HYPE BOY! [HYUCKREN]

Galing kay Nay_137

200K 24.5K 2.3K

Renjun siswa yang tergolong biasa saja harus di pusingkan dengan kedatangan siswa baru yang berandalan dan mu... Higit pa

Cast
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
#9
#10
#12
#13
#14
#15
#16
#17
#18
#19
#20
#21
#22
#23
#24
#25

#11

6.8K 962 178
Galing kay Nay_137

Lee Haechan & Huang Renjun

Love is not forced, it is a choice

⚠️Full of harsh word & Non baku⚠️

HYPE BOY!
.
.
.
.
.
.
.
.


"Sore om" sapa Haechan saat melihat seseorang yang ia yakini adalah ayah Renjun itu, tidak hanya menyapa Haechan pun maju untuk bersaliman dengan Chanyeol.

Kening Chanyeol mengkerut bingung melihat laki-laki ini?

Tetapi ia tetap berbaik hati untuk menyambut tangan Haechan.

Sedangkan Renjun semakin dibuat deg-degan, karena berani-beraninya Haechan menyapa Ayahnya. Renjun pun hanya bisa menggigiti jarinya saja.

Ayahnya lumayan posesif perihal anak semata wayangnya itu. Dan cukup tegas dengan hubungan Renjun makanya selama ini Renjun memilih diam-diam.

"Siapa kamu?" Tanya Chanyeol dingin

"Saya Haechan om, teman sekelas Renjun"

"Untuk apa datang kesini?"

"Saya anterin anak om karena biasanya kalau sore hari begini banyak cowok-cowok berandalan yang suka iseng dan Renjun hampir pernah jadi korban"

"Kamu kenapa gak bilang kalau sore-sore gini gak aman?" Tanya Chanyeol sambil menoleh ke arah putra semata wayangnya. "Ayah bilang juga apa, pulang pergi sama ayah"

"Tapi yah, nanti Ayah jadi bolak-balik lagian Ayah pulangnya juga gak nentu"

"Kalau tidak keberatan saya bersedia mengantar jemput Renjun om" ucap Haechan sopan

Chanyeol melirik sinis pada Haechan.

"Siapa nama kamu tadi?"

"Saya Haechan om"

"Masuk ke dalam"

"Hng?" Mata Renjun membola saat mendengar ucapan ayahnya kepada Haechan, benarkah ayahnya mengundang Haechan untuk masuk ke dalam rumahnya?

Lain reaksi dengan Haechan, ia malah tersenyum simpul saat mendengar ajakan dari ayah Renjun.

Chanyeol pun berjalan ke dalam rumahnya terlebih dahulu.

"Haechan lo gak apa-apa masuk dulu ke dalem?" Tanya Renjun

"Gak apa-apa kok, kan Ayah lo yang suruh"

"Gua bilang juga apa, gak usah sampe gerbang"

"Udah gak apa-apa, ayok"

"Lo gak ada takut-takut nya, heran deh padahal dulu kak Mark gak sengaja ketemu Ayah aja langsung ciut"

Haechan hanya tersenyum saja sambil masuk ke dalam rumah Renjun.



****




"Eh ada siapa ini?" Tanya Wendy- Bunda Renjun saat melihat seseorang yang tidak ia kenal masuk bersama anaknya di ruang tamu

"Selamat sore tante, saya Haechan temen Renjun" ucap Haechan lalu salim pada Wendy

Wendy membalas dengan tersenyum lebar.

"Eh senengnya akhirnya anak Bunda punya temen selain Jaemin, dia susah bergaul soalnya, bunda sempet khawatir"

"Iya tante"

"Yaudah silahkan duduk ya nak Haechan, bunda siapin minum dulu"

"Terimakasih tante" ucap Haechan sambil membungkuk sopan, lalu ia duduk perlahan dan ditemani dengan Renjun yang masih deg-degan.

Pasalnya sedari tadi Ayahnya memperhatikan Haechan dari atas ke bawah. Apalagi Haechan terlihat agak berantakan dengan seragam yang tidak di masukan, dua kancing atas terbuka dan tidak mengenakan dasi. Jangan lupa rambut yang agak berantakan dan leather jacket khas anak tongkrongan.

Ayahnya pasti berpikir macam-macam tentang Haechan.

"Rumah kamu dimana?" Tanya Chanyeol

"Lumayan jauh dari sini om, putar arah lewatin jalur utara" jawab Haechan

"Tidak ada busway di jalur utara"

"Ya om, kebetulan saya bawa motor sebenarnya, tapi saya titip didekat sekolah jadi nanti selepas dari sini saya ambil dulu motor saya disana"

"Kenapa tidak mengantar anak saya pakai motor mu?"

"Emang boleh yah?" Tanya Renjun

"Dari pada kamu diapa-apain sama cowok-cowok berandalan" jawab Ayah

"Eum sebenarnya mau sih om, cuma saya khawatir Renjun gak nyaman karena terbiasa naik busway"

"Gapapa, besok anterin aja dia naik motor. Saya kadang suka sibuk ga bisa jemput dia"

Haechan tersenyum simpul saat mendengar lampu hijau dari ayah Renjun ini.

"Oh iya om disitu ada catur, om suka main catur?" Tanya Haechan basa basi

"Ya saya suka"

"Kebetulan saya juga suka, gimana kalau kita tanding om?"

"Kamu berani nantang saya? Selama ini gak ada yang bisa ngalahin saya"

"Kita coba dulu om"

"Ayo, siapa takut?"

Pada akhirnya Haechan dan ayah Renjun bermain catur dengan sangat serius, dan itu membuat Renjun benar-benar tidak percaya?

Benarkah itu ayahnya yang strict parents? Bahkan Jaemin saja hanya sekedar menyapa dan tidak pernah bercengkrama dengan Chanyeol selama ini? Sedangkan Haechan malah bermain catur dengan Ayahnya?

"Eh Ayah kok malah main catur, ini Bunda udah siapin makanan buat Haechan" ucap Bunda sambil meletakkan kue-kue kering dan minuman

"Terimakasih tante" ucap Haechan sopan

"Nanti dulu bun, Ayah lagi serius" ucap Ayah masih fokus pada caturnya.

Chanyeol benar-benar di buat berpikir karena Haechan ternyata lumayan jago.

Renjun bahkan hampir tertawa melihat ayahnya dengan wajah sangat serius itu.

"Yes! Saya menang om" ucap Haechan saat dirinya berhasil mengalahkan Chanyeol

"Tidak mungkin ini" ucap Ayah sambil menatap tidak percaya bahwa pion nya tersingkirkan. "Kenapa kamu jago banget?" Tanya Ayah

"Saya sering latihan sama Papa, kebetulan Papa suka catur juga om"

"Biasanya saya gak pernah kalah"

Haechan hanya tersenyum mendengar ucapan Chanyeol.

"Ga bisa di biarin ini, besok tanding lagi sama saya, saya ga akan kalah lagi"

"Besok saya boleh main lagi om?" Tanya Haechan hati-hati

"Ya kamu bilang mau anter jemput anak saya, gimana sih?"

"Oh iya-iya om"

"Saya mau pastiin anak saya selamat jadi kamu harus setoran anak saya dulu setiap sore"

"Siap om" ucap Haechan dengan senyumannya

"Yaudah kamu makan tuh kue buatan bunda nya Renjun, enak dia kalau bikin kue"

"Iya om terimakasih, saya cicip ya"

"Ya, asal jangan kamu bawa pulang"

"Hehe bisa aja om"




****



Hari sudah menjelang malam akhirnya Haechan izin untuk pulang. Dan sekarang ia sudah berada di depan pintu gerbang rumah Renjun bersama dengan Renjun.

"Makasi ya Chan udah dianterin"

"Iya sama-sama, makasi juga udah ditawarin main"

"Ayah yang nawarin"

"Iya Ayah lo baik banget, gua sampe dibekelin kue nya Bunda lo nih" ucap Haechan sambil memamerkan bingkisan dari Ayah Renjun.

Haechan memang memuji kue Bunda yang enak menurut nya dan saat hendak pulang, Ayahnya Renjun malah meminta Bunda untuk membungkus kue itu untuk Haechan.

Haechan sempat menolak tetapi Ayah memaksanya, akhirnya Haechan menerima bingkisan ini.

"Ayah tumben kaya gitu, biasanya dia susah akrab sama orang lain, apalagi sama temen gua sendiri"

Haechan tersenyum bangga mendengar ucapan Renjun.

"Yaudah kalau gitu gua pulang ya" ucap Haechan

Renjun menganggukkan kepalanya

Kepalanya memang mengangguk tetapi tangannya masih bertengger di jaket Haechan.

Haechan memerhatikan tangan mungil Renjun yang terus meremas ujung jaketnya itu.

"Gua pulang ya?" Tanya Haechan lagi

"Huum" Renjun mengangguk lucu lagi, tetapi tetap tidak melepaskan cengkraman nya.

Haechan tersenyum melihat hal itu.

"Besok gua main lagi ya"

"Iya"

"Yaudah kalau gitu tangannya lepas dulu boleh?"

Dengan berat hati akhirnya Renjun melepaskan cengkraman nya pada jaket Haechan.

"Kan besok ketemu di sekolah"

"Iya"

"Mau dijemput gak?"

"Eung?"

"Gak boleh ya sama pacarnya?"

Oh iya gua punya pacar ya? Ucap Renjun dalam hati

"Izin dulu sana, kalau di bolehin nanti gua jemput tapi kalau ga boleh gua tunggu di depan gerbang aja"

"Haechan maaf"

"Iya gak apa-apa, yaudah gua pulang ya"

"Hati-hati"

"Iya bye-bye" ucap Haechan sambil melangkah pergi

"Kayanya gua udah tau apa yang harus gua lakuin, gua ga bisa gini terus. Gua harus akhirin hubungan gua sama kak Mark" ucap Renjun dengan penuh keyakinan lalu masuk ke dalam rumahnya

Di sisi lain di depan rumah Renjun, Jaemin melihat Haechan yang keluar dari rumah Renjun.

Hatinya lagi-lagi berdenyut sakit, bagaimana ia yang sedari kecil bersama Renjun tetapi sampai saat ini belum pernah berani main ke rumah Renjun dengan terang-terangan dan hanya bisa memanjat jendela, tetapi orang baru seperti Haechan sudah bisa keluar masuk rumah Renjun begitu mudah.

Mata Jaemin memanas melihat hal itu

"Mark dan Jeno seenggaknya pernah dapetin lo walau ga bisa luluhin hati orang tua lo. Sedangkan gua? Kenapa gua ga bisa luluhin dua-duanya? Atau seenggaknya lo bisa sadar perasaan gua Njun?"






TBC

Ipagpatuloy ang Pagbabasa

Magugustuhan mo rin

10.4K 1.3K 11
Hanya kisah seorang gadis yang ingin mengubah takdirnya. Usahanya selalu tidak di hargai oleh ibunya sendiri. Maka dari itu, dia tidak ingin berada...
158K 21.2K 26
Renjun di hadapkan dengan anak kembar yang berbeda sifat. Haechan yang berandalan dan Donghyuck yang pintar. Yang manakah yang Renjun harus pilih? Bx...
78.2K 7.9K 13
[DarkSide Sequel] [ E N D ] [Pwease Read @Dark Side first ('ε` )♡] Keputusan sepihak Renjun, membuat hidupnya berubah dalam sekelip mata. Warn:Kecepa...
18.3K 2.3K 15
Jeno dan Jaemin, seorang saudara yang di tinggal Ayah nya, saat itu keadaan mereka benar benar membingungkan. mereka bingung, bagaimana cara hidup ta...