DRAGON

By StarsShine_1603

4.8M 735K 511K

( Sudah terbit, end & masih lengkap!) Andrew Shaquille Calzeylions. Cowok tampan sekaligus mengerikan yang me... More

Prolog
1. Satu
2. Dua
3. Tiga
4. empat
5. Lima
6. enam
7. Tujuh
8. Delapan
9. Sembilan
10. Sepuluh
11. Sebelas
12. Dua belas
13. Tiga belas
14. Empat belas
15. Lima belas
16. Enam belas
17. Tujuh belas
18. Delapan belas
19. Sembilan belas
20. Dua puluh
21. Dua Satu
22. Dua-dua
24. Dua empat
25. Dua lima
26. Dua enam ( bagian a )
26. Dua enam (bagian b)
27. Dua tujuh
28. Dua lapan
29. Dua sembilan
30. Tiga puluh
31. Tiga satu
Vote Cover
32. Tiga dua
33. Tiga Tiga
34. Tiga empat
35. Tiga Lima
challenge 🔥
36. Tiga enam
Epilog
Special Dragon!
Tara mak jreng!
Special🧨🎇
Extra Part 1 + PREQUEL Lavender x Dragon

23. Dua tiga

102K 17.6K 19.1K
By StarsShine_1603

Happy reading 💖

Hari ini ngapain aja?

Absen pake emot kesukaan yu🔥

Maung terfavorit kamu?

Yang kamu arepin ada ceritanya?

Dah lama ga ketemu yaaaa hehehe

Enjoy

Al bangkrut jadi jualan es dawet😭

****

"Maybe ... i just wanna be yours?" jawab Andrew.

Raquel mematung sesaat, tatapannya terpaku pada mata hitam legam yang kelam itu. Andrew selalu berusaha membuat hatinya luluh dengan kata-kata manis, yang bahkan belum ia dengar dari siapapun. Andrew punya kharismanya sendiri sehingga membuat perempuan takluk.

Jantungnya berpacu cepat ketika tangan Andrew bergerak menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga. Dilanjut dengan elusan di pipi, tatapan Andrew berubah teduh membuat Raquel tersentuh.

"Hei, Girl?" lirih Andrew lembut.

"Ndrew, lo kenapa?" tanya Raquel hati-hati. Otaknya berpikir liar, takut Andrew kesurupan setan penunggu danau.

"Gue?" tanya Andrew balik lalu menyunggingkan senyuman tipis.

Raquel mengangguk sambil menyingkirkan tangan Andrew yang mengelusi pipinya. Ia lebih baik melihat Andrew yang bermulut pedas, kasar, dan menyeramkan daripada Andrew yang lembut seperti ini.

"Iya lo. Jangan lembut gini, gue merinding."

Seketika, Andrew langsung meraup wajahnya kasar. Matanya memejam sesaat untuk menghilangkan bayang-bayang itu yang selalu datang tanpa aba-aba. Andrew tersiksa dengan ini semua.

"Andrew?" panggil Raquel.

"Yes, My Girl?" sahut Andrew bernada serak.

Raquel terdiam melihat mata hitam itu redup. Menyiratkan berbagai perasaan, seperti sedih, kecewa, dan juga ada emosi di sana.

"Andrew lo kenapa?" tanya Raquel khawatir.

Andrew tak merespon, cowok itu malah mengeluarkan satu batang rokok Marlboronya dari saku lalu memasukkannya ke mulut. Matanya menatap Raquel tajam sambil menyulut rokok yang sudah terapit di bibir.

"Ada yang bikin lo sedih?" tanya Raquel hati-hati. "Lo baik-baik aja?"

Andrew tertegun, dadanya langsung sesak, ia baru sadar ... bahwa selama beberapa tahun belakangan belum ada orang yang menanyakan itu. Perihal hal apa yang membuatnya sedih, pertanyaan sederhana bagaimana keadaannya hari ini, juga bagaimana suasana hatinya. Andrew baru mendengarnya kali ini, dari mulut perempuan freak yang banyak luka.

Andrew memalingkan wajahnya ke arah lain sambil menghisap rokoknya hikmat. Ia tak ingin jatuh ke dalam pesona Raquel.

"Gue ada kalo lo butuh temen cerita." Raquel paham betul bagaimana rasanya sendirian, ia tak ingin orang lain merasakannya juga. Meskipun Raquel tahu bahwa Andrew tipe orang yang susah untuk mengungkapkan perasaannya.

"Kalo gue butuhnya teman hidup?" tanya Andrew balik membuat Raquel kaget. Andrew lalu membuang puntung rokoknya ke tanah. Ia kembali menatap Raquel lekat, satu alisnya terangkat sambil menahan senyuman.

"Hm?" imbuh Andrew menagih jawaban ulang.

Raquel diam saja tapi wajahnya terasa panas. Pipinya sudah seperti kepiting rebus memerah malu. Ia mengakui kalau Andrew hebat dalam mematikan argumen lawan.

"Haha ... fuck!" maki Andrew sambil tertawa tak tahan dengan ekspresi lucu Raquel

"Gemes banget gila," pujinya sambil mengacak rambut Raquel.

*****

Andrew dan Drystan berkunjung ke arena balap liar malam ini. Mereka malas dengan kebisingan yang terjadi di markas. Gara-gara Reiner sibuk mencari headband-nya yang ilang, sekaligus sumpah serapah yang terdengar menggelegar di setiap sudut ruang.

"Reiner mulutnya kotor," celetuk Drystan memulai pembicaraan.

Andrew mengangguk pelan. Semua umpatan dalam beberapa bahasa dikeluarkan Reiner tadi. "Ck, gue juga heran."

"Temen lo," balas Drystan lalu tersenyum miring.

"Hm. Kabar Defan gimana?" tanya Andrew penasaran.

Drystan menyugar rambutnya ke belakang sebelum berbicara. "Baik. Makin brutal dia."

"Bagus." Ia tak sabar nanti akan fullteam dengan kekuatan yang lebih hebat.

Andrew gagal fokus dengan Drystan saat menyugar rambut tadi. Ia baru sadar ternyata muka Drystan tak kalah tampan. Cowok itu tergolong manis, bibir bawahnya membelah, alisnya tebal, ditambah bulu matanya lentik. Apalagi aura dewasa yang terpancar dalam dirinya.

"Sampe kapan lo jomblo karatan, Drys?" tanya Andrew penasaran. Ia bisa bertaruh, bahwa Drystan juga dikejar-kejar wanita. Apalagi dia ketua OSIS, di Altair Drystan dikenal sosok yang baik dan bijaksana. Tidak ada celah buruk yang terlihat.

"Ya, walaupun baik-baik bangsat, sih," batin Andrew.

Drystan tertawa pelan, ia sedikit tak menyangka Andrew menanyakan hal tidak penting seperti ini. "Ngaca, Dude. Lo juga jomblo."

"Nantilah. Masih enak main racun."

Andrew berdecak kesal. "Pacaran aja lo sama racun."

Drystan tertawa renyah. "Nantilah. kalo gue nemu cewek yang tepat. Bakal gue pacarin dan langsung gue jadiin Mrs. Gilgey." Drystan menjawab dengan tenang.

Andrew ingin tertawa tapi tak jadi karena Drystan terlihat tulus saat mengatakan itu.

"Ya, semoga cewek itu tahan sama selingkuhan lo racun," balas Andrew.

Drystan manggut-manggut. Ia langsung teringat kriteria dari ayahnya yang juga gila seperti kriteria Mark. Dua saudara itu juga begitu mirip.

"Yang jadi istri gue harus orang yang diracun nggak mati, sih."

Andrew menatap aneh Drystan. "Sama gilanya ternyata."

Drystan tertawa, dan Andrew juga ikut tertawa. Mereka sama-sama menghina ayah mereka yang tergolong manusia tidak normal itu. Keduanya tampak akur malam ini. Setelan mereka juga sama hitam, pesonanya bertambah ketika tertawa, membuat orang-orang yang lewat langsung menatapnya kagum.

"Kita buat aja Om lo si duda itu sama Papa lo tengkar," usul Andrew diangguki Drystan.

"Atur rencana. Kita bikin Calzeylions reot adu mekanik!" balas Drystan semangat.

Beberapa menit kemudian, Drystan mengernyit heran, pandangannya memicing ke arah pengendara motor yang beratraksi hebat di jalan. Orang itu ... seperti tidak asing.

Andrew mengikuti arah pandang Drystan. Sontak sekujur tubuhnya langsung mendingin. Melihat bentuk badannya membuat dirinya ingat seseorang.

"Dragon, pikiran kita sama kan?" gumam Drystan sambil melirik sekilas.

"Hm," sahut Andrew.

Drystan memicingkan matanya, masih ragu apakah dugaannya benar.

"Kaya cewek lo," komentar Drystan. Bentuk badannya pengendara motor itu seperti Raquel.

Andrew membisu tapi kedua tangannya langsung mengepal kencang sampai kubu-kubu jarinya memutih. Andrew emosi karena baru tahu sekarang.

"Mau ke mana lo?" tanya Drystan sambil mencegah Andrew yang mau pergi.

"Ngasih hukuman ke dia."

Drystan mengangkat satu alisnya. "Dalam bentuk?"

"Gue gigit bibirnya sampe berdarah," balas Andrew sadis.

"Fuck!" umpat Drystan kaget. "Jangan, Dragon. Inget, batasan."

"Gigit pake belati," ralat Andrew agar Drystan tidak berpikir mesum.

Drystan ber-oh ria sambil manggut-manggut. Sepertinya hukuman itu menarik. Ia juga sedang butuh hiburan. "Hmm .... Feeling gue juga apa, dia banyak topeng."

Andrew tak membalas. Ia malah menunjuk ke arah pengendara itu lagi. "Feeling lo salah."

Drystan menoleh, seketika langsung kaget saat pengendara tadi yang mereka duga sebagai Raquel ternyata bukan. Helmnya sudah terlepas, wajahnya cantik tapi itu benar-benar bukan Raquel. Hanya bentuk badan mereka yang terlihat sama.

"But—" Andrew menggantungkan ucapannya. Mata elangnya menelisik penampilan pengendara perempuan itu.

"Di punggung tangannya ada tatto ular persis kaya milik Raquel," beritahu Andrew lalu menatap Drystan penuh arti.

****

Raquel menatap amplop di tangannya, ia duga ini berisi surat. Pagi-pagi sekali ia sudah mendapatkan ini dari Caca. Katanya ada orang asing yang menitipkannya.

Raquel langsung membuka amplop itu dan mengeluarkan surat dari kertas vintage. Bahkan ada beberapa bercak darah di sana. Raquel langsung membacanya.

Hi Queen Greyzions!

Jangan lupa sama tugas lo.
Lo juga udah lama nggak pake mahkota kebanggaan?
Udah lupa sama asal gimana lo terbentuk?

-D

Raquel berdecak kesal. Ia tahu siapa pengirim ini hanya dari inisialnya saja. Besok, ia akan berkunjung sebentar ke sana.

Ke tempat di mana dirinya terbentuk. Ke tempat yang ia anggap rumah sebenarnya. Ia lalu menatap wallpaper di ponselnya dengan sorot sendu, ada potret dirinya yang sedang digendong oleh laki-laki tampan. Mereka tampak sangat bahagia di foto ini.

"Miss you so badly ...." gumamnya getir.

****

Andrew menyapu pandangan ke seluruh penjuru kantin untuk mencari Raquel. Ia datang bersama Kenan dan Drystan. Ketiganya berhenti tepat di pintu masuk kantin menghalangi orang yang ingin masuk.

"Bang, majuan dikit kek. Ini ciwi-ciwi nggak berani permisi," beritahu Kenan hati-hati tapi Andrew tetap tak memperdulikannya.

"Oalah asu!" maki Kenan jengkel dengan pelan.

"Nyari apaan sih nih Aa' Naga?!" tanya Kenan kepada abangnya.

Drystan menggeleng pelan sambil mengendikkan bahunya acuh tak acuh. Ia juga tak tahu kenapa Andrew berhenti di sini.

"Bisa minggir?" Suara sinis itu datang dari Galang yang ingin masuk ke kantin.

Drystan dan Kenan saling tatap sebentar, kemudian mereka menatap Andrew yang masih saja santai meskipun banyak orang antri ingin masuk.

"Lo cari apa?" tanya Drystan.

Andrew melirik Drystan sekilas, ia juga tahu kedatangan Galang di belakangnya.

"Hm. Cari cewek gue!" jawab Andrew penuh penekanan agar Galang tak mengusiknya lagi.

Tanpa menunggu respon yang lain, ia kemudian berjalan pergi saat matanya sudah tahu Raquel ada di mana.

"Hei fuck?!" sapa Andrew emosi saat tahu Raquel memakan mie pedas. Bahkan warna mie itu sudah merah kehitaman saking banyak cabainya.

"Sssstttt, gue lagi galau ini. Jangan diganggu!" suruh Raquel lalu memakan mienya lagi walaupun mulutnya sudah seperti terbakar.

Andrew menatap sekitarnya. Ia lalu berjalan pergi ke bangku lain lalu mengambil kue yang belum tersentuh. Cewek yang dihampiri Andrew pun ketar-ketir karena takut.

Tapi hal lain terjadi, Andrew malah merogoh saku mengambil dompetnya kemudian mengeluarkan satu gepok dollar dan meletakkannya ke meja.

"Gue beli kue ini," ucapnya santai lalu mengambil kue itu sambil berjalan ke arah Raquel lagi.

Andrew meletakkan kue itu di meja Raquel secara kasar. Ia kemudian menyerobot piring yang berisi mie pedas.

"Makan!" titahnya datar.

Raquel cengo saat mienya dibuang ke tempat sampah. "Gue maunya mie pedes, Kampret!"

"Itu kue udah gue kasih racun. Lo mau mati cepet kan?" sarkas Andrew.

Raquel terdiam, masih tak mau menyentuh kue itu walaupun mulutnya terasa terbakar.

"Makan atau gue paksa?" tawar Andrew ulang.

"Gue maunya mie pedes Andrew!" sentak Raquel. Hanya mie pedas yang bisa memperbaiki moodnya yang sedang buruk.

"Mau gue suapin hm?" tawar Andrew lagi lalu tersenyum menyeringai. Ia membasahi bibir bawahnya yang kering membuat Raquel ngeri.

"Pake ini, sih," timpal Andrew sambil mengeluarkan belati dari lipatan celananya.

Raquel tercengang lalu geleng-geleng kepala. Menyuapi dengan belati ini adalah ide tergila. Karena terpaksa, Raquel langsung memakan kue itu untuk menghilangkan rasa pedas di bibirnya. Sebenarnya, perutnya juga sudah sakit tadi tapi ia tetap memaksa.

Andrew menatap Raquel intens yang sedang makan, sambil jari-jarinya mengetuk meja. Pemandangan ini sudah membuatnya kenyang. Menurutnya, cara makan Raquel sangat lucu.

Andrew memalingkan wajahnya ke arah lain. "Shit!" umpatnya dalam hati. Ia lalu mengusap wajahnya kasar agar fokus kembali.

Tangannya bergerak manghapus noda cream kue yang ada di sudut bibir Raquel dengan lembut.

"Kaya bocah," cibir Andrew.

Raquel mematung mendapatkan perlakuan manis seperti ini. Perutnya seperti ada kupu-kupu. Sederhana tapi mampu membuat hatinya berbunga-bunga. Namun, ia masih bersikap biasa saja.

"Thanks, Andrew. Ternyata lo ada sisi baiknya juga," ungkap Raquel tulus lalu tersenyum lebar. Senyuman tulus yang pertama kali ia persembahkan untuk Andrew.

"Manis," gumam Andrew. Ia suka melihat senyuman tulus seperti ini.

"HAH?!" kaget Raquel karena balasan Andrew tak singkron.

"Senyuman lo manis, gue cobain boleh?"

****

TBC.

ANDREW WOYYYY BISA GA SIH B AJA GITU😭😭😭 JANGAN MERESAHKAN KALO GABISA NYATA ANJIRT.

SKJDHDJDNDHDNSBDHDHDHS

CHAPTER INI GIMANA?!!!😭😭😭

KASIH EMOT YANG MENGGAMBARKAN PERASAANMU UNTUK PART INI DONGS.

UDAH MULAI KEBUKA KAN YAH.

Mau dinyanyiin maung? Gabung CH. Duo D sangat meresahkan disana. Apalagi Defan😭😭😭

Mau bilang apa ke mas Andrew?

Mau bilang apa ke mbak Raquel?

Mau bilang apa ke Mas Drystan?

Mau bilang apa ke Reiner?

Atau ke tokoh yang lainnya?

Atau ke author wkwkwk

Jangan lupa nabung prend. Biar nggak kaget kalo terbit. Kalo nabung lama kan dah siap. Apalagi merchnya ku pastiin bagus-bagusnnanti.
Sans bakal end di wattpad ko. Cuman aba-aba dlu wkwk

SPAM EMOT ♥️ INI SEBANYAK-BANYAKNYA YUK!

Spam nama "Dragon" biar lebih berdamage 🔥

Thank you! See you next chapter<3

Salam hangat,
Star dan para maung🦋

Spam next yuu! 17k komen🔥🔥🔥

Sama-sama jarinya keriting😭😭

Tengkyu💖

Kalian boleh bikin konten cerita ini atau ss part yg kalian suka dan tag aku serta para Rp. Makasih💖

Follow Instagram :
@calzeylions_wp @starsshine1603 @official.lionix

Dan para Rp, kalian bisa seru-seruan di sana :
@andrewcalzeylions_
@raquellaceystar_
@reinervgaz_
@markcalzeylions
@equelzxavior_
@calistashaqueenaa
@alcakrawala_
@drystancalzeylions
@kenan.calzeylions
@defancalzeylions
@shenacutee
@reynasylv_
@vionasheinzel
Gabung Chanel Telegram : Starsshine. Seru-seruan di sana!
Tiktok : @Dragonlions36 @calzeylions2320

Ada open Rp di Ig Calzeylions gas ceffat yg mau.

Continue Reading

You'll Also Like

2.2M 128K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
3.7M 295K 49
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.9M 229K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
409K 26.4K 51
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANG🤭 Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...