♪The Perfect Character♪

By Khanzra

2.3K 174 13

Ganti Judul: Awal: Peran Antagonis Sekarang: The Perfect Character Feli gadis yang memiliki sifat Cuek, tida... More

Bab 1 ||Felisha Albinara Viston||
Bab 2 ||Fuzia Varelio Mahardika||
Bab 3 ||Membiasakan Diri||
Bab 5 ||Sekolah||
Bab 6 ||Kebenaran & Amarah||
Bab 7 ||Ingatan Yang Pahit||
Bab 8 ||Diary Fuzia||
Bab 9 || Isi Diary ||
Bab 10 || Pertemuan ||
Bab 11 || Sosok Misterius ||
Bab 12 || Berangkat Bersama ||
Bab 13 || Balapan dan Taruhan ||
Bab 14 || Fuzia VS Draxes ||
Bab 15 || Sosok Yang Rapuh ||
Bab 16 || Apa Itu Cinta?||
Bab17 ||Memiliki Teman||

Bab 4 ||Tragedi Balapan||

180 15 0
By Khanzra

Happy Reading.
.
.
.
Tiga hari berlalu selama itu juga Fuzi selalu berada di rumah dengan kedua abangnya dan juga para sahabat abangnya, entah ada yang membuat Fuzi bertanya tanya.

Dia adalah protagonis wanita, entah kemana protagonis wanita nya dia selalu tidak melihat nya. Padahal setiap hari bisa saja protagonis wanita tersebut ada di rumah mengikuti si protagonis pria yang selalu ada di rumah Fuzi karena mengikuti si kembar.

Dan hari ini adalah hari keempat, kedua orang tua Fuzi baru pulang satu hari yang lalu. Jadi para sahabat si kembar termasuk protagonis pria akhirnya tidak menginap lagi, Fuzi sangat kesal karena sewaktu waktu tiga sahabat protagonis pria yang selalu mengganggu.

"Kemana bang?" tanya Fuzi saat melihat abang kembarnya mau keluar malam malam.

"Oh mau keluar bentar emang kenapa dek?" tanya Gale melihat Fuzi yang turun dari tangga mendekati mereka.

"Keluar sebentar? Ikut," ucap Fuzi membuat kembar saling tatap.

"Dek, abang mau ke tempat balap." ujar Gala membuat Gale memukul bahu Gala keras.

Plak

"Sshh, sakit bego."

"Ngapain lo kasih tahu Fuzi anjir," bisik Gale pada Gala membuat remaja itu langsung menutup mulutnya.

"Dek, jangan kasih tahu mamah yah." pinta Gale pada Fuzi yang kini menatap datar mereka.

"Ikut. Nggak kasih tahu," ujar Fuzi membuat mereka saling tatap lalu menghela nafas kasar.

"Ya udah, izin sama papah mamah. Terus ganti juga baju kamu itu," ucap Gala membuat Fuzi mengangguk lalu berjalan menuju tangga untuk keatas.

"Bego, gara gara elo. Fuzi ikut," kesal Gale membuat Gala meringis.

"Lupa," lirih Gale sambil mengelus belakang kepalanya.

"FUZI?!"

Teriakan itu cukup membuat si kembar terperanjat kaget lalu menatap kearah tangga, di sana Fuzi sudah berjalan dengan sedikit cepat. Terlihat ada rona merah di pipinya membuat si kembar bingung lalu saling tatap.

"Kenapa dek? Kenapa mamah teriak," ujar Gala membuat Fuzi menatap mereka lalu berdehem pelan.

"Nggak sengaja liat sesuatu," ucap Fuzi sambil mengalihkan pandangannya.

"Sesuatu?"

Mereka saling tatap lalu segera membelalakkan mata saat tahu arti ucapan Fuzi, terlihat Rita kini turun dengan wajah malu malu.

"Sayang, astaga kamu." ucap Rita yang kini melihat Fuzi memalingkan wajahnya kearah lain.

"Mamah lupa kunci pintu," ujar Fuzi membuat Rita semakin malu.

"Jangan bahas. Ngapain kamu tadi kekamar mamah?" tanya Rita menbuat Fuzi menatap Rita kembali.

"Izin keluar," ucap Fuzi lalu menatap si kembar.

"Bareng abang," lanjutnya, Rita menatap si kembar dan mendapati si kembar mengangguk.

"Ya udah hati-hati," ucap Rita membuat si kembar menghela nafas lega lalu berjalan keluar setelah pamit di ikuti oleh Fuzi.

"Kamu mau ikut abang atau Gale?" tanya Gala pada Fuzi yang gini tengah mengikat rambutnya.

"Terserah," ujar Fuzi membuat Gale dan Gala saling tatap dengan sengit.

"Sama bang Gal aja ya," ajak Gala pada Fuzi.

"Nggak sama bang Ale aja," ikut Gale mengajak Fuzi.

Fuzi menghela nafas pelan lalu menatap si kembar dengan lembut, Fuzi mendekati Gala membuat Gale mendengus pelan lalu berjalan menuju motor nya.

"Pulang. Bareng bang Gale," beritahu Fuzi membuat Gale tersenyum, ternyata adiknya tahu cara agar dia juga bisa membonceng Fuzi.

"Sini abang bantu naik," ujar Gala tetapi di balas gelengan dari Fuzi.

"Bisa sendiri," ucap Fuzi lalu naik ke jok motor tersebut dengan mudah membuat Gala dan Gale saling tatap dengan tatapan tidak percaya, padahal adik mereka baru pertama kali naik motor loh.

Setelah selesai mereka langsung meninggalkan perkarangan rumah untuk menuju arena balap yang akan di tuju, terlihat Fuzi begitu menikmati perjalanan malam. Memang Fuzi merindukan jalan jalan malam seperti ini.
.
.
.
Di sebuah tempat dimana terdapat banyak orang dengan banyak motor juga terparkir terlihat banyak remaja dengan jaket berlambang berbeda beda.

"Gala sama Gale lama amat anjir," kesal Angga yang sudah bosan menunggu kedatangan si kembar.

"Mungkin macet kali," ucap seorang gadis yang menggunakan hoodie hitam dengan rambut yang di kepang satu tersebut.

"Ye lo mah."

"Raya, lo kok di izinin untuk ikut? Padahal yang gue tahu kedua orang tua elo tuh kan, lo ngertilah maksud gue." ucap Saga membuat gadis bernama Raya itu mendengus.

Kiraya Celliana Samudra adalah Protagonis wanita dalam cerita yang di masuki oleh Feli, sosok yang akan menjadi lawan Fuzi antagonis.

"Lio yang minta izin sama bokap gue, ya di izinin deh." ucap Kiraya membuat mereka mengangguk melihat Ellio yang kini hanya diam.

Brumm

Brumm

Brummm

Suara motor membuat mereka menoleh pada suara mesin motor itu terdapat dua motor yang kini sudah berhenti di dekat mereka, secara bersamaan mereka membuka helm mereka membuat mereka terkejut saat melihat sosok dibelakang remaja yang kini merapikan rambutnya.

"Fuzi!" kaget mereka menatap Fuzi yang kini tengah merapikan rambut sepinggangnya yang sedikit berantakan.

"Elo." geram Kiraya membuat Fuzi menatap gadis itu dengan datar lalu menyerahkan helm itu pada Gala.

"Siapa?" tanya Fuzi dingin membuat mereka semua menoleh padanya.

"Hah?" Raya menatap semua yang disana dengan tatapan bertanya.

"Lupa ingatan," bisik Ellio membuat Raya kaget lalu menatap Fuzi yang kini menatapnya datar.

"Eh! Hilang ingatan?" kaget Raya menatap Fuzi yang kini mengalihkan pandangannya kearah arena balap.

"Beneran Ga?" tanya Raya pada Angga yang berada di sampingnya.

Angga mengangguk membuat Raya terdiam lalu menatap sosok itu, terlihat Raya sedikit merinding melihat tatapan dingin dan datar tersebut.

"Eh pak ketu mana?" tanya Saga pada mereka membuat semua langsung menatap kearah di mana orang yang di tanya tengah menatap ponselnya.

Attharrazka Abizer Maheswara adalah ketua geng motor yang di mana wakil ketuanya adalah Ellio si protagonis pria, dan anggota inti nya adalah Gale, Gala, Angga, Saga, dan Galvin.

Sosok paling misterius dari Ellio memiliki sifat dingin, cuek, datar, bodo amatan, cuek dan tegas. Sosok yang sering kali di sebut kutuh utara karena dinginnya melebihi Ellio.

Tidak ada yang tahu bagaimana sosok remaja ini, dia adalah sosok yang kejam dalam melawan musuhnya jika sudah marah.

Fuzi menoleh sebentar tanpa sengaja tatapan jatuh pada manik biru laut milik Razka yang kini juga menatap dirinya,  Fuzi lalu mengalihkan pandangannya kearah lain lalu menoleh pada Gala.

"Bang, Fuzi ketoilet." izin Fuzi membuat mereka menoleh pada gadis itu.

"Biar abang antar," tawar Gala tapi di balas gelengan dari Fuzi.

"Sendiri," ujar Fuzi lalu berlalu membuat Gala menghela nafas pelan.

"Fuzi mana?" tanya Gale saat melihat adiknya tidak ada.

"Ke toilet sebentar," jawab Gala.

"Nggak lo antar?"

"Nggak mau diantar," ucap Gala membuat Gale mengangguk paham.

Di tempat Fuzi kini ia tengah berjalan menuju toilet dengan sesekali menatap sekita, hingga langkah kakinya berhenti tepat di toilet cowok. Mendekat saat mendengar suara yang tengah berbicara, wajah Fuzi mendatar saat mendengar setiap perkataan di dalam tersebut lalu kembali berjalan menuju toilet cewek.

Setelah selesai dengan urusannya ia kembali berjalan menuju keluar lalu mengerut kening saat tidak ada melihat Gale dan juga motor milik Gale, hingga akhirnya ia sedikit terlihat khawatir lalu mempercepat langkahnya kearah Gala.

"Bang," panggil Fuzi membuat Gale dan yang berada di sana menoleh.

"Kenapa dek?" tanya Gala saat melihat Fuzi yang terlihat celingak-celinguk.

"Bang Gale mana?" tanya Fuzi balik membuat Gala menatap bingung Fuzi.

"Balap," jawab Gala membuat Fuzi tersentak kaget lalu menatap ke arah Gala dengan tatapan khawatir.

"Kunci motor," Fuzi mengandah tangan meminta kunci motor.

"Untuk apa?" tanya Gala bahkan para sahabat abangnya juga.

"Kunci motor," Kembali Fuzi hanya mengatakan itu.

"Dek, untuk apa kunci motor abang?" tanya Gala lagi membuat Fuzi semakin kesal walau wajahnya datar.

"Abang, Kunci motor." tekan Fuzi membuat Gala menjadi sedikit merinding saat mendengar suara Fuzi yang mendingin apalagi aura Fuzi yang ia keluarkan.

Dengan segera Gala memberikan kunci motor kepada Fuzi, gadis itu lalu mengambil kunci motor itu lalu bergegas kearah motor Gala yang di parkir. Fuzi lalu menaiki motor itu dan menghidupkan mesin nya memutar motor itu menggunakan gaya drift yang membuat semua orang yang disana langsung menganga, termasuk Gala yang membulatkan mata melihat adiknya bisa mengendarai motor.

"Gila! Fuzi bisa ngendarain motor dong," pekik Galvin membuat mereka kembali tersadar.

"Eh dia ke jalan arena balap," ujar Saga saat melihat Fuzi mengendari motor Gala menuju arena balap yang di gunakan.

Kembali pada Fuzi yang kini menancap gas dengan kecepatan di atas rata-rata, hingga akhirnya ia melihat Gale yang tengah fokus.

"Abang!" teriak Fuzi saat sudah ada di samping Gale.

"Dek," kaget Gale saat melihat Fuzi yang mengendarai motor.

"Bang, fokus." ucap Fuzi membuat Gale mengerutkan keningnya bingung.

"Kenapa?" tanya Gale sedikit keras.

"Motor abang di sabotase," beritahu Fuzi yang sembari menoleh kearah depan untuk melihat jalan.

"Hah! Di sabotase?" kaget Gale lalu mencoba rem motor nya dan benar. Rem nya tidak berfungsi membuat Gale sedikit panik.

"Jangan panik bang," ujar Fuzi membuat Gale menatap adiknya itu.

"Tenang, jangan panik." ujar Fuzi membuat Gale menghela nafas agar bisa tenang.

"Sekarang bagaimana dek?" tanya Gale apalagi didepan adalah jalan belokan dan itu tajam.

"Lompat ke motor Fuzi," ucap Fuzi membuat Gale menatap adiknya itu.

"Percaya sama Fuzi." ujar Fuzi membuat Gale mengangguk lalu mencoba menstabilkan kecepatan Motor nya lalu melompat.

Hap

Brukk

Cittt

Gale berhasil lompat dari motor dan kini duduk di jok motor Fuzi yang dimana setelah sampai tempat di belokan Fuzi langsung ngerem dengan baik hingga meninggalkan bekas ban di jalan.

"Abang baik-baik ajakan?" tanya Fuzi menoleh ke belakang.

"Baik dek, sekarang gimana?" ujar Gale saat melihat motor nya yang sudah mengenaskan.

"Pegangan," suruh Fuzi membuat Gale menatap adiknya itu bingung.

"Balapannya tetap lanjut," ucap Fuzi yang kini kembali menyala kan mesin motor.

Brumm

Brumm

"Dek! Jangan aneh aneh," larang Gale saat melihat Fuzi yang kini tengah siap-siap.

"Pegangan erat erat," perintah Fuzi tetapi Gale hanya diam.

Hingga akhirnya Gale tersentak melingkar kan tangannya ke perut langsing Fuzi saat gadis itu menancap gas.

Gale membalalakan mata saat merasakan Fuzi berada di kecepatan di atas rata rata, bukan lagi di atas tapi Fuzi sudah berada di kecepatan full hingga membuat Gale hanya bisa memeluk erat pinggang ramping Fuzi dengan mata tertutup.

Di depan Fuzi sudah ada terlihat finish dengan satu motor yang hanya beberapa meter lagi akan sampai, Fuzi menggertak gigi lalu kembali menambah laju hingga akhirnya ia lah Yang lebih dulu sampai finish lalu diikuti oleh motor itu.

Semua orang terdiam di tempat dengan tatapan bingung, bagaimana tidak yang menang adalah motor berbeda dengan motor yang pertama tadi tanding. Apalagi di motor itu terdapat dua orang, banyak pasang mata yang melihat itu lalu berbisik bisik.

"Sialan lo curang bawa temen," ucap remaja yang kalah itu menuju motor Fuzi.

Gale melepaskan helmnya lalu segera menahan tubuhnya saat kakinya terasa jelly karena kecepatan yang di bawa adiknya itu, ia lalu jongkok untuk menghilangkan perasaan itu.

Fuzi yang kini mendengar itu semakin naik pitam lalu membuka helm miliknya dan turun dari mobil, menuju remaja itu dengan langkah cepat dan.

Bugh

Bugh

Dua pukulan di layangkan oleh Fuzi pada remaja itu membuat semua orang histeris, bagaimana tidak secara tiba-tiba Fuzi melayangkan bogeman pada remaja itu.

"Pengecut!" desis Fuzi membuat mereka semua disana diam apalagi aura yang di keluarkan oleh Fuzi sangatlah kental.

"Siapa yang lo bilang curang?" tanya Fuzi dengan suara dingin.

"Bang Gale? Terus apa dengan elo hah! Lo sabotase motor abang gue, agar lo bisa menang. MAU JADI APA LO?!" marah Fuzi yang dimana sudah mencapai puncak emosi.

Semua yang disana terkejut bukan main dengan ucapan Fuzi yang mengatakan kata sabotase tersebut, sahabat Gale dan Gala segera mendatangi Gale yang terlihat lemas. Lalu membantu remaja itu berdiri menatap Fuzi yang kini tengah berada di mode kejamnya.

"Brengsek! Main dengan cara curang," Fuzi terkekeh lalu dengan tatapan tajam Fuzi lalu melayangkan sekali lagi pukulan pada remaja itu.

Bugh

"You loser," desis Fuzi saat sudah memberikan satu pukulan itu yang cukup membuat remaja itu terjatuh ke tanah.

"Bos!" teriak beberapa remaja yang kini mendekati mereka.

"Lo apa apaan anjing!" marah salah satu remaja itu.

"Gue? Apa apaan. Heh! Terus lo pada apaan dengan cara curang main balap agar bisa menang hah?!" sentak Fuzi membuat kelima remaja itu saling tatap.

"Maksud lo apa?" bentak salah satu kembali.

"Gue denger ucapan kalian di toilet tadi bangsat! Kalian udah sabotase motor abang gue, lo pada mau buat ABANG GUE MATI SIALAN?!" marah Fuzi yang terlihat dari urat uratnya sudah kelihatan.

Mereka di sana saling tatap lalu, menatap remaja itu kembali.

"SIAPA YANG TANGGUNG JAWAB BANGSAT?! LO PADA NGGAK AKAN TAHU GIMANA RASA NYA KEHILANGAN ABANG! Kalau bang Gale kenapa napa. GUE PASTIIN KALIAN YANG AKAN TANGGUNG JAWAB ANJINGG!?" teriak Fuzi yang mengempal kan tangannya.

Semua yang disana tidak percaya bahwa gadis itu sangat bisa emosi termasuk sahabat si kembar yang tidak pernah melihat Fuzi marah, apalagi sampai berkata kasar. Dan baru sekarang mereka mendengar dan juga dengan mata kepala sendiri melihat Fuzi semarah itu.

"Dek, udah. Abang baik baik juga kan," ucap Gale mencoba menenangkan adiknya itu.

Fuzi terlihat mengempalkan tangannya, dada nya naik turun karena emosi. Menatap sekitar lalu berlalu dari sana dengan wajah dingin, Gale menghela nafas kasar saat melihat tatapan dingin Fuzi.

"Fuck." umpat Fuzi berlalu menuju kepinggir jalan dan duduk disana sambil mengusap wajahnya kasar.

"Bawa ketua kalian, sebelum gue yang hajar kembali." ucap Ellio menatap mereka dingin apalagi sosok Razka yang kini juga mengeluarkan aura dingin membuat suasana semakin mencekam.

Lalu para remaja itu segera membawa ketua mereka pergi dari sana, si kembar lalu berjalan mendekati Fuzi yang terlihat tengah menahan emosinya diikuti oleh Raya dan sahabat si kembar.

"Fuzi," panggil Gala yang kini jongkok memegangi bahu gadis itu.

"Sial!" umpat Fuzi lagi lalu mengusap wajahnya pelan.

"Gue trauma Anjingg!" umpat Fuzi yang kembali mengingat dengan masa lalunya yang lebih tepat saat ia menjadi Feli dulu.

Gala dan Gale saling tatap mereka salah memahami ucapan Fuzi hingga hanya bisa menghela nafas pelan.

"Abang nggak akan ulangi lagi, nanti kalau abang balapan. Abang cek dulu motornya," ujar Gale membuat Fuzi menatap Gale lalu segera memeluk tubuh tegap Gale.

Fuzi menyembunyikan wajahnya di ceruk leher remaja itu, memeluk erat Gale hingga membuat Gale sedikit sesak tetapi tidak bisa berbuat apa-apa apalagi setelah kejadian itu.

"Pulang," ucap Fuzi membuat mereka langsung mengangguk.

Raya menatap Fuzi dengan tatapan bingung, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa tapi sosok didepannya berbeda dari yang terakhir kali mereka bertemu. Sosok didepannya ini seperti sosok yang rapuh tapi tertutup oleh sikap dingin dan tegasnya itu, seperti sosok yang terlihat tenggelam dalam kesunyian yang begitu besar.

Raya hanya bisa diam saat melihat mereka pergi meninggalkan dirinya dan juga Ellio disana karena mengantarkan ketiga bersaudara itu, kecuali Razka yang hanya diam duduk di motor nya kembali.

To be continue

Jangan lupa kasih bintang ya

Continue Reading

You'll Also Like

11.3K 445 43
⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ SOALNYA IDE ITU MAHAL SAYANG ರ╭╮ರ "Goblok emang, udah gue bilangin bukan...
41.8K 3.6K 39
••••• Demi idolaku apa sih yang ga. Batin Linn • • ••••• " ...Tapi saya menyayangi mereka, tolong bantu saya untuk menyelamatkan mereka." Mohon (???)...
Aku Antagonis? By Mellow

General Fiction

26.4K 1.8K 23
Angelina, mati saat akan pulang dari kegiatan menuntut ilmu setelah memergoki sahabat dan pacarnya berselingkuh di UKS. Bukannya menuju alam baka di...
14.4K 1.1K 42
🄹🄰🄽🄶🄰🄽 🄹🄰🄳🄸 🄿🄻🄰🄶🄸🄰🅃 FIGURAN _________________________________________ Sebut saja Zay, seorang gadis sederhana yang hanya menjadi tok...