar dengan lapangan yang tak kalah luasnya dengan gedung tersebut.

Terdapat tiga pria yang tengah berdiri didepan pintu masuk sebelah timur yang langsung mengarah ke parkiran kampus.

"Hah... sebenarnya apa yang kita lakukan di sini." Tanya salah seorang pria yang berada di pojok kanan sambil mendengus lelah.

"UN, apa ada tamu yang penting sampai kau sendiri menyambutnya didepan gerbang?" Tanya pria yang berdiri paling pojok kiri dengan tampan dinginnya.

UN:"Hm, ntah lah. Aku hanya sedang ingin saja menyambut anak-anak pagi ini." Ucap organisasi tersebut sambil tersenyum tenang.

Sementara kedua organisasi yang mendampinginya hanya bisa pasrah dengan sifat atasan mereka yang kadang-kadang sulit untuk di tebak itu.

EU:"Apa sih, random sekali otak mu itu. Tiba-tiba lagi kepengen menyambut anak-anak, memangnya siapa yang sedang kamu nantikan?!" Tanya organisasi Eropa itu dengan sedikit mendengus kesal.

Ia menyambar minuman dinginnya yang sudah tak terlalu dingin lagi di anak tangga, lalu meneguknya sampai habis tak tersisa.

NATO:"Ikuti saja apa yang UN katakan EU." Komen organisasi tersebut yang masih berdiri tegak di samping sang atasan.

EU yang mendengarnya langsung berdecak kesal. Ia pun kembali berdiri dan menghampiri UN untuk kembali berdiri diatasnya.

Beberapa country yang masuk lewat pintu itu pun menyapa ketiga organisasi tersebut dengan keadaan bingung. Tentu saja, ini kali pertama mereka melihat UN apalagi NATO menyambut mereka didepan pintu gerbang.

Tak selang beberapa lama terlihatlah Thailand dan Myanmar yang memasuki gerbang dengan motor sport mereka.
Setelah itu mobil mewah dengan bendera organisasi Asean pun ikut masuk kedalam, dan yang terakhir adalah Malaysia dan Laos yang juga menaiki motor.

EU:"Hm? Tumben sekali mereka berangkat terpisah seperti itu." Ucap EU sambil mengangkat satu alisnya heran.

NATO:"Formasi itu...apa mereka sedang mengawal seseorang?" Tanya NATO yang mengetahui maksud mereka setelah melihat formasi berkendara mereka.

UN yang mendengarnya tertawa kecil, tak selang lama ia langsung terdiam sunyi dan menatap kearah mobil organisasi Asean itu dengan serius.

UN:"Pernahkah kalian bertanya-tanya, kenapa Asean bisa sekuat ini? Atau pernahkah kalian bertanya, kenapa Asean bisa bertahan dari krisis dengan baik?" Tanya UN secara tiba-tiba.

Kedua organisasi yang berada di sampingnya langsung menatapnya bingung, apa lagi dengan pertanyaan yang di lontarkan olehnya.

NATO:"Apa maksud mu.." tanya NATO pelan.

UN yang mendengarnya langsung bersmirk.

UN:"NATO, pernah kah kau bertanya-tanya. Kenapa pertahanan Asean sangat baik? Padahal Asean sendiri merupakan organisasi yang anggotanya hanya terdiri dari negara-negara yang hanya pandai berekonomi, bukan yang pandai tentang militer?" Tanya UN pada NATO.

NATO langsung terdiam membisu kala UN menatapnya dengan serius, sorot mata dengan warna biru langit yang dihiasi oleh bulu mata putih albinonya itu membuat UN terlihat begitu menawan.

EU:"Oh, apa kau sedang membahas tentang kompetisi militer antar negara waktu itu? Yang dimana militer anggota NATO kalah dengan militer anggota Asean itu?" Tanya EU yang mengingat kejadian beberapa tahun lalu.
(Ini cuma AU ku ya, jangan di Anggap serius)

UN:"Ya, bisa dibilang begitu." Sahut UN sambil mengangguk pelan.

NATO yang mendengar langsung mengepalkan tangannya kesal. Urat nadi pada lehernya langsung mengeras, ia menatap tajam kearah EU. EU yang mendapatkan tatapan tajam dari NATO pun langsung membuang matanya kearah lain.

UN:"Lalu EU, Pernahkah kau bertanya, kenapa Asean bisa menangani situasi krisis ekonomi dengan sangat baik? Padahal kau sudah sangat berusaha untuk membuatnya melemah melalui ekonomi, tetapi dengan cakapnya dia bisa menanganinya dengan baik." Ucap UN yang kini menatap kearah EU.

EU yang mendengarnya langsung memerah karena malu, tentu saja! Kegagalannya kini tengah di ungkit oleh sang atasan. Baginya kegagalan itu adalah aib yang besar.

UN yang melihatnya kembali tersenyum, ia kini menatap kearah mobil Asean yang dimana sudah terlihat Singapore dan Brunei yang berada di luar mobil, begitu pun dengan Asean yang baru membuka pintu mobil dan keluar.

UN:"Bagaimana kalau aku katakan, Asean hanyalah boneka milik seseorang." Ucapannya langsung membuat kedua organisasi disampingnya terkejut bukan main.

EU:"Apa maksud mu UN!?" Teriak EU mempertanyakan.

NATO:"Boneka?"

UN:"Hahaha! Aku hanya bercanda...bukan itu maksudku, tapi yang ku katakan tadi tidak sepenuhnya salah." Ucap UN yang tertawa karena merasa lucu mempermainkan kedua bawahannya itu.

UN:"Ya...lebih halusnya lagi, ada seseorang yang berdiri di bawah bayangan Asean. Seseorang yang duduk dengan tenang di singgasana sambil menjalankan buah catur nya dengan sangat baik. Orang yang diam-diam menjadi lawan yang kuat..." Ucap UN menyeringai menatap kearah Asean.

EU:"Jangan berbelit-belit seperti pelajaran matematika, katakanlah dengan jelas UN."

NATO:"..."

UN:"Apa kamu mengerti maksud ku NATO?" Tanya UN yang tau kalau NATO sendari tadi mengerti maksud perkataannya.

NATO:"Siapa...orang itu?" Tanya NATO serius namun tak di pungkiri keterkejutannya terhadap perkataan UN tadi.

UN:"Hehe...dia adalah seseorang yang sangat lembut, namun kelembutannya bisa menusuk siapapun dari belakang. Seseorang yang pemaaf, namun bukan berarti dia akan melupakan perbuatan orang itu meskipun ia memaafkannya. Seseorang yang rupawan, namun ke rupawanannya juga bisa membuat semua orang bodoh. Dan, seseorang yang bisa membodohi semua orang dengan sikap polosnya itu." Ucap UN semakin melebarkan senyumannya.

NATO dan EU yang mendengarnya langsung bergidik ngeri.

EU:"Benarkah Asean memiliki seseorang yang seperti itu?" Tanya EU merasa kurang yakin.

UN:"Ya." Jawab UN singkat.

NATO:"Itu berarti selama ini yang mengendalikan ekonomi ataupun militer Asean adalah orang itu?" Tanya NATO lagi.

UN:"Iya."

EU:"UN, siapa dia?" Tanya EU degan rasa penasaran yang menggebu-gebu.

UN yang mendengarnya pun kembali tersenyum, akhirnya pertanyaan yang ditunggu-tunggu keluar dari mulut salah satu organisasi tersebut.

UN pun menunjuk ke arah ASEAN yang sedang membuka pintu mobil belakang. Keduanya pun langsung melihat kearah yang di tunjukkan oleh UN.

UN:"Kau lupa? Dia adalah macan kebanggaan ASEAN. Tapi terlalu sangar untuk dipanggil macan...ya! Anggap saja penampilannya seperti seekor kucing yang  manis dan lucu, namun didalam dirinya
ada seekor macan yang siap menerkam siapapun jika berani mengusik nya. Dia adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia! Salah satu pendiri Asean." Ucap UN dengan penuh penekanan saat memanggil nama Indonesia.

Secara bersamaan, seorang pemuda bersurai merah diatas dan putih di bawah itu mulai terlihat saat dirinya keluar dari mobil. Wajah cantik rupawanannya langsung mengarah menatap gedung kampus yang besar, sehingga ketiga organisasi tersebut bisa melihat wajahnya.

Angin menerpa rambutnya dengan lembut, dan sinar matahari yang menyinari sorot mata berwarna emerald itu, membuat wajahnya semakin terlihat ayu rupawan.

Tubuhnya yang kecil itu mengendong tas kecilnya dan keluar sepenuhnya dari dalam mobil. Tangan kecilnya masih setia memegang tangan Asean, sebenarnya Asean yang tak mau melepaskannya sih.

ASEAN:"Bagaimana kampus nya?" Tanya Asean sambil tersenyum pada anaknya.

Indo:"Luar biasa! Gedungnya besar, taman dan lapangannya juga tak kalah besar! Bersih dan kelihatan nyaman sekali..." Ucap Indonesia yang melihat sekeliling kampus.

ASEAN:"Syukurlah kalau kamu menyukainya." Ucap ASEAN lega.

Saat tengah melihat-lihat ke beberapa arah, tiba-tiba saja matanya menangkap tiga sosok yang tengah berdiri tak jauh dari dirinya berada.

Indonesia sedikit menyipitkan matanya untuk melihat siapa gerangan sosok-sosok itu. Dan ternyata ia mengetahui salah satu sosok itu. Bibirnya tersenyum lebar dan manis.

Kakinya mulai melangkah maju menghampiri sosok tersebut, masih dengan senyumannya.

Indo:'Wah...ternyata kita bertemu disini ya.'

Indonesia kini berhadapan langsung dengan sosok organisasi besar dunia, organisasi yang memuat lambang peta dunia berwarna putih dengan latar belakang berwarna biru.

Matanya yang berwarna biru langit yang sama persis dengan rambutnya. Dan bulu matanya yang berwarna putih, itu lah yang menjadi ciri khas organisasi satu ini. Kelainan albinonya.

Indo:"Lama tidak berjumpa ya, tuan PBB." Ucap Indonesia menyapa organisasi tersebut dengan senyuman manisnya.

UN:"Wah...sudah berapa lama ya kira-kira? 20 tahun, Sepertinya 20 tahun lalu. Benar?"

Indo:"Ehem!" Sahut Indo mengangguk.

UN:"Fisik mu kelihatan tidak berubah sama sekali, anakku yang manis dan rupawan." Ucap UN memegang kepala Indonesia.

Indo yang mendengar UN memanggilnya dengan sebutan 'anakku' itu pun hanya tersenyum.

Indo:"Saya tak pandai membuat perubahan secara fisik, itulah mengapa saya masih tetap sama seperti dulu." Ucap Indo.

UN:"Ahahaha, berhentilah berbicara dengan formal nak. Jangan lupa aku ini juga ayah mu, bersikaplah selayaknya anak dan ayah. Oke nak?" Ucap UN tersenyum pada Indo.

Indo yang mendengarnya menarik nafas pelan dan kembali tersenyum lebar dan mengangguk.

Indo:"Oke dad!" Jawab Indo dengan senyuman merekahnya.

Kalau kalian bertanya-tanya tentang hal ini. Jawabannya cukup simpel. Saat Indonesia terlepas dari penjajahan ia sempat dirawat dan di besarkan oleh UN sebelum akhirnya tercipta Asean.

EU:"Hallo~ senang bertemu dengan mu manis~" ucap EU yang langsung menjabat tangan Indo.

Indo:"Eum..hahaha...senang bertemu dengan anda juga...eum..." Indo yang melihatnya hanya tersenyum kikuk.

EU:"EU! Panggil saja aku EU! Atau kau mau memanggil ku honey atau bab___" belum selesai mengatakan kalimatnya, tiba-tiba saja sepasang kaki mendarat di wajahnya.

»Bruk!«

ASEAN:"JAUHKAN TANGAN KOTOR MU DARI ANAKKU SIALAN!!!" Teriak Asean yang berhasil mendarat dengan selamat setelah memberikan ciuman sepatu pada EU.

Indo:'Sejak kapan papa sekuat itu ya?😰'

Sementara anak-anak asteng lainnya seperti Malaysia, Philippines, Laos, Cambodia, dan Vietnam juga ikut melakukan hal seperti papa mereka, yaitu menendang dan memukuli EU habis-habisan.
Sementara yang lainnya hanya diam menonton.

UN:"Karena kamu sudah disini, ayo kita mengobrol di ruangan ku saja." Ucap UN kemudian mengendong Indo seperti anak kecil.

Indo:"Be-berhenti! Aku sudah besar! Tolong turunkan aku dad!" Ucap Indonesia yang memerah karena malu.

UN:"Hahaha! aku tak peduli sudah sebesar apa kamu, karena di mata ku kamu masih seorang anak yang suka mengemuti jarinya sebelum tidur." Ucap UN tersenyum kecil.

Indo:"A! Ahhh!! Dad berhenti mengungkit hal seperti itu!" Teriak Indo yang mulai memerah karena sangat-sangat malu dengan perkataan UN.

UN:"Haha, Baiklah-baiklah, maafkan aku. Ayo kita ke ruangan ku." Ucap UN kemudian membawa indo pergi ke ruangannya.

Sementara itu keadaan EU yang sudah babak belur dengan anak-anak asteng yang berusaha menahan amukan papanya agar tidak membuat EU mati.

Sementara itu NATO yang sendari tadi hanya menatap Indonesia pun juga ikut masuk kedalam gedung, hari ini ada matkulnya di jam 9 nanti, jadi ia akan bersiap.

------------✧◦♚◦✧------------

Di lorong yang tepat berada di bawah tangga, terlihat seorang pemuda yang tengah membongkar tas pemuda yang satunya lagi.

"Ti-tidak! Israel tolong berhenti!" Teriak pemuda yang terduduk di lantai itu, memohon pada pemuda bernama Israel agar mengembalikan tasnya.

Israel:"Huh? Entah karena kau miskin atau apa, tapi aku mulai bosan dengan isi tas mu yang hanya ini ini saja. Cih!" Ucapnya yang langsung melempar tas berwarna hijau daun itu ke arah tong sampah yang berada di dekatnya.

Pemuda itu langsung merangkak ke arah tong sampah tersebut dan buru-buru mengambil tasnya kembali.

Setelah mendapatkan tasnya, ia melihat tasnya yang kotor karena terkena sesuatu yang basah dari tong sampah tadi.

Ia buru-buru mengelapnya dengan tangan bajunya untuk mengeringkan tasnya yang sedikit basah itu.

Israel:"Hah...membosankan sekali." Gumamnya yang kemudian mengambil buku milik pemuda itu yang berserakan dilantai saat ia mengobrak-abrik tasnya.

Israel membaca buku dengan sampul hitam itu, sepertinya itu adalah buku diary milik pemuda itu.

Israel mendelik begitu membaca satu kalimat di lembaran ke-5.

Israel:"huh? Banyak juga ya yang kau tulis tentang ku. Dan lagi...apa kau masih berharap 'orang itu' akan kembali? HAHAHA! Aneh, jelas-jelas dia tidak akan pernah kembali." Ucapnya yang tertawa kencang.

"Ti-tidak! Dia pasti kembali! Pasti!!" Teriak pemuda itu dengan penuh yakin.

Israel:"Hah~ Pales, Pales mau sampai kapan kau akan terus mengharapkan orang itu? Dasar, kau itu seperti hama lemah yang bertengkar pada orang lain." Ucap Israel yang kemudian melemparkan buku itu ke tong sampah yang sama.

Palestine yang melihatnya buru-buru mengambil bukunya kembali, namun saat ia mengambilnya sudah sedikit basah, jadi ia buru-buru mengelapnya lagi.

Palestine:'Aku...hanya hama? Apa selama ini aku selalu merugikan 'nya'? Apa dia terbebani karena aku?' batinnya yang tenggelam dengan perkataan Israel tadi.

Tanpa sadar satu tendangan berhasil mendarat sempurna di perutnya, membuatnya terpental kearah tembok lorong.

Palestine meringis kesakitan dibagian perutnya, perutnya seakan-akan bergejolak seperti magma yang akan meledak keluar.

Palestine melirik kearah Israel yang sudah siap-siap melayangkan tinjuannya lagi kearah mukanya yang sudah babak belur.

Entah karena pasrah atau sudah tak kuat bergerak, Pales pun hanya menutup matanya dan menunggu tinjuan itu akan mendarat di bagian tubuh yang mana.

»Plang! Tererereng

Suara bisik seperti besi itu langsung membuatnya membuka matanya untuk melihat apa yang terjadi.

Israel:"AGHHH! Sialan! Apa-apaan ini! Huek! Baunya seperti air jamban!" Teriaknya yang merasa mual.

Palestine yang melihat Israel terduduk dengan keadaan sudah basah kuyup itu pun terbelalak terkejut.

Pales:'Ugh...bau sekali.' batinnya sambil menyeret tubuhnya untuk menjauh sedikit dari Israel.

Sementara Israel yang masih mengumpati ember yang tiba-tiba melayang ke kepalanya dengan isi air jamban yang bau itu. Palestine pun mulai memasuki barang-barangnya, mungkin ini kesempatannya untuk kabur.

Israel:"KAU! Mau kemana kau sialan!" Teriak Israel yang melihat Palestine sudah siap melarikan diri.

Palestine yang melihatnya langsung terkejut, buru-buru ia berusaha berlari namun karena kakinya yang sakit ia jadi tak bisa berlari dengan benar.

»Plang!«

Israel melempar kan ember yang tadi ke arah kepala Palestine, membuat Palestine pun tumbang dan kembali terjatuh ke lantai.

Israel yang hendak menghampiri nya dengan persiapan kepalan tangan sempurna itu langsung terdiam ditempatnya saat ia melihat bayangan seseorang dari ujung matanya.

"Well~ well~ well~ ternyata seperti ini kesan pertama saat kita bertemu kembali ya, Israel njing!" Suara lembut dan halus namun mencekam itu membuat bulu tangan, bulu kaki, bahkan bulu keteknya berdiri.

Israel yang samar-samar ingat tak ingat dengan suara itu kini hanya bisa mematung di tempat. Entah mengapa ia jadi tidak memiliki keberanian untuk menengok kearah sumber suara tersebut.

Sementara Palestine yang melihat Israel terdiam dengan wajah pucat itu pun juga ikut bingung.

"Kenapa? Kau tidak mau melihat siapa yang sudah melempar mu dengan air jamban? Apa kau tidak marah seperti biasa? Biasanya kau akan langsung mereong setelah mengetahui siapa orangnya, benar?" Ucap sosok tersebut sambil menaruh lengannya diatas pegangan tangga, dan menjatuhkan dagunya di atas telapak tangannya.

Israel:'Tidak mungkin...hahah...aku pasti sedang mengigau, ini pasti hanya mimpi..ya..ini pasti hanya mimpi..hahah..' batinnya yang berusaha berpositif thinking.

Palestine yang sedikit ragu dengan tebakkannya itu pun hanya terdiam untuk menunggu apa yang akan terjadi.

Israel pun berusaha memberanikan diri untuk melihat kearah tangga, perlahan ia melihat sosok tersebut. Dan saat dirinya sudah sepenuhnya menatap sosok tersebut, wajahnya pun kembali lebih pucat.

Keringat dingin mulai bercucuran dari tubuhnya, matanya yang biasanya tajam kini malah berubah seperti seorang anak kelinci yang akan di terkam serigala.
Tubuhnya yang juga ikut bergetar tak karuan.

Semua itu karena sosok yang berdiri sambil menyandarkan kepalanya diatas telapak tangannya dengan di topang oleh lengannya itu.

Seorang pemuda dengan perawakan pendek, memiliki sorot mata emerald yang cantik namun tajam, dan sorot wajahnya yang menatap Israel dengan datar.

Mau dilihat dari segi manapun Israel benar-benar tidak bisa mengelak bahwa orang itu adalah 'dia'.

Israel:"Haha...tidak mungkin.." gumamnya yang masih berusaha mengelak.

"Apa yang tidak mungkin? Aku kembali loh~ padahal terakhir kali, aku benar-benar sudah memberikan mu peringatan yang tepat untuk berhenti mengganggu nya. Tapi sepertinya peringatan ku hanya masuk kuping kanan keluar kuping kiri." Ucapnya dengan nada dingin mencekam.

"Kalau begitu...apa jangan-jangan kau merindukan tabokkan penuh cinta dari ku? Hm~ benarkah begitu?"

Israel:"Hih! A-awas saja kau!" Ucap Israel yang memperingati Palestine kemudian langsung hendak pergi meninggalkannya.

"HEY! Mau kemana kau! Aku tak mengijinkan mu pergi tau!" Teriak pemuda itu geram.

Israel yang mendengarnya tidak memperdulikannya dan tetap akan pergi, setelah mengambil tasnya, ia hendak pergi meninggalkan lorong tersebut.

Namun hal itu berhasil dihentikan oleh tendangan maut yang mengenai wajahnya.
Pemuda tadi loncat dari atas tangga dan langsung menendang Israel tepat di bagian wajahnya, membuat Israel terjatuh ke lantai.

"Anak ngen-! Orang kalo ngomong tuh di jawab!" Kesal pemuda itu sambil menarik kerah baju Israel.

Israel:"Hihh! To-tolong lepaskan aku!" Jerit Israel yang memohon untuk dilepaskan.

"Loh! Apa jawab begitu, ngelawan lo!" Ucapnya yang melayangkan tamparan super keras di wajah Israel.

Sementara Palestine yang melihat hanya bisa terdiam, entah ia harus terharu atau sedih. Tapi yang pastinya ia senang~

Palestine:"Indo?"

Pemuda dengan surai merah bercampur putih, dengan iris mata emerald yang cantik, perawakan yang sedikit pendek darinya, kemudian sikapnya yang bar-bar. Bagaimana Palestine tidak mengenalinya, sudah jelas ia akan langsung mengenalinya begitu mendengar suaranya.

Indo:"Anak setan! Babik! Kon-! Mau mati lo?!" Teriak indo yang tak menghentikan tampolannya di wajah Israel.

Satu tinjuan berhasil melesat di wajah Israel, membuat tulang hidung nya patah dan mengeluarkan darah segar.

Israel:"AKHHHHH! Sakit! To-tolong berhenti! Saya mohon!!" Teriak Israel kesakitan.

Indo:"Ck!" Indo berdecak kesal, ia pun melepaskan kerah baju Israel.

Ia kemudian melirik kearah Palestine yang masih terduduk dengan sekujur tubuh yang memar. Harusnya ia berikan balasan yang lebih, seperti dulu.

Indo:"Pales, kemari lah.." panggil Indo dan menyuruh Palestine untuk menghampirinya.

Palestine yang mendengarnya pun langsung berdiri dan menghampiri Indo dengan compang camping.
Indo yang melihatnya hanya bisa menghela nafas sabar, memang seharusnya ia lemparkan saja Israel dari gedung paling atas seperti dulu.

Indo yang melihat penampilan Palestine yang berantakan pun hanya tersenyum kecut kearahnya. Ia mengusap kepala pales dengan lembut dan tersenyum lebar.

Indo:"Tenang saja, aku sudah kembali. Aku akan melindungi mu lagi!" Ucapnya dengan senyuman lebar yang indah.

Palestine yang mendengarnya hanya terdiam, ia malah merasa membebani sahabatnya kalau seperti ini.

Indo:"Tidak, kamu tidak membebani ku kok. Berhentilah berpikir seperti itu Pales, kita kan sahabat!" Ucap Indo yang mengusap bahu Palestine.

Palestine:"*hiks* In-indo...*hiks*"  Palestine yang mendengarnya langsung terisak dan memeluk Indo dengan erat.

Palestine pun menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Indo, dan indo pun berusaha menenangkannya. Sementara Israel, dia sedang bersusah payah menarik tangannya yang di tahan oleh kaki Indo.
Entah mengapa meskipun kecil tenaga dalamnya sangat besar sampai bisa menahannya seperti itu.

------------✧◦♚◦✧------------

Sementara itu di sebuah ruangan besar, terdapat beberapa organisasi yang sedang ngopi. Karena sisanya sedang mengajar, dan sisanya lagi sedang santai.

EU:"Hey ASEAN, kamu yakin kamu punya anak seimut itu? Aku sih tidak yakin..." Ucap EU yang masih mengingat tentang Indonesia.

Asean:"Tutup mulut mu EU, dia itu anakku!" Ucap ASEAN kesal karena terus di fitnah sudah menculik anak orang.

EU:"Aku kan hanya bertanya-tanya, coba mana buktinya?!" Ucap EU.

Asean:"Kamu nanyek? Kamu bertanya-tanya? Nih gue kasih tau ya! Hm!" Ucap ASEAN lalu memberikan handphonenya pada EU.

EU pun mengambil handphone Asean dan melihatnya. Disana ada foto Asean yang menggendong Indonesia kecil yang sedang badmood.

{Gambar diambil dari Pinterest}

EU yang melihatnya langsung memerah, dengan cepat ia mengotak-atik HP ASEAN dan langsung mengembalikannya kepada Asean.

Asean:"Hah, percaya kau?"

EU:"Hehehe, iya." Ucap EU sambil tersenyum.

EU mengambil handphonenya dan mulai fokus pada HP-nya saja. Yap! Betul sekali, tadi dia mengirimkan beberapa foto Indonesia ke hpnya.

EU:'Lucu nya!!!' batinnya yang memerah.

»GUBRAK! DUARR!«

Suara pintu ruangan yang terbanting kencang membuat seluruh mata beralih pada pintu tersebut yang sudah ambruk.

WHO:"Astaga! Bikin jantungan saja! Nak Israel?! Apa yang terjadi padamu?" Ucap WHO yang terkejut.

Ya, ternyata pintunya terbanting karena tubuh Israel yang menghantam pintu dengan lumayan kencang.

Israel meringis kesakitan, WHO yang melihatnya buru-buru menghampiri nya dan hendak memberikan pertolongan pertama.

NATO:"Apa-apaan ini?" Ucap NATO setelah melihat keadaan Israel yang babak belur habis-habisan.

Israel:"Pa-pak! Di-dia yang melakukannya!" Ucap Israel yang kemudian menunjuk kearah ambang pintu.

Dan tiba-tiba saja pintu yang satunya kembali di dobrak sampai engselnya lepas. Dan terlihatlah seorang pemuda bersurai merah putih dengan iris emerald yang menatap datar kearah Israel.

NATO:"Kau!"

ASEAN:"Indo?! Apa yang kau lakukan nak!" Ucap ASEAN yang menghampiri anaknya.

Indo:"Apa? Aku hanya membantu orang yang sedang kesusahan saja pah. Israel sedang kesulitan untuk berlari ke ruangan ini, makannya aku membantu sampai lebih cepat." Ucap Indonesia tersenyum tanpa rasa bersalah.

ASEAN:"Tapi tidak seperti itu juga ndo. Kamu tau ini ruang apa? Bersikap lah sopan disini Indo." Ucap ASEAN menasihati anaknya.

NATO:"Hanya karena kau anak baru jangan pikir kau bisa melakukan segalanya dengan semau hati mu disini." Ucap NATO menatap indo dengan tajam.

Indo yang melihatnya terdiam, dia menatap NATO lumayan lama dan mengamatinya.

Indo:"Ah! Anda pasti organisasi yang itu ya." Ucap Indo tersenyum menatap NATO.

NATO yang mendengarnya tetap menatap Indonesia dengan tajam.
Sementara Indonesia hanya membalasnya dengan senyuman.

EU:"Indonesia, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kamu melempar Israel kesini?" Tanya EU yang ingin menghampiri Indonesia namun dia urungkan saat melihat Asean yang cosplay menjadi ikan piranha.

Indo:"Hoh? Bagaimana cara menjelaskannya ya. Yang pasti dia lah yang bersalah." Ucap Indo menunjuk kearah Israel yang sedang di obati oleh WHO.

Israel:"A-apa! Ti-tidak! Dia berbohong! Je-jelas-jelas kamu yang melompat kearah ku dari atas tangga dan langsung memukul ku." Ucap Israel mengelak.

Indo:"Hoh? Kau ini masih saja seperti dulu ya, terus mengelak tanpa henti." Ucap Indo tersenyum miring.

Indo:"Ya, mungkin ada beberapa organisasi yang langsung tau kronologi nya." Ucap indo melirik papanya.

ASEAN:"Huh...kamu melindungi Palestine?" Tanya Asean memastikan.

Indo:"Tuh kan! Organisasi berpengalaman mah pasti tau apa yang aku lakukan itu benar!" Ucap Indo membanggakan dirinya.

NATO:"Jangan berusaha mengelak dengan mendapatkan bantuan papa mu, cerita kan semuanya dengan bukti." Ucap NATO tak terima, baginya Asean hanya membela anaknya saja.

Indo yang mendengarnya langsung menaikan satu alisnya heran.

Indo:'Nih organisasi lagi pms apa ya? Marah-marah mulu ama gua.'

Indo:"Bukti? Nih buktinya." Ucap Indo menunjuk kearah Palestine yang tengah di bopong oleh Pakistan.

Mereka bisa melihat kondisi Palestine yang tak kalah memprihatinkan dari Israel.

Indo:"Hah~ padahal jelas-jelas sebelum pergi dari kota ini 25 tahun lalu aku memberikan peringatan pada kalian. Jika masih terjadi pembullyan seperti ini tanpa ketindak lanjutan, maka pertaruhannya adalah nama kalian." Ucap Indonesia sambil menguap malas.

Para organisasi yang mendengarnya langsung terdiam, mereka tak begitu ingat dengan hal itu.

NATO:"Omong kosong!" NATO yang sudah terlanjur tersulut emosi pun menarik kerah baju Indonesia dan langsung menampar nya dengan kencang.

ASEAN:"NATO!"

WHO:"NATO apa yang kau lakukan!"

Semua organisasi yang ada disana pun berusaha melepaskan Indonesia dari cengkeraman NATO. Namun hasilnya nihil karena cengkraman NATO terlalu kuat.
Sementara Indonesia, dia hanya terdiam saja.

Ketenangan Indonesia membuat NATO merasa kesal, ia paling kesal kalau berurusan dengan orang yang sok tenang seperti itu.

Baru pukulannya akan mendarat di wajah pemuda itu, tiba-tiba saja teriakan dari arah ambang pintu pun terdengar sangat lantang.

Mereka langsung melihat ke sumber suara, dan ternyata yang berteriak adalah UNESCO dengan UN di belakangnya.

UN:"Apa yang akan kau lakukan pada anakku, NATO?" Ucap UN dengan tenang.

NATO yang mendengarnya langsung tersentak dan melepaskan Indonesia. Indonesia yang terjatuh ke lantai pun hanya terdiam, dia bahkan malah membenarkan posisi duduknya dengan duduk sila.

UN pun menghampiri Indonesia dan melihat kondisinya. Pipinya yang lebam atau memar lumayan parah dan tangannya yang sedikit lecet karena menghajar Israel tadi.

UN pun mengendong Indonesia dan berjalan dengan tenang ke arah Israel yang dan WHO yang tengah duduk di atas sofa panjang.

Hanya dengan tatapan saja WHO dan Israel bisa mengerti maksud UN. WHO pun membantu Israel berdiri dan membereskan kotak P3K nya.

UN pun mendudukkan Indonesia di atas sofa dan disusul dengannya yang duduk di samping Indonesia.

UN:"Apa yang kau tunggu? Tak biasanya kau tak cekatan saat melihat orang yang terluka." Ucap UN menatap WHO.

WHO:"Akh! Ma-maafkan saya..." Ucap WHO yang mengerti.

WHO pun mengobati wajah Indonesia yang memar akibat tamparan keras dari NATO, dia juga mengobati pugung jari-jari tangan Indonesia yang lecet.

WHO:"Apa ada bagian tubuh lainnya yang sakit?" Tanya WHO pada Indo.

Indo:"Nggak." Jawab indo singkat.

WHO pun mengangguk mengerti.

NATO:"UN__" belum selesai NATO mengatakan kalimat nya, tiba-tiba saja UNESCO langsung menghadangnya yang hendak menghampiri UN dan Indonesia.

UNESCO pun menunjukkan laptopnya yang berisi video cctv di gedung kedua dekat tangga. Disana terlihat Israel yang mendorong Palestine dari tangga dan membully Palestine, setelah itu datanglah Indonesia yang membantu Palestine.

NATO yang melihatnya terdiam begitupun dengan organisasi lainnya, sementara Israel yang melihatnya langsung berkeringat dingin.

UN:"Itu salah mu NATO. Suruh siapa kau tidak menindaklanjuti kasus itu, padahal sudah jelas-jelas itu ada di depan mata mu. Dari dulu sampai sekarang kau hanya tutup mata untuk kasus ini, dan sekarang malah anakku yang bertindak." Ucap UN sambil mengelus rambut halus Indonesia tanpa memalingkan tatapannya dari Indonesia.

UN:"Tapi giliran anakku bertindak, kau malah melotot dan menganggap tindakannya sebagai kejahatan." Lanjut UN.

NATO yang mendengarnya hanya terdiam menunduk.

FAO yang baru tiba dengan beberapa makanan ringan pun langsung terkejut begitu melihat keadaan ruang dosen yang berantakan.
Namun ia tak memedulikannya, karena tugasnya adalah menghantarkan makanan yang di pesan UN.

FAO meletakkan kue-kue di manis di atas meja didepan sofa yang di duduki oleh UN dan Indonesia. FAO yang melihat anak kecil di samping UN pun sedikit penasaran dengan anak itu.

Sementara Indonesia hanya menatap kue-kue yang kelihatan enak itu saja, tanpa memperdulikan semua mata melihat kearah nya.

UN:"Ini semua untuk mu." Ucap UN memberikan biskuit coklat pada Indonesia.

Indonesia yang mendengarnya langsung melotot menatap UN. Sementara UN hanya terkekeh kecil melihat ekspresi terkejut Indonesia setelah sekian lama.

UN:"Kamus memahami Indonesia halaman 3, saat Indonesia sedang badmood. Berikan saja makanan manis kesukaannya, maka dia akan kembali bersemangat. Benar?" Ucap UN sambil tersenyum kearah Indo.

Sementara indo yang mendengarnya lagi-lagi memerah karena malu. Akhhh! Ia lupa, UN menulis semua tentangnya di sebuah buku dan menjadikannya kamus.
Waktu kecil dia memang sangat sulit di pahami, makannya UN selalu menulis tentangnya.
Tapi tak di pungkiri, kalau itu benar.

Indonesia pun mengambil satu cupcake full krim coklat dan mulai memakannya. Perlahan moodnya kembali membaik, UN yang melihatnya hanya tersenyum kecil.

Sementara organisasi lain yang melihatnya hanya terdiam tak berkutik. Entah karena mereka terkejut dengan sisi UN yang ini atau karena mereka baru tau Indonesia adalah anak yang pernah di asuh UN dulunya.

UN pun menatap NATO yang masih terdiam di tempat.

UN:"Hah...NATO, tindak lanjut kasus ini dalam satu malam. Dan Israel, kau di skorsing satu bulan." Ucap UN singkat jelas dan padat. Sekarang malah moodnya yang turun.

Para organisasi yang mendengarnya pun menatap NATO.

NATO:"Baik..." Jawab NATO pelan.

UNESCO:"Anda ingin teh atau kopi tuan?" Tanya UNESCO, karena biasanya UN akan memilih menenangkan diri dengan teh atau kopi.

UN yang mendengarnya ingin menjawab, namun tiba-tiba saja Indonesia menyodorkan cookies coklat kepada UN. Mereka yang melihatnya langsung terkejut.

Indo:"Kamus memahami dad UN halaman 2, saat moodnya sedang turun secara bersamaan dengan mood ku turun. Suapkan kue yang di berikan padaku, maka dia akan tersenyum lebar setelahnya." Ucap Indonesia sambil masih menyodorkan cookies coklat kearah UN.

UN yang mendengarnya terdiam sesaat, kemudian ia langsung tersenyum lebar dan memakai cookies itu langsung dari tangan Indonesia.

UN:"Betul sekali! UNESCO, sepertinya kau harus banyak belajar darinya kalau mau memahami ku. Iya kan nak?" Ucap UN memberikan jari kelingkingnya pada Indonesia.

Indonesia yang mendengarnya pun melilitkan jari kelingkingnya pada kelingking UN, kemudian keduanya saling mengedipkan satu matanya.

Semua organisasi yang melihatnya hanya tersenyum kecil saja melihat ke lucu an anak dan ayah ini. Rasanya sangat menggemaskan bisa melihat UN yang lembut begitu.

Sementara ASEAN yang melihatnya merasa sedikit iri dengan UN yang lebih memahami Indonesia. Memang seharusnya ia terima bahwa UN pasti akan lebih mengerti soal Indonesia, tapi...rasanya posisinya sebagai ayah tidak di perlukan kalau seperti ini.

------------✧◦♚◦✧------------

Setelah kekacauan di ruang dosen tadi, akhirnya semuanya pun kembali ke urusan mereka masing-masing.

WHO membawa Palestine dan Israel ke ruang kesehatan, Lalu organisasi yang mengajar pun mulai mengajar, sementara Indonesia. Dia di bimbing oleh UNESCO untuk melihat-lihat kampus karena dia belum mengambil jadwalnya.

Meanwhile :

ASEAN:"Um..tuan UN!" Panggil Asean yang menahan UN untuk masuk ke ruangannya.

UN:"Oh? ASEAN, ada apa?" Tanya UN.

ASEAN:"Um...bi-bisakah saya meminjam kamus untuk memahami Indonesia milik anda?" Ucap ASEAN yang langsung ke intinya.

UN:". . ."



































































⌦To Be Continued⌫

[Next : Chapter 4 : Pertemuan tak terduga]

▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭

Hallo para readers (≧▽≦)

So gimana cerita di chapter ini?

Sekali lagi, ini cuma AU author aja ya.

Dan untuk kalian yang nanyain, Thor book Molando kapan up nya?
Author juga gak tau mau kapan up nya, sebenarnya akhir-akhir ini author lagi sibuk sama tugas kelompok. Mungkin karena udah semester 2 juga, makannya lebih sering praktek gitu.
Tapi author usahain kalau ada waktu luang buat nulis book Molando.

Jadi mohon maaf untuk kalian yang sudah menunggu lama untuk book Molando, akan author usahakan. Jadi bersabar ya :)

Maaf apa bila ada penulisan kata yang salah atau typo.

Dan terima kasih banyak untuk kalian yang sudah mau membaca book author lagi
( ꈍᴗꈍ).

Semoga kalian juga suka sama book yang author buat ini.

Seperti biasa jangan lupa vote & komen, karena vote dan komen kalian adalah penyemangat untuk author meng-update book ini ^^

Bye-bye (ノ^_^)ノ
------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Di upload: 29/01/2023

Jumlah kata: 5335 kata

Continue Reading

You'll Also Like

478K 32.9K 31
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
6M 312K 58
Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusaknya sejak 7 tahun lalu. Galenio Skyler hanyalah iblis ya...
491K 40.2K 31
Arvi dan San adalah sepasang kekasih. Keduanya saling mencintai tapi kadang kala sikap San membuat Arvi ragu, jika sang dominan juga mencintainya. Sa...
1.9M 27.9K 44
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...