PLAYBOY

By selingkuhanjisung96

154 31 4

Namanya Ana gadis cantik berambut sebahu itu telah memulai kisahnya bersama seorang siswa sekolah tentangga... More

00-Playboy🍫
01-Playboy🍫
02-Playboy🍫
03-Playboy🍫
05-Playboy🍫
06-Playboy🍫
07-Playboy🍫
08-Playboy🍫

04-Playboy🍫

8 2 1
By selingkuhanjisung96

selamat membaca!!

klik bintang dulu yuk!

•***•

sepulangnya dari sekolah Ana langsung mengajak pak Supri untuk sekolah Arka dulu, tiba-tiba ia berinisiatif untuk pergi kesana.

sesampainya di depan gerbang sekolah SMA Tunas bangsa, sebelum turun An berpesan kepada pak Supri untuk tidak menunggunya, " nanti Ana pulang sendiri ya pak, ga usah di tungguin," ucapnya sambil tersenyum.

"sama pacar non ya?" tanya beliau yang di angguki oleh Ana.

"siap, bapak pulang dulu hati-hati ya non," ucap Pak supri.

setelah itu Ana langsung turun dari mobil mewah berwarna hitam dan berjalan menuju ke pos satpam di sekolah ini yang terletak di samping pagar.

"permisi bapak, Ana mau cari orang namanya Arka," ucap Ana kepada penjaga sekolah SMA TB.

"oh, neng cari mas Arka, tadi teh bapak lihat di kantin sama temen nya, si Haekal, Asep sama Jaynal."

"kantinya sebelah mana ya pak kalo boleh tau?"

"neng jalan lurus ntar ada petunjuk arah, nah disana ada kantin, sok di cari," ucap beliau ramah.

"terimakasih ya pak, Ana jalan dulu," ucapnya lalu melangkahkan kaki untuk mencari dimana kantin berada.

sekitar lima menit akhirnya Ana menemukan dimana kantin berada, langsung saja ia masuk kedalam, matanya tidak lepas dari banyaknya orang disini, padahal sudah jam pulang, tapi kenapa masih ramai, heran. gadis itu terus berjalan menelusuri kantin dan akhirnya, "Arka!" panggilnya lalu mendekat kearah cowok itu.

Haikal yang sedang minum langsung meletakan gelasnya sampai berbunyi, tuk! "anjir! cakep banget," ucap Haekal spontan saat melihat Ana berjalan kearah mereka.

"iya, kayaknya bukan dari SMA kita," ucap Jay santai

"Arka! Ana cari kemana-mana ko ga ada!" ucap Ana dengan wajah cemberut yang tak kunjung di gubris oleh Arka.

dan yang angkat suara malah Haekal "namanya siapa cantikk?" tanyanya langsung berdiri dari kursinya. diikuti teman lainnya terkecuali Arka, ia masih santai dan duduk menikmati susu frisian flag warna putih miliknya.

"Restiana Aqiela, pacarnya Arka, bisa dipanggil Ana," ucap gadis itu sembari mengulurkan tangannya kepada Haekal dan langsung saja disambut.

"Haekal bisa di panggil sayang sama mama gue," ucapnya sambil bercanda.

"gue Septian," ujar Asep sambil menjabat telapak tangan Ana.

"kalo gue Jaynal,"

"ngapain lo kesini?" tanya Arka sambil menatap Ana dari atas sampai bawah.

"loh, Ana ga salah denger kan? Arka lupa ya, Ana kan pacarnya Arka, jadi mau ketemuan lah," ucapnya lalu ikut duduk di kursi kosong samping Jay dan Haekal karena hanya di tengah-tengah antara mereka ada kursi kosongnya.

"gue sibuk."

"gapapa Ana tunggu sampe selsai sibuknya," sahut gadis itu, "Ana mau kentang, ini kentang punya siapa ya? boleh minta ga?" tanya Ana menatap kearah tiga teman Arka. dan Haekal yang menyahut, "makan aja, bebas, yang bayar juga Arka."

tanpa sugkan Ana mengambil sentang dan mencocol kan nya ke saos terlebih dahulu lalu memakannya. merasa sikapnya tidak di perdulikan oleh Arka gadis itu tidak tinggal diam, "Ana haus nih," ucapnya lagi.

"ini air siapa?" tanyanya lagi.

kali kni haekal diam, "gue," sahut Jay.

"Ana boleh minta? soalnya pacar Ana ga peka dia ga nawarin minum sama sekali ke Ana," ucapnya yang langsung di angguki oleh Jay.

"makasih," ucapnya lalu memasukan sedotan bekas Jay kedalam mulutnya dan saat itu juga Arka menepis lengannya sehingga menyebabkan gelas itu pecah.

"ARKA, kenapa sih?!"

"pulang," ucap Arka dingin namun tidak di hiraukan oleh Ana, gadis itu malah berjalan menuju kasir dan memesan minum untuk dirinya sendiri.

"Awh ..., sakit Arka, bisa lepasin pergelangan tangan Ana ga," ucap Ana santai, saat Arka beridiri di samlingnya sambil meremas pergelangan tangan sebelah kirinya, lalu tangan kanannya menyerahkan uang lima puluh ribu kepada ibu kantin.

"Arka itu orang-orang pada ngeliatin kita apa Arka ga malu?"

"pulang Restiana Aqiela," ucap Arka penuh penekanan di setiap katanya.

"Ana mau ketemu sama Arka." ucapnya santai lalu menerima es teh yang sudah di buatkan ibu kantin untuknya.

"berani taruhan, berapa lama Ana pacaran sama Arka?" tanya haekal.

"tiga bulan," ucap Asep dengan mata masih fokus kepada dua insan itu.

"hampir lima bulan." ini Jay.

"oke dikunci, kalo gue hampir setahun."

sudah sekitar tiga jam Ana duduk disamping Jay dan Haekal tanpa berbicara mereka asik dengan obrolan masing-masing seolah lupa bahwa ada Ana disana, tiba-tiba gadis itu menaruh kepalanya di atas meja dan tanpa menunggu lama gadis itu tertidur, oh iya, bahkan kantin saja sudah hampir tutup, dan Ana masih tertidur disana.

"gue mau pulang," ucap Arka angkat suara.

"loh, ini cewek lo mau dikemanain?" tanya Asep sambil menatap Arka.

"dia bawa sopir ko," sahutnya seolah tau semuanya lalu pergi dari sana.

"Na bangun," panggil Haekal sambil menepuk pelan pundak gadis itu.

"Arka," gumamnya setengah sadar.

"Arka udah pulang Na," sahut Jay datar.

"loh, Ana kam ga bawa pak Supri, Arka udah lama pulangnya?" tanya gadis itu panik.

"ga lama, baru banget ga sampe semenit-"

"Ana duluan, makasih semuanya!"

gadis itu berlari sambil terbirit-birit saat di kooridor, sambil memanggil nama Arka, "Arka!!" panggilnya saat melihat punggung Arka yang berjalan kearah parkiran.

"Arka!!"

masih tidak di gubris.

satu menter lagi, "ARKA!!"

"Ana nebeng ya," ucapnya terengah-engah saat sudah bisa menjajarkan jalan nya dengan cowok itu.

"ga." sahut Arka tanpa menengok kearah gadis yang berjalan di sampingnya.

"Ana ga bawa pak Supri," ucapnya saat tiba di parkiran sekolah.

masih tidak di gubris, Arka sudah membuka pintu mobilnya, dan masuk kedalam. saat Ana ingin membuka pintu mobil dibagian penumpang tiba-tiba pintu sudah dikunci dari dalam.

"Arka buka!!" panggil Ana sambil mengetuk kaca mobil mewah pemberiannya.

"Arka!!" tanpa Pernah di sangka Arka sudha menjalankan mobilnya dan meninggalkan Ana sendirian di belakang.

"ARKA!!!"

"masuk." ucap Arka yang kini sudah berada di belakang Ana dengan mobilnya.

"Aaaa .... terimakasih Arka."

dengan cepat Arka melajukan mobilnya namun saat di lampu merah rumah Ana harusnya belok kanan tapi Arka malah ambil kiri, "loh, Ka rumah Ana belok kanan," ucapnya sambil menatap Arka yang sedsri tadi diam.

"ga usah banyak mau, tadi gue udah bilang kan gue sibuk?" tanya Arka dingin.

baik lah, Ana diam, sambil mengamati jalan, "turun," titah Arka saat mobilnya sudah memasuki pekarangan rumah mewah lantai tiga dan ukuran yang begitu besar.

"Arka ini rumah siapa?" tanyanya penasaran.

tanpa menyahut Arka langsung masuk kedalam dan Ana mengiringi di belakang, bruk!

"shhh ..."

"Arka," panggil perempuan yang berumur sekitar empat puluh tahunan.

"kamu bawa siapa, ka," tanya wanita itu lalu menengok kebelakang Arka.

"Sakit ..."

"cantik ..." panggil bunda.

"eh, hallo tante, nama saya Ana, pacarnya Arka baru jadian dua hari yang lalu di lapangan SMA tunas bangsa." ucapnya lalu mengulurkan tangan untuk salim.

"pacarnya Arka?" tanya wanita itu yang Ana angguki.

"wah ... ternyata kakak ga suka sesama jenis, syukurlah," ucap bunda sambil mengusap dadanya.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

805K 96K 12
"Gilaa lo sekarang cantik banget Jane! Apa ga nyesel Dirga ninggalin lo?" Janeta hanya bisa tersenyum menatap Dinda. "Sekarang di sekeliling dia bany...
565K 21.8K 35
Herida dalam bahasa spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...
2.6M 139K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.7M 272K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?