My Psychopath Husband

JessiEliezer23 द्वारा

101K 3.4K 354

Bella Celestyn, wanita asal Indonesia yang bekerja di New York tak sengaja bertemu dengan seorang pria arogan... अधिक

Bab 1. Poor Morgan
Bab 2. Meet The King Of Evil
Bab 3. Bad Dream
Bab 4. No Way Home
Cast
18+ Bab 5. Don't Make Me Feel Sorry
Bab 6. Inhumanity
18+ Bab 7. Crazy Things
Bab 8. Sniper
Bab 9. Hospital
Bab 10. Kidnapped
Bab 11. Ketulusan Alex
Bab 12. Freedom
Bab 13. 18+ I'm Sorry
Bab 14. Ugly Truth
Bab 15. Mafia
Bab 16. 18+ Alicia
Bab 17. Tulus
Bab 19. Good Well Soon
Bab 20. Revenge (TAMAT)

Bab 18. Hailey

1.8K 81 1
JessiEliezer23 द्वारा

Selamat membaca, jangan lupa vote n komen ya, terimakasih.






Alex menuntun Bella menuju halaman sebuah rumah bergaya Mediterania. Rumah satu lantai berhalaman luas yang dipenuhi bunga mawar itu tampak indah karena dikelilingi pepohonan rindang.

"Rumah siapa ini?"

"Aku membeli rumah ini sejak seminggu lalu."

"Wow." Wajah Bella berbinar,
ia tak merasa bosan lagi karena mereka akan menghabiskan waktu di rumah impiannya.

"Rumah sebagus ini harganya pasti mahal."

"Uangku banyak, apapun dapat kubeli dengan mudah," sahut Alex dengan nada sombong.

Pengusaha sukses sepertinya memang bisa membeli apapun yang diinginkan tanpa harus memikirkan soal uang dan Bella bersyukur karena hidupnya sekarang sudah jauh lebih baik sejak tinggal bersama Alex. Ia hidup serba berkecukupan tanpa harus bekerja, dan apapun yang diinginkan bisa didapatkan dengan mudah.

"Kau memiliki selera yang baik, aku menyukai desain rumah ini."

Bella mengeratkan genggaman tangannya sambil tersenyum manis.

"Rumah ini untukmu."
Alex menatap lurus ke depan, mengabaikan semua penjaga yang menyambut mereka di depan pintu masuk.

"Maksudnya?"

Spontan Bella menghentikan langkahnya, ia sungguh tak menyangka akan mendapat kejutan sebesar ini.

"Benarkah?"

Alex mengangguk dan menariknya memasuki rumah.

Saat di ruang tamu, Alexandro yang merupakan anjing milik Bella berlari ke arah mereka.

"Oh my God, disini kau rupanya!"
Bella terkejut karena anjing kecilnya berada di rumah ini.

"Hai, kau pasti merasa betah disini," ucap Bella sambil menyisir bulu Alexandro menggunakan jemarinya.

"Sejak kapan ia dibawa oleh Denise ke rumah ini?" tanya Bella penasaran.

"Ia baru tiba sekitar satu jam yang lalu."

"Oh ya."

Bella mengelus lembut kepala anjing itu dengan penuh kasih sayang. Setelah itu Alexandro turun dan berlari menuju halaman rumah bersama Denise.

"Kurasa ini terlalu berlebihan, kau membeli sebuah rumah yang harganya mahal untukku, padahal aku tak pernah meminta ini." Bella menggelengkan kepala sambil tersenyum, ia ingin menolak tapi sudah terlambat karena Alex sudah terlanjur membeli rumah ini.

Bella tak dapat berbohong kalau hatinya begitu gembira ketika mengetahui rumah ini adalah miliknya, namun ia tak ingin menunjukkan kegembiraannya karena takut dianggap sebagai wanita yang gila harta.

"Honey, sudah sepatutnya aku memberikan fasilitas terbaik dan harta kekayaan untukmu karena kau adalah segalanya bagiku."
Alex meraih tangan Bella dan membawanya ke dalam genggaman hangat pria itu.

"Tapi rumah ini terlalu mewah, wanita biasa sepertiku tidak pantas menerimanya," ucapnya lirih dengan tatapan mendadak sendu, mengingat masa lalunya dulu sebagai seorang gadis biasa yang terlahir dari keluarga miskin.

Air mata menetes membasahi pipinya, dengan sigap Alex menghapus air mata Bella dan menarik tubuh mungilnya ke dalam dekapan pria bertubuh atletis itu.

"Aku hanya wanita miskin dan anak dari seorang pemulung, aku tak pantas mendapat hadiah sebesar ini."

Rupanya ia masih ingat ketika Alex menghinanya dengan sebutan anak pemulung.

"Sssst, tenanglah, aku minta maaf karena telah menghinamu waktu itu, aku sangat menyesal."

Alex merasa bersalah karena ia pernah menghina Bella dan merendahkan wanita itu.

"Tolong maafkan aku," bisiknya tulus.

Bella melepas pelukan dan menatap ke arah beberapa pelayan wanita yang sibuk membersihkan seisi rumah, padahal sejak tadi mereka selalu  mencuri pandang secara diam-diam ke arah Alex dengan tatapan kagum.

"It's ok, aku sudah memaafkanmu sejak lama."

"Terimakasih, honey. Aku sangat mencintaimu dan aku berjanji takkan menyakitimu lagi seperti dulu."

Alex bisa bernafas lega setelah mendengar jawaban Bella yang sudah memaafkan segala perbuatan dan hinaannya dulu.

Bella mengangguk mantap dan langsung mengecup pipinya mesra.

"Sama-sama."

                   
     
                           ***

BELLA POV.

Alex memberikan hadiah yang bernilai fantastis untukku yaitu sebuah rumah yang bagus dan kami akan menginap semalaman di sini sebelum esok kembali lagi ke mansion. Setelah menikmati makan siang yang lezat, kami bergegas menuju taman di belakang rumah untuk menikmati pemandangan alam. Rumah ini letaknya jauh dari perkotaan, udaranya segar dan dikelilingi pepohonan lebat membuatku betah tinggal di sini.

Sebenarnya aku tak menyangka ia akan memberi kejutan sebesar ini karena aku merasa kurang pantas menerimanya.
Apalagi kami belum punya status hubungan yang jelas.

Ini sungguh berlebihan.

Aku tak menginginkan harta kekayaannya, aku hanya ingin ia tak berpindah ke lain hati karena aku sudah jatuh cinta kepada Alex. Aku hanya bisa berharap, semoga ia sudah berubah dan bisa menutup masa lalunya yang kelam itu, menjadi orang yang baik dan tidak menyiksa atau membunuh orang lagi karena perbuatan itu sungguh kejam dan selalu membuatku trauma mengingat ia pernah membunuh seorang bayi mungil tak berdosa secara sadis.

Untuk sementara aku memutuskan untuk menyimpan perasaan ini dan jika waktunya sudah tepat, aku pasti akan mengutarakan perasaan cintaku ini kepadanya.

Udara segar sangat sejuk terhirup oleh indera penciuman kami, aku mengajaknya duduk di bangku taman yang menghadap ke arah bukit. Menariknya, di dekat kami terdapat beberapa ekor angsa yang berjalan beriringan. Rupanya disini ada danau buatan yang sangat indah memanjakan mata.

Aku menunjuk ke arah danau yang berjarak cukup dekat dengan kami.

"Kau ingin ke sana?" tanyanya sambil mengelus pipiku.

Aku tersenyum dan mengangguk.

"Ya, aku ingin menelusuri danau itu."

Aku meraih ponsel dan bersiap hendak mengabadikan momen indah ini.

"Bolehkah?" ijinku dengan tatapan memelas.

"Tentu saja boleh, apapun yang kau inginkan pasti aku turuti."

"Terimakasih."

Aku memeluknya erat dan ia mencium bibirku sekilas. Dadaku mendadak berdebar tak beraturan. Sebelum ia terbuai nafsu dan bertindak mesum, aku menyudahi pelukan kami.

"Sama-sama, my love."

Lagi-lagi pipiku merona mendengar sebutan sayangnya. Oh Tuhan, aku sungguh mencintainya.

Kami berjalan sambil bergandengan tangan dan ia  merekam video kebersamaan kami melalui ponselnya.

"Aku akan mengirim video kita ke Instagram agar semua orang tahu kalau aku memiliki seorang wanita yang sangat cantik dalam hidupku," ucapnya sambil mengecup keningku.

"Kau punya Instagram, sedangkan aku tidak boleh mendaftar sosial media apapun."

Aku mengerucutkan bibir sambil memutar bola mata jengkel bercampur perasaan cemburu.

Ia selalu membanggakan jumlah followersnya yang mencapai jutaan, sebagian besar followersnya pasti kaum wanita dan jelas hal itu membuatku cemburu.

"Honey, aku tak mengijinkanmu membuka sosial media karena aku takut jika kau berkenalan dengan pria lain."

"Ya, terserahlah."

Aku mengibaskan tangan pertanda menyerah karena tak ingin berdebat.

"Apa kau marah padaku?"

"Aku tidak marah," sahutku sambil mengulas senyum terpaksa.

"Baguslah."

Aku melanjutkan langkah, mataku mengitari sekitar dan aku baru sadar kami telah mengelilingi hamparan taman bunga matahari yang mengelilingi danau.

"Ini sungguh menakjubkan!"

Aku bersenandung gembira sambil merekam deretan bunga matahari untuk melatih skill fotografi. Dulu, aku hobi memotret gambar dan aku pernah bercita-cita ingin menjadi seorang fotografer terkenal saat masih remaja. Sayangnya semua itu hanyalah mimpi yang mungkin takkan pernah terwujud.

"Kau menyukainya?"

Alex memelukku dan memotret kami.

"Tentu saja, aku harap kita bisa ke sini sesering mungkin," jawabku sambil mengusap rahang tegasnya yang terpahat indah bak dewa Yunani.

Ia terlalu sempurna dan aku tak mungkin rela melepasnya sampai kapanpun, sepertinya cintaku padanya sudah begitu besar sekarang.

"Aku senang kau menyukainya."

Alex tersenyum begitu manis mengalahkan pemanis buatan, ketampanannya selalu membuat hatiku meleleh. Aku jadi tidak kuat menatap matanya yang indah, bawaannya jadi ingin mencium bibirnya saja sampai puas.

Aku mengangguk lalu meneruskan kegiatan. Setelah puas memotret danau, kami duduk di bangku untuk bersantai.

Kami terdiam sejenak, larut dalam pikiran masing-masing. Sampai akhirnya ia membuka suara.

"Hanya kau yang aku mau, Bella."

Alex menangkup wajahku dan menatapku lekat, aku begitu terpana dan tak bisa melepas pandangan dari wajah tampannya.

"Ya," ucapku pelan.

Perlahan tanganku bergerak mengelus pipinya, ia terpejam menikmati sentuhan.

"Kau sudah memperlakukanku dengan sangat baik, dan aku begitu bahagia sekarang,"
ujarku sambil tersenyum.

"Thanks for everything," ujarku.

Aku belum bisa mengungkapkan perasaan kepadanya. Entah mengapa, mungkin karena aku belum yakin kalau ia akan menjadi lelaki yang setia.

"Ya honey."

"Mungkin aku bukan lelaki yang romantis, tapi aku yakin kalau aku bisa membuatmu jatuh cinta suatu hari nanti."

Ia meraih sebuah kotak kecil dari saku celana dan membukanya. Mataku membulat setelah mengetahui apa isinya, sebuah cincin berlian yang sangat indah dan mewah.

"Bella Celestyn, aku ingin memakaikan cincin ini agar kau menjadi milikku seutuhnya."

Perlahan air mata turun membasahi pipiku, aku sungguh terharu melihat kesungguhan lelaki pujaanku yang kini setengah berjongkok dan menjadikan salah satu kakinya sebagai tumpuan.

Mana mungkin aku bisa menolaknya setelah semua yang kami alami bersama?

"Honey."

Matanya berkaca-kaca dengan nafas tercekat. Ia tampak begitu tulus dan mencintaiku, buktinya selama ini ia rela bertaruh nyawa demi menyelamatkan aku dari orang-orang yang berniat jahat.

"Bella Celestyn, apa kau bersedia mendampingi hidupku sampai maut memisahkan? Kau akan menjadi ibu dari anak-anakku kelak dan kita akan selalu bersama dalam keadaan senang maupun sulit." Ia menghela nafas berat.

"Jika kau tidak bersedia, aku akan bersabar menunggu sampai kau mau menjadi istriku."

Air mata yang sejak tadi ditahan akhirnya lolos begitu saja membasahi wajahnya.

Aku masih diam membisu, air mataku semakin deras tak terbendung.

Aku begitu bahagia karena akhirnya ia menunjukkan keseriusannya dalam hubungan tanpa status kami, tapi aku belum yakin sepenuhnya apakah ia mampu menjadi pasangan yang setia untukku.

Aku butuh waktu sebentar untuk memutuskan.

Isakan tangis terlontar dari mulut kecilku, aku tak sanggup menahannya lagi.

"Aku tidak bisa...."

Dengan suara bergetar, aku menggeleng lemah.
Alex begitu terkejut mendengar jawabanku, kepalanya tertunduk lesu seperti kehilangan semangat.


"Aku tidak bisa menolak, tentu saja aku mau," ujarku lagi.

Aku mengangguk mantap dan berdiri untuk memeluknya. Mataku terpejam, sudut bibirku naik ke atas memancarkan kebahagiaan.

Ia membalas pelukanku dengan penuh kasih sayang. Akhirnya kami bisa berbahagia setelah melalui masa-masa berat.

Hari ini, Sabtu tanggal 22 Oktober tahun 2022, akan aku catat sebagai hari paling membahagiakan dalam hidupku.

Thanks God.

Tak lupa sebelum memakaikan cincin, kami merekam video terlebih dahulu agar dapat mengabadikan momen indah ini.

Ia meraih tanganku lalu memasangkan cincin berlian dijari manis. Ternyata ukurannya pas dan sangat indah.

Setelah itu, Alex mencium punggung tanganku dan mengajakku duduk kembali.

"Terimakasih. Aku bukan wanita yang pantas untukmu, aku tidak kaya dan juga tidak secantik yang lainnya tapi kau mau memilihku menjadi pendamping hidupmu."

"Kau selalu memahami aku dan bersikap sabar selama ini. Kau memang yang terbaik, aku sangat menyayangimu," ucapku.

Aku menubruk tubuhnya, memeluknya dengan erat. Ia membalas pelukanku dan mengecup keningku berkali-kali.

"Aku juga menyayangimu."

Takdir manusia hanya Tuhan yang tahu. Dulu aku begitu membencinya, tapi kini ia menjadi lelaki yang paling kucintai di dunia ini setelah ayahku.

"Jangan pernah tinggalkan aku."

"Aku takkan pernah meninggalkanmu, honey."

"Aku berharap kita bisa selalu bersama sampai maut memisahkan," bisiknya.

Aku mengangguk dengan pandangan mata tertuju pada cincin pemberiannya.

"Sebenarnya aku sudah merencanakan semua ini sejak dua bulan yang lalu. Awalnya aku ragu dan takut kalau kau menolak. Tapi aku harus siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi."

Ternyata ia sudah merencanakan lamaran ini sejak dua bulan yang lalu.

"Dua bulan yang lalu? Berarti kau sudah merencanakan ini setelah kita bertemu kembali?"

"Ya. Aku yakin kau pasti akan menolak, tapi aku tetap mencoba karena aku tidak ingin kehilanganmu."

"Nyatanya aku tidak menolak."

"Ya, aku merasa jadi pria paling beruntung sedunia hari ini."

"Aku juga takut kehilangan dirimu, jadi tolong jangan pernah berubah ya? Kau harus berjanji akan selalu setia sampai kita tua nanti."

"Ya, aku janji."


     
                     
                          ***

Mansion Alex, pukul 5 sore.

"Hoekk."

Hailey memuntahkan cairan perutnya hingga habis.
Matanya terbelalak kaget melihat cairan muntah berwarna merah muda yang bercampur darah segar. Perutnya sakit dan asam lambungnya naik, makanan anjing yang disediakan telah habis dan ia terpaksa mengonsumsi kotorannya sendiri karena kehabisan makanan.

Hailey merasa lelah, wanita cantik yang merupakan seorang aktris dan model ternama itu sedang dalam keadaan sekarat dan kondisinya semakin menyedihkan.

Hailey masih ingat bagaimana Alex menculiknya saat itu, tapi ia tak tau pasti sudah berapa lama ia disekap.

Ia diculik saat dalam perjalanan menuju apartemen.

Supir taksi yang ia naiki ternyata merupakan seorang anak buah Alex yang diutus untuk menculiknya. Ia dibius dan diperkosa dalam mobil hingga anusnya robek dan mengalami pendarahan. Kejadian itu masih membekas diingatan dan membuatnya begitu trauma sampai sekarang.

Hailey terus memegangi perutnya yang sakit melilit.

"Ahhhhhh!!"

Hailey mengerang frustasi, ia tak kuat lagi menahan lapar dan haus.

Dengan mata berkaca-kaca, Hailey teringat dengan sang kakak tercinta yang dulu selalu ada untuknya, ia juga merindukan ibunya yang selalu memanjakannya sejak bayi.

Hailey juga terkenang masa lalunya di sekolah yang begitu indah.

Dulu ia merupakan seorang murid nakal yang gemar menggoda pria tampan di kelas. Hampir semua pria tampan berhasil ditaklukkan, bahkan Hailey juga pernah menjalin hubungan gelap dengan gurunya sendiri yang sudah memiliki istri dan usia mereka terpaut 12 tahun.

Hailey juga diberi julukan 'Queen Of Bully" karena sifatnya yang suka membully murid yang lemah.

Sifat sombong yang ia miliki sejak kecil terbentuk akibat pola asuh sang ibu yang terlalu memanjakannya dan tak pernah menasehatinya dengan baik. Setiap kali Hailey berbuat salah, sang ibu selalu membela meski perbuatan anaknya sudah melanggar hukum.

Hailey pernah mematahkan lengan seorang gadis miskin yang berada satu kelas dengannya. Dampaknya, ia dikeluarkan dari sekolah tapi Grace tetap membela Hailey dan malah menyewa seorang pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa gadis yang Hailey bully tersebut.

Hailey meminta pengampunan dalam hati kepada Tuhan dan menyesali segala perbuatannya dulu yang suka menindas orang lain hanya karena perbedaan status sosial.

Tubuhnya semakin lemah, nafasnya semakin pendek dan pandangannya menggelap.

               
Di tempat lain, Alex sedang mengecek CCTV di ruangan penyekapan Hailey melalui laptop.

Senyum smirk tercetak di wajahnya ketika melihat Hailey telah tewas dengan posisi tubuh bersandar di tembok. Sungguh mengenaskan.

"Satu tikus kecil telah dimusnahkan," gumamnya lirih sambil meraih sebotol wine lalu menenggaknya cepat.

"Sayang."

Bella masuk ke ruang kerjanya dan dengan gerakan cepat Alex mematikan laptopnya agar tidak ketahuan.

"Apa kau sedang menggodaku?"

Mata Alex berkilat nakal memandang belahan dada yang menyembul di balik lingerie maroon. Bella sengaja memakai lingerie itu untuk menggodanya, ia terlihat seperti jalang yang haus akan seks, tapi Alex menyukainya.

"Ya, aku menginginkanmu sekarang."

Bella menunggangi Alex dan menciumnya dengan dalam dan keras.

Bersambung.
















पढ़ना जारी रखें

आपको ये भी पसंदे आएँगी

258K 6.3K 25
Warning 21+ ........Harap bijak dalam membaca END Aku sudah ingetin ya ....kalo dibaca dosa tanggung sendiri ...oke....😁😁😁😁 Kehidupan gadis berus...
20.4K 730 7
‼️ Awas! Mengandung virus baper akut. ‼️ Halu pengen dinikahin seorang Mafia sampai bucin akut? Ayo mampir ke novel aku! ‼️ Siapin jantung kalian k...
169K 5.2K 15
Cinta itu apa? Datang tiba-tiba, membawa sejuta rasa. Kadang bahagia sampai menyesakkan dada. Kadang sedih sampai menghilangkan raga. Lalu bagaimana...
524K 15.2K 43
[Sudah Terbit,oleh Eternity Publishing] Rank #1 Love 11 januari 2021 #1 Misteri 13 januari 2021 Seorang gadis berjalan pulang dimalam hari dan tiba-t...