My Psychopath Husband

By JessiEliezer23

94.8K 3.3K 354

Bella Celestyn, wanita asal Indonesia yang bekerja di New York tak sengaja bertemu dengan seorang pria arogan... More

Bab 1. Poor Morgan
Bab 2. Meet The King Of Evil
Bab 3. Bad Dream
Bab 4. No Way Home
Cast
18+ Bab 5. Don't Make Me Feel Sorry
Bab 6. Inhumanity
Bab 8. Sniper
Bab 9. Hospital
Bab 10. Kidnapped
Bab 11. Ketulusan Alex
Bab 12. Freedom
Bab 13. 18+ I'm Sorry
Bab 14. Ugly Truth
Bab 15. Mafia
Bab 16. 18+ Alicia
Bab 17. Tulus
Bab 18. Hailey
Bab 19. Good Well Soon
Bab 20. Revenge (TAMAT)

18+ Bab 7. Crazy Things

5.5K 165 19
By JessiEliezer23


Hai guys.
Jangan lupa vote + komen dibawah setelah membaca cerita ini yaa 😊

Part ini mengandung unsur dewasa.
Bagi yang belum cukup umur, disarankan untuk skip aja.
Terimakasih.

Abang Keenan Anderson yang super tampan 😍 saingan beratnya Alex Browning nih wkkk.

Mansion Alex.

Alex Pov.

Aku menelan ludah susah payah melihat paha mulus Bella yang terekspos didepanku.
Kejantananku mengeras. Aku bisa saja membius jalang ini dan melakukannya lagi.
Namun entah mengapa, aku merasa tak tega kalau harus membiusnya lagi.

Perlahan aku mengocok batangku sendiri. Membayangkan betapa nikmatnya ketika milikku memasuki lubang surgawi miliknya.

"Ohhh...." Aku mendesah nikmat membayangkan bibir kami bersentuhan dan saling berciuman dengan panas.

Sialan.
Aku ingin mendengar Bella mendesah nikmat ketika aku mengaduk vaginanya dengan batangku. Haruskah aku melakukannya sekarang?

Aku terus mengocok batangku semakin cepat hingga sebuah gelombang keras menghantam pahaku.

"Ohhhhh Bella...."
Aku mengerang panjang hingga akhirnya tubuhku lemas seketika setelah mencapai klimaks.

Nikmat sekali.

Aku memasang celanaku kembali dengan terburu-buru.

Kulihat Bella membuka matanya lebar.

Kami saling bertatapan.
Sejenak aku terpana dengan kecantikannya.

Maniknya begitu indah.
Bagaimana bisa, ada seseorang yang memiliki mata seindah ini.
Sorot matanya begitu teduh seakan mampu menentramkan jiwaku yang tersiksa selama ini.

Perasaan apa ini, mengapa jantungku selalu berdetak kencang setiap bersamanya? Apakah aku mulai menyukainya?

"Sudah berapa lama aku pingsan?"
Bella bertanya kepadaku.

"Kau sudah pingsan selama hampir 12 jam."

"Apa?!"

Aku memasang raut wajah tenang, meski sebenarnya aku ingin sekali menertawainya karena ia terlihat begitu panik.

Ia langsung turun dari ranjang menuju lemari untuk mengambil sebuah gaun dan handuk. Kemudian ia berjalan menuju bathroom.
Aku meraih tangannya.

"Kau tidak boleh pergi begitu saja. Setidaknya harus ijin dulu kalau ingin meminjam bathroom."

"Iya... maafkan aku."

Ia hanya menunduk tak berani menatapku.

Apa kejadian tadi pagi benar-benar membuatnya merasa trauma?
Ia bahkan pingsan setelah melihatku mengeksekusi Johnny.

"Apa kau takut kepadaku?"

"Tidak... aku... hanya ingin mandi. Permisi."
ucapnya seraya masuk ke dalam bathroom.

Klek

Lyra masuk ke dalam kamar dan memanggil Bella.

"Nona Bella... saya..."
wanita paruh baya itu tercengang menatapku yang sedang berbaring di ranjang, hanya mengenakan celana boxer dan t-shirt hitam.

"Oh, maafkan saya tuan Alex.
Saya tidak tau kalau tuan ada disini."
Lyra menundukkan pandangannya.

"Mulai sekarang, kau tidak boleh lagi mengantarkan makanan untuk Bella."

"Tapi, tuan nona Bella belum mengonsumsi apapun..."

"Jangan membantahku."

"Baik, tuan.
Kalau begitu saya permisi dulu."
Lyra menunduk hormat dan pergi membawa nampan berisi makanan.

Tak berselang lama,
Bella keluar dari bathroom.

Ia sedang mengeringkan rambutnya yang basah setelah keramas.

Hmm... aroma Rose dari sabun yang ia pakai membuatku bergairah.
Kejantananku mengeras lagi.
Sialan. Baru kali ini aku dibuat tergila-gila oleh seorang wanita. Aku seakan tidak pernah puas menikmati tubuhnya yang begitu nikmat.

Kulihat ia sedang menuju meja rias dan mulai menyisir rambut.

Suasana hening.
Aku hanya berbaring malas dan ia sibuk merapikan rambut.

"Apa kau lapar?" tanyaku.

"Tidak." Ia menggeleng.

Mustahil. Ia sudah pingsan selama 12 jam.

"Jika kau merasa lapar, kau harus pergi ke dapur untuk memasak.
Aku sudah menyuruh Lyra untuk berhenti membawakanmu makanan.
Karena kau bukan siapa-siapa di rumah ini." ucapku dengan tatapan dingin.

Bella membelalakkan matanya.

"Terserah, tuan Alex yang terhormat."

Aku hanya terkekeh mendengar sebutannya.

"Bolehkah aku ke dapur sekarang? Aku lapar."

"Nanti saja.
Kau harus melayaniku dulu."
ucapku sambil tersenyum nakal.

"Alex, aku kelaparan. Tolonglah."

Oke, sebaiknya aku mengalah.
Karena aku tidak mungkin mengajaknya bercinta dengan perut kosong, bukan?

Aku mengangguk setuju.
Ia tersenyum tipis kepadaku kemudian berjalan keluar kamar.

                         ***

Bella ingin memasak tumis daging babi khas Thailand.
Ia begitu cekatan memotong semua bahan.

Alex mengawasi dibelakang.
Lelaki itu terpana melihat keterampilan memasak Bella
yang sudah seperti seorang koki.

Tak lama kemudian, hidangan telah siap.
Bella berjalan menuju ruang makan dan meletakkan hidangan di atas meja.

"Ke mana yang lainnya?"
tanya Bella.

Alex terkejut.
Rupanya sejak tadi Bella sadar kalau Alex sedang mengawasinya secara diam-diam.

"Aku baru saja menyuruh semua anak buahku untuk berjaga di luar. Hanya sementara."

Bella menoleh curiga.
Namun ia berusaha tenang.

"Cobalah masakanku, rasanya pasti enak."
ucap Bella sambil menyiapkan seporsi hidangan untuk Alex.

Awalnya ia tampak ragu untuk mencicipi masakan Bella. Namun, kelihatannya cukup enak. Alex tak bisa menahan perutnya yang juga lapar.

Alex merasa tak asing dengan hidangan ini.

"Kau masak apa?"

"Tumis babi khas Thailand.
Cobalah. Aku koki yang handal."
ucap Bella tersenyum bangga.

Alex ingat sekarang.
Mendiang ibunya dulu pernah memasak hidangan khas Thailand tersebut saat Alex masih berusia 11 tahun.

"Terimakasih."
ucap Alex secara tiba-tiba.

Bella tertegun sesaat.
Apa ia salah dengar?

"Ya."
sahut Bella dengan wajah datar.

Alex mencicipinya dulu sedikit.
Matanya membulat sempurna.
Masakan ini benar-benar enak, rasanya mirip dengan masakan ibunya dahulu.
Alex tersenyum getir mengenang masa kecilnya.

Bella memperhatikan reaksi Alex dengan jantung berdebar.
Ia takut kalau masakannya hambar. Alex pasti akan menghukumnya.

"Bagaimana rasanya, enak kan?"

"Lumayan."
jawab Alex.

Pria itu makan dengan lahap.
Syukurlah, Alex menyukai masakannya.

Selesai makan bersama,
Bella bergegas ke dapur untuk mencuci piring.

Alex tersenyum nakal dan memeluknya dari belakang.

Mengapa Alex mendadak lembut seperti ini?
Perubahan sifatnya yang begitu cepat membuat Bella semakin takut.
Bella sungguh tak paham dengan jalan pikiran manusia satu ini.

Alex menghirup aroma wangi dari shampo yang Bella pakai.
Ia mulai menciumi tengkuk Bella dan tangannya bergerak nakal menjelajahi selangkangan.

"Alex... hentikan... aku tak bisa."

"Jangan menolakku, atau kau akan tau akibatnya."
bisik Alex sambil menjilat telinga Bella.

"Alex..."

Bella menggigit bibir menahan sensasi nikmat dari Alex yang menyentuh titik sensitifnya.
Ia hendak menolak, namun gairahnya muncul begitu saja tanpa bisa dibendung.

"Hentikan..."
Bella berusaha menahan desahan yang hendak keluar.
Alex bukan kekasihnya.
Ia tak boleh menikmati hal terlarang ini.

"Letakkan piringnya, sekarang."
perintah Alex sambil menggigit leher Bella.

Bella hanya bisa menurut.
Alex membalikkan tubuh mungil Bella dan menggendongnya ala bridal style.

"Haruskah kita bercinta disini, Bella..."
Suara Alex terdengar berat... dan seksi.
Napas Bella mulai tak beraturan menahan gairah yang kian membuncah.

"Jangan, Alex kumohon."

Alex membawa Bella ke kamar miliknya.

"Ini kamarmu?"

"Iya. Kenapa?"
Alex membaringkan
Bella ke ranjang dan langsung menindihnya.

Sebenarnya, ia sangat ingin melawan.
Namun, mengingat kejadian semalam yang sangat mengerikan membuat nyalinya ciut seketika.
Bella hanya bisa pasrah dalam kungkungan Alex.

Srekk

Alex merobek gaunnya hingga terpampanglah tubuh indah Bella yang menggiurkan.
Tangan Alex perlahan juga menelusup ke dalam celana Bella,
ia membuat gerakan mengusap yang lembut, kemudian menggosoknya keras pada bagian sensitif dibalik celana dalam itu.

Bella meringis nikmat, sudah lama sekali ia tak melakukan hal terlarang ini. Mungkin sudah dua tahun lebih.

Napas Alex tak beraturan melihat kedua gunung kembar milik Bella. Ia langsung menerkam payudara Bella dengan penuh nafsu.
Lidahnya begitu lihai menyapu puting Bella yang kemerahan.

Bella akhirnya mendesah panjang karena permainan Alex yang membuatnya kehilangan akal sehat.

"Hentikan, Alex."
cicit Bella ketika Alex melucuti celana dalamnya.

Alex memasukkan jarinya dan mengocok lubang kewanitaan Bella yang amat sempit kemudian jarinya memainkan klitoris Bella dengan gerakan memutar.

"Alex.... hentikan... aku..."
Bella tak mampu berbicara lagi ketika Alex membungkam bibirnya dengan ciuman penuh nafsu.

Bella tak sadar bahwa kini ia tengah menekan tengkuk Alex sehingga pria itu semakin memperdalam ciumannya.
Ciuman itu begitu menuntut dan memabukkan. Bella semakin terbuai olehnya.

Alex mencabut jarinya dari kewanitaan Bella.

"Kau basah sekali."
Alex tersenyum nakal sambil menjilat sisa cairan kewanitaan ditangannya.

"Mmmm rasanya manis."
gumam Alex.

Bella menatap lapar ke arah Alex seolah ingin segera dimasuki.

Alex beranjak dari ranjang dan mengambil sesuatu dari meja

Ia mengambil sebuah vibrator!

"Buka pahamu lebar-lebar."

"Tapi, Alex..."

"Cepat!"

Bella membuka pahanya lebar.
Ia menutup kedua wajahnya menggunakan tangan karena malu.

"Jangan menutupi wajah cantikmu. Tingkahmu seperti gadis yang masih perawan saja."

"Tapi aku malu, Alex..."

"Ahhhhh!"
Bella mendesah panjang ketika Alex memasang vibrator tepat di bibir kewanitaannya.
Vibrator itu bergetar cepat dan membuatnya bergelinjang hebat.

Sungguh, baru kali ini ia merasakan sensasi luar biasa dari sebuah sex toys.

"Ohhh... ahhh...."

Ia sudah tak tahan dan kemudian Alex mencabut vibrator itu.

Bella terlihat kecewa.
Ia bahkan belum mencapai klimaks.

Alex mengocok batangnya sebentar.
Bella menelan ludah susah payah melihat milik Alex yang
besar, panjang dan berurat.

Bukannya malah menusuk, Alex malah mengarahkan batangnya ke mulut Bella.

"Buka mulutmu!"

Bella membuka mulut lebar dan batang Alex menyeruak masuk ke dalam mulut kecilnya.

"Uhukk!"

"Sial!"
geram Alex.

"Buka pahamu lebar-lebar."

Alex langsung saja memasuki lubang surgawi itu dengan sekali hentakan.
Bella menjerit sakit karena gerakan Alex begitu cepat dan brutal menumbuk kewanitaannya.

"Ahhhhh...!! pelan... pelan..."

"Ohhh yes... kau sangat nikmat Bella... ohhhh..."
Alex mendesah panjang.

"Kau sungguh sempit, ahhhhh..."
desah Alex sembari mencengkram pinggang Bella.

Bella meneteskan air matanya karena sakit hati diperlakukan seperti pelacur, ditambah lagi kewanitaannya begitu sakit karena Alex bermain kasar.

Alex semakin mempercepat gerakannya sambil meremas kedua payudara Bella yang berukuran kecil namun padat menggoda.

Ia membalikkan tubuh Bella.

"Menungginglah."
Alex menusuk Bella dari belakang.
Hentakan demi hentakan membuat Bella mendesah hebat sambil meremas sprei.

"Ohhh... Bella.... aku akan keluar..."

"Ahhhhh...."

Suara desahan mereka saling beradu di dalam kamar bernuansa maskulin itu.

Entah berapa kali mereka melakukan pergumulan itu, yang jelas tiga jam kemudian mereka sudah tertidur nyenyak setelah puas bercinta.

                          ***

ANDERSON COMPANY, pukul 8 pagi.

Seorang pria tampan dengan wajah terpahat sempurna bak dewa Yunani, sedang duduk di kursi kebesaran.
Ia sedang memegang foto seorang wanita Asia yang tak lain adalah Bella.

"Wanita ini adalah kekasih Alex?"
tanya pria tampan itu kepada asisten pribadinya.

"Iya, Sir. Mereka tinggal bersama di mansion tuan Alex."
ucap pria muda yang tak kalah tampan bernama Dwayne.

"Cepat cari informasi lengkap mengenai kekasihnya."

"Baik, Sir."
Dwayne mengangguk patuh.

Pria tampan bernama Keenan Anderson itu menatap lekat foto Bella saat sedang bersama Alex di Mansion.

Keenan tampaknya mengagumi sosok Bella yang begitu cantik
di foto itu. Ia memiliki dendam pribadi kepada Alex sejak mereka masih kecil. Keenan akan menghancurkan apapun yang menjadi sumber kebahagiaan Alex, termasuk dengan cara merebut kekasihnya.

Nick As Keenan Anderson.

Bersambung.

Btw, kalian setuju gak kalo author pasangin si Bella sama abang Keenan yang super tampan? Kalo setuju, komen aja dibawah yaa.

Jangan lupa buat vote + komen biar author semangat updatenya.
Terimakasih!

Continue Reading

You'll Also Like

20.4K 730 7
‼️ Awas! Mengandung virus baper akut. ‼️ Halu pengen dinikahin seorang Mafia sampai bucin akut? Ayo mampir ke novel aku! ‼️ Siapin jantung kalian k...
OBSESSED BY YOU By eK

General Fiction

31.8K 474 63
Mature content 🔞 Sex, Psychopath dan kekerasan Elodi anak semata wayang pasangan sederhana sasmita dan rani mereka membesarkan Elodi dengan kasih sa...
791K 27K 32
⛔️18+⛔️ "Begitu kamu hamil saya akan menikahimu." Perempuan itu tidak menjawab. Irina menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Air matanya terus meng...
37.1K 3.4K 99
[Mature🚧] [Taetzu] [Psycho - fanfiction] Dulu, dia sangat senang hidup bersama Paman ketika orang tuanya masih hidup di dunia ini, sehat, dan member...