MEET THE FIVE GHOST (ON GOING)

Per KimSoyoung29

9.2K 1.5K 673

Seorang wanita lajang berusia 28 tahun bernama Kim Seorin, harus pergi meninggalkan ibu dan kakak laki-laki n... Més

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85

43

83 19 12
Per KimSoyoung29

Setelah selesai mandi, Seorin langsung ke kamarnya, sebelum mengganti baju ia sempat mengecek Handphone nya terlebih dahulu.

30 panggilan tidak di jawab - Kang Minso

50 panggilan tidak di jawab - Kim Taehyung

100 panggilan tidak di jawab - Mommy 💞

Bahkan Eomma ada nelpon gua juga? - Seorin

Da beoryeo good boys gone bad~
Neol saranghaetdeon good boys gone bad~
NowDeo nal buswo buswonwa~

Seorin sedikit terkejut handphone nya berbunyi. Terpampang jelas nama si penelepon.

Jin Oppa Is Calling

"Mampus..." Seorin menelan ludah nya kasar lalu ia menggeser layar handphone nya ke tombol hijau.

"Ha-...."

"DARI MANA AJA LO HUH?!!! KENAPA BARU ANGKAT SEKARANG...!!!!"

Seorin menjauhkan handphone dari telinga karena teriakan dari Seokjin.

Njir belom apa-apa udah di amuk - Seorin

"Duh... Oppa kenapa sih udah marah-marah aja ke gua..."

"Gimana gua nggak marah... LO UDAH BIKIN EOMMA KHAWATIR...!!!!"

"Hah?!!! Maksud oppa?"

"Eomma berkali-kali nelpon Lo... Tapi Lo nggak angkat..!!!! LO NGGAK TAHU BETAPA KHAWATIR EOMMA HUH?!!!"

Seorin terdiam, ia sedikit merasa bersalah udah bikin ibunya khawatir.

"Kenapa diem? Sekarang gua tanya... LO KENAPA NGGAK ANGKAT TELPON EOMMA?!!!"

"Gu-gua-...."

"Jin-ah... Apa itu Seorin?"

Seorin kembali terdiam setelah mendengar suara ibu nya, Seryoung.

"Iya eomma... Aku lagi nelpon Seorin..."

"Berikan handphone mu ke eomma.. biar eomma yang bicara sama adik kamu.."

"Ni eomma..."

"Halo Seorin-ah.. ini eomma nak..."

Seorin dengan gugup menjawab.

"Eo-eomma..."

"Akhirnya eomma bisa dengar suara kamu.."

"Eomma..."

"Eomma bersyukur kamu baik-baik saja... Dari tadi eomma nelpon kamu tapi nggak kamu angkat. Dan akhirnya kamu bisa di hubungi juga..."

"Maaf eomma... A-aku si-sibuk... Te-terus pu-pulsa ku ha-habis ta-tadi.."

Sudah jelas Seorin berbohong, ia hanya tidak ingin ibunya semakin khawatir.

"Begitu ya... Huh mungkin benar kata kakak kamu, eomma terlalu merindukan makanya mikir yang bukan-bukan..."

"Hahahaha... Aku juga rindu sama eomma... Sabar, libur sekolah masih panjang."

"Hahahaha... Eomma tahu kok.."

"Maafkan aku ya... Udah bikin eomma khawatir..."

"Tidak perlu minta maaf... Eomma juga salah kok, ya udah sekarang kamu istirahat ya, eomma tahu kamu kelelahan."

Seketika mata Seorin mulai berair, entah mengapa ia tidak ingin memutus panggilan dari ibunya.

"Seorin-ah..  kenapa kamu diam nak?"

Seorin segera mengusap matanya lalu menormalkan suaranya.

"Ah aku tidak apa-apa, tadi nguap bentar..."

"Tuh kan... Pasti kamu capek, nah sekarang kamu istirahat ya.. eomma tutup dulu telpon nya.."

"Iya eomma..."

"Selamat malam Putriku..."

"Selamat malam eomma..."

Dan akhirnya panggilan itu berakhir. Seorin meletakkan handphone nya di meja nakasnya. Lalu ia terduduk dikasur. Bahkan ia belum mengganti pakaian hanya masih memakai baju handuk.

Air mata itu muncul dari mata Seorin, kemudian perlahan turun membasahi pipi nya.

"Hiks... Hiks..." Kini Seorin mulai terisak, tangisan nya pecah. "Ma-Maafka a-aku e-eoma...hiks hiks..."Seorin terus saja menangis sambil memeluk erat guling kesayangan nya. Ia bahkan sesekali berteriak di sela tangisan nya.

***

"BERANI SEKALI KAMU TIDAK HADIR KE SEKOLAH TANPA IZIN HUH?!!!!!"

Seorin baru saja di bentak sama Daejang, ia sudah menduga dari semalam bahwa ia akan di amuk oleh kepala sekolah. Tadi pada saat ia sampai kesekolah langsung di panggil keruangan nya. Bahkan Seorin belum menyimpan tas nya. Wanita muda itu menghela nafas nya, ia berusaha tenang untuk menjawab.

"Ada masalah yang terjadi pada saya... Sehingga saya lupa memberikan izin..."

"BRAKK...!!!!"

Daejang lalu menggebrak meja. Beliau benar-benar marah pada Seorin.

"Alasan sampah...!!!! KAMU KIRA SAYA PERCAYA HUH?!!!! BARU JADI TIGA MINGGU UDAH BELAGU KAMU...!!!! KINI SUDAH KEDUA KALI NYA KAMU MEMBUAT MASALAH...!!!!"

Seorin menunduk merasa bersalah. "Sa-saya be-benar minta maaf... Kemarin sa-saya mengalami masalah yang rumit... Jadi saya mohon maafkan saya..."

Daejang memijit kepala nya pelan. Sebenarnya ia agak kasihan dengan Seorin, di lihat dari wajah wanita itu yang tampak seperti banyak beban. Bahkan wajah nya terlihat pucat meskipun di hiasi dengan Make Up.

Namun peraturan tetap peraturan yang harus di terapkan. Dan Seorin melanggar peraturan tersebut.

Seorin benar-benar gugup, ini kedua kalinya ia membuat kesalahan meskipun tidak semua salah dia.

Ingat Seorin juga korban.

Daejang menghela nafas nya kemudian memalingkan tangan.

"Ini peringatan terakhir padamu nona Kim. Jika sekali lagi kamu membuat masalah atau melanggar peraturan, maka saya tidak segan-segan memecat kamu... PAHAM...!!!!"

***

"Gimana? Kamu nggak di pecat kan ?" Tanya Minso saat melihat Seorin yang terlihat lesu di tempat duduk nya.

Seorin menghela nafas nya sambil bersender di senderan kursi. "Tidak..."

"Syukurlah... Ngomong-ngomong kamu kemarin kenapa sampai nggak datang ke sekolah tanpa izin? Bahkan aku udah nelpon kamu berulang kali." Minso kembali bertanya

"Ada masalah yang terjadi padaku..."

"Masalah apa?"

"Eum... Untuk hal ini aku tidak bisa menceritakan padamu Eonnie..."

"Ah... Begitu ya... Oke, aku tidak memaksa mu, Oh iya aku tadi nggak ngeliat Taehyung, mana tu anak?"

"Ekhem...!!!"

Seorin dan Minso langsung menoleh saat mendengar suara deheman seseorang. Ternyata Taehyung yang tengah berdiri, Seorin tampak terkejut melihat Taehyung sedangkan Minso malah ketawa.

"HAHAHAHAHAHA.... Kenapa kamu pakek gituan? Kayak bocah jadinya..."

Taehyung menatap malas Minso yang meledek nya.

"Aku makek ini gara-gara leherku cedera Noona..."

Apa?!! Taehyung mengalami Cedera leher? - Seorin

Taehyung memakai bantalan leher bergambar beruang, dan itu bukan punya dia melainkan ia pinjam sama Yoongi. Meskipun terlihat lucu namun tetap saja Taehyung malu memakai bantalan leher ke sekolah.

Mungkin bagi Minso dan guru lain terlihat lucu. Tapi tidak dengan Seorin ia begitu terkejut apalagi saat pria itu bilang mengalami cedera leher.

"Loh? Kenapa bisa? Apa yang terjadi sama kamu?" Tanya Minso

Taehyung berjalan ke tempat duduk nya. "Kejadian yang menakutkan..."

"Menakutkan?" Lirih Seorin

"Ya begitu lah... Kalian nggak perlu khawatir ini masalah laki-laki..." Ucap Taehyung cuek

"Dih orang nanya karena khawatir..." Minso mendengus

Seorin hanya diam, entah mengapa Taehyung agak beda dari biasa nya. Kenapa hari ini ia agak cuek? Tumben Taehyung tidak bertanya karena menghawatirkan diri nya.

Seorin langsung menggeleng pelan kepalanya.

Ngapain gua ngarepin Taehyung khawatirin gua njir?!!! Sadar Kim Seorin sadar...!!! - Seorin

Seorin kembali melirik Taehyung yang tengah memainkan laptop nya. Ia sedikit meringis melihat keadaan Taehyung yang hanya duduk dengan tegak bahkan ia sulit menggerakkan leher nya.

"Wah... Ada berita menakjubkan hari ini..." Heejung menatap iPad nya melihat berita baru di Internet

Seorin, Minso dan guru lain menatap Heejung. Kecuali Taehyung, ia hanya melirik saja.

"Berita apa Eonnie?" Tanya Minso penasaran

Heejung lalu memperlihatkan berita yang tertera di iPad nya.

"Para Tentara laut menemukan beberapa kerangka manusia, setelah di otopsi ternyata kerangka manusia itu adalah korban-korban yang hilang tenggelam kapal Ferri 20 tahun yang lalu, dan mayat nya baru di temukan sekarang."

Seketika semua merinding mendengar berita tersebut.

Pagi-pagi udah di kasih berita yang nyeremin kek gitu - Seorin

***

Saat selesai mengajar dan sudah mulai jam istirahat, ternyata Seorin di beri hukuman oleh Daejang suruh membersihkan halaman belakang. Seorin terkejut, ingin menolak tapi jabatan nya hanya seorang guru sedangkan beliau seorang kepala sekolah.

Dari situ saja pangkat nya sudah berbeda jauh, membuat Seorin enggan menolak.

Sebelum ke halaman belakang, ia menyempatkan di kantin sebentar bareng Minso, tidak dengan Taehyung, karena pria itu memabawa bekal sendiri.

Dengan alasan ia malu memakai bantalan leher di lihat oleh murid-murid yang lain.

Setelah makan di kantin, ia langsung memutuskan untuk ke halaman belakang. Ia benar-benar terkejut ternyata halaman belakang begitu kotor dengan daun-daun kering yang berjatuhan.

Gila... Beliau nyuruh gua membersihkan semua ini sendiri? - Seorin

Ingin rasanya marah, namun tidak berani ia ungkapkan kepada orang nya langsung.

Akhirnya Seorin mengambil sapu lidi yang di tergeletak di tanah. Lalu ia terpaksa menyapu semua rumput-rumput yang mengotori halaman belakang.

Petugas kebersihan sini mana sih? Masa nggak di bersihin Sampek numpuk gini - Seorin

"Nggak becus banget, masa petugas kebersihan halaman belakang kagak di berisihin..."

Seorin terus mendumel tidak jelas, namun tangan nya terus bergerak menyapu meskipun ia malas melakukan ini.

Butuh waktu 25 menit untuk Seorin membersihkan halaman belakang. Semua rumput yang bertebaran kini sudah Seorin kumpul kan. Bahkan Seorin sudah membakar nya.

"Lama-lama gua yang gantiin posisi petugas kebersihan di sekolah ini..."

Seorin pun meninggalkan halaman belakang, ia menjauh karena tidak tahan dengan bau asap. Seorin menemukan kursi Kebetulan asap nya tidak mengenai daerah tempat kursi tersebut.

Seorin duduk sebentar di sana sebelum jam istirahat habis.

Belum lima menit Seorin istirahat, ada seseorang yang memanggil nya.

"Seorin saem..."

Seorin mendengus sebal, karena ada yang mengganggu istirahat nya. Mendengar yang memanggil nya 'Saem' pasti itu seorang murid. Lalu ia menoleh menatap seorang murid laki-laki yang datang menghampiri nya.

"Sunoo?"



TBC


Hai guys... Update lagi nih, kek nya Chapter ini kurang serem deh. Yang penasaran sama next chapter ikutin terus cerita ini yaaa.... See You 🤗🤗🤗

















Continua llegint

You'll Also Like

220K 27.2K 48
Kumpulan cerpen dan mini cerbung, bedasarkan kisah nyata yang dimodifikasi ulang. Dikemas menggunakan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Dengan s...
287K 29.8K 47
Gilang dan Alby harus menghadapi kemarahan dari Anggota Sekte, setelah kematian Pak Ryan. Baca - Ellea dan Tujuh Hari Setelah Ibu Pergi, sebelum me...
98.6K 8.7K 58
Pernahkan kalian berfikir untuk meninggalkan kota kelahiran kalian hanya untuk mengetahui penyebab kematian keluarga yang kalian cintai? Seungwan...
49.2K 5.2K 52
Semesta begitu pelit memberikan kebahagian untuknya. Hingga dia menciptakan dunianya sendiri, dimana dia bisa tertawa riang di tengah-tengah kehidupa...