Elgara Bramasta (END)

By archzous

738K 50.9K 2.4K

Dia Elgara Bramasta, seseorang yang pergi karena ke egoisan keluarganya. Menyiksa dirinya yang tak tahu apa a... More

prolog
part 1
part 2
part 3
part 4
part 5
part 6
part 7
part 8
part 9
part 10
part 11
part 12
part 13
part 14
part 15
part 16
part 17
part 18
part 19
part 20
part 22
part 23
part 24
maaf
part 25
part 26
part 27
part 28
part 29
part 30
part 31
cast
part 32
part 33
part 34
part 35
part 36
part 37
part 38
part 39
cerbar Ananta Gafandra

part 21

14.7K 1.2K 109
By archzous

Tok

Tok

Tok

"Bian kamu udah bangun sayang" panggil Zora dari luar kamar Abian.

"Bian bunda masuk nih" ujarnya lagi.

Cklek

Zora tersenyum melihat anaknya yang masih bergulung dalam selimut hangatnya itu.
Ia duduk di tepi ranjang Abian sembari memperhatikan anaknya.

"Bian sayang bangun yuk, kamu sekolah loh nanti telat" ujarnya lembut.

"Mmm bunda nanti ya lima menit lagi" jawab Abian makin mengeratkan selimutnya

"Kalo lima menit lagi yang ada kamu telat sekolahnya sayang, udah sekarang bangun yuk" ucapnya sembari membantu Abian bangun.

Dengan rasa kantuk yang masih ada Abian bangun lalu menuju kamar mandi.

Begitu dengan Zora yang menyiapkan seragam sekolah anaknya.

"Bian seragamnya di atas kasur, bunda kebawah dulu ya, kalo dah siap kamu juga kebawah sarapan" ucap Zora pada El.

"Iya bunda" jawab El.

Zora keluar dari kamar dan menuju dapur, lalu ia menata sarapan di atas meja di bantu oleh asisten rumah tangganya.

David Adalah orang yang pertama kali turun, ia langsung duduk di kursi meja makan dengan sebuah tablet di tangannya sembari menunggu yang lain turun.

Selanjutnya Revan dan Ravin juga ikut turun.

"Pagi bunda" sapa Revan.

"Pagi juga sayang" jawab Zora.

Berbeda dengan Ravin yang hanya diam dan memilih fokus pada ponselnya.

Tak lama pula Abian ikut turun dengan seragam serta tas sekolah yang ada di punggungnya.

"Pagi semuanya" ucap abian.

"Pagi sayang"

"Pagi dek"

Ya hanya dua orang yang menjawab yaitu Revan dan zora, David dan Ravin hanya diam.

"Ayo sarapan" ucap David meletakkan tabletnya.

Semuanya mengangguk lalu memulai sarapan masing masing tanpa suara, hanya ada dentingan sendok dengan piring.

"Sekarang Abi berangkat sama siapa?" Tanyanya karena setiap hari ia memang di antar dan di jemput

"Kamu berangkat sama Ravin dulu, Abang sama ayah ada rapat pagi ini" ucap Revan.

"Beneran" senang bian karena terhitung sangat jarang ia berinteraksi dengan ravin, jadi ketika Revan mengatakan ia akan berangkat Ravin ia sangat senang.

"Ravin ngak bisa" ucapnya.

"Kenapa?" Tanya Revan.

"Ravin ad urusan" jawabnya.

"Urusan apa, kamu ngak ada jadwal pagi ini jadi kamu bisa anterin bian donk" ujar Revan.

"Ravin mau ke kost El" jawabnya.

"Jadi kamu pikir ke kost El dari pada anterin Abian, Abian bisa telat kalo ngak kamu anterin"

"Ya ngak harus aku kan, lagian dia juga udah gede bisa naik taksi ngak usah ribet" ucap Ravin.

"Ravin kamu ngak boleh gitu donk sama adek kamu, lagian buat apa kamu ke kost El toh Abian lebih penting" ucap Zora

"Bagi bunda kan, bukan bagi Ravin jadi ngak usah ribet, kalo bian mau pergi sekolah ya pake taksi kalo ngak ya ngak usah pergi simple kan" Ravin berdiri dan mengambil kunci mobilnya untuk pergi ke kost el.

Abian mengepalkan tangannya, Ravin lebih memilih El daripada dirinya, selalu begitu dia bersikap dingin kepada dirinya tak tahu kenapa.
Dan lihat sekarang padahal Ravin hanya tinggal mengantarnya tapi Ravin tidak mau.

"Yaudah ngak papa bund, biar bian sama Revan aja sekalian jalan ke kantor" sahut Revan.

"Ayo bian kita berangkat"

"Iya bang" Abian bangkit dari duduknya lalu salam kepada sang bunda dan berangkat.

Abian sampai di sekolah setelah berpamitan dengan ayah dan abangnya ia pun memasuki perkarangan sekolah, namun saat di pagar ia melihat El yang datang bersama Ravin, El dengan motor dan Ravin dengan mobil.

Ravin menatap El tajam, sungguh ia pikir dengan El pergi maka ia bisa mendapatkan kasih sayang dari seluruh keluarga namun ternyata salah, lihat ini bahkan walaupun El tidak dirumah dia masih bisa mengendalikan Ravin.

Dia akan membuat perhitungan nanti.

Skip situasi El.

Ia memarkirkan motornya, sedikit merapikan rambutnya yang berantakan lalu berjalan menuju kelasnya.

Hari ini ntah angin dari mana pagi pagi Ravin sudah ada di kostannya, dia membawakan nasi goreng yang mungkin ia beli di perjalanan sebelum ke kostannya.

Awalnya ia menolak namun Ravin terus memaksa, akhirnya ia menuruti keinginan Ravin dari pada ribet bisa bisa ia terlambat ke sekolah.

Sehabis sarapan itu Ravin malah kekeuh untuk mengantarkannya ke sekolah, bahkan sedikit terjadi keributan tadi dan hasilnya ia tetap mengalah membiarkan Ravin mengikutinya dari belakang hingga ia sampai di sekolah.

Sebenernya ia melihat Abian tadi yang turun dari mobil, dapat ia tebak jika anak itu tampak kesal dengan dirinya.
Maybe karena ia bersama Ravin, tapi ia tidak memperdulikan itu, toh dirinya tidak salah, juga bukan dia yang meminta Ravin untuk datang kan.
Jadi ia bersikap biasa biasa saja.

Hingga jam pelajaran di mulai, saat ini sudah masuk pembelajaran kedua dan itu adalah olahraga, mereka berkumpul di lapangan hari ini mereka di bagi dua para siswa laki laki akan bermain basket dan perempuan akan bermain voli.

El dengan lincah memainkan bola, selalu mencetak poin ya dia memiliki bakat hanya saja tidak di gunakan.
Sempat dulu ia di minta untuk ikut tim basket namun ia menolak, waktunya akan habis dan ia tidak bisa, ia memiliki banyak kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat dari itu.

"El tu kunyuk kayaknya liatin Lo deh dari tadi" ucap Ken pada El dengan menunjukkan Abian yang berad di lantai dua.

El melihat ke atas, memang benar yang Ken katakan disana Abian menatap dirinya, entah apa yang dilihat oleh bocah itu tapi ia tak peduli dan tetap melanjutkan permainan.

Skip hingga waktu pulang sekolah.

El sudah berada di parkiran bersama teman temannya, katanya mereka ingin mengerjakan tugas kelompok di kostannya, ia hanya mengiyakan saja, palingan juga nanti akhirnya hanya akan merusuh.

Saat akan menaiki motor dirinya di tahan oleh seseorang, El membalikkan badannya melihat seseorang dia Abian.
Anak itu memegang pundaknya.

El menepis tangan anak itu

"Mau apa Lo" ucap El.

"Gua mau bicara sama Lo" ucap abian.

"Mau ngapain lagi Lo ha? Fitnah El lagi nuduh dia mukul Lo lagi?" Sahut bintang.

"Gua ngak ada urusan sama Lo jadi ngak usah ikut campur" ujar Abian pada bintang.

"Oh harus urusan kita, secara El Sahabat kita jadi apapun masalah El kita bakal bela dia" jawab bintang.

"Ngomong gua ngak punya banyak waktu" ujar El.

"Jauhin keluarga gua" ucap abian

"Gua ngak ada Deket sama keluarga Lo"

"Ngak usah ngeles, tadi bang Ravin ke kostan Lo kan, pasti Lo yang nyuruh kan"

"Udah gua bilang gua ngak ada hubungan sama keluarga Lo" El berusaha untuk mengatur kata kata yang akan ia ucapan, disini teman temannya tidak mengetahui hubungan El dengan Abian.

" Ngak usah ngeles, buktinya kemaren Lo ketemu sama ayah kan habis itu Lo juga ketemu sama bang Ravin di bengkel Lo. Mau Lo apa? Mau rebut perhatian mereka lagi biar Lo di baw kerumah" ujar Abian.

"Banyak bacot Lo" ucap El ia menaiki motornya tak ingin melanjutkan perdebatan.

"Kenapa Lo ngak mau  temen temen Lo tahu kalo Lo di usir dari rumah sendiri? Kenapa malu ya. Pasti sih tapi gua tebak mereka memang ngak tahu duh kasian banget yah udah di buang ngak di anggep anak lagi"

"Diem Lo" tekan El.

"Hahahaha woi Lo udah temenan sama El berapa lama? Pada ngak tahu ya kalo dia di buang sama keluarga, anak yang ngak di inginkan"

"Jaga ucapan Lo anjing, yang anak pungut itu Lo yang jadi perusak itu Lo? Kenapa Lo ngomong sekarang takut keluarga Lo itu bawa gua lagi terus lupain Lo? Basi anjing gua juga ngak butuh keluarga kayak gitu jadi silakan bilang sama keluarga Lo itu supaya enggak ganggu gua lagi, karena nyatanya mereka yang nyari gua bukan gua yang nyari mereka, gua bukan orang yang bakal ngemis ngemis buat dapet kasih sayang kayak Lo ANAK PUNGUT"

El menghidupkan motornya lalu pergi dari sana.

Teman teman El juga ikut pergi mengejar El.

"Awas Lo El, gua ngak bakal biarin Lo masuk ke rumah gua lagi" ucap abian.

Halooo guysss Mimin comeback lagi nihhhh.

Semoga suka jangan lupa votmen juga ya

Pay pay

Continue Reading

You'll Also Like

581K 36.2K 38
Menurut orang-orang, punya kakak dan saudara kembar itu pasti menyenangkan. Karena bisa dapat kasih sayang dan perhatian yang lebih dari mereka. Tapi...
6.6K 354 40
Ini adalah cerita tentang 7 pangeran tampan yang berasal dari 3 kerajaan berbeda. 7 pangeran tampan yang siap memberikan sejuta kisah dari masing-ma...
1.2M 106K 37
[HALAL AREA] BUKAN lapak bl atau b×b👊 ⚠️Revisi Lanjutan Hanya tentang Arkanza, bocah laki-laki yang hidup sebatang kara, dengan segala tingkah ajaib...
1.9M 97.1K 80
KEENAN ADI WIJAYA! Seorang anak yang dijaga ketat oleh keluarga besarnya dan juga merupakan fakta bahwa ia adalah anak tunggal dari orang tuanya dan...