♪The Perfect Character♪

By Khanzra

2.3K 174 13

Ganti Judul: Awal: Peran Antagonis Sekarang: The Perfect Character Feli gadis yang memiliki sifat Cuek, tida... More

Bab 1 ||Felisha Albinara Viston||
Bab 2 ||Fuzia Varelio Mahardika||
Bab 3 ||Membiasakan Diri||
Bab 4 ||Tragedi Balapan||
Bab 5 ||Sekolah||
Bab 6 ||Kebenaran & Amarah||
Bab 8 ||Diary Fuzia||
Bab 9 || Isi Diary ||
Bab 10 || Pertemuan ||
Bab 11 || Sosok Misterius ||
Bab 12 || Berangkat Bersama ||
Bab 13 || Balapan dan Taruhan ||
Bab 14 || Fuzia VS Draxes ||
Bab 15 || Sosok Yang Rapuh ||
Bab 16 || Apa Itu Cinta?||
Bab17 ||Memiliki Teman||

Bab 7 ||Ingatan Yang Pahit||

157 11 1
By Khanzra

SELAMAT DATANG
.
.
BACA PELAN PELAN
.
.
DI BAB 7 INI HANYA BERISI INGATAN FUZI ASLI
.
.
HAPPY READING
.

Flashback On [02 Februari 2018/ Semester satu]

Fuzi tengah berjalan dengan santai ke perpustakaan untuk mengembalikan buku paket yang ia pinjam, tetapi belum sempat ia masuk ke perpus ia langsung di tarik oleh dua orang yang memaksanya untuk ikut.

"Aku mau di bawa kemana?" tanya Fuzi takut.

"Ikut aja nggak usah ngelawan bisa!" sentak salah satu dari dua gadis yang menyeretnya itu.

Setelah di seret secara paksa akhirnya mereka sampai di taman belakang sekolah dan kedua gadis itu langsung mendorong tubuh Fuzi ke depan, Fuzi yang belum siap di dorong akhirnya terjatuh di depan seseorang.

"Jadi ini siswi pindahan dan kata nya adik dari si kembar G," ejek gadis yang berdiri di depan Fuzi.

Fuzi mendongak dengan tatapan takut lalu ia kembali menunduk, gadis itu langsung jongkok dan memegang dagu Fuzi dengan kasar.

"S--sakit," lirih Fuzi yang mencoba melepaskan cengkraman tangan yang berada di dagunya.

"Hiks ... Lepas, ku mohon sakit." mohon Fuzi pada gadis itu yang masih mencekram kuat dagu Fuzi.

"Lo mau gue lepasin dagu nya?" tanya gadis itu dengan tersenyum miring.

Fuzi mengangguk, dagu nya benar benar sakit sekarang. Air mata menetes di kedua pipi mulus Fuzi.

"Akan gue lepasin tapi dengan syarat yang waktu itu gue tawarin," ucap gadis itu membuat Fuzi menatap gadis itu.

"Sy-syarat itu?" tanya Fuzi dengan segukan.

"Iya syarat yang dimana gue mau lo kejar Ellio, terus buat hubungan Raya sama Ellio hancur." ucap gadis itu yang melepaskan cengkraman di dagu Fuzi dan meniup kuku nya panjang.

Fuzi menggeleng dengan cepat pertanda menolak syarat yang di berikan oleh gadis itu, ini sudah ketiga kalinya Fuzi menolak syarat itu. Gadis yang memberikan syarat itu langsung menarik rambut Fuzi membuat gadis itu meringis kesakitan, dengan kejam ia menampar wajah Fuzi hingga bibirnya robek.

Plak!

"Kalau gitu siap-siap jadi bahan Bullyan gue setiap hari," ucap gadis itu yang mengambil plastik dari tangan salah satu yang menyeret Fuzi tadi.

"Dan lo akan dibully mulai sekarang oleh gue juga para sahabat gue," lanjut gadis itu dengan tersenyum puas setelah menumpahkan air kotoran yang di ambil lalu di masukan kedalam botol minuman yang kosong.

Fuzi hanya bisa mencekram rok nya menyalurkan rasa sakit itu, tawa ketiga gadis itu membuat Fuzi hanya bisa diam dengan air mata yang jatuh.

"Kalau lo ngadu sama kedua abang lo ... Maka suatu saat nanti gue pastiin Lo akan dapat bayarannya, lo mau tau apa bayarannya. Gue akan jual lo ke club malam dan buat lu jadi pemuas nafsu para lelaki di sana ngerti," tekan gadis itu lalu segera berlalu pergi meninggalkan Fuzi sendirian di tempat itu.

Setelah ketiga gadis itu pergi Fuzi langsung terisak dengan memeluk kedua lututnya, ini sudah ketiga kali nya dia di bully dan ancaman yang sama selalu di beri oleh gadis itu.

Ancaman dimana ia akan di jual ke club malam itu bukan hanya ancaman karena memang benar, setiap Fuzi sendirian ia selalu merasa di awasi oleh seseorang dengan topi hitam dan masker hitam jangan lupakan pakaian yang digunakan juga hitam.

[13 Agustus 2018/Semester 2]

Fuzi kini tengah berada di taman belakang, ia tengah menunggu seseorang dengan wajah takut. Langkah kaki membuat dia langsung mendongak disana terdapat tiga gadis yang selama ini ia lihat dan selalu mendapatkan pembullyan, Fuzi menunduk dengan kedua tangan saling bertautan.

"Wah wah kenapa ini, kenapa manggil gue kesini?" tanya gadis yang berada di tengah dengan sarkas.

"Berhenti menerorku, ku mohon. Berhenti menerorku ... Cari orang lain untuk melakukan kegilaanmu itu. Jangan diriku," ucap Fuzi dengan rasa takut yang menyelimuti dirinya.

"Berhenti neror lo? Jangan bercanda, gue nggak akan ngelepasin kesempatan yang bisa buat gue menjadi mudah ngehancurin hubungan Raya sama Ellio." desis gadis itu.

"Kenapa kamu begitu terobsesi untuk menghancurkan hubungan Raya dan kak Ellio?" tanya Fuzi dengan tubuh gemetar.

"Karena gue mau Ellio jadi milik gue, tapi gara gara Raya yang tiba-tiba datang dan dekat dengan Ellio buat gue sulit dapatin Ellio dan malah ... Gue denger gosip mereka pacaran." ucap gadis itu.

"Dan dengan elo yang adik si kembar G dimana kedua abang lo itu sahabat Ellio, maka ketika elo ngejar dia dan walaupun ia muak dia nggak akan bisa nyakitin elo karena kedua abang lo sahabat nya." beritahu gadis itu lagi.

"Jadi kalau lo mau gue nggak neror lo lagi dan enggak bully Lo lagi terima perintah gue sepuluh hari yang lalu," ujar gadis itu dengan tersenyum miring.

Fuzi tidak bisa berbuat apa apa, ia sudah merasakan pembullyan itu dan itu sangat menyakitkan. Bahkan ia pernah di cambuk di bagian punggung gadis itu, bukan hanya itu dia juga suruh untuk makan nasi yang berisi ulat bukankah itu membuat Fuzi semakin takut.

"A--aku ... Aku terima perintah kamu, tapi kumohon jangan bully aku lagi maupun neror aku lagi." mohon Fuzi.

"Nah gitu, gue nggak akan bully elo lagi. Kenalin nama gue Rebecca Feani Aldantara, terus di sebelah kiri Monica Keyla Sanjaya terus terakhir itu Ghina Veronica Diningrat." Rebecca memperkenalkan dirinya dan juga kedua sahabatnya nya itu.

"Apa yang harus aku lakukan yang pertama?" tanya Fuzi dengan suara tercekat karena menahan tangisnya.

"Ubah penampilan lo dan juga cara bicara elo," perintah Rebecca.

Dan dari sinilah perubahan Fuzi terjadi, keluarga bingung dengan perubahan itu. Karena perubahan itu secara dramatis sekali bahkan terlihat Fuzi yang berbeda, kembar G bahkan seperti tidak mengenal adik mereka karena sikap, cara bicara dan penampilan Fuzi yang benar jauh dari penampilan aslinya.

Apalagi ia yang selalu mencoba menarik perhatian Ellio tanpa rasa malu, bukan tanpa rasa malu lebih tepatnya ia malu tapi apa boleh buat ancaman dan teror mengintai dirinya dan selalu berada di dekatnya mengawasi dirinya jika melakukan kesalahan atau berkhianat dari Rebecca.

Di saat Fuzi kembali mencoba melawan maka pembullyan kembalilah yang ia rasakan, pernah sekali ia di kurung di gudang dengan beberapa ular di dalamnya hingga akhirnya ia memohon dan akan mendengar perintah Rebecca. Lalu pernah juga ia merasakan sedikit lagi kehilangan kehormatan ketika mau memberitahu kepada salah satu kakaknya, hingga akhirnya ia memutuskan memendam perasaan sakit itu sendirian dan tidak pernah memberitahukan kepada siapapun.

Depresi, frustrasi dan ingin bunuh diri terdapat pada dirinya tetapi kembali ia mengingat keluarga nya. Ke dokter meminta obat penenang hanya untuk menjadi salah satu cara jika ia kehilangan ketenangan dirinya.

Selama ia berada di kelas sepuluh selama itu juga ia menderita, benar benar menderita. Kesunyian yang mendalam, kesepian dan menerima pahit bahwa kedua abangnya mulai menjauh walau tidak membenci dirinya.

[23 April 2019/Semester pertama]

Dirinya sudah duduk di kelas 11 dengan kepribadian yang sangat berbeda, tetapi tetap perasaan yang samalah di dalam dirinya. Bukannya berkurang, penderitaan nya malah semakin berlanjut bahkan sampai ia berada di kelas sebelas ini, semua orang mulai menjelek jelekkan dirinya. Mencaci maki bahkan sampai menghina dirinya, tetapi Fuzi bisa apa dia hanya gadis lemah yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Ia mengidap sebuah penyakit yang dimana jika ia dalam suatu keadaan yang membuat nya panik atau gelisah maka ia akan mengalami kegelisahan dan kepanikan itu secara berlebihan, ia memendam perasaan itu selama setengah tahun tanpa mau memberitahu siapapun.

Setiap ia merasa panik berlebihan maka ia akan meminum obat yang telah di berikan oleh dokter, bukan hanya sampai disitu penderitaan nya. Malah malah ia ikut terlibat dengan perasaan pada Ellio, mungkin karena sering bertemu dan telah terbiasa dengan sosok Ellio membuat Fuzi menjadi benar benar mencintai sosok itu.

Tapi Fuzi berhasil mengendalikan perasaan nya itu, setelah beberapa hari. Heri tiba-tiba mengatakan kalau Fuzi akan bertunangan dengan seseorang yang dimana Fuzi tidak mengenal orang itu, apalagi sekarang ia dal masalah. Akhirnya ia menolak pertunangan itu, bukan nya menolak lebih kearah menunda terlebih dahulu sehingga ia siap. Tapi sayang sebelum itu terjadi ketika ia tengah ingin berbicara dengan Angga, kalian tahu Angga bukan. Fuzi meminta Angga untuk bertemu di cafe dan memberitahu semuanya, ia sudah merasa lelah dengan semua hal itu dan ingin menyelesaikan dengan cara yaitu meminta Angga untuk menyelamatkan keluarganya walau nyawa Fuzi lah taruhan.

Tapi sayang belum sampai ia ke Cafe tempat bertemu dengan Angga, dirinya malah kecelakaan dan akhirnya koma. Hingga terjadilah kejadian itu yang anehnya kejadian itu terjadi di hari, jam, tanggal dan bulan yang sama bahkan menitnya pun sama seperti memang Feli di takdirkan untuk memasuki Raga Fuzi sendiri.

Ingatan seorang antagonis, kebenaran yang tidak di ketahui oleh pembaca tetapi hanya di ketahui oleh orang yang menulis cerita itu saja. Tetapi Fuzia atau lebih tepat nya Feli ia langsung merasakan nya sekarang, ingatan yang pahit. Di balik kejamnya sikap antagonis utama yaitu Fuzia, ternyata dia hanya kambing hitam.

Lalu siapa antagonis utamanya? Rebecca atau ada orang lain yang sebenarnya, mungkin Rebecca juga pion seperti nya ... Atau mungkin tidak. Di balik kisah manis dari Ellio dan Raya ternyata takdir antagonis Fuzia lebih menyakitkan, di paksa menghancurkan hubungan orang lain dan di siksa secara mental dan fisik.

Trauma itu yang ia rasakan, apa lagi ia terjebak dalam keadaan yang seharusnya tidak ia rasakan. Cinta! Benar perasaan yang ingin memiliki Ellio ada di benaknya tetapi sayang ia masih memiliki hati. Ingin berhenti tidak bisa ingin melanjutkan mentalnya lah yang akan tersiksa.

Benar ... Benar menyakitkan bukan, kisah dari antagonis yang si benci oleh kebanyakan orang. Antagonis yang belum tentu hidupnya selalu bahagia! Fuzia antagonis kita ini ternyata sangat menderita.

To be continue

Continue Reading

You'll Also Like

118K 4.5K 6
[CERITA TELAH PINDAH KE-LAPAK NOVELTOON] Alisya adalah seorang gadis berhati lembut yang disukai oleh banyak orang. Dia adalah pemeran utama dalam se...
14.4K 1.1K 42
🄹🄰🄽🄶🄰🄽 🄹🄰🄳🄸 🄿🄻🄰🄶🄸🄰🅃 FIGURAN _________________________________________ Sebut saja Zay, seorang gadis sederhana yang hanya menjadi tok...
196K 21.9K 24
Arshila Putri Lembayung Bramantyo gadis cantik nan jenius yang harus meregang nyawa yang disebabkan oleh rencana seseorang untuk membunuh Khana di si...
206K 16.5K 18
Citra, gadis berusia 17 tahun, multitalenta yang hobi membaca novel ...... Suatu hari ia mengalami kecelakaan yang menyebabkan jiwanya masuk kedal...