My Psychopath Husband

By JessiEliezer23

117K 3.8K 360

Bella Celestyn, wanita asal Indonesia yang bekerja di New York tak sengaja bertemu dengan seorang pria arogan... More

Bab 1. Poor Morgan
Bab 2. Meet The King Of Evil
Bab 3. Bad Dream
Bab 4. No Way Home
Cast
18+ Bab 5. Don't Make Me Feel Sorry
Bab 6. Inhumanity
18+ Bab 7. Crazy Things
Bab 8. Sniper
Bab 9. Hospital
Bab 10. Kidnapped
Bab 11. Ketulusan Alex
Bab 12. Freedom
Bab 13. 18+ I'm Sorry
Bab 14. Ugly Truth
Bab 16. 18+ Alicia
Bab 17. Tulus
Bab 18. Hailey
Bab 19. Good Well Soon
Bab 20. Revenge (TAMAT)

Bab 15. Mafia

3.5K 124 2
By JessiEliezer23

  Selamat membaca.
Jangan lupa vote n komennya ya. Terimakasih.


Meski cerita ini tak sebagus karya penulis lainnya, akan tetapi author pastikan kalau endingnya bakal memuaskan buat kalian jadi simak terus yaa dan jangan lupa vote cerita ini setelah membaca agar author bisa melanjutkan cerita ini lagi. Terimakasih.

"Tidak mungkin aku punya saudara karena aku hanya anak tunggal."

"Tapi kenyataannya memang seperti itu."

Alex meneruskan langkahnya yang terhenti dan menggendong Bella ala bridal style ke mobilnya.

"Aww!" Bella meringis sakit.

"Bertahanlah, sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit," ujar Alex seraya mengecup kening Bella.

"Kau juga terluka parah, ini semua salahku."

"Ini bukan salahmu, tenanglah."

"Aku yakin dengan perkataan Keenan kepadaku. Ia tak mungkin berbohong."

Mendengar wanitanya menyebut nama orang yang ia benci membuat kuping Alex panas. Ia sangat ingin menghajar pria itu sekarang.

"Jangan bicarakan ia, honey."

"Aku harus menceritakan semuanya kepadamu agar kau tau apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu," lirihnya sambil menatap Alex.

"Keenan mengatakan kepadaku kalau mendiang ibunya bernama Theresia Eliezer."

Mendengar nama sang ibu disebut membuat Alex tertegun.

"Sekitar tiga puluh lima tahun yang lalu, ayahnya Keenan yang bernama Bryan Anderson bertemu dengan seorang wanita cantik bernama Theresia Eliezer. Mereka sempat menjalin hubungan spesial selama dua tahun hingga suatu ketika Theresia mengandung anak Bryan. Mereka sangat berbahagia kala itu."

"Tak lama setelah Theresia melahirkan bayi laki-laki yang tak lain merupakan Keenan, Theresia berselingkuh dengan seorang pria bernama John Browning. Sebulan setelah melahirkan Theresia memutus hubungannya dengan Bryan dan meninggalkan Keenan yang masih menyusui waktu itu."

"Theresia itu ibumu juga kan?"

Alex hanya terdiam membatu saat mendengar kisah Bella yang menurutnya sangat tidak masuk akal itu dan terkesan mengada-ada. Jika memang benar, mana buktinya?

"Setelah beberapa tahun berpacaran, Theresia dan John menikah dan kemudian kau lahir. Pernikahan orangtuamu sangat harmonis saat itu dan membuat Bryan dendam setengah mati kepada mereka karena Bryan terpaksa harus mengurus Keenan sendirian tanpa kasih sayang seorang ibu."

"Sejak itu Bryan berencana ingin balas dendam dan suatu hari ketika kau sudah remaja, kedua orangtuamu meninggal karena kecelakaan. Padahal kenyataannya tidak."

"Apa maksudmu Bella?"

"Mereka sebenarnya meninggal karena dibunuh oleh anak buah Bryan Anderson, ayah Keenan. Bryan melakukan itu semua karena ia sangat benci kepada kedua orangtuamu."

"Apa? Tidak mungkin."

"Tapi itulah kenyataannya, Alex."

"Tidak mungkin!" Alex mengacak rambutnya sendiri dengan mata berkaca-kaca. Air matanya sudah tak terbendung lagi mendengar kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya dulu memang dibunuh oleh ayah Keenan.

"Apa ia memiliki bukti kuat yang bisa membuatku percaya bahwa ia memang benar saudaraku?" tanya Alex dengan nada tinggi.

"Ia menunjukkan kepadaku sebuah foto saat ia masih bayi bersama ibumu. Aku bisa mengenali ibumu karena aku pernah melihat foto keluarga yang terpajang di rumahmu."

Alex hanya tertunduk dengan kedua tangan mengepal. Jujur saja ia sangat ingin membunuh Keenan setelah mengetahui semua ini, akan tetapi Keenan tetaplah saudara tirinya. Apakah ia sanggup menghabisi saudara satu-satunya yang ia miliki di dunia itu?

Pantas saja Keenan sangat ingin menghabisinya sejak lama. Rupanya ia menyimpan dendam karena hidupnya sejak kecil sangat menyedihkan. Keenan kehilangan kasih sayang ibunya karena sang ibu lebih memilih bersama pria lain dan tega meninggalkannya sejak bayi.

Alex bingung dan merasa kacau, kepalanya mendadak pusing mendengar kenyataan pahit ini ditambah lagi ia telah kehilangan banyak darah akibat tertembak di bahu. Wajahnya semakin pucat.

"Maafkan aku harus menyakitimu dengan pernyataan ini. Aku hanya ingin kau tau yang sebenarnya dan hentikan dendammu kepada Keenan, karena biar bagaimanapun juga ia adalah saudaramu, Alex."

"DIAM! JANGAN MENASEHATI AKU. KAU TIDAK TAU SESAKIT APA HIDUPKU DI MASA LALU, BELLA CELESTYN!"

Amarah Alex meledak seketika dan ia membenturkan kepalanya sendiri ke jendela mobil dan membuat Bella memekik ketakutan.

"Hentikan! Kau tak perlu menyakiti dirimu sendiri karena ini bukan salahmu."

Bella memeluk Alex tanpa memperdulikan rasa sakit yang mendera. Ia hanya ingin menenangkan lelaki yang sudah menjadi penyelamat hidupnya selama ini.
Meskipun Alex pernah bersikap buruk kepadanya, tapi ia telah menebus kesalahannya dengan bersikap lebih baik dan selalu menolongnya saat terjadi sesuatu. Hati Bella terasa hangat ketika mereka berpelukan sambil menangis. Bella tak bisa berbohong kalau ia mulai menyukai Alex setelah lelaki itu rela mempertaruhkan nyawanya demi menolongnya.

"Kumohon jangan sakiti dirimu seperti ini, kau membuatku sedih, tolong maafkan aku."

Alex tercengang seolah tak percaya melihat Bella yang menangisinya. Emosinya langsung hilang begitu saja.

"Maafkan aku yang telah membuatmu bersedih." Alex tampak lebih tenang sekarang.

"Kau pasti mulai menyukai pria tampan yang ada di hadapanmu ini." Alex mengecup bibirnya.

BLUSH!

Pipi Bella merona seketika. Ia tak membantah karena ia juga mulai menyukai Alex.

"Kau harus belajar memaafkan seseorang mulai sekarang karena aku ingin kau hidup bahagia tanpa menyimpan dendam."

Alex hanya mengangguk lemah dengan perasaan tak karuan.

"Kau harus berubah menjadi lebih baik dan aku akan membantumu melupakan masa lalumu yang kelam itu. Aku tau ini tak mudah, tapi aku akan mencoba dan aku berharap aku bisa membuatmu bahagia mulai sekarang.

"Benarkah? Apa kau serius?" tanya Alex dengan mata berbinar.

"Ya, aku berjanji akan selalu berada di sisimu dan takkan meninggalkanmu lagi."

"Terimakasih honey!"
Alex melumat bibirnya dan tak sengaja menekan pahanya yang tertembak.

"Aww!"

"Maafkan aku honey, aku tak sengaja."

"Tidak masalah." Bella terus meringis kesakitan.

Tiba-tiba Alex teringat dengan Carol. Ia jadi merasa bersalah kepada Bella karena telah menyewa seorang pelacur di saat wanita itu menghilang.

"Kita sudah sampai tuan," ujar supir Alex.

Mereka segera turun dari mobil memasuki rumah sakit.

                           ***

Kabar mengejutkan mengenai bisnis gelap Keenan Anderson yang merupakan bos mafia terbesar di Amerika Serikat menjadi perbincangan hangat di berbagai media massa. Semua orang tak menyangka bahwa sosok pebisnis inspiratif yang selalu dikagumi itu adalah seorang bos mafia. Tak hanya berbisnis obat-obatan terlarang, Keenan juga memiliki bisnis perdagangan organ manusia. Lengkap sudah pasal yang menjerat Keenan. Sekalipun ia orang yang sangat kaya, akan tetapi ia tak dapat menghindar dari tuntutan publik yang menginginkannya dihukum mati atas kejahatan yang dilakukan selama ini. Masyarakat mulai melakukan aksi demo besar-besaran demi menuntut keadilan. Keinginan mereka hanya satu, Keenan harus dihukum mati karena ia adalah dalang dari penculikan ribuan orang yang diambil organnya untuk dijual. Hanya hukuman mati yang setimpal atas perbuatannya selama ini.

Hailey Anderson tak putus harapan dengan nasib sang kakak yang berada di ujung tanduk, menghindar dari hukuman mati pun mustahil terjadi. Sudah resiko memiliki bisnis terlarang. Bisnis hancur, nyawa pun terancam.

Tapi siapa sangka, Hailey rela mengorbankan separuh kekayaannya demi membebaskan Keenan.

Hari ini ia akan menjenguk kakaknya yang di tahan di kantor polisi. Hailey mengenakan pakaian serba hitam lengkap dengan kacamata hitam dan memakai masker agar tidak dikenali wartawan.

Mobil merah melesat cepat meninggalkan kediamannya menuju kantor polisi.
Seutas senyum licik terukir di bibir manisnya. Hailey akan melakukan apapun demi sang kakak tercinta meski harus mempertaruhkan segalanya.




                           ***


Pemakaman Jack.

Alex tak kuasa menahan tangis menatap Jack yang terbujur kaku di peti mati. Usai sudah tugasnya mengabdi kepada Alex selama ini. Tak terasa beberapa jam lagi Jack akan di makamkan.

Alex menatap lurus ke depan, dimana prosesi pemakaman sedang berlangsung.
Alex bersumpah dalam hati kepada Jack yang telah dianggap seperti saudaranya sendiri, bahwa ia akan membuat Keenan  hidup dalam penderitaan setiap detiknya.

Willis Hospital, Seminggu Kemudian.

Kondisi Alex dan Bella telah membaik. Alex sempat pergi ke pemakaman Jack yang tewas tertembak anak buah Keenan. Pemuda itu telah menyelesaikan pekerjaannya begitu baik bahkan sampai akhir hayatnya. Dengan mata yang sembab Alex menatap fotonya bersama Jack di sebuah klub malam. Alex terkenang saat asistennya yang selalu setia dan berani pertaruhkan nyawa itu masih hidup. Jack selalu mengutamakan hidupnya dan rela kurang tidur setiap hari demi membantu pekerjaan Alex. Kini semua tinggal kenangan. Satu persatu orang yang berharga dalam hidupnya telah pergi. Alex hanya bisa pasrah sekalipun jika Bella menolaknya.
Ia tak bisa menahan seseorang jika perasaannya tak berbalas. Alex harus siap mental jika harus melepas Bella, dan jika itu terjadi, nafsu membunuhnya akan memuncak tak terbendung seperti dulu.

Alex menatap foto masa kecil bersama ayah dan ibunya. Bibirnya membentuk seutas senyuman disertai butiran air mata yang mengalir.

Alex sungguh merindukan mereka. Selama ini mereka tidak mendapatkan keadilan setelah dibunuh oleh Bryan. Semestinya Alex tahu siapa pelakunya sejak dulu. Andai saja keparat sialan itu masih hidup, Alex pasti akan mencincang tubuhnya dan diberikan ke singa lapar.
Semua sudah terlambat. Bryan telah lama meninggal dan tak sempat menebus dosa.

Tangannya mengacung di udara seakan menghajar seseorang. Keenan baru membuat pengakuan kepada polisi bahwa ia sempat memperkosa Bella berkali-kali.

Wanita yang ia cintai setelah ibunya itu telah disentuh oleh musuhnya.

Alex berjanji akan membunuh Keenan dengan tangannya sendiri. Kalau semua orang menginginkannya mati, biarlah ia yang menghukumnya dengan cara disiksa terlebih dahulu kemudian dibunuh. Keenan harus menanggung dosa ayahnya
dulu, karena ia juga harus mempertanggungjawabkan perbuatannya kepada Bella, wanita yang akan dipersunting Alex suatu hari nanti.

Alex menoleh ke arah Bella yang masih tidur. Disimpannya sebuah cincin berlian yang baru ia beli di dalam tas. Cincin itu akan ia berikan setelah Bella mau menerima lamarannya.
Alex pasrah apapun hasilnya nanti, semoga saja ia punya kesempatan untuk hidup bahagia bersamanya.

Walau pun kondisi Alex belum pulih sepenuhnya, ia tetap bersikeras menemani Bella seraya mengerjakan tugas. Setelah cukup lama berkutat dengan laptopnya, Alex menyandarkan tubuhnya di sofa sambil menatap wajah cantik Bella yang baru terbangun.

"Good morning honey."

"Morning." Bella tersenyum manis dengan pipi merona.

"Kau pasti haus, minumlah."
Alex mendekat menyerahkan segelas air untuk wanitanya.

"Thank you." Bella tersenyum dan dibalas anggukan Alex.

"Ini untukmu."

Alex mengambil sepiring bubur kemudian menyuapi Bella sambil memandangnya penuh cinta. Bella jadi salah tingkah karena terus dipandangi.

"Berhentilah menatapku, kau membuatku jadi tidak bisa makan dengan lahap," ujar Bella selepas mengunyah.

"Maaf aku tak bisa berhenti menatapmu honey, karena aku begitu mengagumi kecantikanmu." Senyum smirk selalu terurai di bibir Alex ketika melihat setiap pergerakan Bella yang salah tingkah.

"Sudahlah, aku ini tidak secantik wanita lain. Jangan memujiku berlebihan."

"Tapi memang itu kenyataannya. Hanya kau wanita paling cantik yang pernah ku lihat selain ibuku," tutur Alex sambil tersenyum manis namun ada guratan kesedihan dibalik suaranya. Melihatnya seperti itu membuat Bella turut merasakan sakit hati karena ia juga pernah merasakan betapa pahitnya kehilangan orangtua.

"Terimakasih, dan kau adalah lelaki paling tampan yang pernah aku temui." Bella terkekeh seraya menunduk.

"Ya, aku memang lelaki paling tampan dan aku beruntung bisa mendapatkan wanita secantik dan sebaik dirimu."
Alex mengelus pipinya sambil tersenyum. Bella yang mendadak ingin memperlakukan Alex dengan romantis pun langsung mencium bibirnya.

Awalnya ciuman itu begitu lembut, kelamaan menjadi liar.
Alex terpejam menikmati betapa rakusnya Bella melumat bibirnya  seakan sudah lama tak bercinta. Sekilas Alex terbayang ketika Bella diperkosa Keenan membuatnya mendadak emosi. Alex nyaris mengigit lidah Bella karena terbayang wanitanya pasti pernah dicium seperti ini. Beruntung Alex segera tersadar dari emosinya dan kembali tenang setelah Bella mengelus pundaknya. 

Tangan Alex mulai bergerilya di tubuh Bella. Ia membuka pakaian Bella dan menyentuh payudaranya dengan memilin dan meremasnya. Mereka berpelukan dan berciuman sangat lama dan sekarang Alex menyentuh bagian intinya yang terbalut celana dalam.

"Ouhhh Alex." Bella meremas rambut Alex dengan wajah mendongak dan dada membusung yang membuat kedua payudara indahnya bergoyang indah.

Alex menghentikan ciumannya dan mereka saling bertatapan cukup lama. Dari dekat seperti ini Alex kelihatan sangat rupawan. Bella meneguk ludah susah payah dengan hati berdebar dibawah tatapan intens Alex.

Oh Tuhan, sempurna sekali makhluk ciptaanMu yang satu ini.

Mengapa kini hatiku selalu berdebar ketika menatapnya? Jangan-jangan aku mulai jatuh cinta pada Alex?
Lagipula setelah semua perlakuan romantis dan pengorbanan yang ia lalui, rasanya sulit bagiku untuk tidak jatuh cinta kepada lelaki setampan dirinya. Sesungguhnya aku sangat bodoh telah menyakiti hatimu.

Maaf, aku sungguh minta maaf. Aku tak tau masa lalumu ternyata sungguh berat dan kau pernah mengalami kekerasan seksual di usia belia.

"Sayangnya kita belum bisa bercinta. Padahal juniorku sudah mendesak dibawah sana," bisik Alex membuyarkan lamunan Bella.

Bella pun menepuk bahunya dengan keras sambil berteriak.

"IHH DASAR MESUM!"

"Tapi kau menyukainya kan?"

"Ya ya ya, aku menyukai sentuhanmu." Bella menepuk mulutnya sendiri yang sudah keceplosan.

Setelah mendengar itu, tatapan Alex terfokus ke arah kedua gunung kembar yang terpampang nyata.

Gairahnya memuncak tapi Alex sadar Bella masih belum pulih.

"Habiskan makananmu. Kita akan pergi ke taman rumah sakit setelah ini."

"Benarkah?" Bella tampak antusias dan segera berpakaian.

"Tentu saja, ayo cepat habiskan."

"Baiklah." Bella memeluknya sambil mengulas senyum.

ANDERSON COMPANY TERANCAM BANGKRUT AKIBAT SELURUH INVESTOR MUNDUR. BAHKAN MEREKA MENUNTUT  PENGEMBALIAN DANA DARI PERUSAHAAN YANG DIBANGUN OLEH BRYAN ANDERSON TERSEBUT.

Bella dan Alex menoleh ke arah televisi yang menyiarkan tayangan seputar perusahaan Keenan.

"Lihat itu, perusahaan yang dibangun oleh keparat sialan itu terancam bangkrut akibat berita mengejutkan mengenai bisnis gelap Keenan," ujar Alex dengan senyum smirknya.

"Aku baru tahu kalau selama ini ia memiliki bisnis narkoba dan perdagangan organ manusia. Sungguh mengerikan." Bella bergidik ngeri membayangkan betapa banyaknya korban yang berjatuhan akibat bisnis itu.

"Sebenarnya, siapa yang pertama kali membongkar kasus ini?"

"Beberapa agen rahasia dari kepolisian membeberkan fakta mengenai bisnis terselubung Keenan kepadaku dan aku langsung memerintahkan polisi untuk menangkapnya. Awalnya aku ingin membunuhnya, tapi aku pikir lebih baik ia membusuk di penjara seumur hidup," tutur Alex tegas.

Bella hanya mengangguk seolah kehabisan kata-kata.

"Sudah sepuluh tahun Keenan menjalani bisnis peninggalan ayahnya itu dan ada sekitar seribu orang telah dibunuh untuk diambil organnya."

"Banyak sekali. Sungguh kejam."
Bella menggelengkan kepala.

"Seharusnya ia dihukum mati atas perbuatannya."

"Ya, tapi sebelum dihukum mati ia harus disiksa terlebih dahulu supaya ia bisa merasakan penderitaan."

Alex sangat ingin menyiksa Keenan, ia tak peduli sekali pun mereka bersaudara, ia akan tetap membuatnya menderita suatu hari nanti.

"Sudahlah, jangan bicarakan ia lagi. Aku tak ingin mengingat kejadian buruk yang telah menimpaku."

"Maafkan aku honey. Ayo kita pergi." Alex menyiapkan kursi roda untuk Bella.

Alex memilih tidak banyak bicara karena ia tahu Bella sangat trauma setelah diperkosa.
Perbuatan tercela itu ia dengar langsung dari penyidik yang mendengar pengakuan Keenan.

Sedangkan Bella sampai kini belum mengatakan apa yang sebenarnya terjadi kepadanya.
Sepertinya ia malu mengakui karena takut Alex akan  menjauhinya setelah mengetahui bahwa ia telah diperkosa. Tapi Alex tak peduli dan tetap menerima Bella apa adanya.

Alex enggan bertanya karena tak ingin membuat Bella semakin sedih, ia memilih diam saja dan mengatur rencana yang bagus untuk menghancurkan Keenan.

               

Di sebuah taman yang sangat indah dihiasi berbagai macam bunga, Bella menghirup udara sekitar yang menenangkan jiwa.
Matanya ditutup dengan sebuah kain atas permintaan Alex karena lelaki itu berkata ia akan menyiapkan sebuah kejutan untuk Bella dan ketika mereka sudah sampai, Alex berbincang dengan seorang wanita.

"Kau sudah membawanya?"

"Tentu saja," sahut wanita itu sambil terkekeh.

Bella dibuat penasaran setengah mati mendengar pembicaraan Alex bersama seorang wanita itu. 

"Apa semuanya sudah siap?" tanya Bella dengan nada tinggi dan tampak jengkel.

"Lihatlah wajah nona, sepertinya nona cemburu kepada tuan." Wanita berambut pendek itu terkekeh menunjuk Bella dan dibalas anggukan oleh Alex.

Alex mendekati Bella kemudian membuka ikatan penutup mata, dan tampaklah sebuah kejutan yang sungguh tak disangka.

"Astaga, lucu sekali."
Bella terpukau menatap seekor anjing ras dari Italia yang menatapnya. Sungguh menggemaskan.

"Peluk ia." Alex menyerahkan anjing itu kepada Bella.

"Nona sangat beruntung bisa memilikinya karena ia termasuk ras anjing terlangka di dunia. Mereka berasal dari Italia dan disebut Lagotto Romagnolo," tutur wanita berambut pendek itu.

"Sejak kecil aku sangat ingin memelihara seekor anjing dan akhirnya bisa terwujud juga. Terimakasih banyak Alex."

"Terimakasih kembali honey."

"Oh iya perkenalkan namaku Bella." Bella mengulurkan tangannya dan tersenyum manis.

"Anna," sahut wanita itu sambil menjabat tangannya.

"Anna memiliki pet shop terkenal di kota ini dan ia menjualnya kepadaku dengan harga cukup mahal karena anjing ini cukup langka." Alex mengecup pipi Bella tanpa malu dihadapan Anna. Bella yang merasa malu lantas menegurnya.

"Aku sangat senang bisa memiliki anjing selucu ini."
Bella tersenyum manis kepada Anna.

"Terimakasih."

"Sama-sama, nona Bella."

"Panggil saja aku Bella."

Bella dan Anna pun berbincang dan langsung akrab layaknya teman lama di sana. Mereka terlalu asyik berbicara sampai melupakan Alex. Sepertinya Bella membutuhkan seorang teman wanita karena ia sudah cukup lama tidak bergaul dengan siapapun. Hanya saja Alex tidak memperbolehkannya keluar mengingat keselamatannya bisa terancam jika ia sering bepergian.

"Bisakah kau mengambil foto kami bertiga?" Alex yang merasa diabaikan lantas membuka suara dan menyerahkan ponselnya kepada Anna.

"Tentu saja tuan."

"Pelan-pelan saja." Alex membantu Bella berdiri dan langsung memeluknya dari belakang.

"Jangan memelukku seperti ini, aku malu." Bella pasang raut jengkel padahal hatinya sedang berbunga-bunga saat ini.

Alex hanya diam dan mencium leher jenjangnya hingga Bella merasakan kedutan dibawah sana. Gairahnya mendadak muncul begitu saja di waktu yang tidak tepat.

"Alex, please no."

Alex menghentikan perbuatannya dan tersenyum sambil menatap lurus ke depan.

"Satu... dua... tiga..." Anna bersiap memotret mereka.

CEKREK!

Bella tampak begitu bahagia dalam dekapan Alex sambil menggendong anjingnya. Alex pun memuji hasil foto Anna dan memberinya tips lebih karena sudah memotret mereka dengan hasil memuaskan.

Sebelum pergi, Anna memberikan nomor ponselnya kepada Bella. Mereka berpelukan sebelum berpisah dan Bella berjanji suatu hari nanti ia akan mengunjungi pet shop milik Anna.

"Kau dan Anna terlalu akrab dan itu membuatku cemburu." Alex menatap tajam ke arah Bella.

"Astaga, Anna itu seorang wanita, bagaimana bisa kau cemburu kepadanya?"

"Aku tidak bisa menahan cemburu, honey. Anna tampak begitu terpukau melihat kecantikanmu, aku hanya takut kalau ternyata ia adalah seorang lesbian."

Bella pun hanya tertawa mendengar ucapan konyol itu.

"Jangan menertawaiku, aku serius dengan ucapanku. Aku curiga kalau ia adalah seorang lesbian mengingat penampilan tomboynya." Alex menuntun Bella mengitari taman dengan wajah kesal.

"Kau ini ada-ada saja, lagipula mana mungkin juga aku tertarik dengan seorang wanita," ucap Bella sembari terkekeh geli.

"Mari kita hentikan pembicaraan konyol ini dan fokus membicarakan nama yang tepat untuk anjing lucu ini."

Alex kembali tersenyum melihat keceriaan Bella yang selalu membangkitkan semangatnya.

"Bolehkah aku menamainya Kevin?" Bella mengangkat tubuh anjingnya seraya tertawa lepas.

"Jangan menamainya Kevin, Bella. Aku tidak suka dengan nama yang berawalan huruf K. Mengerti?" Alex melemparkan tatapan tajam kepada Bella dan ia langsung mengerti.

"B-baiklah. Aku akan menamainya Alexandro saja."

"Itu nama yang bagus," ucap Alex setuju dan Bella hanya bisa menahan tawa melihat tingkah Alex yang sungguh konyol ini.

                           ***

Di sebuah ruangan berfasilitas mewah layaknya sebuah hotel bintang lima yang dilengkapi AC dan tempat tidur berukuran king size juga sebuah televisi, Keenan duduk di sofa sambil merokok.

TOK

TOK

TOK!

"Masuk."

Seorang penyidik masuk ke ruangan itu sambil mengulas senyum.

"Halo tuan Keenan, saya ingin membawa kabar baik untuk  anda." Pria paruh baya berwajah tegas itu duduk di sampingnya.

"Kabar baik apa itu?"

"Anda bisa bebas mulai hari ini."

"Hmm. Pastikan semuanya berjalan dengan lancar."

"Saya akan memastikan semuanya berjalan dengan lancar sesuai permintaan anda dan nona Hailey."

"Baguslah."
Keenan menghembuskan asap rokok ke udara.

"Aku tak peduli meskipun skenario kematian ini akan menimbulkan kegaduhan bagi masyarakat dan harus melibatkan banyak pihak bahkan termasuk tim dokter forensik, pokoknya kalian harus membuat skenario yang sempurna." ucap Keenan seraya tersenyum licik.

"Saya akan pastikan itu tuan, jadi anda tinggal terima beres saja," ujar penyidik yang telah disuap oleh Keenan dan adiknya itu.

Malamnya, publik dihebohkan oleh berita menggemparkan mengenai kebakaran di gedung kepolisian. Kebakaran yang tentunya disengaja oleh para penegak hukum yang telah menerima uang suap dari Keenan itu. Pencarian seluruh korban terus dilakukan hingga keesokan harinya mereka menemukan jasad Keenan yang katanya terbakar dan sulit dikenali.

Alex dan Bella sangat terkejut melihat berita di televisi yang mengatakan bahwa seluruh tahanan di gedung itu telah tewas termasuk Keenan.

"Bagaimana ini? Apa ia benar-benar telah tewas? Kenapa aku tidak yakin." Bella menangis sejadi-jadinya di dalam dekapan Alex.

Bella sungguh trauma mengingat kejadian dimana ia diperkosa secara brutal oleh Keenan. Ia hanya khawatir kalau Keenan akan mencarinya lagi suatu saat.

"Tenanglah honey, aku akan mencari informasi mengenai ini."

"Aku akan selalu melindungimu apapun yang terjadi jadi jangan khawatir."

Tak disangka Keenan begitu licik dan manipulatif, rupanya ia membuat skenario kematian agar bisa lolos dari jeratan hukum. Pasti banyak sekali dana yang sudah ia kucurkan demi melancarkan rencananya ini karena ia harus menyuap banyak pihak. Meski perusahaan Keenan sedang di ujung tanduk, akan tetapi ia masih memiliki banyak harta dan penghasilan dari bisnis narkoba dan perdagangan organ manusia yang luar biasa menguntungkan. Tentu saja harta kekayaannya takkan habis karena bisnisnya sukses besar bahkan menguasai sebagian benua Amerika.

Para penegak hukum sudah dibutakan oleh uang. Biar Alex sendiri yang menghukumnya dengan cara paling menyakitkan.


Bersambung.
Jangan lupa vote n komen.









Continue Reading

You'll Also Like

66.5K 5K 37
[ Villain Angels Universe ] [ 🔞 Mature Content ] *** "K-Kenapa aku dibawa ke sini?" tanya Radia tergagap karena takut dan gugup. "Satu pertanyaan,"...
2.8K 476 26
MENGANDUNG KATA-KATA KASAR ⚠️ Yang mereka tahu, Romeo adalah seorang pria yang sangat dingin, acuh tak acuh, mengesalkan sekaligus mengerikan. Tak ad...
4.1M 30.6K 34
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
132K 6.3K 7
Ken pria yang dominan,kejam dan terkenal dingin harus bisa menghadapi istrinya yang mungil dan kekanakkan. Tantangan apa yang harus Ken hadapi?